Home Blog Page 662

H-7 Hingga H-3 Jelang Lebaran, Ratusan Ribu Lebih Kendaraan Tercatat Dalam Volume  Ruas Tol  Jabotabek dan Jawa Barat,  Ini Rinciannya

0

ETIndonesia- Terhitung Hari ke-7- Hari ke-3 menjelang lebaran pada periode 15-19 April 2023, dikutip dari siaran persnya, Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT) mencatat ratusan ribu kendaraan  di Ruas Tol Jabotabek dan Jawa Barat.

Berikut rinciannya : 

A. Lalu Lintas Jabotabek


Total kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 450.053 kendaraan atau lebih rendah 1.89% dibanding volume lalu lintas harian normal sebanyak 458.714 kendaraan. Adapun lalu lintas terdistribusi melalui dua Gerbang Tol (GT) dengan rincian sebagai berikut:

1. GT Cengkareng Jalan Tol Prof. Dr.Ir. Soedijatmo


Penurunan volume lalu lintas transaksi di GT Cengkareng sebanyak 2.63% atau sebanyak 335.572  kendaraan dibanding dari lalu lintas harian normal sebanyak 344.646 kendaraan.

2. GT Benda Utama 2 Jalan Tol Kunciran-Cengkareng


Terpantau peningkatan volume lalu lintas di GT Benda Utama 2 sebesar 0.36% atau terealisasi 114.481 kendaraan dari volume lalu lintas harian normal sebanyak 114.068 kendaraan.

B. Lalu Lintas Jawa Barat


Terpantau sebanyak 164.439 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju selatan melalui GT Kalihurip Utama, meningkat 11.95% dibandingkan lalu lintas harian normal sebanyak 146.882 kendaraan. Adapun distribusi lalu lintas menuju Jawa Barat sebagai berikut:

1. GT Cileunyi Ruas Tol Padaleunyi
Jasa Marga mencatat sebanyak 167.311 kendaraan keluar menuju wilayah Rancaekek, Garut, Sumedang dan sekitarnya melalui GT Cileunyi. Volume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi meningkat 26.71% dibandingkan lalu lintas harian normal sebanyak 132.045 kendaraan.

Sedangkan volume lalu lintas transaksi dari arah sebaliknya atau yang menuju arah Bandung/Jakarta melalui GT Cileunyi tercatat 157.378 kendaraan atau lebih tinggi 9.92% dibanding lalu lintas normal sebanyak 143.178 kendaraan.

2. GT Pasteur Jalan Tol Padaleunyi


Sementara itu, volume lalu lintas transaksi di GT Pasteur (keluar) menuju Kota Bandung tercatat 167.209 lebih rendah 2.20% dari lalin normal sebanyak 170.979 dan volume lalu lintas transaksi yang meninggalkan Kota Bandung melalui GT Pasteur tercatat 142.036 kendaraan atau lebih rendah 4.17% dibanding lalu lintas normal sebanyak 148.213 kendaraan.

Untuk lalu lintas pada Rabu, 19 April 2023, terpantau peningkatan volume kendaraan yang cukup signifikan menuju arah Selatan, Jasa Marga mencatat sebanyak 36.953 kendaraan melintasi GT kalihurip Utama menuju Bandung/Sumedang dan sekitarnya, meningkat 36,63% dibandingkan lalu lintas harian normal sebanyak 27.045 kendaraan. Selain itu, lalu lintas transaksi di GT Cileunyi menuju Rancaekek, Sumedang dan sekitarnya juga mengalami peningkatan, tercatat sebanyak 39.667 kendaraan melintas, meningkat 51,29% dibandingkan lalu lintas harian normal sebanyak 26.218 kendaraan.

Jasa Marga mengimbau kepada masyarakat agar mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan dengan memastikan fisik dan kendaraan dalam kondisi prima, memperhatikan kecukupan BBM dan saldo e-toll untuk kenyamanan perjalanan. (asr)

Perang Perebutan Kekuasaan di Sudan Terus Berkobar yang Menyebabkan 56 Orang tewas dan Hampir 600 Terluka

0

Zhang Ting

Pertempuran perebutan kekuasaan antara pasukan pemerintah Sudan dan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) memasuki hari kedua pada  Minggu (16 April). Tembakan dan ledakan terus meletus di ibu kota dan kota-kota lain, menewaskan sedikitnya 56 orang dan melukai hampir 600 orang lainnya.

Saksi mata di ibu kota, Khartoum, mengatakan kepada CNN bahwa pertempuran meningkat pada Minggu 16 April. Suara-suara keras dan ledakan terdengar sepanjang malam pada hari Sabtu. Ada juga laporan tentang pertempuran sengit di kota Port Sudan di bagian timur, yang jaraknya ratusan mil jauhnya.

Komite pusat dokter Sudan mengatakan bahwa bentrokan tersebut telah menewaskan sedikitnya 56 orang dan melukai hampir 600 orang.

Melansir BBC, Sudan telah dipimpin oleh dewan jenderal sejak kudeta pada Oktober 2021. Di pusat perebutan kekuasaan terdapat dua petinggi militer. Jenderal Abdel Fattah al-Burhan adalah kepala angkatan bersenjata pemerintah dan secara efektif menjadi kepala negara. Wakilnya, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo (juga dikenal sebagai Hemedti), adalah pemimpin paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF).

Di sebelah kiri adalah Abdel Fattah al-Burhan, pemimpin pasukan pemerintah, dan di sebelah kanan adalah Mohamed Hamdan Dagalo, pemimpin “Pasukan Pendukung Cepat”. (ASHRAF SHAZLY/AFP)

Laporan menyebutkan, kedua jenderal tersebut tidak setuju dengan arah masa depan negara dan proposal untuk bergerak menuju pemerintahan sipil. Salah satu poin utama ketidaksepakatan adalah rencana untuk memasukkan RSF yang berkekuatan 100.000 orang ke dalam angkatan bersenjata, dan siapa yang akan memimpin pasukan baru tersebut.

Pada Sabtu 15 April, bentrokan bersenjata terjadi di ibukota antara pasukan pemerintah yang setia kepada Burhan dan RSF yang dipimpin oleh Dagalo, termasuk di istana kepresidenan dan markas besar militer.

Dagallo mengklaim pada  Sabtu 15 April bahwa mereka telah mengambil alih sebagian besar lokasi resmi di ibu kota Khartoum, termasuk istana kepresidenan, rumah panglima militer, dan bandara Khartoum.

“RSF menguasai lebih dari 90 persen lokasi strategis di Khartoum,”  kata Dagallo dalam sebuah wawancara dengan Sky News Arabia.

Namun demikian, Burhan, pemimpin militer, membantah klaim Dagallo dan mengatakan bahwa militer selalu mengendalikan tempat-tempat strategis di Khartoum. 

Di antara mereka yang tewas dalam bentrokan tersebut adalah seorang warga negara India yang bekerja di Sudan. Ia tewas setelah terkena peluru nyasar pada Sabtu 15 April. India dan negara-negara lainnya mendesak warganya untuk mengungsi.

Militer menuduh RSF melakukan “pengkhianatan” dan menyerukan agar pasukan tersebut dibubarkan.

Dalam sebuah pernyataan, tentara mengatakan bahwa “tidak akan ada negosiasi atau dialog” sampai pemberontak RSF, yang dipimpin oleh Dagallo, dibubarkan. Tentara juga mengeluarkan surat perintah pencarian Dagallo dan menyebutnya sebagai “buronan”.

Komando Jenderal Angkatan Darat mengeluarkan pernyataan yang mendesak orang untuk tetap tinggal di dalam rumah saat pesawat tempur menyapu untuk mencari anggota RSF.

Pasukan pemerintah melancarkan serangan udara di pangkalan RSF pada Minggu 16 April.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera,  Dagallo menuduh Burhan sebagai “penjahat” dan mengatakan bahwa dia telah menghasut pertempuran tersebut pada Sabtu 15 April.

Pada 16 April 2023, pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Sudan dan organisasi paramiliter memasuki hari kedua, dan asap tebal terlihat di ibu kota Khartoum. (AFP)

Menurut sebuah pernyataan dari kantor kepresidenan Mesir dan Sudan Selatan, antara lain, telah menawarkan diri untuk menjadi penengah di antara pihak-pihak yang bertikai.

Amerika Serikat, Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Uni Afrika  mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk segera mengakhiri permusuhan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan bahwa konflik ini mengancam keselamatan warga sipil Sudan dan  kedua  pihak “harus mengakhiri permusuhan dengan segera dan tanpa syarat”. AS mendesak Burhan dan Dagallo untuk “mengambil langkah-langkah positif untuk mengurangi ketegangan” dan memastikan keselamatan semua warga sipil.

‘Dewan Perdamaian dan Keamanan’ Uni Afrika dalam cuitannya bahwa mereka telah menggelar pertemuan darurat pada  Minggu untuk membahas perkembangan politik dan keamanan di Sudan.

Huda, seorang penduduk muda di Khartoum selatan, mengatakan kepada Reuters: “Kami takut, kami belum tidur selama 24 jam karena suara bising dan guncangan dari rumah-rumah yang berguncang.”

Huda mengatakan bahwa mereka juga khawatir bahwa makanan dan air, serta obat-obatan yang digunakan ayah mereka, akan segera habis.

Ia juga berkata : “Ada begitu banyak disinformasi dan semua orang berbohong. Kami tidak tahu kapan ini akan berakhir dan bagaimana ini akan berakhir.” (hui)

Mata Uang Dolar AS Tidak Akan ke Mana-mana

0

Antonio Graceffo

Tiongkok, Rusia, dan negara-negara lain ingin menyingkirkan dolar AS, tetapi tidak ada pilihan lain.

Dalam beberapa minggu terakhir, media pemerintah Tiongkok, media mata uang kripto, dan media non-arus utama lainnya telah memuat berita tentang bagaimana dunia meninggalkan dolar AS sebagai mata uang cadangan dan mata uang perdagangan. Laporan lain mengklaim bahwa yuan semakin mendunia, atau bahwa kelompok BRICS [Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan] akan menerbitkan mata uangnya sendiri, untuk meninggalkan dolar.

Klaim lainnya adalah bahwa OPEC akan beralih ke yuan, mata uang komposit, atau mata uang BRICS.

Klaim-klaim ini sangat dilebih-lebihkan. Sudah menjadi tujuan Rusia dan Tiongkok untuk beralih dari dolar, dan banyak negara membenci hegemoni mata uang Washington. Namun, upaya untuk mendevaluasi mata uang telah terbukti mustahil karena berbagai alasan, dan tantangannya tampaknya tidak dapat diatasi.

Hambatan pertama dalam meninggalkan dolar adalah bahwa negara-negara harus menemukan atau menciptakan alternatif. Sekarang, dolar AS adalah mata uang yang paling banyak digunakan di dunia, mencakup sekitar 90 persen dari seluruh perdagangan mata uang. Selain itu, kurang dari 60 persen dari seluruh cadangan mata uang asing yang dimiliki oleh bank sentral adalah dalam bentuk dolar AS atau setara dengan dolar AS.

Sebagian besar komoditas, termasuk minyak, serta sebagian besar perdagangan internasional, dihargai dalam mata uang dolar, dan lebih dari 74 persen perdagangan luar negeri diselesaikan dalam dolar. Karena investor ingin menghindari risiko mata uang, pemerintah di seluruh dunia menerbitkan sebagian besar obligasi luar negeri dan surat utang negara dalam dolar AS.

Salah satu argumen umum yang diberikan untuk melakukan de-dolarisasi adalah bahwa dolar AS tidak didukung oleh emas. Meskipun hal ini benar, pada dasarnya hal ini juga berlaku untuk semua mata uang lain di dunia saat ini. Mata uang kertas yang diterbitkan oleh pemerintah adalah mata uang fiat, yang berarti mata uang ini ada karena fiat pemerintah dan bukannya dapat dikonversi menjadi emas atau perak.

Apa yang membuat dolar AS memiliki nilai adalah karena pemerintah AS dapat mengenakan pajak kepada orang Amerika. Amerika Serikat memiliki lebih dari 330 juta penduduk dengan pendapatan rumah tangga rata-rata $69.500 per tahun. Pasalnya, lembaga pemerintah federal Amerika Serikat yang mengumpulkan pajak dan menetapkan hukum pendapatan dalam negeri,  Internal Revenue Service (IRS) sangat baik dalam tugasnya mengumpulkan pendapatan untuk pemerintah AS, setiap utang yang ditanggung oleh pemerintah dapat dilunasi dengan memajaki rakyat Amerika.

Dikarenakan, tidak ada mata uang yang didukung emas yang dapat menggantikan dolar, kekayaan rakyat Amerika dan kepercayaan penuh pemerintah AS memberikan dukungan terbaik untuk mata uang tersebut. 

Pilihan lainnya adalah mempercayai kepercayaan penuh dari Tiongkok, Rusia, Brasil, India, atau Afrika Selatan, yang semuanya memiliki produk domestik bruto (PDB) yang lebih kecil dan mata uang yang tidak terlalu berguna di luar pasar domestik mereka.

Jika dunia menuntut peralihan ke mata uang yang didukung emas, Amerika Serikat, dengan 8.133 metrik ton emas, memiliki cadangan terbesar di dunia. Jerman, Italia, dan Perancis berada di urutan berikutnya. Rusia berada di posisi kelima dengan hanya 2.299 metrik ton. Berikutnya adalah Tiongkok dengan 1.948 metrik ton. Total untuk Brasil, India, dan Afrika Selatan hanya 1.040 metrik ton. Akibatnya, cadangan emas gabungan dari semua negara BRICS – 5.287 ton – jauh lebih kecil daripada cadangan emas AS. Jadi, dengan kembali ke mata uang yang didukung emas, dolar AS akan menjadi mata uang yang paling sehat.

Ironisnya, sebagian besar negara yang menyerukan runtuhnya dolar AS menggunakan dolar AS untuk mendukung mata uang mereka sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung. Negara-negara penghasil minyak seperti Yordania, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab mematok mata uang mereka terhadap dolar. Meskipun yuan dipatok ke dolar AS, mata uang ini diizinkan untuk berfluktuasi dalam rentang yang sempit. Rusia, India, Brasil, dan Afrika Selatan tidak mematok mata uangnya ke dolar, tetapi mata uang mereka dianggap hanya dapat dikonversi sebagian atau tidak dapat dikonversi, sehingga melemahkan kelangsungannya sebagai mata uang internasional.

Selain itu, cadangan devisa yang digunakan untuk mendukung mata uang negara-negara ini terutama terdiri dari dolar AS dan surat utang pemerintah AS atau sekuritas Treasury. Ini berarti bahwa nilai mata uang dan kekayaan negara-negara ini didasarkan terutama pada jumlah dolar AS yang mereka miliki. Jika dolar ambruk, maka cadangan devisa negara-negara ini juga akan berkurang, sehingga mata uang mereka juga akan turun.

Rintangan terakhir dalam menciptakan mata uang internasional untuk menggantikan dolar adalah bahwa semua negara di dunia harus setuju. Jika BRICS membuat mata uang mereka sendiri besok, OPEC harus setuju untuk menerima mata uang tersebut untuk perdagangan minyak.

Uni Eropa, ASEAN, dan blok-blok perdagangan dan negara-negara lain harus setuju untuk menerima mata uang tersebut untuk perdagangan. Jika tidak, mata uang ini tidak akan berguna dan tidak akan disimpan sebagai cadangan devisa. Sangat tidak mungkin bahwa dunia akan setuju untuk menggunakan mata uang baru BRICS yang dipimpin oleh Rusia dan Tiongkok. Oleh karena itu, pilihan lainnya-yang benar-benar diinginkan oleh pemimpin  Xi Jinping-adalah agar semua orang setuju untuk menggunakan Yuan.

Hal inilah yang menimbulkan masalah kedaulatan.

Alasan utama mengapa banyak negara ingin meninggalkan dolar adalah untuk meningkatkan kemandirian ekonomi mereka. Mengadopsi yuan tidak akan mencapai tujuan ini. 

Negara-negara ini akan tunduk pada Beijing. Presiden Rusia Vladimir Putin dengan berat hati menerima penggunaan yuan dalam beberapa perdagangan dengan Tiongkok karena sanksi internasional menghalangi Moskow untuk menggunakan dolar. Namun, kecil kemungkinan ia akan meninggalkan rubel. Meskipun merupakan anggota BRICS, India memiliki hubungan permusuhan dengan Tiongkok dan akan menolak perubahan apa pun untuk menggunakan yuan.

Akibatnya, Dolar AS akan tetap menjadi mata uang global sampai semua masalah ini diselesaikan. Dan sejauh ini, tidak ada seorang pun – bahkan Xi atau Putin – yang mempunyai solusi.

Antonio Graceffo, Ph.D., adalah seorang analis ekonomi Tiongkok yang telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan Universitas Olahraga Shanghai, memegang gelar Tiongkok-MBA dari Universitas Jiaotong Shanghai, dan saat ini sedang mempelajari pertahanan nasional di American Military University. Dia adalah penulis “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion.”

Polandia dan Hungaria Umumkan Larangan Impor Biji-bijian Ukraina, Uni Eropa: Tak Dapat Diterima

Lin Yi – NTD

Pemerintah Polandia pada Sabtu (15/4/2023) mengumumkan larangan impor bahan makanan Ukraina, termasuk biji-bijian, daging, dan produk susu, mulai 15 April hingga 30 Juni, untuk melindungi para petani di negara tersebut dari kejatuhan harga pangan. Pemerintah Hungaria juga mengumumkan hal serupa pada hari yang sama, tetapi belum mengumumkan tanggal pasti pelarangan tersebut.

Pada Minggu 16 April, Komisi Eropa mengkritik tindakan Polandia dan Hungaria sebagai tindakan sepihak yang tidak dapat diterima dan mengatakan bahwa di dalam Uni Eropa, satu negara anggota tidak dapat mengadopsi kebijakan perdagangan seperti itu. Namun, Komisi belum menyatakan tindakan balasan apa yang akan diambil.

Ukraina juga menyatakan penyesalannya, dengan mengatakan bahwa larangan Polandia melanggar perjanjian ekspor bilateral dan menyerukan dialog untuk menyelesaikan konflik.

Sebagian besar ekspor biji-bijian Ukraina melewati Laut Hitam. Namun, sejak pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina, beberapa pelabuhan Laut Hitam di negara tersebut telah diblokir, sehingga sejumlah besar barang terdampar di negara-negara tetangga seperti Polandia dan Hungaria, yang mengakibatkan kelebihan suplai makanan dan jatuhnya harga. Beberapa organisasi pertanian Polandia memperkirakan bahwa para petani di Polandia telah merugi sebesar US$2,3 miliar.

Masuknya biji-bijian dari Ukraina telah memicu protes besar-besaran oleh para petani Polandia. Pemimpin partai yang berkuasa di Polandia, Jarosław Kaczyński, mengatakan bahwa kelebihan pasokan bahan pangan telah menjadi isu politik di Polandia, yang merupakan sekutu Ukraina. Meski demikian pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi kepentingan warganya.

Dialog tingkat menteri antara Polandia dan Ukraina mengenai masalah ini dijadwalkan akan berlangsung di Polandia pada Senin  mendatang. (Hui)

Perusahaan Tiongkok Memindahkan Rantai Pasokan Keluar Tiongkok atas Permintaan Pelanggan Barat

0

oleh Xia Yu

Pihak berwenang dari produsen pemanas air terbesar Tiongkok Guangdong Wanhe New Electric mengatakan bahwa sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan geopolitik, pelanggan Amerika Serikat meminta perusahaannya untuk mengalihkan kapasitas produksinya keluar dari Tiongkok.

Perusahaan multinasional sedang melakukan penilaian kembali terhadap operasi global setelah invasi Rusia ke Ukraina, pandemi dan ketegangan yang meningkat antara AS dengan komunis Tiongkok. Perusahaan multinasional juga meningkatkan perhatian terhadap semakin besarnya hubungan Tiongkok – Rusia dan potensi ancaman sanksi.

Kebijakan Nol Kasus yang berjalan selama 3 tahun telah mengganggu industri Tiongkok, memblokir pelabuhan, dan perusahaan yang memiliki pabrik di Amerika Serikat mengalami kekurangan suku cadang yang dibuat di Asia. Banyak perusahaan AS sekarang meminta perusahaan pemasok Tiongkok untuk membangun pabrik di Amerika Serikat, jika tidak mereka akan menghadapi risiko kehilangan bisnis.

Media “Financial Times” melaporkan pada 16 April, bahwa langkah Guangdong Wanhe New Electric menunjukkan bahwa tidak hanya perusahaan asing, tetapi perusahaan Tiongkok juga harus mengubah rantai pasokan mereka.

“(Perusahaan AS) … memiliki persyaratan khusus bagi kami untuk membangun pabrik di negara selain Tiongkok, seperti Vietnam dan Thailand agar dapat melanjutkan kerja sama dengan mereka”, kata Lu Yucong, Direktur Guangdong Wanhe New Electric kepada Financial Times.

Ia mengatakan bahwa kondisi ini menjadi semakin jelas selama dua hingga tiga tahun terakhir. Tidak hanya Amerika Serikat, tetapi negara-negara Eropa juga melakukan aksi anti globalisasi, yang dilihatnya sebagai proteksionisme.

Selain itu, kenaikan tarif terhadap komoditas Tiongkok juga menjadi pukulan bagi perusahaan, tambah Lu Yucong.

“Klien meminta saya memindahkan produksi dari Tiongkok karena kami semua merasa (kenaikan tarif) bahwa kami tidak dapat menurunkan biaya lebih jauh lagi”. Lu mengatakan : “Jadi kami kehilangan keunggulan kompetitif, dan pembeli pun tidak dapat menerimanya”.

Hubungan geopolitik dan Sino – Rusia mendorong perusahaan Tiongkok mengalihkan kapasitas produksi ke Asia Tenggara

Guangdong Wanhe New Electric memutuskan untuk memindahkan beberapa pabriknya dari kawasan industri di Tiongkok selatan ke Mesir dan Thailand.

“Biaya tenaga kerja di Thailand mungkin lebih rendah, tetapi rantai pasokan di sana tidak selengkap di Tiongkok”. “Tujuan dari langkah ini terutama untuk menghindari risiko terkait yang disebabkan oleh gesekan perdagangan antara Tiongkok dengan AS”, kata Lu Yucong.

Data dari Tiongkok menunjukkan bahwa investasi asing langsung ke Tiongkok pada tahun 2022  turun 43% dari tahun sebelumnya, menjadi USD. 190 miliar. Data resmi AS menunjukkan bahwa bagian komoditas asal Tiongkok yang diimpor oleh AS pada tahun 2022 telah turun dari level tertingginya pada tahun 2017 yang 22% menjadi 17%.

Beberapa perusahaan Tiongkok berencana mendirikan basis produksi baru di negara Asia Tenggara, termasuk pabrik pembuat kain Lu Thai Textile dan pembuat ban Jiangsu General Technology.

Dalam Pameran Elektronik Konsumen Sumber Global di Hong Kong minggu lalu, beberapa pabrikan Tiongkok memasang tanda di stan mereka yang mengiklankan kepada pembeli bahwa mereka memiliki pabrik di Vietnam atau negara lain. Pabrik pembuat baterai di acara itu juga mengatakan bahwa pelanggannya di Eropa sedang mengurangi jumlah pesanan karena mereka khawatir dengan hubungan yang lebih erat antara Tiongkok dengan Rusia.

Meksiko berdekatan dengan AS menjadi lokasi bagi perusahaan Tiongkok untuk mendirikan pabrik di luar negeri

Karena berdekatan dengan Amerika Serikat, Meksiko menjadi negara lain yang dipilih oleh perusahaan Tiongkok untuk mengalihkan rantai pasokan, tren yang lebih dikenal sebagai nearshoring. Perusahaan internasional sedang memindahkan produksi lebih dekat ke pelanggan untuk mengurangi jebakan yang disebabkan oleh masalah pengiriman dan ketegangan geopolitik.

Tahun lalu, Bank of America mengatakan bahwa Meksiko memiliki peluang langka untuk bersaing dengan Tiongkok di pasar manufaktur karena krisis rantai pasokan global, NAFTA, dan putusnya hubungan AS – Tiongkok.

The New York Times melaporkan bahwa pada Januari 2022, Perusahaan Manufaktur Furnitur Minhua, salah satu perusahaan furnitur terbesar di Tiongkok menghadapi tantangan berat dalam proses pengiriman sofa dari pabriknya di Tiongkok ke pelanggan di Amerika Serikat, akibat harga angkutan laut melonjak, dan perang dagang antara AS dengan Tiongkok yang sengit. Sekarang Man Wah berencana membangun sebuah pabrik senilai USD. 300 juta di Meksiko.

Pabrik pembuat ban Tiongkok Lizhong sedang membangun pabrik pertamanya di luar Asia di kawasan industri di negara bagian Nuevo Leon, Meksiko. Wang Bing, manajer umum pabrik perusahaan tersebut di Meksiko, mengatakan kepada reporter New York Times bahwa pelanggan utama Lizhong termasuk Ford dan General Motors, yang pernah menekan perusahaan agar mendirikan pabrik di Amerika Serikat.

Banyak perusahaan Barat yang memiliki bisnis di Tiongkok juga sedang mempertimbangkan hal yang sama. AmCham China mengatakan dalam Laporan Lingkungan Bisnis 2023 bahwa 24% anggota yang disurvei sedang mempertimbangkan, atau sudah mulai, mengalihkan kapasitas produksi mereka keluar dari Tiongkok. Angka ini meningkat sebesar 10% dari tahun sebelumnya.

Perusahaan pengecer pakaian jadi Spanyol seperti Mango juga mengatakan bahwa pihaknya sudah sejak tahun lalu mulai mendiversifikasi rantai pasokan, dan memindahkan sebagian produksi ke luar Tiongkok.

Kepala agen pengadaan sebuah pabrik yang berbasis di Hong Kong mengatakan bahwa klien baratnya sedang berupaya memindahkan bagian dari rantai pasokan mereka ke luar Tiongkok. (sin)

Mengapa Miliarder Tiongkok Menghilang Satu Per Satu 

0

 oleh Zhang Ting

“Menghilangnya” miliarder Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian investor global.

Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi berita utama baru-baru ini ketika dia muncul di Sekolah “Yungu” di Kota Hangzhou. Sejak dia membuat marah Partai Komunis Tiongkok gara-gara mengkritik sistem regulasi keuangan Tiongkok pada 2020, dia menghilang dari pandangan publik untuk sementara waktu, dan kerajaan bisnisnya yang luas telah mengalami “gempuran”.

Tapi Jack Ma bukanlah miliarder pertama yang menghilang secara misterius dari pandangan publik. Pada 2015, Guo Guangchang, Ketua Dewan Shanghai Fosun Group juga menghilang. Perusahaan kemudian mengabarkan bahwa Guo Guangchang sedang menjalani pemeriksaan oleh pihak berwenang.

Pada 2017, Xiao Jianhua, pendiri Tomorrow Group, diam-diam ditangkap oleh otoritas PKT dari Hong Kong dan dibawa ke daratan Tiongkok. Ia juga menghilang untuk waktu yang lama setelah itu. Pada 2022, dia dijatuhi hukuman 13 tahun penjara karena tuduhan melakukan penipuan dan korupsi.

Pada Maret 2020, taipan real estat miliarder Ren Zhiqiang menghilang setelah mengkritik Xi Jinping. Akhir tahun itu juga, Ren Zhiqiang dijatuhi hukuman 18 tahun penjara atas tuduhan korupsi.

Hilangnya miliarder Tiongkok belum berakhir. Pada bulan Februari tahun ini, Bao Fan, taipan investasi teknologi Tiongkok yang terakhir masuk daftar miliarder “hilang”. Beberapa hari kemudian, dikabarkan oleh perusahaannya bahwa Bao Fan sedang menjalani pemeriksaan pihak berwenang.

CNBC melaporkan bahwa Nick Marro, kepala analis perdagangan global di Economist Intelligence Unit (EIU), mengatakan bahwa hilangnya miliarder seperti Bao Fan, dan menghilangnya tokoh-tokoh bisnis terkenal secara tiba-tiba tanpa penjelasan apapun pasti akan membuat para investor merinding. Jika suatu tempat atau pemimpin penting suatu industri bisa tiba-tiba menghilang, maka coba pikirkan apakah masih ada orang mau berbisnis di sana ?

Jumlah miliarder Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mereka memiliki kekayaan yang sangat besar dan pengaruh yang cukup besar. Jadi mengapa PKT menindas mereka ?

BBC mengutip analisis para pengamat melaporkan bahwa di bawah kepemimpinan Xi Jinping, PKT ingin mendapatkan kembali kekuasaan ini, dan cara untuk menyelesaikan tugas ini seringkali diselimuti misteri.

BBC menyebutkan bahwa sebagian besar sektor ekonomi mengalami pukulan karena kebijakan “kemakmuran bersama”. Sektor teknologi khususnya yang mendapat perhatian paling tinggi. Paul Triolo, Direktur kebijakan Tiongkok dan teknologi dari konsultan global “Albright Stonebridge Group” mengatakan : “Pemerintah komunis Tiongkok tetap menaruh perhatian untuk memastikan bahwa perusahaan dan pemain platform teknologi besar tidak mengembangkan merek dan pengaruh mereka sendiri. Jika tidak, mereka ini akan sulit dikendalikan dan kemungkinan besar akan bertentangan dengan pemikiran rezim”.

Para pengusaha swasta Tiongkok saat ini sedang dalam keadaan tidak bersemangat akibat mengalami tekanan regulasi yang keras dan kebijakan epidemi yang ekstrem. Sekarang rezim Xi Jinping sedang mencoba untuk memulihkan kepercayaan perusahaan swasta setelah ekonomi Tiongkok amburadul, tetapi hal itu tidak mampu meningkatkan semangat para wirausahawan.

Untuk menenangkan perusahaan swasta, Provinsi Hainan bahkan mengeluarkan pernyataan yang berisi dukungan otoritas kepada pengusaha swasta. Tetapi CNN mengutip Nicholas Lardy, seorang rekan senior di Peterson Institute for International Economics (PIIE), yang mengatakan bahwa “pernyataan saja tidak cukup untuk memulihkan kepercayaan sektor swasta”. “Lakukan ! Seperti mengurangi peran Partai Komunis Tiongkok dalam perekonomian, efektivitasnya akan lebih besar ketimbang cuma lewat kata-kata”.

Lardy mengatakan bahwa investasi swasta di Tiongkok mengalami stagnasi tahun lalu sementara investasi negara melonjak. Namun dia mengatakan, investasi swasta lebih efisien dan menghasilkan lebih banyak pertumbuhan ekonomi.

Laju investasi swasta tampaknya telah mundur lebih jauh tahun ini.

Menurut data resmi bahwa kesenjangan antara laju investasi aset tetap perusahaan swasta dengan pemerintah menjadi semakin melebar pada bulan Januari dan Februari tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Investasi yang dipimpin negara melonjak 10,5%, sementara investasi swasta cuma naik 0,8%. Pada 2022, investasi yang dipimpin negara akan tumbuh sebesar 10,1%, sedangkan investasi swasta meningkat sebesar 0,9%.

Kebijakan bisnis rezim Xi Jinping selama beberapa tahun terakhir telah membuat takut sektor swasta, kata Steve Tsang, Direktur China Institute di School of Oriental and African Studies (SOAS) di Universitas London. “Xi Jinping, Pemerintah Pusat dan Otoritas Provinsi Hainan tidak beranggapan bahwa mereka telah melakukan tindakan yang anti-bisnis”, katanya. Bahkan, mereka ini (PKT) menganggap bahwa diri mereka pro-bisnis dengan alasan semua perusahaan Tiongkok patuh terhadap PKT. (sin)

Menlu G7 Bergandengan Tangan Melawan PKT Demi Menjaga Stabilitas Selat Taiwan

0

 oleh Zhang Ting

Pada Senin (17 April), pertemuan menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) memasuki hari kedua. Para menteri luar negeri menunjukkan solidaritas pada isu-isu yang berkaitan dengan konfrontasi dengan PKT dan Selat Taiwan. Pejabat AS mengatakan bahwa para menteri luar negeri sepakat tentang perlunya menolak ancaman PKT di Selat Taiwan.

Pertemuan tiga hari para menteri luar negeri G7 akan diadakan di Karuizawa, Jepang mulai hari Minggu. Sikap Tiongkok yang semakin agresif terhadap Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik menjadi fokus diskusi para menteri luar negeri G7.

G7 menyoroti tantangan yang ditimbulkan oleh PKT

Hari Senin, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menekankan bahwa Jerman tidak akan mengorbankan nilai-nilai universal saat berhubungan dengan Tiongkok. Menanggapi pertanyaan tentang Taiwan, dia mengatakan bahwa Eropa tidak akan menutup mata jika Tiongkok melanggar hukum internasional.

Reuters mengutip ucapan seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS memberitakan, bahwa para menteri luar negeri G7 sepakat tentang perlunya menolak setiap upaya “paksaan” PKT atau melakukan kontrol di Selat Taiwan di tengah meningkatnya ketegangan di sekitar Taiwan. 

Pejabat Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada wartawan melalui telepon bahwa pesan dari G7 adalah sama, yaitu mereka ingin bekerja sama dengan Tiongkok di bidang-bidang di mana mereka dapat bekerja sama. Namun pejabat tersebut juga menekankan : “Tentu saja kami akan melawan segala paksaan, manipulasi pasar, dan upaya apa pun untuk mengubah status quo di Selat Taiwan”.

Sebagai satu-satunya anggota kelompok G7 di Asia, Jepang semakin mengkhawatirkan ancaman yang ditimbulkan oleh PKT terhadap kawasan Asia-Pasifik, terutama penggunaan kekuatan PKT untuk menyerang Taiwan. Karena letak geografis Jepang, jika terjadi perang Taiwan, keamanan Jepang akan terancam.

Tantangan geopolitik di Asia akan menjadi fokus yang lebih besar karena kepresidenan G7 Jepang, kata pejabat Kementerian Luar Negeri AS.

Jepang mengatakan pada hari Senin bahwa kapal induk Tiongkok Shandong melakukan operasi udara menggunakan jet tempur dan helikopter antara 10 hingga 16 April. Media pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa Minggu lalu, Angkatan Laut Tiongkok melakukan pelatihan tempur di sekitar Taiwan.

Hari Senin, di sela-sela pertemuan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa Tiongkok semakin menunjukkan ambisinya untuk mengganti aturan internasional dengan aturannya sendiri.

Para menteri luar negeri G7 sepakat pada pertemuan hari Senin bahwa pembicaraan rutin tentang isu-isu Indo-Pasifik, harus diadakan dalam kerangka G7 untuk memperkuat koordinasi dengan negara-negara Asia Tenggara dan negara-negara lain di kawasan tersebut. Demikian isi siaran pers dari Kementerian Luar Negeri Jepang.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengeluarkan pernyataan setelah jamuan makan malam dengan menteri luar negeri lainnya pada hari Minggu (16 April) malam. Ia  menekankan pentingnya Menlu G7 bersatu dalam menghadapi isu PKT. Dia juga mengatakan bahwa Jepang dan Inggris akan “terus berkoordinasi erat untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Tiongkok” setelah pembicaraan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly hari Senin.

PKT mencak-mencak

Pada konferensi pers yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Senin, sebagai tanggapan atas penekanan menteri luar negeri G7 tentang pentingnya perdamaian di Selat Taiwan dan penentangan mereka terhadap sikap PKT yang mencoba mengubah status quo secara sepihak terhadap Selat Taiwan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin dalam tanggapannya menyebutkan bahwa masalah Taiwan adalah urusan dalam negeri yang “tidak akan mentoleransi campur tangan eksternal”. Wang Wenbin sekali lagi menyatakan bahwa PKT memiliki kedaulatan atas Taiwan.

Wang Wenbin mengkritik negara-negara Barat karena “menyimpang daripada mempraktikkan kebijakan satu-Tiongkok” dan “merusak daripada menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan”, yang merupakan “tindakan yang tidak bertanggung jawab”.

Isu Ukraina

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan bahwa G7 harus dengan tegas menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan cara kekerasan, dan juga harus menentang agresi Rusia terhadap Ukraina dan ancaman penggunaan senjata nuklir.

Yoshimasa Hayashi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dipandang perlu menjaga agar G7 dan negara-negara lainnya yang berpikiran sama tetap bersatu dan terus mendukung Ukraina.

Para menteri luar negeri G7 bersikap sama yakni Rusia harus segera dan tanpa syarat menarik semua pasukan dan peralatan tempurnya dari Ukraina.

Mereka mengatakan bahwa retorika nuklir Rusia tidak dapat diterima, tetapi setuju untuk memperkuat koordinasi guna menghindari sanksi.

G7 terdiri dari AS, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, dan Kanada. (sin)

Maju Mundur Mega Proyek Kereta Api Cepat, Jebakan Utang Tiongkok Semakin Terlihat

0

Pajar Pratikto

Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terancam  molor lagi. Tiongkok tetap kekeh minta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi penjamin pinjaman utang mega proyek ini yang biayanya membengkak senilai USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 18,2 triliun. Namun, tuntutan Tiongkok itu tidak dipenuhi, pemerintah kita justru merekomendasikan penjaminan dilakukan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) alias PII.

Kabar buruk itu seakan menjadi warning bagi pemerintah Indonesia bahwa proyek kereta api cepat sepanjang 142,3 km masih bermasalah. Padahal pemasangan titik akhir rel kereta cepat dengan dua jalur ini telah berakhir di Stasiun Halim, Jakarta Timur pada akhir Maret 2023. Sedangkan peresmian moda transportasi bergengsi itu atau Commercial Operation Date-nya rencananya akan dilakukan pada 18 Agustus 2023, sebagai kado bagi Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 nanti.

Untuk mengejar target tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah menyambangi Beijing, Tiongkok untuk menuntaskan pembicaraan cost overrun atau pembengkakan biaya proyek kereta cepat. Menurut Luhut, negosiasi cost overrun dengan China Development Bank (CBD) tinggal mengenai interest rate atau tingkat suku bunga. CBD ingin interest rate 4 persen sedangkan Indonesia ingin 2 persen. Saat Luhut bernegosiasi, Tiongkokl hanya mau menurunkan bunga utang dari 4 persen ke level 3,4 persen. Bunga utang tersebut masih terlalu tinggi dan pemerintah ingin bunga utang bisa turun sampai 2 persen.

Anggaran Membengkak

Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek unggulan yang mensinergikan Inisiatif Sabuk dan Jalan (Jalur Sutra Baru) usulan Tiongkok dengan strategi Poros Maritim Global Indonesia. Pembangunan jalur kereta yang sepenuhnya dibiayai utang Tiongkok dan menggunakan tekhnologinya, diharapkan akan mempercepat dan meningkatkan mobilitas masyarakat maupun barang serta mendongkrak daya saing Indonesia secara keseluruhan, dan penggerak-penggerak pertumbuhan ekonomi baru akan bermunculan di sepanjang Jakarta dan Bandung.

Sejak dimulai 2015, proyek KCJB ditargetkan selesai pada tahun 2019, lalu mundur ke 2022 dan 2023. Namun bulan Februari 2023 lalu, pemerintah yakin progres fisik proyek KCJB sudah mencapai 79,51%, sedangkan progres investasi mencapai 90,60%. Ada yang beranggapan target itu terlalu ambisius sebab masih banyak masalah serius yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek ini. Selain kegagalan penuhi target penyelesaian, terjadi pembengkakan biaya (cost overrun), perusakan fasilitas infrastruktur, kecelakaan dan kerusakan lingkungan. 

Semula proyek ini diperhitungkan hanya memakan dana US$5,13 miliar sekitar Rp76,95 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu) oleh Pemerintah Tiongkok pada 2015 silam. Anggaran itu jauh lebih murah dari penawaran Jepang yang memasang angka investasi di US$6,2 miliar atau setara Rp94,2 triliun. Namun, dalam perjalanannya biaya awal proyek disepakati US$ 6,07 miliar yang artinya sebesar Rp 91,5 triliun. Tak berhenti disitu, biaya proyek terus membengkak. Pada awal 2021, kebutuhan investasi proyek tersebut membengkak dari US$ 6,07 miliar menjadi US$8 miliar atau setara Rp120 triliun.

Selang setahun, berdasarkan perhitungan dan review Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Komite KCJB pada 9 Maret 2022, pembengkakan biaya ditetapkan hanya sebesar US$1,17 miliar atau Rp17,55 triliun. Hanya berjarak enam bulan, pada September 2022 biaya proyek ini dilaporkan membengkak dari US$6,071 miliar menjadi US$7,5 miliar atau sekitar Rp112,5 triliun. Pembengkakan biaya sebesar US$1,4 miliar atau Rp21,4 triliun itu disebabkan eskalasi harga. Kini sudah ada kesepakatan cost obverrun antara Indonesia dan Tiongkok yakni sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,2 trilunan. Setelah cost overrun disepakati masih ada sedikit biaya penyesuaian. 

Salah dari Awal Tender

Pembengkakan biaya dan molornya waktu penyelesaian KCJB membuat banyak orang yang meragukan keberhasilan proyek ini. Menurut Managing Director Political Economy and Policy Studies, Anthony Budiawan, seperti dikutip situs Inilah.com, sejak awal proyek Kereta Cepat ini sudah menuai banyak masalah. Dimulai dengan proposal awal kereta cepat Tiongkok dibuat lebih murah ketimbang pesaingnya, Jepang. Alhasil, Tiongkok terpilih sebagai pemenang proyek. Dalam pelaksanaanya biaya proyek terus membengkak, dan pemerintah RI menerima begitu saja.

Pada 2015,  presiden Jokowi memang menetapkan beberapa syarat, seperti tidak boleh menggunakan APBN dan harus lewat skema business to business (b to b), serta tidak adanya garansi oleh Indonesia tentang pendanaan proyek. Saat itu Tiongkok mengusulkan biaya US$ 5,5 miliar lewat skema B to B dan tanpa APBN. Tiongkok berjanji konstruksi bisa dimulai pada 2016 dan berakhir 2019. Sedangkan Jepang menerapkan biaya US$ 6,2 miliar, menggunakan APBN (Government to Government) dan jaminan pemerintah 50%. Jepang bisa memulai proyek pada 2017 dan selesai empat tahun kemudian. 

Pertanyaannya, apakah penawaran awal dari Tiongkok yang lebih murah dari Jepang, hanya akal-akalan saja untuk memenangkan tender proyek? Padahal, harga sebenarnya adalah US$ 6,07 miliar, bahkan terus membengkak. Kalau benar seperti itu, maka penawaran dari Tiongkok bisa dikategorikan manipulasi atau kecurangan. Apalagi kini, overrun biaya proyek Kereta Cepat itu  menjadi sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18 triliunan. Jauh lebih mahal dari penawaran Jepang. 

Dari sisi pembiayaan, penawaran Jepang sebenarnya jauh lebih menarik. JICA menawarkan suku bunga pembiayaan (pinjaman) yang sangat murah, hanya 0,1 persen per tahun, jauh lebih murah dari suku bunga pinjaman yang ditawarkan Tiongkok, yaitu 2 persen per tahun, atau 20 kali lipat lebih mahal dari pinjaman Jepang. Kalau bunga pinjaman itu masuk dalam evaluasi biaya proyek, maka kereta cepat yang ditawarkan JICA Jepang seharusnya lebih murah. Terlepas dari itu semua, faktanya Tiongkok menang. Menko Maritim Luhut Panjaitan dan Rini Suwarno (saat itu Menteri BUMN) disebut-sebut menjadi tokoh kunci yang memuluskan jalan bagi Tiongkok dalam menangkan tender.

Tidak hanya itu, buntut dari itu semua, konsorsium Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) minta konsesi kereta cepat diperpanjang (dari sebelumnya 50 tahun) menjadi 80 tahun. Alasannya, untuk menyesuaikan dengan perhitungan balik modal KCJB. Anehnya pemerintah melalui Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan telah menyetujui perpanjangan konsesi itu. Padahal dalam kondisi apapun, waktu konsesi seharusnya tidak boleh ditambah, karena itu kesepakatan pelaksanaan tender proyek sejak awal bersama pesaingnya- Jepang. Penambahan waktu konsesi berarti akan menguntungkan pihak lain, dan merugikan pendapatan negara dari hak konsesi.

Proyek Rugi

Pembengkakan biaya pelaksanaan proyek kereta api cepat sudah pasti turut merugikan keuangan negara. Karena cost overrun itu akan ditutup dengan cara menyetor ekuitas tambahan dari konsorsium KCIC dan juga menambah pinjaman ke pihak China Development Bank. Porsinya, penambahan setoran ekuitas ke KCIC dilakukan sebesar 25%, sisanya 75% dibiayai dengan pinjaman dari CDB. Untuk itu, pemerintah bakal menyuntikkan modal negara sebesar Rp 3,2 triliun ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk memenuhi porsi ekuitas konsorsium Indonesia. Karena KAI merupakan pemegang saham terbesar konsorsium Indonesia di KCIC.

Sedanglkan perhitungan kemungkinan pinjaman yang dilakukan ke CDB jumlahnya mencapai US$ 550 juta atau sekitar Rp 8,5 triliun. Angka itu didapatkan dari porsi pinjaman sebesar 75% dari total biaya bengkak sebesar US$ 1,2 miliar. Dari besaran 75% itu, dibagi lagi porsi Indonesia sebesar 60% sementara Tiongkok 40%. Dari situ lah angka pinjaman ke CBD sebesar US$ 550 juta didapatkan.

Lantas, dengan investasi sebesar itu apakah proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ini akan menguntungkan? Pemerintah memastikan bisa balik modal 38 tahun. Sementara itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri pernah mengatakan berdasarkan perhitungannya proyek ini baru bisa balik modal setidaknya dalam 139 tahun. Asumsi itu belum perhitungkan biaya operasional. Sehingga bila ditotal, balik modalnya bisa lebih lama. Paling cepat balik modal 62 tahun, dengan skema bila kereta diisi oleh penumpang sebanyak 80 persen dari kuota dengan jumlah trip 30 kali sehari dan harga tiket Rp 350 ribu. 

Tak heran jika Bhima Yudhistira dari Center of Economic and Law Studies (Celios) mengatakan proyek ini bagaikan buah simalakama. Kalau proyek ini dilanjutkan, pemerintah harus tanggung beban besar dari bengkak biaya konstruksi. Belum lagi pemerintah juga harus membayar utang konstruksi kepada Tiongkok dengan bunga. Ini jelas jadi beban bagi BUMN dan negara. Bila proyek ini dihentikan risikonya juga besar. Negara akan rugi triliunan rupiah bila mangkrak.

Di sisi lain, pakar Transportasi Institut Studi Transportasi, Dharmaningtyas mengatakan setelah proyek ini selesai pemerintah juga akan dibebankan untuk melakukan subsidi operasi kereta cepat. Pasalnya, biaya operasi akan jauh lebih besar dibandingkan operasional kereta lainnya. Pemerintah otomatis harus memberikan subsidi agar tarif kereta cepat bisa terjangkau masyarakat. Itu artinya subsidi sepanjang masa itu pasti akan terjadi.

Sebenarnya empat tahun lalu, Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif sudah pernah mengingatkan agar BUMN mewaspadai investasi dari Tiongkok. Sebab, investasi Tiongkok kerap kali tidak memenuhi standar lingkungan, hak asasi manusia, dan good corporate governance. Hal itu diamini laporan Business Insider yang menyebut proyek Tiongkok kerap membuat sulit suatu negara.*****

Menlu G7 di Jepang dengan Suara Bulat Mengangkat Isu Tiongkok Menjadi Fokus Utama

0

oleh Li Qingyi

Para menteri luar negeri dari Kelompok Tujuh negara pada Minggu (16/4), berkumpul di Jepang untuk mengikuti pertemuan yang akan berlangsung selama 3 hari. Bagaimana menghadapi ancaman PKT dianggap menjadi fokus isu pertemuan kali ini.

Ketujuh menteri luar negeri tiba di resor Jepang Karuizawa dengan naik kereta peluru dari Tokyo pada hari Minggu untuk menghadiri jamuan makan malam dari pihak Jepang.

Para menteri luar negeri Kelompok Tujuh akan mengadakan pertemuan resmi mulai Senin (17 April).

Dengan Jepang diangkat sebagai presiden bergilir G7 kali ini, tantangan geopolitik di Asia telah menarik banyak perhatian. Isu PKT besar kemungkinan menjadi fokus diskusi pada pertemuan kali ini.

Sebagai satu-satunya anggota Kelompok G7, Jepang semakin mengkhawatirkan ancaman Partai Komunis Tiongkok di kawasan Asia. Karena letak geografis Jepang, jika terjadi perang Selat Taiwan, maka keamanan Jepang akan terancam.

Selain dihadiri oleh Menlu G7, pertemuan kali ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Uni Eropa.

Josep Borrell, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa menyampaikan pidato dari jarak jauh, yang menekankan perlunya tanggapan terpadu terhadap ancaman Tiongkok. Ia juga menyinggung soal keprihatinan Uni Eropa terhadap isu Taiwan.

Josep Borrell juga dengan jelas menunjukkan 3 kemungkinan hubungan antara Uni Eropa dengan Tiongkok, yaitu “mitra, pesaing, dan lawan sistemik”. Sedangkan hubungan tersebut akan sangat bergantung pada perilaku Beijing, termasuk tindakan PKT terhadap Taiwan.

Dalam beberapa hari terakhir, situasi tegang di Selat Taiwan sekali lagi menimbulkan keprihatinan besar dari kalangan internasional. Menyusul pertemuan antara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy, Tiongkok langsung mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan dan melakukan simulasi serangan terhadap sasaran utama di dalam dan sekitar Taiwan. Hal mana telah mengundang kecaman internasional.

Topik penting lainnya dari pertemuan ini adalah masalah Ukraina. Termasuk bagaimana menggunakan dukungan internasional secara strategis untuk membantu Ukraina mencapai kemajuan secara efektif di medan perang.

pada Minggu, jalan menuju tempat pertemuan tujuh menteri luar negeri diperketat penjagaannya, mengingat saat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berpidato sehari sebelumnya (15 April), seorang tersangka melemparkan benda berasap ke arahnya dan terjadi ledakan. 

Untungnya, Fumio Kishida tidak terluka dan pria tersangka tersebut berhasil ditundukkan. Perdana Menteri Kishida mengatakan pada Minggu bahwa setiap upaya akan dilakukan oleh Jepang dalam rangka mengamankan KTT G7. (sin)

Kru Misi Bulan Pertama NASA Setelah 50 Tahun: 1 Wanita dan 3 Pria

0

THE ASSOCIATED PRESS

Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA pada Senin (3/4) menyebut- kan, akan ada empat orang astronot yang terbang ke Bulan pada akhir tahun depan, termasuk seorang wanita dan tiga pria.

Tiga orang warga Amerika dan satu orang Kanada diperkenalkan dalam sebuah upacara di Houston, rumah bagi para astronot negara serta Pengendali Misi.

“Ini adalah para kru manusia,” kata Administrator NASA, Bill Nelson.

Keempat astronot itu akan menjadi yang pertama menerbangkan kapsul   Orion   NASA,   diluncurkan di atas roket  Space Launch System dari Kennedy Space Center, yang diperkirakan  akan  berlangsung pada akhir 2024. Namun mereka tidak akan mendarat atau bahkan pergi ke orbit Bulan, melainkan hanya terbang mengelilingi Bulan dan langsung kembali menuju ke Bumi. Awal dari pendaratan di Bulan akan dilakukan oleh dua orang lainnya setahun kemudian.

Komandan misi, Reid Wiseman, akan bergabung dengan Victor Glover, seorang penerbang angkatan laut  Afrika-Amerika;   Christina Koch, yang memegang rekor dunia untuk penerbangan ruang angkasa terlama oleh seorang wanita; dan Jeremy Hansen yang berasal dari Kanada. Semuanya adalah veteran ruang angkasa kecuali Hansen.

“Ini adalah hari besar. Kami memiliki banyak hal untuk dirayakan dan itu lebih dari sekadar empat nama yang telah diumumkan,” kata Glover.

Akhir tahun lalu, sebuah kapsul Orion kosong terbang ke Bulan dan berhasil kembali dalam gladi resik yang telah lama ditunggu-tunggu.

Selama misi Apollo, NASA telah mengirim 24 astronot ke Bulan sejak 1968 hingga 1972. Dua belas di antaranya mendarat. Semuanya adalah pilot uji yang terlatih militer  kecuali Harrison Schmitt dari Apollo 17, seorang ahli geologi yang menutup era pendaratan di Bulan bersama mendiang Gene Cernan.

Jika misi 10 hari ke Bulan ini berjalan dengan baik, NASA bertujuan akan mendaratkan dua astronot di Bulan pada 2025.

NASA memilih dari 41 astronot aktif untuk  kru  Artemis  pertamanya. Kanada memiliki empat kandidat. (zzr)

Jangan Mengemudi Jika Anda Tidur Kurang dari 5 Jam

0

Sama Berbahayanya dengan Mengemudi dalam Keadaan Mabuk

CHEN JUNCUN

Banyak orang tahu bahwa mereka tidak dapat mengemudi setelah minum alkohol, tetapi mereka mungkin tidak tahu bahwa mereka tidak boleh mengemudi jika kurang tidur. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengemudi dengan waktu tidur kurang dari 5 jam pada malam sebelumnya sama berbahayanya dengan mengemudi dalam keadaan mabuk, dan begadang semalaman dapat meningkatkan risiko kecelakaan mobil hingga 15 kali lipat!

Madeline Sprajcer, dosen psikologi di Central Queensland University di Australia, dan Drew Dawson, Direktur Appleton Institute, menulis artikel di situs web The Conversation bahwa mengemudi ketika kurang tidur sama berbahayanya dengan mengemudi sambil mabuk.

Sebuah studi yang melibatkan dua cendekiawan, yang baru saja diterbitkan bulan ini di jurnal Nature and Science of Sleep, menemukan bahwa jika Anda tidur kurang dari lima jam tadi malam, kemungkinan besar Anda akan seperti mengemudi sambil mabuk sehingga rawan menyebabkan kecelakaan.

Sebuah studi yang ditugaskan dan disponsori oleh Australian Automobile Association dan diterbitkan pada 2021 itu menemukan bahwa sekitar 20 persen kecelakaan disebabkan oleh kelelahan. Kurang tidur akan sangat mengurangi kecepatan reaksi, penilaian, dan konsentrasi seseorang, yang mirip dengan kondisi mengemudi dalam keadaan mabuk.

Kedua cendekiawan tersebut mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kecelakaan mobil yang disebabkan oleh mengemudi dalam keadaan mabuk telah sangat berkurang, yang dapat dikaitkan dengan publisitas pemerintah, pendidikan, dan tindakan pelarangan untuk masyarakat, termasuk tindakan seperti konsentrasi alkohol dalam darah sebesar 0,05% sebagai batas legal untuk mengemudi dalam keadaan mabuk.

Mereka berdua bertanya-tanya, mungkinkah kecelakaan terkait kelelahan dapat dikurangi dengan menerapkan tindakan serupa? Apakah ada standar terukur untuk kurang tidur?

Untuk mencari jawaban, mereka menganalisis 61 penelitian berdasarkan investigasi laboratorium dan lapangan. Ditemukan bahwa orang yang tidur kurang dari empat hingga lima jam dalam 24 jam terakhir hampir dua kali lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan mobil. Itu risiko yang sama terhadap seseorang dengan kadar alkohol dalam darah 0,05 persen terlibat dalam kecelakaan mobil.

Selain itu, untuk setiap jam tidur yang hilang pada malam sebelumnya, risiko terlibat dalam kecelakaan mobil meningkat secara signifikan. Beberapa penelitian bahkan menemukan bahwa orang yang tidur antara 0 dan 4 jam pada malam sebelumnya 15 kali lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan mobil.

Berdasarkan studi tersebut, Spreitzer dan Dawson mengatakan dalam makalah mereka bahwa jika standar hukum seperti konsentrasi alkohol 0,05 persen diberlakukan, mereka mungkin mempertimbangkan untuk membutuhkan minimal empat hingga lima jam tidur sebelum mengemudi.

Namun, mungkin ada lebih banyak lagi yang harus dipertimbangkan. Dalam kebanyakan kasus, minum dan mengemudi adalah pilihan. Tetapi banyak orang tidak memiliki pilihan untuk tidur lebih lama, seperti orang tua, pekerja shift, atau orang dengan gangguan tidur. Selain itu, perlu mendapat dukungan yang cukup dari masyarakat umum untuk mengendalikan situasi berkendara saat kelelahan. (osc)

Apa Saja Masalah Manajemen Waktu yang Paling Sering Terjadi-dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

0

Claire Tak

Kita semua memiliki waktu yang terbatas setiap harinya untuk menyelesaikan tugas-tugas kita. Namun, mengapa selalu terasa ada begitu banyak hal yang harus dilakukan namun hanya ada sedikit waktu?

Ketika kita berpikir tentang cara mengatur waktu dengan lebih baik, kita mungkin akan teringat betapa banyak waktu yang kita buang. Meskipun penting untuk tetap memperhatikan gangguan seperti menelusuri media sosial, pada akhirnya, untuk bisa mengatur waktu dengan lebih baik, kita harus fokus dan termotivasi.

Mungkin akan lebih berguna jika kita menganggap manajemen waktu sebagai manajemen atensi. Kemudian, pikirkan bagaimana Anda dapat mengalihkan fokus dan energi Anda ke proyek dan orang-orang yang membutuhkan prioritas tertinggi.

Apa Masalah Manajemen Waktu yang Buruk?

Tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas penting berarti Anda kemungkinan besar akan melewatkan tenggat waktu dan target. Tidak hanya itu, tidak ada yang menyukai perasaan hampir tidak bisa memantau email, apalagi proyek yang lebih besar.

Ketika Anda merasa tidak memiliki kendali atas hari-hari Anda, tingkat stres akan meningkat dan Anda mungkin akan kelelahan. Hal ini bisa berdampak negatif pada motivasi dan tingkat pencapaian Anda.

Apa Saja 10 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Orang dalam Manajemen Waktu?

Semuanya dimulai dengan niat – ini adalah kesalahan umum dalam manajemen waktu yang harus dihindari.

1-Tidak meluangkan waktu untuk membuat prioritas. Tempelkan tiga hal utama yang harus diselesaikan di meja kerja Anda. Bahkan jika Anda memiliki tugas-tugas mendesak lainnya yang muncul di siang hari, kembalilah ke tiga hal teratas di tempelan Anda.

2- Terlalu banyak hal yang harus dilakukan. Apakah tujuan Anda selalu terasa tidak mungkin tercapai? Mungkin ini saatnya untuk mengakui bahwa beban kerja Anda terlalu berat. Jangan mengambil pekerjaan yang melebihi kemampuan Anda, dan tolaklah tugas-tugas baru dengan sopan – orang-orang akan mengerti.

3- Tidak menggunakan kalender Anda untuk menjadwalkan pekerjaan yang mendalam. Alokasikan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang memiliki prioritas tinggi dengan memasukkannya ke dalam kalender Anda.

4- Memulai hari Anda dengan tugas-tugas dengan prioritas rendah. Mulailah dengan pekerjaan yang membutuhkan perhatian penuh Anda. Ini adalah tugas-tugas dengan prioritas tinggi yang membutuhkan pemikiran strategis.

5- Tidak mengetahui perbedaan antara mendesak dan penting. Kerjakan tugas-tugas yang mendesak terlebih dahulu, baru yang penting.

6- Berpikir bahwa Anda bisa melakukan banyak tugas. Ini adalah mitos-otak kita tidak dirancang untuk melakukan dua hal sekaligus. Anda tidak bisa melakukan multitasking, Anda hanya melakukan satu hal dalam satu waktu secara berurutan. Ketika Anda berganti-ganti tugas seperti ini, Anda menurunkan kemampuan kognitif dan IQ Anda. Pelan-pelan dan berikan otak Anda waktu untuk mengikuti arus untuk pekerjaan yang berat.

7- Tidak membuat perencanaan untuk hari berikutnya. Saat Anda menutup hari Anda, pikirkan tiga hal utama untuk hari esok. Ketika Anda lebih siap untuk apa yang akan terjadi selanjutnya, ini akan membantu Anda tetap termotivasi.

8-Tidak memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Mengetahui apa yang harus diselesaikan dalam beberapa hari ke depan vs beberapa bulan ke depan dapat membantu Anda tetap fokus pada hari ini. Hal ini memberi Anda pola pikir yang lebih baik untuk merencanakan ke depan dan mengetahui apa yang harus dilakukan terlebih dahulu

9- Mengisi tenaga. Jika Anda duduk di meja kerja selama lima jam tanpa istirahat, Anda menghambat kemampuan Anda untuk berpikir lebih kreatif. Setel alarm di ponsel Anda untuk beristirahat secara teratur.

10- Membiarkan gangguan mengambil alih. Media sosial, email, dan pesan teks dapat dengan mudah menyita waktu Anda. Tetap fokus pada tugas dengan mematikan notifikasi dan mengatur jadwal untuk memeriksanya.

Apa Saja 3 Pemboros Waktu Terbesar?

Banyak cara untuk membuang-buang waktu, namun menurut survei Wasting Time At Work tahun 2022 dari perangkat lunak manajemen proyek TeamStage, berikut ini adalah pemboros waktu teratas.

Mengecek email terus-menerus. Sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa 31 persen menggunakan notifikasi mereka untuk memeriksa email segera setelah masuk. Pertimbangkan untuk mengelompokkan email Anda, misalnya setiap satu jam sekali untuk mengurangi gangguan.

Rapat yang tidak perlu. Kita semua pernah mengikuti rapat yang tidak penting. Rata-rata karyawan menghabiskan 21,5 jam untuk rapat setiap minggu dan 62 rapat setiap bulan. Memiliki agenda dan tujuan untuk setiap rapat dapat membantu mengurangi rapat yang tidak berguna.

Media sosial. Kecuali jika pekerjaan Anda mengharuskannya, matikan notifikasi media sosial dan tetapkan batas waktu untuk mengeceknya.

Bagaimana Anda Mengatasi Masalah Manajemen Waktu?

Tidak ada solusi ajaib yang akan langsung memperbaiki masalah manajemen waktu Anda. Ini dimulai dari kebiasaan Anda dan mengidentifikasi apa yang perlu diubah. Inilah mengapa penting untuk memahami apa kesalahan dan pemborosan waktu terbesar.

Perubahan tidak datang dengan mudah, tapi dengan niat dan konsistensi, hal itu bisa terjadi. Mulailah hari Anda dengan tiga hal yang harus Anda selesaikan dan sediakan waktu di kalender Anda untuk menyelesaikannya, misalnya. Ketika Anda mulai memberikan perhatian pada prioritas Anda, Anda akan merasa lebih bersemangat untuk menyelesaikannya.

Anda juga akan mulai memahami berapa banyak waktu yang Anda perlukan untuk menyelesaikan tugas dan proyek tertentu. Teruslah menguji apa yang berhasil dan lakukan penyesuaian untuk menyempurnakan dan meningkatkan metode ini sambil membuang apa yang tidak bermanfaat bagi Anda.

Apa Saja 3 Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Manajemen Waktu?

Penentuan prioritas, sikap, dan komunikasi memengaruhi fokus dan energi Anda.

Menentukan prioritas dimulai dengan apa yang perlu Anda selesaikan dari tingkat mikro (harian) dan makro (kuartalan atau tahunan). Penetapan tujuan juga merupakan bagian dari penentuan prioritas. Pikirkan tentang di mana Anda ingin berada di tahun depan atau 10 tahun ke depan. Menentukan prioritas membantu memperjelas apa yang layak dan tidak layak untuk Anda lakukan.

Sikap atau motivasi dapat membuat perbedaan besar dalam mengelola waktu dan fokus Anda. Salah satu pendorong besar dalam motivasi adalah otonomi dan kemampuan untuk mengerjakan proyek-proyek yang menarik. Kedua hal inilah yang kemungkinan besar memicu kreativitas dan kegembiraan. Cara terbaik untuk tetap termotivasi adalah dengan memprioritaskan proyek-proyek yang menarik ini setelah proyek yang lebih membosankan agar Anda memiliki sesuatu yang bisa dinantikan.

Komunikasi yang efektif bukan hanya tentang pesan, rapat, dan email. Anggap saja sebagai keterlibatan dengan orang lain dan memastikan tingkat pemahaman dan keselarasan yang lebih tinggi. Jangan pernah membuat asumsi apa pun, selalu minta klarifikasi, dan pastikan Anda bersikap lugas.

Alih-alih merasa puas dengan jawaban “ya” dari rekan kerja, melangkahlah lebih jauh. Tanyakan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan secara terpisah dan bersama-sama sebagai hasil langsung dari percakapan tersebut. Hal ini membantu menghindari pengulangan percakapan atau rekan kerja Anda melakukan tugas yang salah.

Perubahan Membutuhkan Waktu

Ketika Anda mengadopsi kebiasaan baru untuk mengelola fokus dan perhatian dengan lebih baik, bersabarlah karena dibutuhkan waktu untuk mengembangkan keterampilan yang belum dikenal. Melalui konsistensi dan menguji apa yang berhasil dan apa yang tidak, Anda mungkin menyadari bahwa Anda tidak terlalu stres atau merasa lebih terkendali dan percaya diri dalam kehidupan sehari-hari.

Membebaskan diri dari pemborosan waktu dan gangguan sembari meningkatkan manajemen waktu dan perhatian Anda dapat membantu Anda memaksimalkan hasil dan mencapai tujuan Anda. (asr)

Jenazah Menumpuk, Antrian Panjang di Krematorium, Suasana 3 Tahun Wabah yang Tak Terlupakan

oleh Li Yun dan Wang Yanqiao

Epidemi virus COVID-19  telah mengakibatkan sejumlah besar kerusakan bagi Tiongkok, selain kematian jutaan penduduk dalam 3 tahun terakhir, juga menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Namun, Partai Komunis Tiongkok (PKT) justru mencoba untuk menghapus ingatan buruk ini yang tidak mungkin dapat dilupakan orang.

Warga Shanghai mengatakan : “Pada 28 Maret tahun lalu, Shanghai Pudong mulai melakukan pemblokiran yang menciptakan rekor penutupan kota terlama selama 2 bulan yang sangat jarang terjadi dalam sejarah Kota Shanghai. Ketika teringat, pandangan saat itu seakan-akan muncul kembali di depan mata”.

Baru-baru ini, otoritas PKT mencoba dengan segala upaya untuk menghalangi peringatan satu tahun blokade Shanghai. Pada saat yang sama, PKT juga terus memblokir komentar di media sosial tentang bencana sekunder yang disebabkan oleh blokade ekstrim, terus memblokir jumlah kematian akibat epidemi. Ini semua dalam upayanya untuk mengubah ingatan rakyat Tiongkok tentang epidemi yang berlangsung selama 3 tahun.

Jenazah terlihat menunggu untuk memasuki krematorium di Beijing pada 22 Desember 2022. (STF/AFP via Getty Images)

Seorang warga Tiongkok bermarga Hu mengatakan : “Saya tidak mungkin dapat melupakan penderitaan yang kami hadapi di masa lalu. Bahkan saya akan menceritakan kepada orang yang saya jumpai semua yang saya alami selama 3 tahun epidemi”.

Seniman Tiongkok Tong Yimin mengatakan : “Jenazah warga menumpuk seperti gunung, antrian panjang peti jenazah di depan krematorium. Gambaran bekas luka ini terus terbayang dalam ingatan. Hanya rezim yang sangat jahat seperti PKT yang menyelesaikan masalah dengan menutupi fakta dan mencoba mengalihkan ingatan orang dengan cara yang konyol”.

Epidemi mulai menyebar dari Kota Wuhan pada akhir tahun 2019. Karena PKT Menyembunyikan fakta epidemi, virus korona jenis baru yang juga dijuluki virus komunis Tiongkok menyebar dengan cepat ke seluruh dunia selama lebih dari 3 tahun.

Tong Yimin mengatakan : “Langkah-langkah pencegahan ekstrim PKT yang berlangsung selama 3 tahun telah menyebabkan banyak tragedi kemanusiaan. Seperti warga sipil yang bepergian ke luar kota untuk urusan bisnis tidak bisa pulang ke rumah, mobil disegel agar tidak jalan, orang tidak bisa turun ke jalan raya, tidak bisa pergi ke toilet, satu orang terinfeksi seluruh area disegel, pintu rumah disegel tak peduli ada atau tidak makanan bagi warga yang ada di dalam, banyak orang tidak lagi dapat bertahan hidup, banyak pasien tidak dapat mencari bantuan medis, tidak dapat membeli obat sehingga mengakibatkan banyak kematian”.

Tsunami epidemi melanda seluruh Tiongkok, dan rumah duka di banyak kota penuh. Tempat parkir rumah duka di Anshan, Liaoning diubah menjadi kamar mayat (gambar di sebelah kiri) Pukul 02.00 di rumah duka di Kabupaten Nanchang, 80 mobil jenazah berbaris (Tangkapan layar video)

Setelah PKT gagal dalam merealisasikan kebijakan Nol Kasus, tiba-tiba upaya pencegahan penyebaran epidemi dibatalkan mendadak pada awal bulan Desember tahun lalu, sehingga sistem medis lumpuh, rumah duka dan krematorium menjadi penuh sesak, jenazah menumpuk seperti gunung, tungku kremasi segera dibangun untuk mengejar target. Tempat pemakaman baru muncul di beberapa daerah pedesaan.

Warga Tiongkok bermarga Zhang mengatakan : “Keluarga yang kehilangan anggota yang mereka cintai pasti sangat sulit untuk melupakan tragedi ini. Setelah terjadi tren Tang Ping setelah 7 Desember tahun lalu, rumah duka besar dan krematorium tidak cukup waktu untuk mengkremasi jenazah kiriman dari rumah sakit. Hal itu masih jelas teringat dalam pikiran. Sekarang gejala sisa itu masih ada. Bagaimana ingatan orang bisa begitu mudah dialihkan mengingat mencari pekerjaan masih sulit ?”

“Selama epidemi, banyak orang yang meninggal dunia. Warga di kota kabupaten kecil kami yang meninggal dunia sampai lama baru bisa dikremasi karena antriannya panjang”, kata warga bermarga Hu.

Pada Februari tahun ini, PKT mengklaim “kemenangan dalam perang melawan epidemi”. Pihak berwenang bahkan menyimpulkan bahwa metode pencegahan dan pengendalian epidemi yang dilaksanakan PKT selama tiga tahun adalah “sepenuhnya benar”.

Warga Mr. Zhang mengatakan : “Seluruh teknologi digunakan untuk mempertahankan tekanan yang tinggi terhadap manusia demi kebijakan Nol Kasus yang diterapkan secara intensif selama 3 tahun. Manusia diperlakukan seperti binatang. PKT selain tidak mengintrospeksi diri, malahan berusaha membungkam mulut orang, Mengharap orang melupakannya. Tapi begitu banyak keluarga yang kehilangan orang yang cintai, bagaimana mereka bisa begitu mudah melupakan tragedi ini ?” (sin)