Konfrontasi Laut Tiongkok Selatan Semakin Memanas, Sulit Bagi AS, Tiongkok dan Filipina untuk Mundur
Pinnacle View
Situasi di Laut Tiongkok Selatan tampaknya semakin tegang, pada 20 Desember, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo melakukan percakapan telepon, dan Wang Yi bersikap keras, meminta Filipina untuk tidak dihasut oleh negara-negara ekstrateritorial yang tidak bermoral, dan mengikuti Partai Komunis Tiongkok, jika tidak, Partai Komunis Tiongkok akan mengambil tindakan tegas. Ini seharusnya merupakan pernyataan resmi terberat yang dilakukan oleh PKT terhadap Filipina dalam masalah Laut Tiongkok Selatan, jadi apakah situasi saat ini di Laut Tiongkok Selatan benar-benar telah mencapai tingkat yang sedemikian rupa sehingga tindakan tegas harus diambil?
Sengketa Laut Tiongkok Selatan Berfokus pada Sembilan Garis Putus-Putus, AS Tidak Akan Mundur dalam Konfrontasi Tiongkok-Filipina
Produser TV independen Li Jun mengatakan dalam program “Pinnacle View” NTDTV bahwa menurutnya sikap keras Wang Yi yang tiba-tiba terhadap Filipina mungkin ada hubungannya dengan satu hal, yaitu, Filipina baru-baru ini mengambil inisiatif untuk bergandengan tangan dengan negara-negara ASEAN untuk menggunakan kode etik baru melawan partai Komunis Tiongkok (PKT), PKT tidak akan mampu mengatasinya dan harus mengatakan sesuatu, bahkan harus bersikap keras untuk menjatuhkannya.
Persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kini menjadi fokus konfrontasi global, sedangkan bagi Amerika Serikat, bagian inti dari strategi Indo-Pasifiknya adalah Laut Tiongkok Selatan. Karena Laut Tiongkok Selatan adalah jalur air emas, sepertiga dari perdagangan maritim dunia melewati sini. Jika Laut Tiongkok Selatan benar-benar diduduki oleh Partai Komunis Tiongkok, maka strategi Indo-Pasifik AS sama saja dengan tidak ada artinya, termasuk apa yang disebut keamanan negara-negara Asia Tenggara yang mengandalkan AS telah menjadi ungkapan kosong. Oleh karena itu, dari perspektif strategi Indo-Pasifik, bahkan jika Filipina mundur, Amerika Serikat tidak bisa mundur.
Pemimpin Redaksi Epoch Times, Guo Jun mengatakan bahwa Filipina selalu menjadi ancaman terbesar terhadap klaim kedaulatan Partai Komunis Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan. Pada 2015, Filipina mengajukan permohonan arbitrase ke Mahkamah Internasional mengenai masalah kedaulatan di Laut Tiongkok Selatan. Filipina adalah negara kepulauan dan hak atas laut sangat penting bagi mereka. Yang lebih penting lagi, Filipina dan Amerika Serikat mempunyai aliansi militer, dan Amerika Serikat selalu mendukung Filipina. Persoalannya, kedaulatan Laut Tiongkok Selatan tidak hanya disengketakan oleh Filipina, tapi negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Indonesia. Oleh karena itu, PKT tidak boleh bersikap lunak atau mundur. Oleh karena itu, Partai Komunis Tiongkok tidak akan bersikap lunak, dan juga tidak akan mundur. PKT berpikir bahwa jika mereka melemah, negara-negara lain akan mengikutinya.
PKT berpendapat bahwa permasalahan di Filipina sama dengan permasalahan Selat Taiwan, intinya adalah perebutan hegemoni antara Amerika Serikat dan Tiongkok, artinya Amerika Serikat ingin membendung dan menekan kebangkitan PKT. Wang Yi melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo. Dia secara langsung mengatakan bahwa hubungan antara Tiongkok dan Filipina sedang menghadapi kesulitan dan berada di persimpangan jalan. Dia percaya bahwa Filipina harus kembali ke jalan yang benar sesegera mungkin dan tidak bersikeras berkolusi dengan kekuatan eksternal yang jahat, jika tidak, Tiongkok akan merespons dengan tegas. Ini adalah pernyataan yang sangat serius, yang disebut kekuatan eksternal tentu saja adalah Amerika Serikat.
Guo Jun mengatakan bahwa kunci dari permasalahan Laut Tiongkok Selatan adalah sembilan garis putus-putus yang dibuat oleh PKT. Simbol dari sembilan garis putus-putus ini bukanlah pulau, melainkan lautan. Dalam pemahaman Partai Komunis Tiongkok, seluruh lautan, pulau, dan terumbu karang yang berada dalam sembilan garis putus-putus adalah milik Tiongkok. Sebagaimana kita ketahui bersama, sebenarnya bentuk kedaulatan maritim hanya ada dua, yaitu laut pedalaman dan laut teritorial. Adapun Laut teritorial adalah daratan yang terbentang ke arah luar sejauh 12 mil laut, sedangkan laut pedalaman berarti sebagian besar wilayah lautnya dikelilingi oleh daratan kedaulatan.
Namun demikian, Laut Tiongkok Selatan bukanlah laut teritorial dan juga bukan laut pedalaman, karena luas Laut Tiongkok Selatan lebih dari dua juta kilometer persegi dan pulau-pulaunya hanya beberapa kilometer persegi, maka konsep laut teritorial dan pedalaman laut tidak dapat digunakan di Laut Tiongkok Selatan, seperti halnya yang diakui secara umum bahwa kedaulatan Hawaii tidak dapat digunakan untuk mengklaim seluruh Pasifik, ini adalah kebenarannya. Oleh karena itu, sembilan garis putus-putus adalah titik kunci dari sengketa Laut Tiongkok Selatan, tidak hanya negara-negara Asia Tenggara yang tidak menerimanya, tetapi juga semua negara lain, terutama Amerika Serikat dan Inggris, yang merupakan negara dengan kekuatan laut, tidak menerima persepsi Partai Komunis Tiongkok.
Sengketa kedua di Laut Tiongkok Selatan adalah kedaulatan pulau. Secara relatif, perselisihan ini relatif kecil, perselisihan antara PKT dan negara-negara Asia Tenggara adalah siapa sebenarnya pemilik pulau ini. Faktanya, banyak tempat yang sama sekali tidak disebut pulau, dan hanya dapat digambarkan sebagai beberapa terumbu besar, atau bahkan pantai, karena hanya terlihat saat air laut surut, dan tidak dapat dilihat saat air laut pasang, dan dalam hukum laut internasional, hal semacam ini tidak memiliki kedaulatan, dan bagian dari lautan.
Perselisihan antara Partai Komunis Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara terutama tentang pulau-pulau, terumbu karang, pantai, dan pantai berpasir ini, yang dianggap oleh Partai Komunis Tiongkok sebagai miliknya sendiri, jadi mengapa ia harus menarik garis putus-putus? Mengapa harus menarik garis sembilan garis putus-putus? Karena selama lautan adalah miliknya, maka pantai dan terumbu karang ini secara alami akan menjadi miliknya. .
Oleh karena itu, PKT mendirikan Kota Sansha, yang dikenal sebagai unit kota terbesar di Tiongkok, yang luas daratannya kurang dari sepuluh kilometer persegi, namun menguasai dua juta kilometer persegi wilayah laut. Amerika Serikat sebenarnya tidak peduli siapa pemilik pulau-pulau dan terumbu karang di Laut Tiongkok Selatan dan tidak memiliki sikap.Namun, Amerika Serikat sama sekali tidak mengakui sembilan garis putus-putus dan sama sekali tidak mengakui yurisdiksi administratif dan yudisial siapa pun atas daerah laut ini. Sikap ini diungkapkan Amerika Serikat melalui hak kebebasan navigasi, yaitu mengirimkan kapal perang secara teratur melewati perairan yang diklaim oleh Partai Komunis Tiongkok, terutama di dekat pulau-pulau yang disebut Kepulauan Nansha dan Kepulauan Paracel. Kebebasan navigasi ini telah dipertahankan oleh Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Faktanya, Partai Komunis Tiongkok tidak takut pada negara-negara Asia Tenggara, tetapi takut pada Amerika Serikat, dan setiap kali kapal perang Amerika Serikat melewatinya, Partai Komunis Tiongkok harus mengirim kapal perang atau pesawatnya untuk mengusirnya, untuk membuat isyarat seperti itu dan mengekspresikan makna bahwa kedaulatan ada di tangan kami.
Pertahanan nasional Filipina rapuh dan kelemahan ekonominya dieksploitasi oleh PKT
Mantan Wakil Komandan Angkatan Udara Republik Tiongkok, Jenderal Zhang Yanting, mengatakan bahwa sikap yang paling penting terhadap masalah Laut Tiongkok Selatan adalah sikap Amerika Serikat, dan Filipina dapat menunjukkan situasi ini karena Amerika Serikat ingin Filipina melakukannya. Akibat permasalahan Second Thomas Shoal dan Scarborough Shoal, khususnya Second Thomas Shoal, Sierra Madre di Filipina telah terdampar di pantai selama 24 tahun, dari tahun 1999 sampai sekarang, harus pergi tepat waktu untuk mengisi ulang. Masalahnya adalah ketika kapal-kapal pasokan ini akan melintas, daratan Tiongkok akan mengirim kapal penjaga pantai untuk mengusir mereka dan akan ada beberapa tindakan pengusiran, sehingga Filipina harus bertanggung jawab dalam hal ini. Wang Yi menelepon Menlu Filipina dan memberinya peringatan serius, jadi apa yang akan dilakukan Filipina? Filipina hanya bisa menerima meriam air yang ditembakkan oleh kapal PKT ke kapal pasokan Filipina, tetapi Filipina bahkan tidak memiliki meriam air, sehingga Filipina kalah dalam masalah pertahanan nasional.
Tentu saja Filipina mendapat dukungan dari Amerika Serikat, dan Amerika Serikat mendapat dukungan diplomatik aktif dari Kanada, Jepang, India, bahkan Australia mendukung Filipina. Setelah Filipina mendapat dukungan dari negara-negara besar tersebut, maka posisinya semakin kuat. Akan tetapi, Filipina akan menghadapi konfrontasi keras, meriam air, dan intersepsi yang dilakukan oleh Tiongkok, dikarenakan Filipina juga ingin menghindari perseteruan, karena angkatan laut dan udara Filipina saat ini masih lemah. Pesawat terbaiknya adalah FA-50. Filipina membeli 12 pesawat dari Korea Selatan, namun saat ini hanya 5 unit yang bisa terbang dan 7 lainnya tidak bisa terbang. Tidak ada suku cadang. Logistiknya juga buruk. Yang lainnya adalah pesawat serang baling-baling. Tidak cocok untuk penggunaan maritim. Daya tempur di laut masih terlalu lemah. Hanya tiga kapal Filipina yang memiliki rudal, rudal anti-kapal dan rudal anti-pesawat jarak pendek, sementara semua kapal lainnya hanya berupa kapal perang. Anggaran pertahanan Filipina hanya menyumbang 0,4% dari PDB negara itu.
Jenderal Zhang Yanting mengatakan surplus perdagangan Filipina dengan daratan Tiongkok tahun ini adalah 42 miliar dolar AS, dan defisit perdagangan tahunannya dengan dunia adalah 67 miliar dolar AS, sehingga menghasilkan surplus perdagangan dari daratan. Jika tidak menghasilkan 420 dolar AS dari Tiongkok daratan, dengan surplus perdagangan sebesar US$100 miliar, defisit perdagangannya akan melebihi US$100 miliar. Oleh karena itu, Filipina tidak hanya mempertimbangkan masalah militer, tidak hanya mempertimbangkan masalah Ren’ai Reef dan Scarborough Shoal, menurut dia pertimbangan terpentingnya adalah masalah ekonomi. Jadi, Marcos Jr. tidak mengusir duta besar Partai Komunis Tiongkok untuk Filipina. Anggota Kongres Filipina justru menuntut agar dia diusir, jadi Marcos Jr. membuat beberapa pernyataan perdamaian. Oleh karena itu, pertimbangan yang dilakukan Marcos JR terutama disebabkan oleh faktor ekonomi, bukan karena sengketa militer atau kedaulatan, jika tidak maka Filipina bisa bersikap lebih tegas.
Oleh karena itu, kinerja Filipina dan seluruh sikap politiknya sesuai dengan apa yang dimaksud Amerika Serikat. Amerika Serikat dapat memobilisasi kekuatan militernya di Guam dan Jepang mendukungnya kapan saja. Amerika Serikat juga memiliki kapal induk USS Ronald Reagan di pangkalannya di Jepang. Terkadang kapal induk ini melewati Selat Bashi dan menuju ke Selatan Laut Tiongkok untuk beraktivitas. Terakhir kali, kapal induk Reagan juga menjangkau Filipina untuk memberikan pasokan ke Sierra Madre. Karena daratan Tiongkok memantau kapal induk Reagan dan kelompok penyerang kapal induk telah bergerak ke selatan, PKT memberikan perhatian khusus padanya. Saat ini, Amerika Serikat membantu Filipina di kawasan Renai, Sierra Madre di terumbu karang untuk memberikan pasokan dan berhasil.
Dahulu Amerika Serikat secara diam-diam mengizinkan Partai Komunis Tiongkok memasuki Laut Tiongkok Selatan dan sekarang menganggap Partai Komunis Tiongkok sebagai ancaman terbesar
Editor senior sekaligus penulis utama The Epoch Times yakni Shi Shan mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Filipina menandatangani perjanjian aliansi militer, artinya, ketika Anda berada di bawah serangan militer, dia mengaktifkan perjanjian ini dapat datang untuk membantu Anda, tetapi selama itu bukan militer, bukan perang, Amerika Serikat tidak akan punya alasan untuk bertindak.
Jadi PKT selalu menggunakan kapal penjaga pantai. Kapal penjaga pantai adalah polisi maritim dan milisi maritim. Jadi konflik semacam ini bisa dikatakan sebagai konflik sipil, atau saling dorong dan teriakan antar polisi. Kemudian Amerika Serikat mengirimkan pasukan dalam jumlah besar, ini Agak tidak masuk akal. Jadi, Partai Komunis Tiongkok mempunyai strateginya sendiri. Meskipun konflik sipil seperti ini terus berlanjut, hal ini dapat menimbulkan konflik yang lebih besar di masa depan. Karena Anda tidak pernah tahu kapan akan terjadi tembakan api yang sebenarnya, karena ada tujuh Marinir Filipina yang tinggal di Sierra Madre, Jadi, jika mereka diserang, apakah Anda harus mengirim pasukan Anda untuk mendukung mereka? Jika mereka diserang, apakah Anda harus mengirim pasukan Anda untuk mendukung mereka? Begitu Anda mengirim pasukan Anda untuk mendukung mereka, itu berarti pasukan Anda telah bergerak. Lalu ada juga unit marinir komunis Tiongkok yang ditempatkan di Mei Chai Reef, jadi apakah mereka juga harus bergerak? Oleh karena itu, sulit untuk mengatakan apa risikonya di sini.
Ada dua kepulauan utama di Laut Tiongkok Selatan, satu Kepulauan Xisha, satu lagi Kepulauan Nansha, dan tentunya ada Kepulauan Zhongsha, Kepulauan Zhongsha sebagian besar berupa pantai dan tidak terlalu kontroversial. Sebelum tahun 1970-an, PKT pada dasarnya tidak menguasai pulau dan terumbu karang apa pun di Laut Tiongkok Selatan, dan baru kemudian secara bertahap memperoleh akses. Banyak pihak yang mengatakan bahwa kemampuan Angkatan Laut Komunis Tiongkok untuk memasuki Laut Tiongkok Selatan sebenarnya terkait dengan dorongan dan persetujuan Amerika Serikat.
Guo Jun menunjukkan bahwa sebelum tahun 1970-an, angkatan laut Partai Komunis Tiongkok sangat lemah dan pada dasarnya tidak dapat keluar dari garis pantai. Kepulauan Paracel berjarak lebih dari 300 kilometer dari Provinsi Hainan Tiongkok, jauh di luar jangkauan tentara PKT, bahkan tidak dapat mengurusnya sama sekali. Jadi saat itu sebenarnya penguasaan Laut TIongkok Selatan dikuasai Amerika Serikat. Pada tahun 1970-an, hubungan antara Amerika Serikat dan Partai Komunis Tiongkok mulai mereda, Amerika Serikat mendukung Partai Komunis Tiongkok dalam perjuangannya melawan Uni Soviet, sehingga sebenarnya diam-diam menyetujui dan bahkan mendorong kegiatan Partai Komunis Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan. Pada tahun 1974, ketika PKT dan angkatan laut Vietnam Selatan bersaing memperebutkan Kepulauan Paracel, PKT mengirimkan beberapa kapal perang, hanya beberapa ratus ton, dan yang terbesar hanya 2.000 ton. Namun demikian, Vietnam Selatan lebih lemah, saat itu Vietnam Selatan dan Amerika Serikat masih memiliki aliansi militer, jika Vietnam Selatan diserang negara asing bisa meminta bantuan militer AS. Namun selama pertempuran laut di Kepulauan Paracel pada tahun 1974, Amerika Serikat sama sekali mengabaikan permintaan bantuan Vietnam Selatan dan berpura-pura tidak mendengarkannya. Dapat dikatakan bahwa Amerika Serikat dengan sengaja membiarkan PKT menguasai Kepulauan Paracel, karena Amerika percaya bahwa setidaknya lebih baik daripada Uni Soviet.
Jadi, Partai Komunis Tiongkok masih melihat masalahnya dengan cara ini, Partai Komunis Tiongkok berpikir, lalu bagaimana jika Filipina dan Amerika Serikat mempunyai aliansi militer? Saat itu, Amerika Serikat dan Vietnam Selatan juga menjalin hubungan militer, namun akibatnya Partai Komunis Tiongkok tidak diperbolehkan menduduki Kepulauan Paracel. Namun faktanya, hubungan AS-Tiongkok telah mengalami perubahan besar, tidak seperti dulu lagi, sebuah pola baru mulai terbentuk di seluruh dunia. AS dan Tiongkok memiliki musuh bersama, yaitu Uni Soviet, yang kini telah lenyap, dan sekarang AS dan Tiongkok sama-sama mengakui satu sama lain sebagai musuh yang paling mengancam, dan tujuan strategis mereka diarahkan untuk melawan satu sama lain, di Selat Taiwan, dan juga di Laut Tiongkok Selatan. (Hui)
Militer Israel Berhasil Menghancurkan Rumah Pemimpin Hamas, Menemukan Kartu Identitas dan Informasi Keluarga
oleh Zhang Ting
Pada Jumat (22 Desember) Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berhasil menghancurkan rumah kediaman pemimpin Hamas Mohammed Deif, juga menemukan kartu identitas dan informasi tentang keluarganya. Mohammed Deif adalah salah satu pemimpin Hamas yang sedang diburu oleh Israel dengan menawarkan hadiah kepada orang yang dapat memberikan informasi tentang keberadaannya.
Selain kartu identitas diri Mohammed Deif yang dicetak dalam bahasa Ibrani dan Arab, anggota pasukan IDF juga menemukan beberapa salinan dokumen, termasuk lampiran yang memuat nama dan tanggal lahir anak Deif.
Mohammed Deif adalah pemimpin organisasi bersenjata Hamas “Brigade Izz al-Din al-Qassam”.
Menurut “Jerusalem Post”, pada Jumat (22 Desember), Batalyon 82 Brigade 7 IDF melakukan serangan mendadak ke rumah kediaman Deif di Gaza selatan dan menemukan kartu identitas Palestina milik anggota penting Hamas ini.
Selama penggerebekan, pasukan IDF menemukan sebuah lubang sumur di halaman rumah, dan dokumen di lokasi tersebut menunjukkan bahwa lubang sumur tersebut digunakan untuk menyimpan senjata.
Setelah menyelesaikan pemeriksaan di lokasi, pasukan IDF meledakkan rumah Deif dengan menggunakan bom yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Deif masih selamat dari tujuh kali rencana pembunuhan terhadap dirinya, meskipun beberapa di antaranya telah menyebabkan dia terluka parah. Namun 4 kali usaha pembunuhan itu terjadi selama Operasi Protective Edge pada tahun 2014. Kabarnya, Deif tidak mengalami gangguan fisik lainnya kecuali sedikit pincang.
Pada awal bulan ini, IDF membagikan selebaran di Gaza yang menawarkan hadiah kepada siapa saja yang bisa memberikan informasi tentang keberadaan Deif dan beberapa pemimpin Hamas lainnya.
Pada Sabtu, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa selama operasi darat di selatan Kota Gaza, Brigade Cadangan Yiftah Israel berhasil menyergap dan membunuh puluhan orang militan Hamas.
Media Israel “Walla” melaporkan bahwa angkatan udara Israel menyerang sasaran di Kota Gaza dan lokasi lain di Gaza tengah, termasuk Deir el-Balah.
Dalam operasi militer yang berlangsung selama beberapa minggu terakhir ini Pasukan Israel telah menghancurkan jaringan terowongan Hamas di distrik Issa di selatan Kota Gaza. Jaringan terowongan tersebut difungsikan sebagai pos terdepan bawah tanah Hamas. Menurut berita yang beredar bahwa beberapa bangunan lain yang digunakan sebagai markas Hamas juga berhasil dihancurkan.
Bukan Pertama Kalinya Tungku Smelter Meledak, Walhi Sulteng Ingatkan Pemerintah Jangan Diam Saja, Nyawa Melayang Hidup Sengsara
PALU – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Tengah menyoroti insiden pada Minggu (24/12/23) terkait ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS). Dikarenakan, bukan yang pertama kalinya terjadi. Oleh karena itu, pemerintah diminta tak hanya diam saja. Kecelakaan kerja kali ini terjadi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Adapun PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) adalah anak usaha Tsingshan Group asal Tiongkok.
“Kami mendesak kepada pemerintah pusat untuk tidak hanya diam saja. Produksi PT IMIP harus segera dihentikan, dan memberikan sanksi tegas terhadap PT IMIP, mengingat korban tidak sedikit dan seringkali terjadi kecelakaan kerja seperti ini,” tegas Aulia Hakim, Kepala Advokasi dan Kampanye Walhi Sulteng dalam siaran persnya.
Ia menyerukan, pemerintah jangan hanya kampanye hilirisasi nikel saja dengan angin surga atas keuntungan yang diperoleh tanpa melihat kenyataan di lapangan, nyawa melayang hidup sengsara akibat kawasan yang kacau dan amburadul.
Berdasarkan, kronologi yang dihimpun Walhi Sulteng, kejadian pada pukul 05.30 Wita, menurut kesaksian, salah seorang karyawan Ferosilikon PT ITSS tengah melakukan perbaikan tungku, kemudian melakukan pemasangan plat besi pada bagian tungku tersebut sehingga mengakibatkan ledakan yang memicu beberapa tabung oksigen di sekitar area juga ikut meledak.
Tercatat hingga saat ini, setidaknya korban sebanyak 35 orang, 12 di antaranya tewas, selain itu korban lainnya mengalami luka bakar berat dan dalam pertolongan medis. Semua korban sempat dirawat di klinik 1 dan klinik 2 milik PT IMIP, namun dengan keterbatasan fasilitas dan daya tampung yang besar, sehingga para korban tengah dirujuk ke RSUD Morowali untuk penanganan lebih lanjut.
Walhi Sulteng juga mendesak pemerintah menghentikan situasi yang tidak kondusif di lingkungan PT IMIP, sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) nomor 3 tahun 2020, tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, dalam Pasal 113, bahwa suspensi Kegiatan Usaha Pertambangan dapat diberikan kepada Pemegang IUP dan IUPK jika terjadi keadaan yang kahar seperti yang disebutkan huruf (a) dalam pasal 113. Penjelasan keadaan kahar antara lain, perang, kerusuhan sipil, pemberontakan, epidemik, gempa bumi, banjir, kebakaran, dan bencana alam maupun non alam di luar kemampuan manusia.
Bukan Kali Pertama
Ironisnya kejadian ini bukanlah kali pertama kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan industri nikel, Walhi Sulteng mencatat, pada 22 Desember 2022 lalu, belum luput dari ingatan kita dua pekerja mengalami kecelakaan serupa akibat ledakan tungku yang terjadi di kawasan industri nikel milik PT Gunbuster Nickel Industri, sebuah perusahaan besar asal Tiongkok yang beroperasi di kabupaten Morowali Utara, sehingga merenggut nyawa Nirwana Sale dan Made Defri.
Belum lagi pada 27 april 2023 lalu, dua pekerja dumping milik PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Industry, yang juga berada dalam kawasan PT IMIP mengalami kecelakaan kerja sehingga merenggut nyawa Arif dan Masriadi.
“Lagi-lagi kita melihat bagaimana pekerja yang ditumbalkan guna mengejar keuntungan semata, kecelakaan kerja diakibatkan karena penyediaan APD atau alat keselamatan yang tidak pernah dipatuhi oleh perusahaan, ditambah peraturan jam kerja yang semena-mena, rotasi kerja yang kacau, dan juga peralatan yang dioperasikan tidak terkontrol merupakan pemicu kecelakaan itu terjadi,” sebut Aulia.
Sistem K3 dan Sanksi
Prosedur K3 pertambangan mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) nomor 38 Tahun 2018 tentang penerapan SMK3 Pertambangan dan Mineral, sehingga ketika kecelakaan terjadi dan terjadi berkali-kali menjadi pertanyaan serius, perlu ditelusuri, apakah PT IMIP telah menerapkan sistem Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Pertambangan (SMK3P) dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga kecelakaan yang terjadi seperti sebelumnya sampai dengan saat ini mewajibkan pemerintah untuk mendesak IMIP segera melakukan audit eksternal atas kecelakaan yang terjadi.
Pemerintah Tutup Mata dan Telinga
Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terlihat abai atas kecelakaan kerja yang terjadi, dalam catatan Walhi Sulteng, selama periode 2022-2023 tidak pernah satupun perusahaan yang diberikan sanksi tegas atas kejadian kecelakaan kerja yang merenggut nyawa pekerja.
Sebaliknya perusahaan malah memberikan sanksi terhadap para pekerja yang menuntut hak-hak mereka, seperti kejadian yang dialami oleh Minggu Bulu dan Amirullah, mereka berdua ditetapkan sebagai tersangka atas peristiwa bentrokan antar pekerja pada 14 Januari 2023 lalu, mereka berdua menjadi tersangka buntut dari aktivitasnya dalam mengadvokasi hak-hak pekerja lainnya.
Hentikan Produksi PT IMIP
IMIP tumbuh dengan modal yang besar, China–Asean Invesment Cooperation Fun memegang saham 24% di PT Sulawesi Mining Investment (SMI), sementara Shanghai Decent mengontrol 46,55% saham di PT SMI, ditambah lagi beberapa modal dari Bank asing seperti Bank of China, EXIM Bank of China, HSBC. IMIP yang diresmikan pada 2013 silam, menunjukkan kepesatannya dalam mendapatkan keuntungan, terbukti dengan menjadikan Thingshan Group menjadi perusahaan terbesar di dunia dalam bidang pengelolaan Nikel.
Sehingga PT IMIP memperoleh investasi sebesar US$10,20 atau setara RP147 triliun dengan pajak dan royalti yang disetor ke negara sejak 2015-2020 sejumlah RP306,87 miliar (2015) naik menjadi 5,38 triliun (2020).
Permasalahan ketenagakerjaan di IMIP sejalan dengan keprihatinan besar di Indonesia mengenai dampak lingkungan dari industri nikel. Menurut laporan Brookings Institute pada bulan September tahun lalu, sektor nikel di Indonesia “sangat intensif karbon dan merusak lingkungan,” karena ketergantungannya pada batubara.
Lebih dari 8.700 hektar hutan hujan telah hancur di Kabupaten Morowali Utara, tempat IMIP bermarkas, sejak tahun 2000, menurut analisis Greenpeace Indonesia pohon-pohon ditebangi untuk dijadikan lahan pertambangan, pabrik peleburan, dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukungnya. (walhi/asr)
Jenazah 5 Orang Sandera Ditemukan, Israel Merekam Video Struktur Dalam Terowongan
NTD
Padai Minggu (24 Desember) militer Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah menemukan jenazah dari 5 orang sandera yang diletakkan dalam terowongan di Jalur Gaza utara. Rekaman gambar yang dipublikasikan oleh tentara Israel menunjukkan, dalam terowongan terdapat kamar mandi yang berlantai putih dan ruang kerja, serta lorong dengan konstruksi beton berwarna gelap yang menghubungkan kedua kamar tersebut.
Reuters melaporkan, bahwa penyebab kematian dari 5 orang sandera tersebut belum diketahui sampai saat ini. Kepala juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, otopsi masih berlangsung dan “kami akan memberitahu keluarga mereka, kemudian mengumumkannya kepada publik jika disetujui”.
Dari rekaman video yang dirilis pekan lalu oleh Hamas terlihat bahwa 3 orang sandera yang berada dalam sebuah kamar tidur sempit dengan ubin berwarna putih, tanpa jendela dan stopkontak di dinding masih hidup.
🔴WATCH: IDF soldiers exposed Hamas' northern headquarters.
— Israel Defense Forces (@IDF) December 24, 2023
Dozens of meters deep, the underground headquarters was made up of 2 levels, with an intricate tunnel network—used for directing combat and the movement of terrorists. This network was connected to a shaft leading to… pic.twitter.com/rioSighGz0
Militan Hamas saat itu mengancam akan mengeksekusi para sandera. Setelah Perang Israel – Hamas memasuki pekan ke-12, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa, Israel akan terus mengintensifkan operasi militer. Sedang korban sipil akibat perang di Gaza ini telah membuat negara-negara Barat dan lapisan masyarakat khawatir terhadap keselamatan dari 129 orang sandera yang masih belum dibebaskan oleh Hamas.
Video yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan, insinyur militer yang berada dalam terowongan yang gelap dan berdebu menyebutkan bahwa terowongan itu memiliki dua tingkat, satu berada di bawah tanah sedalam 10 meter, dan yang lainnya memiliki kedalaman sampai berpuluh-puluh meter.
Tentara Israel mengatakan salah satu terowongan mengarah ke tempat kediaman Ahmad Al Ghandour, komandan brigade Hamas di Gaza utara. Hamas telah mengumumkan bahwa Ghandour dan banyak komandan lainnya telah tewas dalam operasi militer Israel pada 26 November tahun ini. Israel menyebut mereka ini telah menjadi target pembunuhan dalam salah satu serangan udaranya.
In a centralized intelligence effort, IDF troops located and recovered the bodies of 5 hostages—abducted during the October 7 Massacre—and brought them back to Israel:
— Israel Defense Forces (@IDF) December 24, 2023
🕯️WO Ziv Dado
🕯️SGT Ron Sherman
🕯️CPL Nik Beizer
🕯️Eden Zacharia
🕯️Elia Toledano
May their memory be a… pic.twitter.com/tq1UlLo8Z2
Rekaman video yang dirilis oleh tentara Israel menunjukkan, sebuah terowongan yang dilapisi ubin putih, kamar mandi yang dirancang serupa dengan perlengkapan mandi dasar, toilet dan wastafel, serta ruang kerja dengan meja samping dan bangku. Terowongan lain terdapat dispenser dan tumpukan peluru.
Rekaman video yang dirilis oleh militer Israel tidak memuat adegan apa pun yang sesuai dengan kamar tidur sandera dalam video Hamas. Meski langit-langit kamar dalam film Hamas juga memiliki ubin berwarna putih, namun desainnya tampak berbeda. (sin)
Pesawat Tempur Israel Berhasil Meledakkan Mobil yang Ditumpangi Pejabat Penyelundup Senjata Hamas
oleh Zhang Ting
Padai Sabtu (23 Desember) Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan, bahwa pihaknya telah berhasil membunuh Hassan Atrash, seorang tokoh kunci dalam penyelundupan senjata dari berbagai negara ke Gaza.
IDF dalam pesannya di platform “X” pada Sabtu menyebutkan bahwa Atrash bertanggung jawab atas perdagangan, manufaktur, dan pasokan senjata ke Hamas.
“Dia terlibat dalam penyelundupan senjata dari banyak negara ke Jalur Gaza dan, baru-baru ini menyelundupkan senjata ke Tepi Barat”, tulis IDF.
Pasukan Pertahanan Israel dan Shin Bet, dinas keamanan nasional pada Sabtu mengumumkan bahwa sebuah jet tempur Israel berhasil membunuh Hassan Atrash di dekat perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza sehari sehari sebelumnya.
IDF juga merilis video di platform “X” yang merupakan rekaman proses ketika tentara Israel pertama-tama menargetkan mobil yang bergerak dan kemudian menggunakan pesawat tempur untuk mengebomnya.
בהמשך לחיסול אתמול ברפיח, צה״ל ושב״כ חיסלו באמצעות מטוס קרב את חסן אטרש, אחראי על סחר, ייצור והצטיידות באמצעי לחימה של הזרוע הצבאית של חמאס.
— צבא ההגנה לישראל (@idfonline) December 23, 2023
בנוסף לקח חלק בהברחת אמצעי לחימה ממדינות שונות לרצועת עזה. בתקופה האחרונה היה מעורב בהברחת אמצעי לחימה גם ליהודה ושומרון>> pic.twitter.com/7fo6o44Ixa
Media “Epoch Times” belum dapat mengkonfirmasi rekaman video pembunuhan Atrash.
Selama pertempuran di Gaza, militer Israel berfokus terhadap pemusnahan para anggota penting Hamas, sering kali melancarkan serangan yang ditargetkan terhadap mereka. Hal ini merupakan tambahan dari operasi tempur rutin militer Israel melawan militan Hamas. Operasi ini sering kali mencakup serangan udara terhadap mobil yang ditumpangi atau apartemen tempat komandan Hamas.
Juru bicara militer Israel : Hanya 3 dari 7 orang komandan senior Hamas yang tersisa
Avichay Adraee, juru bicara militer Israel dalam bahasa Arab dalam pesannya yang dipublikasikan di platform “X” pada Kamis (21 Desember) menyebutkan, bahwa IDF telah berhasil melenyapkan 4 dari 7 orang komandan senior Hamas.
“IDF terus membongkar brigade Hamas di Gaza. Dari 7 orang komandan senior brigade, 4 orang telah dilenyapkan, hanya menyisakan 3 orang komandan senior dalam rantai komando Hamas”.
Ketiga komandan tersebut termasuk komandan brigade Hamas Ezz al-Din al-Haddad, komandan batalion Imad Aslim, dan Jabr Jabr Hasan Aziz.
Israel mengatakan dalam sebuah pernyataannya, bahwa pasukannya telah menangkap 200 orang anggota Hamas dan Jihad dalam seminggu terakhir. Sejak perang Israel – Hamas meletus, sudah ada 700 orang militan Palestina yang tertangkap.
Israel menilai perkembangan perang, Biden berkomunikasi dengan Netanyahu
Menurut laporan kepala staf umum militer Israel Herzi Halevi, bahwa Sabtu (23 Desember) pihaknya telah melakukan penilaian terhadap perkembangan pertempuran yang sedang berlangsung di Khan Younis, Gaza selatan.
Ia berkata : “Serangan (Israel) cukup mengesankan tetapi masih terdapat banyak pekerjaan yang harus dilakukan.”
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Sekretaris Kabinet Perang Benny Gantz mengunjungi Jalur Gaza utara pada hari Sabtu, dan melakukan penilaian terhadap perkembangan perang bersama para pejabat militer lainnya.
Gedung Putih mengatakan bahwa pada Sabtu, Presiden AS Joe Biden melakukan panggilan telepon untuk membahas situasi di Israel dan Gaza dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa dalam percakapan dengan Presiden Biden, Netanyahu juga menyampaikan penghargaan yang tinggi atas sikap AS yang dinyatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Netanyahu juga secara tegas menyampaikan bahwa Israel akan terus berjuang sampai semua tujuan tercapai sepenuhnya. (sin)
Pria Chongqing, Tiongkok yang Direkrut Jadi Tentara Rusia Tewas di Medan Perang Ukraina
oleh Luo Tingting
Zhao Rui, seorang pria warga Kota Chongqing, Tiongkok yang direkrut jadi tentara Rusia mati konyol di medan perang Ukraina. Semasa hidupnya, ia acap kali memposting video saat berada di medan perang Rusia – Ukraina di akun media sosial dirinya. Bahkan ia pernah mengutarakan penyesalannya menjadi tentara rekrutan Rusia dan menyatakan ingin pulang, selain itu ia juga menasihati orang-orang lain agar tidak mengikuti jejaknya.
Pada 19 Desember, Lu Yuguang, reporter berita yang meliput di garis depan medan perang Rusia – Ukraina mengabarkan bahwa tentara rekrutan Rusia asal Tiongkok berusia 38 tahun Zhao Rui tewas saat melakukan misi tempur di medan perang Rusia – Ukraina.
Menurut penjelasan dari rekan asal Tiongkok lainnya yang direkrut bersamaan dengan Zhao Rui dan dikirim untuk berperang di garis depan Novoprokopivka pada 29 November tahun ini, bahwa Zhao Rui tewas di medan perang pada hari itu
Informasi publik menunjukkan bahwa Zhao Rui lahir di Kota Chongqing pada 20 Juli 1985, memiliki tinggi badan 182 sentimeter, belum menikah dan kedua orang tuanya sudah pensiun. Pada tahun 2013 Zhao Rui pernah bergabung dengan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (Myanmar National Democratic Alliance Army).
Laporan mengatakan bahwa setelah pecahnya Perang Rusia – Ukraina, kemudian Rusia membuka kesempatan perekrutan untuk anggota korps sukarelawan dari seluruh dunia, Zhao Rui langsung mengajak Xiao Qiang ikut bergabung. Xiao Qiang adalah pria kelahiran Zhanjiang, Guangdong yang ia kenal baik juga pernah bersamanya menjadi Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar dan bertugas di Myanmar Utara. Xiao Qiang yang sudah berkeluarga dan memiliki seorang putri berusia 3 tahun tetap berangkat bersama Zhao Rui meskipun keluarga menentangnya bekerja sebagai tentara bayaran. Konon gaji perbulannya adalah USD. 2.700,-
Keduanya terbang ke Moskow dengan menggunakan visa turis. Setelah mendaftar di stasiun perekrutan, mereka sempat menerima beberapa pelatihan singkat kemudian ditempatkan pada peleton asing kompi infanteri dari Tentara ke-58 Distrik Militer Selatan Rusia dengan jenjang pangkat terendah.
Pada 11 November tahun ini, kompi Zhao Rui untuk pertama kalinya dikirim ke garis depan di Ukraina untuk berpartisipasi dalam operasi tempur. Daerah pertempuran adalah Novoprokopivka. Xiao Qiang terluka dalam pertempuran, tetapi Zhao Rui tidak terluka. Setelah seminggu bertempur, kompi itu ditarik mundur ke garis belakang untuk beristirahat.
Pada 29 November, kompi dimana Zhao Rui dan Xiaoqiang bergabung kembali diperintahkan untuk berperang di garis depan Novoprokopivka. Sebelum berangkat, Zhao Rui sempat menelepon ke rumah. Pada jam 4 sore hari itu, Xiao Qiang menemukan Zhao Rui terbaring telentang di parit militer dengan badan berlumuran darah dan mata melotot. Dia sudah tewas.
Saat berada di Rusia, Zhao Rui memposting beberapa video di akun Douyin yang melukiskan kesulitannya setelah direkrut menjadi tentara bayaran Rusia. Ia harus menjalani sejumlah latihan berat yang menurunkan semangat, hidup dalam organisasi yang disiplinnya buruk, dan banyaknya jumlah korban tentara Rusia, yang mana membuat dirinya sadar bahwa ia seakan digaji untuk menjadi umpan meriam dalam perang di Ukraina.
Dalam sebuah rekaman videonya ia mengatakan bahwa dirinya ingin pulang dan menyarankan orang-orang agar jangan mengikuti jejaknya. “Saya ingin menasihati semua orang yang ingin datang ke sini atau yang ingin berkomunikasi secara pribadi dengan saya : Stop ! jangan lagi ke sini. Carilah pekerjaan di Tiongkok dan bekerja keras, yakin kalian juga bisa menghasilkan”.
Akun medianya di Douyin terakhir diperbarui pada 27 November 2023 pukul 11:11.
Berita tentang seorang pria Chongqing yang mati konyol bagi Rusia di medan perang Ukraina telah memicu perdebatan sengit di Internet. Akun bernama “Cai Ru Men” menyebutkan bahwa Zhao Rui yang bergabung dengan tentara Rusia pada 9 Oktober, “dibuang” ke garis depan pertempuran di Ukraina pada pertengahan November, lalu gugur di pertengahan bulan Desember.
“Kasihan, jadi korban karena kesadarannya yang rendah. Patut dijadikan bahan introspeksi bagi peminat lainnya”. “Bagi mereka yang tidak mengerti bahasa Rusia pasti akan mudah dijadikan umpan meriam”. Demikian antara lain komentar yang dikirim netizen Tiongkok. (sin)