Home Blog Page 663

Lusinan Pejabat New York Menyambut Pertunjukan Kembali Shen Yun di Lincoln Center

0

EPOCH NEWSROOM

Pada tahun 2006, sekelompok seniman terkemuka yang telah meninggalkan Tiongkok untuk mencari kebebasan berkeyakinan dan berekspresi membentuk perusahaan seni Shen Yun Performing Arts di New York.

Sejak saat itu, nama Shen Yun menjadi terkenal di seluruh dunia, dan perusahaan tari klasik Tiongkok terkemuka di dunia telah naik ke panggung di banyak teater bergengsi.

Dari tanggal 6 hingga 16 April, Shen Yun akan menampilkan 13 pertunjukan di Lincoln Center. Dari tanggal 20 hingga 23 April, Shen Yun akan memberikan lima pertunjukan di Purchase, New York.

Lebih dari 40 pejabat New York di tingkat kota, kabupaten, negara bagian, dan federal mengeluarkan surat ucapan selamat, menyambut Shen Yun kembali ke New York.

Sambutan dari Senat dan DPR

“Senang sekali menyampaikan salam hangat saya saat Anda berkumpul dengan Shen Yun Performing Arts untuk menghargai dan menikmati keagungan budaya tradisional Tiongkok,” tulis Senator Charles Schumer (D-N.Y.).

“Dengan tarian berbasis cerita,  tarian etnis dan rakyat serta iringan orkestra, Shen Yun telah menjadi bagian integral dari hiburan budaya negara kita. Warga New York mengapresiasi bahwa Shen Yun Performing Arts telah menemukan rumahnya di Lincoln Center.”

Perwakilan Pat Ryan (D-N.Y.) menulis bahwa Shen Yun telah “sejak menjadi fenomena internasional.

“Dari Tokyo hingga Paris, Sydney hingga Washington DC, pertunjukan langsung Shen Yun mengumpulkan 1 juta penonton setiap musimnya. Beberapa penonton berkendara selama empat jam atau lebih untuk menonton pertunjukan.”

Perwakilan Nicole Malliotakis (R-N.Y.), Yvette Clarke (D-N.Y.), Grace Meng (D- N.Y.), dan Anthony D’Esposito (D-N.Y.) juga mengeluarkan proklamasi untuk menyambut Shen Yun.

Pejabat Negara Menyambut Shen Yun

Misi Shen Yun adalah menghidupkan kembali 5.000 tahun peradaban Tiongkok, dan para pejabat menyadari bahwa hal ini tidak dapat dicapai jika perusahaan berada di Tiongkok.

Senator Negara Bagian George Borrello, Neil Breslin, Leroy Comrie, Brad Hoylman- Sigal, Robert Jackson, Andrew Lanza, Thomas O’Mara, Roxanne Persaud, Luis Sepúlveda, James Skoufis, Andrea Stewart- Cousins, James Tedisco, dan Alexis Weik juga memperpanjang sambutan untuk Shen Yun.

“Setelah beberapa dekade pemerintahan komunis, banyak dari budaya yang diilhami oleh Ilahi ini telah dihancurkan atau dilupakan, dan kebebasan artistik dari Barat memungkinkan para seniman Shen Yun untuk menghidupkan kembali tradisi asli Tiongkok kuno yang berakar pada kebaikan, keyakinan, dan nilai-nilai moral dan membawanya ke untuk hidup di atas panggung,” tulis Alexis Weik.

George Borrello menulis: “Saya ingin berterima kasih kepada anggota grup Shen Yun Performing Arts atas dedikasi Anda pada kebebasan artistik dan kontribusi Anda pada seni dan kemanusiaan.”

Andrea Stewart-Cousins mendeklarasikan 6 April 2023 sebagai Hari Shen Yun.

“Shen Yun adalah kebangkitan artistik yang cemerlang dan perayaan warisan budaya Tiongkok yang kaya, dan menyampaikan kedalaman dan keluasan budaya Tiongkok asli yang luar biasa dan mengembalikan kemegahan peradaban lima ribu tahun kembali ke kehidupan di atas panggung; sekarang, oleh karena itu saya, Senator Negara Bagian dan Pemimpin Mayoritas Senat, Andrea Stewart-Cousins, mengakui kontribusi dan pencapaian signifikan Shen Yun Performing Arts,” tulis Andrea.

Anggota Majelis Negara Bagian Jeffrion Aubry, Michael Benedetto, Karl Brabenec, Vivian Cook, Catalina Cruz, Michael Durso, Michael Fitzpatrick, Jarett Gandolfo, Aileen Gunther, Andrew Hevesi, Pamela Hunter, Latoya Joyner, Ron Kim, John McDonald III, John Mikulin, Angelo Morinello, Ed- ward Ra, J. Gary Pretlow, Angelo Santabar- bara, dan Mary Beth Walsh juga menulis surat sambutan Shen Yun.

“Dengan misi untuk menghidupkan kembali esensi budaya tradisional Tiongkok, para seniman Shen Yun berkembang dalam kebebasan artistik Barat, menghidupkan kembali tradisi Tiongkok kuno di atas panggung untuk penonton di seluruh dunia,” tulis McDonald. “Negara bagian New York dengan bangga menyambut Shen Yun Performing Arts.”

Latoya Joyner menulis: “Sebuah bagian berharga dari keragaman bahan yang berkontribusi begitu besar bagi kesejahteraan Kota New York, Shen Yun Performing Arts adalah sumber daya budaya yang penting dan pertunjukan di Capital District dan Lincoln Center mereka pasti akan menempatkan talenta musisi yang kaya, penari, dan artis lain yang tampil bagus.”

Pejabat Kabupaten dan Kota Mengucapkan Selamat kepada Shen Yun

Eksekutif Orange County Steven Neu- haus, Jaksa Distrik Orange County David Hoovler, Walikota Albany Kathy Sheehan, Walikota Schenectady Gary McCarthy, Walikota Middletown Joseph Destefano, Supervisor Town of Islip Angie Carpenter, Supervisor Town of Southampton Jay Schneiderman, Supervisor Town Smithtown Edward Wehrheim, Nassau County Eksekutif Bruce Blakeman, dan Badan Legislatif Kabupaten Nassau juga menyambut Shen Yun.

Walikota Kathy Sheehan mengumumkan April 2023 sebagai Bulan Seni Pertunjukan Shen Yun.

“Wilayah Ibukota dengan senang hati menyambut Shen Yun Performing Arts di Negara Bagian New York,” tulis Walikota Kathy.

Walikota Schenectady Gary McCarthy berterima kasih kepada “para pemain atas upaya tak kenal lelah mereka dalam memastikan kisah budaya mereka tetap hidup melalui penampilan mereka.

“Pertunjukan Shen Yun mengangkat kemanusiaan melalui pesan keberanian, kebajikan, dan keharmonisan yang diberikan kepada penonton melalui presentasi panggung yang kreatif dan menarik.”

Anggota Dewan Kota New York Joseph Borelli, David Carr, Christopher Marte, dan Sandra Ung juga menyambut dan berterima kasih kepada Shen Yun.

“Dengan segala keanggunannya, Shen Yun mementaskan produksi yang membangkitkan semangat dan mengharukan,” tulis Joseph Borelli.

David Carr, yang mewakili Distrik Dewan ke-50 Staten Island, rumah bagi banyak orang Tionghoa-Amerika, menulis: “Pertunjukan Shen Yun mencakup budaya tradisional Tiongkok yang dimiliki oleh begitu banyak orang di komunitas ini. Saya senang mendukung pertunjukan Shen Yun 2023 di Lincoln Center dan berharap acara ini semakin populer daripada sebelumnya. (jen)

Hipotesis Biophilia: Apakah Kita Terprogram untuk Disembuhkan oleh Alam?

0

Ada banyak sekali bukti bahwa semua waktu yang kita habiskan di dalam ruangan selama pandemi membuat kita sakit. Apakah pikiran dan tubuh kita terhubung untuk menyembuhkan diri sendiri hanya dengan pergi keluar?

JEFF GARDNER

Ada pepatah yang berbunyi, “Jika Anda ingin merebus katak hidup, jangan panaskan air terlalu cepat, atau katak akan melompat keluar dari panci.”

Diluar dari alasan mengapa Anda ingin merebus katak, intinya adalah kita mungkin tidak melihat perubahan yang mengancam jiwa secara bertahap sampai kerusakannya parah.

Jika itu benar, penguncian karena Covid-19 selama dua tahun terakhir mungkin telah merebus kesejahteraan kolektif kita menjadi kulit sepatu.

Mulai tahun 2022, The Epoch Times melaporkan secara luas tentang dampak buruk dari penguncian COVID-19. Dari peningkatan obesitas dan depresi hingga pembelajaran yang tertunda dan perkembangan kognitif pada anak-anak, buktinya sangat banyak bahwa penguncian COVID-19 menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Seburuk apa pun efek dari penguncian, kerugian terbesar bagi kesehatan kita mungkin adalah peningkatan jangka panjang dalam waktu yang kita habiskan — dan terus habiskan — di dalam ruangan.

Mulai tahun 1980-an, jumlah waktu yang dihabiskan orang Amerika di dalam ruangan terus meningkat. Bahkan sebelum penguncian, data menunjukkan bahwa orang Amerika menghabiskan 90 hingga 93 persen waktunya di dalam ruangan. Itu tidak sehat.

Bertahun-tahun sebelum mandat pemerintah COVID-19 memaksa orang berada di dalam ruangan, segunung bukti mengungkapkan banyak efek fisik dan psikologis negatif dari terlalu banyak waktu di dalam ruangan: depresi, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, peradangan, dan banyak lagi.

Meskipun kesehatan kita jelas menderita karena penguncian, namun ada kabar baik: Sejumlah besar bukti menunjukkan bahwa tubuh kita dirancang untuk disembuhkan secara alami. Hanya 20 menit sehari dihabiskan di luar telah terbukti meningkatkan kesehatan secara dramatis.

Pada awal 1980-an, seorang peneliti Jepang bernama Tomohide Akiyama mulai menerbitkan temuan tentang bagaimana tubuh kita merespons berada di lingkungan alami. Dalam serangkaian penelitian,

Tomohide mendorong para peserta untuk pergi ke hutan atau taman dan perlahan- lahan, dengan penuh perhatian, meng- habiskan waktu singkat di sana, sebuah proses yang dia sebut shinrin-yoku, atau “mandi hutan”. Tomohide menemukan bahwa berada di alam bebas menurunkan tekanan darah, meningkatkan fungsi jantung, dan menekan pelepasan hormon stres.

Mengapa tubuh kita merespons dengan sangat baik ketika kita menghabiskan waktu di luar?

Pada tahun 1984, seorang ahli biologi Amerika, Edward O. Wilson, menerbitkan sebuah buku berjudul “Biophilia”, di mana dia berspekulasi bahwa kita secara genetis dirancang untuk tertarik pada alam dan benda-benda alami. Edward mengusulkan agar tubuh dan pikiran kita beradaptasi untuk hidup di luar dan karenanya tidak merespons dengan baik jika disimpan di dalam ruangan.

“Hipotesis biofilia dengan berani menegaskan keberadaan kebutuhan manusia yang melekat dan berbasis biologis untuk berafiliasi dengan kehidupan dan proses yang mirip kehidupan,” tulisnya.

Hipotesis biofilia Edward tampaknya mendukung karya Tomohide Akiyama, namun tetap memicu perdebatan selama 20 tahun dalam komunitas ilmiah.

Pada  tahun   2005,   jurnalis   Richard Louv menerbitkan buku “Last  Child  in the Woods.” Dalam buku tersebut, Richard menciptakan istilah “gangguan defisit alam” untuk menggambarkan apa yang dia yakini terjadi pada anak-anak seiring bertambahnya waktu yang mereka habiskan di dalam ruangan.

Richard mencatat tingkat obesitas yang meledak, depresi remaja yang meroket, dan sejumlah besar efek negatif yang ditimbulkan oleh “kesenjangan yang semakin besar antara kaum muda dan dunia alami”.

Richard setuju dengan Edward bahwa kita secara genetik terhubung untuk berada di luar dan menulis bahwa anak-anak kita menderita kekurangan alam yang parah, yang dia sebut “Vitamin N” (Nature). Tanggapan terhadap “Last Child in the Woods” sangat sensasional, dan buku itu dipuji oleh paduan suara pemikir, penulis, dokter, dan politisi terkemuka.

Sifat Biologis atau Dipelihara Secara Ilahi?

Berabad-abad sebelum kami mulai mengumpulkan data klinis tentang manfaat berada di luar, orang tahu bahwa alam memiliki kekuatan untuk menyembuhkan. Dari orang Yunani kuno hingga Romawi, hingga penduduk asli pribumi, ada sejarah panjang yang memuji manfaat berada di dalam dan di sekitar alam.

Sementara Tomohide, Edward, dan Richard berteori bahwa respons penyembuhan ini terkait dengan biologi evolusioner, yang lain seperti teolog dan ahli ekologi Christopher Thompson mengklaim bahwa kita tertarik pada alam karena asal- usul sifat Ilahi kita.

Meskipun Christopher tidak menyangkal manfaat fisik dari berada di luar, dia menekankan bahwa kekuatan pendorong dari manfaat ini adalah bahwa alam, dengan keteraturan, struktur, dan ritme yang dapat diprediksi, telah diciptakan seba- gai “ruang kelas” pertama kita di mana kita belajar tentang Sang Pencipta dan bagaimana kita menyesuaikan diri dengan tatanan ciptaan.

Dalam bukunya “The Joyful Mystery”, Christopher mempermasalahkan teori bahwa kita merasa lebih baik saat berada di alam karena hubungannya dengan “ketidaksadaran yang didorong secara biologis… sisa-sisa masa lalu yang  sekarang  sudah lama terlupakan selama berabad-abad evolusi dan kemajuan.”

Sebaliknya, Christopher  menegaskan  bahwa kegembiraan, bahkan kesehatan yang kita rasakan saat berada di alam, berasal dari hubungan yang mendalam dengan asal-usul metafisik kita—wawasan “tentang status kita sebagai makhluk dalam kosmos, yang diciptakan oleh Tuhan yang adalah belas kasih”. Sederhananya, Christopher menulis bahwa kita merasa lebih baik di alam karena kita merasakan kekaguman, yang merupakan “sekilas anugerah keberadaan”.

Apakah manfaat berada di alam bebas muncul dari biologi kita atau hubungan dengan pencipta, bukti dari manfaat tersebut jelas dan konklusif. Manfaat ini sangat kuat selama bulan-bulan musim  dingin, di mana siang hari lebih pendek dan, saat suhu turun, kita cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan.

Menurut beberapa penelitian, selama bulan-bulan musim dingin, kita menghabiskan hampir dua kali lebih banyak waktu di dalam ruangan daripada selama musim panas. Meskipun hal ini tidak mengherankan, lebih banyak waktu di dalam ruangan meningkatkan paparan alergen— seperti tungau debu — yang diketahui menyebabkan kesulitan pernapasan seperti asma, terutama pada anak-anak.

Saat kita menggabungkan peningkatan waktu di dalam ruangan dengan hari musim dingin yang lebih pendek, kita mengurangi paparan sinar matahari, yang pada gilirannya mengurangi kadar vitamin D kita, yang penting untuk melawan infeksi seperti COVID-19. Secara keseluruhan, penurunan sinar matahari selama musim dingin, peningkatan paparan alergen, dan kekurangan vitamin D berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik kita.

Namun, ada kabar baik: Hanya 10 hingga 20 menit dihabiskan di luar ruangan selama bulan-bulan musim dingin telah terbukti meningkatkan kesehatan fisik dan mental, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Psychology pada 2019. Dan manfaat berada di luar tidak ada hubungannya untuk  aktivitas  tertentu—berjalan,  bermain, atau hanya berdiri di luar semuanya dapat membantu meningkatkan kesehatan selama bulan-bulan musim dingin.

Pada hari yang lebih dingin, saat suhu di bawah titik beku, pastikan untuk berpakaian dengan benar. Lapisan pakaian bekerja paling baik, dan pakaian yang terbuat dari serat alami seperti wol dan bulu halus cenderung bekerja lebih baik daripada sintetis. Pakaian katun akan membuat Anda lebih hangat daripada poliester, tetapi karena merupakan serat alami, ia cenderung menyerap dan menahan kelembapan (dari cuaca atau keringat), dan merupakan insulator yang buruk saat basah.

Berpakaian layak dan tetap hangat dapat membuat kegiatan di luar ruangan di musim dingin menjadi menyenangkan daripada tugas dan membantu memastikan Anda benar-benar ingin keluar. Seperti kata pepatah Skandinavia kuno, “Tidak ada cuaca buruk, hanya pakaian yang buruk.” (and)

Dr. Jeff Gardner, Ph.D., memiliki latar belakang biologi dan mengajar serta meneliti di Regent University. Minatnya mencakup hubungan antara penggunaan media dan kesejahteraan fisik dan spiritual kita. Dia juga seorang backpacker yang rajin, saat tidak menulis, mengajar, atau bepergian, dia dapat ditemukan di suatu tempat di jalan setapak. Anda dapat menghubunginya di jeffgar@mail.regent.edu

10 Fakta Tentang Trauma : Melihat Dari Dekat pada Masalah yang Kompleks

0

GREGORY JANTZ

Sebagai seorang optimis yang tak tersembuhkan, setiap hari saya menemukan banyak hal di dunia kita yang membuat kita tersenyum dan bahagia.

Sebagai seorang profesional kesehatan mental, setiap hari saya mengenali banyak hal di dunia kita yang menyebabkan orang sakit dan berisiko.

Banyak masalah yang melanda masyarakat kita membuat orang mengalami pengalaman traumatis, meskipun bukan karena kesalahan mereka sendiri. Nyatanya, hampir setiap orang akan menghadapi peristiwa traumatis entah pada saat tertentu maupun dalam bentuk tertentu.

Trauma terkadang terjadi dengan cara yang paling menyedihkan dan tidak dapat kita bayangkan, seperti penyerangan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, tawuran, atau penembakan di depan umum. Bentuk lain yang lebih umum tetapi tidak kalah menghancurkan yakni: kehilangan orang yang dicintai, perceraian yang tidak baik-baik, atau didiagnosis menderita penyakit yang mengancam jiwa.

Pandemi COVID-19 membawa trauma tak terduga bagi jutaan orang melalui penyakit yang berkepanjangan, kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba, krisis keuangan, kehilangan orang yang dicintai, atau kambuhnya penyalahgunaan zat. Sederhananya, pengalaman apa pun yang membuat seseorang sangat terluka dan merasa hancur di dalam dapat memiliki efek merugikan yang bertahan lama.

Selama 30 tahun terakhir, saya telah menangani berbagai macam masalah serius, termasuk kecanduan, depresi, kecemasan, gangguan makan, dan masalah hubungan. Ketika saya mendirikan klinik kesehatan dan perawatan mental pada 1984, saya tidak sepenuhnya memahami bahwa sebagian besar penyakit dan penderitaan yang dialami orang dapat ditelusuri kembali ke semacam trauma. Banyak orang menderita akibat trauma—termasuk depresi, kecemasan, kecanduan, serangan panik (panic attack), insomnia, dan keinginan bunuh diri—selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup.

Fakta Kehidupan yang Sangat Umum

Banyaknya jumlah orang yang pernah mengalami satu atau lebih dari peristiwa traumatis ini dalam hidup mereka, sungguh sangat mencengangkan. Dengan menggunakan data tentang prevalensi gangguan stres pasca-trauma (PTSD) di Amerika sebagai panduan, sebuah gambaran yang gamblang muncul:

• Diperkirakan 70 persen orang dewasa di Amerika Serikat pernah mengalami peristiwa traumatis setidaknya sekali dalam hidup mereka, dan hingga 20 persen dari orang- orang ini terus berkembang menjadi PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma.

• Sekitar 8,7 persen dari semua orang dewasa AS—1 dari 13 orang—akan menderita PTSD selama hidup mereka.

• Diperkirakan satu dari sembilan wanita akan mengalami PTSD pada suatu waktu dalam hidup mereka. Wanita dua kali lebih mungkin menderita PTSD dibandingkan pria.

• Lebih dari dua pertiga anak dilaporkan mengalami setidaknya satu peristiwa traumatis dalam hidup mereka sebelum usia 16 tahun—dengan lebih dari 13 persen mengalami beberapa gejala stres pascatrauma.

Jika benar peristiwa traumatis adalah fakta kehidupan yang tidak menguntungkan, maka langkah bijak pertama yang perlu dilakukan untuk penyembuhan adalah dengan bertanya: Apa itu trauma dan bagaimana cara kerjanya? Saya telah menyusun daftar 10 ciri penting dari trauma yang akan menjelaskan segala tentang musuh ini dan apa yang dapat kita harapkan darinya saat kita berupaya melakukan penyembuhan.

1. Trauma Datang dalam Berbagai Bentuk dan Ukuran

Saat melakukan penelitian untuk buku saya “Triumph Over Trauma”, saya menemukan banyak definisi tentang apa arti Trauma. Salah satu yang paling dekat dengan topik adalah pernyataan dari National Council for Mental Wellbeing: “Trauma adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa apa pun yang dialami atau disaksikan oleh seseorang dan memiliki efek sosial, fisik, spiritual, atau psikologis yang bertahan lama.”

Saya fokus pada frasa “peristiwa apa pun”. Tidak ada definisi tunggal tentang apa yang dimaksud dengan trauma dan tidak ada serangkaian efek pasti yang dapat diprediksi pada kesehatan dan kesejahteraan. Kita memiliki parameter pribadi atas suatu peristiwa yang membuat diri kita traumatis—karena kita semua adalah individu berbeda yang dibentuk oleh kombinasi pengalaman masa lalu, kepribadian, sifat fisiologis, dan kondisi lain yang unik dari diri kita sendiri.

2. Semua Trauma bersifat Pribadi dan Sangat Terasa

Baru-baru ini, saya berbicara dengan seorang wanita berusia 81 tahun yang ditinggal mati anjing dachshund miliknya yang berusia 14 tahun. Telah menjanda selama 20 tahun, anjing ini telah menjadi pendamping dan penghiburnya selama bertahun-tahun. Menggambarkan kesedihannya, wanita ini menggunakan kata “traumatis”, dan tidak diragukan lagi kata itu memang tepat disematkan padanya.

Orang lain mungkin menganggap kehilangan hewan peliharaan sebagai hal yang menyedihkan tetapi tidak menghancurkan. Demikian pula, beberapa orang mungkin menganggap kehilangan pekerjaan sebagai “kemunduran”, sementara yang lain akan menganggapnya sebagai peristiwa traumatis. Intinya adalah tidak ada yang bisa memutuskan untuk orang lain apa yang traumatis atau tidak.

3. Korban Trauma Sering Merasa Malu

Ini adalah salah satu ironi trauma yang tragis: Mereka yang tidak bersalah menderita gejolak emosional, menciptakan banyak masalah terkait yang kemudian juga harus mereka tangani. Komponen penting penyembuhan adalah mengenali emosi tidak sehat yang bukan milik Anda dan menggantinya dengan emosi sehat yang memang milik Anda. Tidak semua perasaan malu, bersalah, atau menyesal dapat dibenarkan atau adil.

4. Trauma Bukan Tanda Kegagalan

Ini adalah fakta yang menyedihkan bahwa masyarakat kita tampaknya terobsesi dengan mencari-cari kesalahan. Lihatlah, misalnya, “suasana dan nada” dari konten media sosial. Saat postingan itu sendiri tidak menunjuk sesuatu atau menyalahkan seseorang, Anda dapat melihat komentar dari orang lain yang menulisnya. Ini telah menciptakan budaya pengawasan di mana kita melihat segala sesuatu yang terjadi di dunia dengan mata mikroskop untuk menemukan siapa yang salah.

Mengingat keterkondisian ini, ketika seseorang mengalami peristiwa traumatis, kita sering tidak menyadari betapa mudahnya menyampaikan asumsi halus bahwa – dengan cara tertentu – menganggap terjadi karena kesalahan mereka sendiri. Kerusakan terbesar terjadi ketika orang yang trauma mulai mempercayainya juga.

5. Waktu Sendiri Tidak Cukup untuk Menyembuhkan Stres Traumatis

Ungkapan seperti “waktu menyembuhkan semua luka” dan “berikanlah waktu” mungkin merupakan saran yang paling menyesatkan dan tidak membantu setelah Anda mengalami pengalaman traumatis. Memang benar beberapa orang memiliki cadangan ketahanan yang memungkinkan mereka bangkit kembali setelah masa pemulihan. Itu bisa dijelaskan oleh fakta bahwa setiap orang itu unik dan merespons trauma secara berbeda daripada “hanya” menyembuhkan melalui perjalanan waktu.

6. Trauma yang Tidak Terselesaikan Menimbulkan Trauma Lebih Lanjut

Banyak orang yang menderita akibat rasa sakit di masa lalu tidak mau atau tidak mampu mengatasi peristiwa traumatis awal dan karena itu dia tetap terjebak dalam pola perilaku dan tekanan emosional yang tidak sehat.

Orang yang selamat dari kecelakaan, bencana, pelecehan masa kanak-kanak, dan trauma lainnya sering mengalami gejala seumur hidup. Gejala-gejala ini berkisar dari kecemasan dan depresi hingga rasa sakit fisik yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, penyakit, dan perilaku yang membahayakan (penyalahgunaan zat, seks berisiko, aktivitas kriminal, dan sebagainya).

Trauma yang tidak segera diobati dan tidak ditangani sering akan mereplikasi dirinya sendiri menjadi sumber trauma baru.

7. Anda Tidak Dapat ‘Melalui Otot’ Stres Traumatis

Kemauan keras, tekad, dan ketabahan sangat memungkinkan membantu Anda mengambil langkah maju, tetapi tidak cukup untuk mengatasi kesusahan Anda. Itu karena trauma sangat memengaruhi Anda secara emosional, fisik, mental, dan spiritual. Beberapa orang secara keliru percaya bahwa tekanan trauma- tis akan “hilang” jika mereka terus menekannya. Berusaha menjadi kuat dan tabah adalah pengejaran yang berharga—tetapi tidak cukup untuk mencapai kesehatan yang langgeng.

8. Trauma Membentuk Kembali Hidup Anda—tetapi Bukanlah Akhir

Sudah umum bagi orang yang mengalami peristiwa traumatis, secara mental akan membagi hidup mereka menjadi “sebelum” dan “setelah” peristiwa. Itu wajar dan mungkin tidak dapat dihindari, karena trauma mengantarkan perubahan mendasar yang tidak boleh disangkal. Bahayanya terletak pada cara kita berpikir tentang “sesudah”.

Sejak awal, sangat sulit membayangkan kembali ke sesuatu yang menyerupai normal. Tetapi inilah mengapa mencari bantuan profesional sangatlah penting—agar ada seseorang di tim Anda yang dapat membuka ruang untuk rasa sakit Anda sambil dengan lembut mengarahkan Anda kembali ke kesehatan. Memang benar bahwa Anda tidak akan pernah menjadi orang yang sama seperti sebelumnya — tetapi juga sepenuhnya salah bahwa hidup Anda sekarang selamanya ditentukan oleh ketakutan, kemarahan, atau rasa malu yang tak berkesudahan.

9. Pemulihan Trauma Membutuhkan dan Membangun Ketahanan

The American Psychological Association (APA) mendefinisikan resiliensi sebagai “proses beradaptasi dengan baik dalam menghadapi kesulitan, trauma, tragedi, ancaman, atau sumber stres yang signifikan.” Dengan kata lain, itu adalah kemampuan untuk bangkit kembali ketika hidup menjatuhkan Anda.

Tidak benar bahwa beberapa orang dilahirkan dengan ketahanan dan yang lainnya tidak. Resiliensi merupakan kualitas yang dapat dimiliki dan dikembangkan oleh siapa saja. Catatan APA: “Sementara faktor-faktor tertentu mungkin membuat beberapa individu lebih tangguh daripada yang lain, ketahanan belum tentu merupakan sifat kepribadian yang hanya dimiliki beberapa orang. Sebaliknya, ketahanan melibatkan perilaku, pemikiran, dan tindakan yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh siapa pun.”

10. Penyembuhan Trauma Bisa Terjadi pada Siapa Saja

Kehancuran setelah peristiwa traumatis bukanlah tiket satu arah atau hukuman seumur hidup. Kita pasti diubah oleh trauma dan tidak pernah bisa membatalkan apa yang telah terjadi pada kita. Peristiwa itu akan menjadi bagian dari diri kita, seperti semua hal lain yang pernah kita alami. Tapi itu adalah kebohongan besar jika membayangkan diri kita seperti Humpty Dumpty yang terjatuh berkeping- keping di tanah, tanpa harapan menjadi utuh kembali.

Setiap penyintas trauma yang bersedia bekerja keras untuk penyembuhan dapat melanjutkan hidup mereka dengan menjalin hubungan baru, memiliki kedamaian batin, dan energi untuk mengejar impian mereka.

Gregory Jantz adalah pendiri dan direktur klinik kesehatan mental The Center: A Place of Hope di Edmonds, Wash. Dia adalah penulis “Triumph Over Trauma, Healing Depression for Life,” dan banyak buku lainnya.

Temukan Dr. Jantz di APlaceOfHope.com

Debi Preston Membaca Artikel Master Li Hongzhi : Panggilan dari Kehidupan Tingkat Tinggi

0

oleh Terri Wu, Shi Ping

Debi Preston, seorang warga Florida berusia 59 tahun telah melakukan banyak pekerjaan dan mengalami banyak liku-liku dalam hidupnya. Dia pernah bekerja sebagai perwakilan rumah sakit, sebagai pedagang perhiasan, sekarang dia adalah seorang manajer properti. Di masa lalu dia pernah kaya raya, tetapi sekarang dia menjadi orang biasa yang bekerja untuk menghasilkan uang.

Dia menganggap dirinya adalah seorang Kristen, tetapi dia tidak percaya pada “agama buatan manusia”. Dia adalah seorang pemikir independen. Ketika membaca Alkitab, dia akan bertanya : “Ini tafsiran siapa ?”

Namun ketika Debi Preston membaca “Mengapa Ada Umat Manusia“, pemahaman yang diperolehnya adalah artikel ini bukanlah “penjelasan”, tetapi “panggilan” dan “persyaratan” dari kehidupan tingkat tinggi.

“Sejati, Baik, Sabar” adalah “hal yang paling penting”

Ketika ditanya apa yang dia peroleh dari membaca artikel Master Li, Debi Preston mengatakan bahwa dia melihat prinsip-prinsip “Sejati, Baik, Sabar”.

“Hal favorit dan terpenting bagi saya adalah prinsip ‘Sejati, Baik, Sabar’ ” katanya. “Terutama setelah melihat apa yang terjadi hari ini, menyaksikan kejadian mengejutkan yang dialami banyak orang”.

“Anda dapat melihat mereka beremosi karena frustrasi, karena mereka hanya berfokus pada hal-hal yang harus mereka lakukan, seperti membeli bahan makanan, membeli bahan bakar, atau berurusan dengan sistem di sekolah, yang pada dasarnya juga tidak mudah bisa mereka lakukan. Maksud saya, waktu dan perhatian mereka hampir dihabiskan untuk berurusan dengan hal-hal ini, sehingga lupa dengan yang lebih terpenting yaitu kasih karunia Allah”.

Dengan mengutip kalimat dalam artikel tersebut Debi Preston mengatakan : “Karena tubuh manusia dapat melenyapkan karma di tengah penderitaan, dan pada saat yang sama di tengah kondisi tidak adanya prinsip yang lurus, jika dapat memegang teguh pada kebenaran yang diajarkan Tuhan, dan dapat mempertahankan kebajikan maka kehidupan itu akan memperoleh peningkatan”. Debi mengatakan bahwa dirinya melihat prinsip “Sejati, Baik, Sabar” dari artikel Master Li.

Debi Preston memahami bahwa “Sejati, Baik, Sabar” itu bukanlah slogan, tetapi gaya hidup yang dapat diikuti dan dipraktikkan oleh siapa saja, dan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

“Poin pemikiran dalam artikel ini adalah : kita berada di sini untuk tingkat kehidupan yang lebih tinggi, dan untuk mewujudkannya, itulah tujuan kita”, kata Debi Preston. Dari pengalaman hidupnya, dia memahami makna yang disampaikan oleh Master Li. “Bahkan saat Anda melewati masa-masa yang sangat sulit, Anda tetap harus mempertahankan keyakinan Anda kepada Tuhan, dan memiliki hati yang gembira. Artikel ini pada dasarnya memperkuat pemikiran saya tentang hal ini”, katanya.

Preston mengatakan bahwa apakah dia adalah seorang wanita kaya di masa lalu atau seorang pekerja kantoran yang sekarang masih perlu berjibaku demi mendapatkan uang untuk membayar sewa rumah, “Saya masih orang yang sama” karena dia masih orang yang baik hati.

“Kita memiliki setidaknya dua hal : iman dan integritas, yang tidak dapat dirampas oleh siapa pun”, kata Preston. Apa pun yang terjadi di dunia ini, tidak peduli seberapa buruknya, di hadapan semua kehancuran dan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, kita harus menjaga iman kita. Karena, semua tujuannya tak lain adalah masuk surga”.

Oleh sebab itu, “Saya pikir hal penting adalah kita harus melakukan apa yang benar menurut standar Tuhan. Jaga integritas dan iman kita, serta terus berusaha untuk menuju surga. Hanya itu yang benar-benar kita miliki”.

Panggilan dari Kehidupan Tingkat Tinggi

Preston adalah seorang yang beriman teguh kepada Tuhan, tetapi dia ingin menempuh “jalur yang langsung” menuju Nya.

“Saya seorang Kristen tetapi tidak menganggap agama buatan adalah apa yang benar-benar saya inginkan, tetapi agama buatan bukan yang saya inginkan. Saya tidak berpikir bahwa doa-doa saya membutuhkan perantara, saya akan menempuh jalur yang langsung, jadi saya tidak mengatakannya, kecuali melalui doa”.

Tuhan itu pemaaf dan penyayang, kata Preston, bukan sebagaimana “interpretasi mereka” yang disampaikan gereja kepada Anda. “Pada awal mula saya membaca Alkitab, yang timbul dalam pikiran saya adalah ‘siapa penafsirnya ?’ Yang mereka beritahukan kepada Anda adalah jangan melakukan hal ini, jangan melakukan hal itu, dan Tuhan akan melakukan ini dan itu untuk Anda”.

Debi Preston mengatakan bahwa artikel Master Li memberinya perasaan bahwa itu bukanlah sebuah “penjelasan”, tetapi panggilan langsung dari Kehidupan Tingkat Tinggi.

“Saya pikir ini sudah hampir tidak perlu diragukan lagi adalah panggilan dari Kehidupan Tingkat Tinggi, beliau dapat melihat Kehidupan Tingkat Tinggi, juga dapat mempraktikkan panggilan itu dan membantu membuka pikiran manusia”.

“Saya pikir artikel ini dapat menyadarkan banyak orang. Artikel ini harus menjadi peringatan kepada kita semua untuk benar-benar memahami hakikat kita ada di sini dan apa yang dapat kita berikan kepada alam semesta ketimbang cuma mengambilnya”, katanya.

Di akhir wawancara, Debi Preston tak lupa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada media The Epoch Times.

“The Epoch Times memang luar biasa. Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata betapa bersyukurnya saya terhadap segala sesuatu yang telah dilakukan oleh segenap personil Epoch Times”. (sin)

Renminbi Menggantikan Dolar ? Ucapan Tiongkok Dibantah, Ucapan AS Juga Dibantah, Lalu Ucapan Siapa yang Diterima ?

Di masa yang penuh gejolak dan ketidakpastian, berita-berita mengejutkan akan terus muncul bahkan tersebar luas. 

Namun, maklumlah karena itu adalah sifat manusia, yang pada dasarnya ingin hidup di lingkungan yang stabil, berjalan di atas rel yang terprediksi arahnya, agar bisa hidup lebih nyaman, menghindari terjadinya hal-hal yang di luar dugaan, sehingga bebas dari kecemasan.

Namun kenyataannya dunia tidak damai, jalannya tidak selalu mulus. Di lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian ini, di saat menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, orang cenderung ingin menemukan suatu jawaban, Inilah alasan yang mendasari mengapa di era yang bergejolak justru rumor yang bertebaran ke mana-mana.

Banyak orang juga suka ikut-ikutan membuat pernyataan tegas dengan asumsinya sendiri, tetapi setelah itu sering terbukti bahwa pendapat mereka itu tidak masuk akal. Contoh semacam ini tidak sulit kita temukan.

Krisis moneter tahun 2008, The Fed melakukan pelonggaran kuantitatif, epidemi COVID-19, perubahan iklim dan lain sebagainya.

Beberapa waktu lalu, 2 bank di AS mengalami kepailitan, memicu kekhawatiran terhadap krisis keuangan, pasar cryptocurrency telah mengalami perombakan besar-besaran, dan dominasi dolar AS kembali dipertanyakan, rumor dolar AS bakal tidak laku acap kali terdengar sekarang.

Minggu ini, pembawa berita kabel bernama Fareed Zakaria merilis video berdurasi lima menit di platform media sosial pribadinya, memperingatkan pemirsa bahwa hegemoni dolar akan runtuh, dan era hegemoni dolar akan segera berakhir. Amerika Serikat akan berada dalam kekacauan.

Pandangan tersebut sedang menyebar di media sosial belakangan ini, tapi maaf, itu tidak benar. 

Salah satu alasan utama mengapa anggapan ini menjadi populer adalah akibat lonjakan penggunaan renminbi dalam perdagangan bilateral Tiongkok – Rusia. 

Menurut laporan Kantor Berita Rusia “Sputnik”, pada tahun 2022, yaitu tahun lalu, penggunaan renminbi dalam settlement atas total impor Rusia adalah 23%, sedangkan penggunaan renminbi dalam settlement atas total ekspor Rusia adalah 16%. Padahal di masa lalu, penggunaan renminbi dalam settlement atas total impor Rusia hanya 4%, malahan untuk settlement atas total ekspor Rusia lebih rendah lagi, yakni 0,4%.

Untuk meningkatkan status RMB dalam perdagangan internasional, pemerintah Beijing dan bank sentral beberapa negara telah membentuk mekanisme pertukaran mata uang antar mereka dengan tujuan adalah untuk memotong kompas terhadap dolar AS, sehingga dapat menggunakan mata uang antar mereka dalam transaksi perdagangan. Selain itu, Beijing juga bekerja sangat keras untuk mengembangkan infrastruktur pembayaran internasionalnya sendiri, yang bertujuan untuk menghindari sanksi sistem keuangan internasional, untuk berjaga-jaga jika Tiongkok terkena sanksi internasional karena menyerang Taiwan. 

Beijing masih sedang mencoba untuk meyakinkan negara penghasil minyak seperti Arab Saudi untuk menetapkan harga minyak dalam renminbi, mengusulkan penggantian petro-dolar dengan petro-renminbi. Inilah alasan mengapa Fareed Zakaria berpendapat bahwa dolar AS mulai tenggelam, renminbi mulai menonjol. Naif dan menyesatkan untuk mengatakan bahwa renminbi akan menggantikan dolar AS.

Adalah fakta bahwa lebih banyak renminbi yang digunakan dalam perdagangan bilateral antara Tiongkok dengan Rusia. tetapi bukan karena renminbi lebih populer di Rusia, itu karena Rusia tidak dapat memperoleh dolar AS secara bebas. Dalam hal ekonomi dan perdagangan, Rusia yang terkena sanksi semakin menjadi negara vasal Tiongkok. Penggunaan renminbi dalam transaksi perdagangan mereka memang meningkat. Namun ini tidak berarti renminbi semakin populer, menjadi mata uang cadangan banyak negara, apalagi renminbi adalah mata uang pengganti dolar AS.

Bagaimana negara-negara penerima pembayaran dengan renminbi menggunakan renminbi yang mereka miliki ? Jalan keluarnya hanya satu, yaitu menggunakannya untuk membeli komoditas Tiongkok. Ketika Xi Jinping berkunjung ke Arab Saudi pada akhir tahun lalu, Xi Jinping cuma memiliki satu permintaan, yaitu memohon Arab Saudi untuk menerima pembayaran pembelian minyaknya dengan mata uang renminbi. tetapi ditolak mentah-mentah oleh Arab Saudi.

Karena kebanyakan negara penghasil minyak telah mematok mata uang mereka terhadap dolar AS dan membutuhkan dolar AS sebagai cadangan devisanya. Jadi, petro-renminbi masih sebatas gagasan belaka.

Di saluran self-media Fareed Zakaria, pembawa acara CNN yang termasuk selebriti, dia mengatakan bahwa karena dominasi dolar AS, pemerintah federal AS mengalami defisit anggaran. sehingga utang pemerintah federal tak kunjung menurun. Maksudnya adalah karena dolar AS adalah mata uang yang dominan, selama AS mencetak uangnya, ia tidak takut kalau mata uangnya tidak laku, jika begitu ia bisa terus mencetaknya. Tampaknya seakan-akan pemerintah AS telah diuntungkan karena status mata uangnya. Namun, pernyataan semacam ini adalah memutar balikkan antara sebab dengan akibat.

Situasi sebenarnya adalah karena status mata uang dolar AS yang dominan, lebih dapat dipercaya, serta investor dapat membeli aset Amerika dengan relatif mudah, sehingga utang Amerika Serikat tetap tinggi tidak kunjung menurun, dan defisit pemerintah federal juga meningkat.

Negara seperti Tiongkok yang nilai output industrinya jauh lebih tinggi daripada permintaan pasar domestik, sehingga sejumlah besar output industrinya perlu diekspor ke pasar AS, menyebabkan surplus perdagangannya dengan AS menjadi sangat besar. Dan karenanya AS mengalami defisit perdagangan. Surplus Anda adalah defisit saya. Surplus di akun Anda adalah defisit di akun saya. Jika akun perdagangan itu harus diseimbangkan, bukankah Anda harus meminjam uang ? Meminjam dari Tiongkok, itulah sebab-akibat yang benar.

Jika renminbi ingin menggantikan kedudukan dolar AS, menggantikan dolar AS sebagai mata uang hegemonik, dua syarat berikut harus dipenuhi : Pertama, untuk mentolerir atau bahkan mendorong defisit perdagangan, agar mitra dagang dapat mengakumulasi renminbi, dan membuat mitra dagang mau membeli treasury bond renminbi. Tetapi karena ekonomi Tiongkok lepas landas dengan mengandalkan perdagangan luar negeri dan ekspor, jadi ekspor dan perdagangan luar negeri merupakan pilar bagi ekonomi Tiongkok, terutama surplus perdagangannya dengan negara maju, sudah luar biasa besarnya yang sulit diubah. Lagi pula Beijing juga tidak bersedia mengubahnya.

Kedua, yakni membiarkan modal bebas mengalir, mengizinkan renminbi keluar dan masuk negara secara bebas, dan nilai tukar renminbi ditentukan oleh pasar bukannya Beijing. Bisakah Tiongkok menyetujuinya ? Tidak mungkin. Sampai aliran modal tanpa kontrol, renminbi akan runtuh seperti bendungan yang jebol. Jika mengizinkan nilai tukar renminbi mengambang bebas sesuai pasar, maka renminbi akan terdepresiasi dengan cepat. Sistem perbankan milik negara Tiongkok akan runtuh.

Lingkungan keuangan Tiongkok saat ini dipertahankan oleh surplus devisa dan kontrol modal. Sedangkan negara mitra dagang dan pengusaha asing cuma menggunakan renminbi untuk menerbitkan faktur dan membayar komoditas yang dibeli dari Tiongkok, atau untuk membeli obligasi Tiongkok dalam denominasi renminbi. Hanya itu saja. Maka dapat dikatakan masih berjarak “ribuan kilometer” jauhnya dari target menjadi mata uang yang hegemoni.

Ada sebuah sistem penyelesaian dan platform informasi dalam perdagangan internasional yang didirikan pada tahun 1973. Nama lengkapnya adalah (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) atau yang disingkat SWIFT. ia adalah tempat untuk pertukaran informasi dan transaksi keuangan yang aman dan cepat antar lembaga keuangan di seluruh dunia. juga standar untuk pengiriman uang internasional, pembayaran lintas batas, transaksi valuta asing, dan pembiayaan perdagangan. Ia merupakan landasan sistem keuangan global saat ini.

Total pembayaran renminbi lewat SWIFT pada bulan Maret hanya menyita 2,2%, hampir sama dengan 2 tahun lalu. Sedangkan dolar AS menyita 41% dan Euro menyita 36% dari total pembayaran lewat SWIFT. 

Tiongkok juga mengembangkan sistem pembayarannya sendiri yang mirip dengan SWIFT. Jumlah bank yang berpartisipasi dalam sistem pembayaran ini hanya sepersepuluh dari SWIFT dengan total volume transaksi yang kurang dari 0,5% SWIFT. 

 Mau menjadi mata uang cadangan negara lain, apalagi menjadi mata uang hegemoni, Tiongkok harus memiliki keunggulan kelembagaan tertentu, seperti : kepercayaan, transparansi, prediktabilitas, supremasi hukum, administrasi yang sehat. tata kelola, dan likuiditas. Tiongkok tidak memiliki kualitas ini, tidak memenuhi persyaratan pasar modal. Sedangkan dolar AS memiliki semua kualitas ini. Tentu saja, bukan hanya dolar AS, pangsa dolar AS sebagai mata uang cadangan global telah turun dari 70% di masa lalu menjadi 60% saat ini. Penurunan itu terutama disebabkan karena substitusi oleh dolar Australia, dolar Kanada, won Korea Selatan, dan krona Swedia.

Renminbi hanya menyumbang 5% dari mata uang cadangan dunia. Sejak krisis keuangan tahun 2008, Tiongkok merasa dirinya sudah mampu untuk bersaing dengan AS, dan selalu berharap dunia untuk bersamanya menyingkirkan sistem mata uang yang didominasi dolar AS. Namun sejauh ini, belum ada tanda-tanda bahwa hal itu bisa terjadi, juga tidak akan terjadi di masa mendatang. (sin)

Ukraina: Lebih Banyak Suku Cadang Tiongkok Ditemukan di Persenjataan Rusia

Zhang Ting

Seorang penasihat senior di kantor presiden Ukraina mengatakan bahwa tentara Ukraina menemukan semakin banyak komponen Tiongkok dalam senjata yang digunakan oleh pasukan Rusia.

Vladyslav Vlasiuk adalah kepala staf presiden Ukraina dan memberi nasihat tentang kebijakan sanksi. Di antara “senjata yang ditemukan dari medan perang, kami terus menemukan perangkat elektronik yang berbeda,” kata Vlashuk kepada Reuters.

Dia mengatakan dalam panggilan video bahwa tren sekarang adalah bahwa dalam senjata daur ulang Rusia ini, semakin sedikit komponen buatan Barat dan lebih banyak komponen buatan Tiongkok.

Sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, negara-negara Barat  menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, termasuk melarang ekspor teknologi militer dan teknologi penggunaan ganda ke Rusia, seperti yang dapat digunakan pada peralatan listrik biasa dan microchip senjata.

Para ahli Ukraina telah mengumpulkan informasi dari medan perang bahwa komponen Tiongkok telah ditemukan dalam sistem navigasi drone Orlan Rusia (juga dikenal sebagai drone Sea Eagle). Drone tersebut sebelumnya menggunakan sistem Swiss.

Informasi tersebut dibagikan kepada Reuters oleh para ahli Ukraina.

Para ahli juga melaporkan bahwa komponen Tiongkok ditemukan dalam sistem pengendalian kebakaran tank Rusia, yang sebelumnya menggunakan komponen buatan Prancis.

Reuters tidak dapat memverifikasi informasi ini secara independen atau mengonfirmasi apakah komponen yang disebutkan dalam laporan intelijen itu dijual untuk tujuan non-militer atau oleh pihak ketiga ke Rusia.

Vlashuk mengatakan militer Ukraina menemukan banyak barang buatan Tiongkok yang berbeda.

Ditanya apakah perusahaan Tiongkok memasok komponen untuk perangkat keras militer Rusia, kantor juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya melakukan “kerja sama perdagangan normal” dengan semua negara, termasuk Rusia, atas dasar “kesetaraan dan saling menguntungkan.” Dalam hal ekspor militer, Tiongkok mengklaim selalu mengambil sikap hati-hati dan bertanggung jawab.

Mengenai komponen Tiongkok yang digunakan oleh militer Rusia, Vlaschuk mengatakan bahwa Ukraina dapat mengidentifikasi beberapa pabrikan atau pemasok Tiongkok dan membagikan informasi ini dengan sekutu Barat.

Dia mendaftarkan China Ordnance Industry Corporation (Norinco) sebagai salah satu pemasok, dan China Xinxing Guangzhou Import and Export Corporation sebagai pemasok lainnya. Namun dia tidak mengatakan bagian apa yang disediakan kedua perusahaan itu.

Seorang karyawan China Ordnance Industry Group yang menolak disebutkan namanya mengatakan perusahaan itu “tidak memasok Rusia dengan komponen untuk peralatan militer”.

Perusahaan Impor dan Ekspor Xinxing Guangzhou tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters; kementerian luar negeri Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pejabat Amerika Serikat memantau dengan cermat perkembangan tersebut, dengan fokus khusus pada apa yang disebut produk penggunaan ganda, seperti elektronik yang dapat digunakan dalam oven microwave serta rudal.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan Amerika Serikat dan mitranya terus bekerja “untuk membatasi akses Rusia ke teknologi kritis yang dapat memicu kekejamannya di Ukraina.”

“Kami akan terus mengambil tindakan untuk melemahkan mesin perang Putin,” kata pejabat itu.

Amerika Serikat pada minggu ini memberlakukan sanksi terhadap lebih dari 120 entitas dan individu, lebih lanjut menindak gangguan Rusia ke Ukraina. Sanksi-sanksi ini juga menyasar dua perusahaan Tiongkok, Jinpai Technology (Hong Kong) Inc. dan Beijing He De Aerospace Technology Co.

Vlashuk  menyebutnya sebagai “pertempuran yang sedang berlangsung”, pertama untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, dan kemudian menutup celah yang membantu Rusia mengelak dari sanksi tersebut. (Hui)

Dokumen  AS yang Bocor : Komisi Militer Tiongkok Menyetujui Memasok Senjata Mematikan untuk Rusia

0

 Lin Yan

Di antara laporan intelijen Pentagon yang bocor, informasi sangat rahasia dari Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) menunjukkan bahwa Beijing  menyetujui secara diam-diam memasok senjata mematikan ke Rusia .

Kebocoran materi militer AS yang dirahasiakan baru-baru ini di Internet mencakup sejumlah besar informasi tentang militer Ukraina dan Rusia, tetapi juga melibatkan penilaian dan analisis terhadap PKT dan negara-negara lain.

The Washington Post melaporkan pada Kamis (13 April) bahwa sebuah dokumen intelijen rahasia dari Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI), tertanggal 23 Februari, mengatakan bahwa Komisi Militer Pusat Partai Komunis Tiongkok (CPC) telah menyetujui pendekatan bertahap terhadap “bantuan yang mematikan” untuk Rusia, dengan rencana untuk menyamarkan peralatan militer sebagai barang sipil dan ingin merahasiakannya.

Dokumen berjudul “Laporan Pengamatan” yang diproduksi oleh ODNI berjudul “Ringkasan Laporan Terkini dan Item Terpilih dari Sistem Intelijen” dan  ditandai sangat rahasia dengan peredaran terbatas.

Informasi yang berkaitan dengan China tercantum di bawah subjudul yang ditulis dengan huruf kapital semua: “Beijing Dilaporkan Mengizinkan Pengiriman Rahasia Bantuan Senjata Mematikan ke Rusia.”

ODNI tidak memberikan komentar.

The Washington Post mengatakan bahwa dokumen yang bocor tersebut memberikan bukti paling rinci hingga saat ini tentang apa yang menyebabkan pemerintahan Biden mengeluarkan serangkaian peringatan publik dan pribadi ke Beijing mulai akhir Februari, meminta Beijing untuk tidak memasok senjata ke Rusia.

Pejabat senior AS memperingatkan Beijing untuk tidak memasok senjata ke Rusia

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat  Anthony Blinken bertemu dengan Wang Yi, direktur Kantor Urusan Luar Negeri Partai Komunis Tiongkok, pada Konferensi Keamanan Munich di Jerman pada 19 Februari. Dalam wawancara berikutnya, Blinken mengatakan bahwa berdasarkan intelijen yang diperoleh, Amerika Serikat memperingatkan PKT untuk tidak membantu Rusia.

Dia mengatakan AS telah melihat Beijing memasok senjata tidak mematikan ke Rusia dan sekarang khawatir bahwa Beijing sedang mempertimbangkan bantuan mematikan.

Direktur CIA William Burns juga mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi CBS pada 26 Februari bahwa pemerintah AS yakin bahwa pimpinan Partai Komunis Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata mematikan ke Rusia, dan AS mengumumkan hal ini untuk mengintimidasi Beijing.

Informasi yang bocor ini juga menjadi bukti semakin dalamnya hubungan bilateral antara Tiongkok dan Rusia. Perang agresi Putin di Ukraina telah membuat Rusia semakin terisolasi, dan Beijing sekarang menjadi teman asing utama Moskow.

Kunjungan kenegaraan tiga hari  Xi Jinping ke Moskow pada Maret memperkuat hubungannya dengan Putin, tetapi dia belum sepenuhnya mendukung perang Putin di Ukraina, memposisikan dirinya sebagai pembawa damai yang potensial.

Namun, Xi Jinping tidak pernah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama lebih dari setahun sejak dimulainya perang.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS menyambut baik dialog setelah laporan media bahwa keduanya mungkin melakukan panggilan telepon setelah kunjungan Xi ke Rusia.

Namun, Xi Jinping sejauh ini belum berbicara dengan Zelensky.

PKT  berulang kali membantah tuduhan AS mengirim senjata ke Rusia, menekankan bahwa  tidak akan pernah menerima “paksaan atau tuduhan” dari AS, dan menuduh AS mengirimkan senjata dalam jumlah besar ke medan perang Ukraina.

Presiden AS Joe  Biden  berulang kali menekankan bahwa saat ini belum ada tanda-tanda Tiongkok memberikan bantuan militer kepada Rusia.

Dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Justin Trudeau pada 24 Maret, Biden mengatakan bahwa dia telah mendengar selama tiga bulan terakhir bahwa Beijing akan memberikan senjata kepada Rusia, tetapi hal ini belum terjadi, yang tidak berarti hal tersebut tidak akan terjadi di masa depan, tetapi sejauh ini belum terjadi. (Hui)

Tiongkok Menduduki Urutan Ketiga dalam 10 Besar Negara Asal Imigran ke Amerika Serikat

0

oleh Zhang Ting

Hasil sensus terbaru menunjukkan bahwa Amerika Serikat memiliki jumlah penduduk imigran lebih banyak daripada negara mana pun di dunia. Jumlah imigran yang 45 juta orang merupakan 13,6% dari populasi AS. Meskipun persentase itu masih tidak jauh berbeda dengan angka seabad yang lampau, tetapi perubahan yang mencolok itu terjadi pada negara asal imigran, dan pertimbangan soal peluang setelah mereka tiba di Amerika Serikat.

Menurut CNN, orang Meksiko adalah kelompok imigran terbesar yang tinggal di Amerika Serikat. Imigrasi Meksiko menempati urutan teratas sejak 1980, demikian menurut analisis Lembaga Kebijakan Migrasi (Migration Policy Institute. MPI) yang non-partisan.

Jumlah total imigran Meksiko yang tinggal di Amerika Serikat telah menurun selama lebih dari satu dekade. Diperkirakan, jumlah imigran asal Meksiko yang tinggal di AS pada tahun 2021 hanya 10,7 juta jiwa, berkurang sekitar 1 juta dari satu dekade lalu.

Sementara itu, menurut MPI bahwa jumlah imigran dari negara lain (termasuk India dan Tiongkok) terus meningkat.

Tiongkok berada di urutan ketiga dari 10 besar negara asal imigran ke Amerika Serikat

Seorang ahli mengatakan kepada CNN tahun lalu bahwa orang dari berbagai belahan dunia pindah ke AS karena berbagai alasan, antara lain karena mencari peluang ekonomi, melarikan diri dari kekerasan, penganiayaan atau bencana iklim, juga karena ingin reuni dengan keluarga.

Menurut analisis MPI terhadap data sensus 2021, 10 besar negara asal imigran ke Amerika Serikat semuanya berada dari Amerika Latin dan Asia, yaitu Meksiko (10,7 juta), India (2,71 juta), Tiongkok (2,38 juta), Filipina (1,98 juta), El Salvador (1,42 juta), Vietnam (1,34 juta), Kuba (1,28 juta), Republik Dominika (1,26 juta), Guatemala (1,11 juta), Semenanjung Korea (Korea Selatan dan Korea Utara 1,01 juta).

Data tersebut mencakup imigran yang datang ke Amerika Serikat secara legal dan imigran tidak berdokumen yang tidak diizinkan untuk tinggal di Amerika Serikat.

Sebuah laporan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (Department of Homeland Security) memperkirakan, bahwa 6 negara teratas asal imigran yang datang ke AS dengan tidak dilengkapi dokumen adalah Meksiko, El Salvador, Guatemala, India, Honduras, dan Tiongkok.

Perkiraan terbaru dari Pew Research Center menunjukkan bahwa ada sekitar 10,5 juta imigran tanpa dokumen yang tinggal di Amerika Serikat. Ini berarti bahwa sebagian besar (77%) orang kelahiran asing yang tinggal di Amerika Serikat adalah legal.

Struktur imigrasi telah berubah selama beberapa dekade terakhir

Orang Meksiko tidak selalu menjadi kelompok imigran terbesar di Amerika Serikat. Pada tahun 1960, struktur imigrasi di Amerika Serikat sangat berbeda dengan sekarang. Kelompok imigran terbesar pada saat itu adalah orang Italia, kemudian diikuti oleh orang Jerman dan Kanada, demikian menurut MPI.

Mengapa perubahan besar itu bisa terjadi kemudian ? Itu karena Undang-undang Imigrasi yang disahkan oleh Kongres pada tahun 1924 mendukung imigran dari negara-negara Eropa utara dan barat dan mengecualikan orang Asia. Pada tahun 1965, Undang-Undang Keimigrasian dan Kewarganegaraan AS menciptakan sistem baru yang memprioritaskan imigran berketerampilan tinggi dan imigran yang sudah memiliki keluarga yang tinggal di Amerika Serikat. Ini membuka jalan bagi jutaan imigran non-Eropa untuk datang ke Amerika Serikat.

Tujuan akhir imigran asing setelah tiba di Amerika Serikat telah berubah

Tujuan akhir imigran asing setibanya di Amerika Serikat juga telah berubah secara signifikan selama beberapa dekade.

Kota-kota metropolitan besar seperti New York City, Chicago, dan Boston pernah menjadi gerbang utama imigran ke Amerika Serikat. Tetapi selama lebih dari satu dekade, wilayah AS yang lebih luas telah berfungsi sebagai pintu gerbang masuknya imigran yang jumlahnya terus bertambah.

Saat ini, negara bagian AS dengan imigran terbanyak adalah California, Texas, Florida, New York, dan New Jersey.

Selama bertahun-tahun, sebagian besar imigran tinggal di AS bagian timur laut dan barat tengah. Tapi kira-kira dua pertiga imigran sekarang tinggal di barat dan selatan, demikian menurut analisis baru dari Pew Research Center.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah populasi imigran dari beberapa negara bagian telah tumbuh lebih cepat daripada negara bagian yang lain. Seperti yang dicatat oleh studi Institut Bush, peluang kerja, ikatan keluarga, kebijakan ramah imigran dan perumahan yang terjangkau adalah faktor utama yang dipertimbangkan imigran ke negara bagian mana mereka ingin menetap. (sin)

Perang Saudara Meletus di Sudan, Sejumlah Warga Sipil Tewas Hingga Istana Presiden Diduduki Paramilter

0

oleh Yan Shu dan Ruili, reporter dari NTDTV

Organisasi paramiliter utama Sudan “Rapid Support Force” (RSF) dan pasukan pemerintah pada Sabtu (15 April) terlibat pertempuran sengit di ibu kota. Kini situasi politik Sudan jatuh ke dalam kekacauan lagi. Amerika Serikat dan banyak pihak internasional telah menyerukan gencatan senjata kepada kedua pihak.

Terjadi rentetan tembakan dan ledakan di Khartoum pada Sabtu. Pasukan Pendukung Cepat (RSF) terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan reguler pemerintah.

Saksi melaporkan bentrokan di banyak daerah lain, termasuk kota Merowe di utara, dan kota El Fasher dan Nyala di wilayah Darfur. 

Dokter mengatakan sedikitnya tiga warga sipil tewas dalam bentrokan itu.

RSF mengatakan telah menduduki istana kepresidenan, kediaman KSAD, Bandara Internasional Khartoum dan bandara di kota Merowe. Namun militer membantah klaim itu, dengan mengatakan telah merebut lokasi-lokasi strategis.

Situasi di lapangan masih belum jelas.

Setelah kekuasaan 30 tahun diktator Sudan Bashir digulingkan pada tahun 2019, militer memerintah negara itu bersama-sama dengan pejabat sipil melalui dewan kedaulatan. RSF juga terlibat dalam penggulingan Bashir. Pemimpinnya, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo menjabat sebagai wakil ketua Dewan Kedaulatan.

Pada tahun 2021, militer melancarkan kudeta lagi, dan Sudan jatuh ke dalam kekacauan. Sejak itu, Dagalo berselisih dengan pemerintahan militer.

Junta militer mencoba memasukkannya ke dalam tentara reguler, tetapi RSF enggan melepaskan komando saat ini.

Dagalo mengatakan serangan pada Sabtu merupakan serangan balik terhadap tentara reguler, yang menyerang RSF terlebih dahulu.

Analisis menunjukkan bahwa konfrontasi besar antara RSF dan tentara reguler dapat menjerumuskan Sudan ke dalam konflik yang luas.

Mantan Perdana Menteri Sudan Abdullah Hamdok menegaskan: “Pertempuran harus segera dihentikan, suara nalar harus menang, semua orang kalah, tidak ada kemenangan ketika dibangun di atas mayat rakyat kita”.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken juga men-tweet pada hari yang sama, mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang konflik tersebut.

“Kami mendesak semua peserta untuk segera menghentikan kekerasan, menghindari eskalasi atau mobilisasi kekuatan lebih lanjut, dan melanjutkan negosiasi untuk menyelesaikan masalah yang belum selesai,” katanya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa dan Uni Negara Afrika juga telah mendesak kedua pihak dalam konflik untuk mengakhiri permusuhan. (Hui)

Pemudik dan Kendaraan Mulai Ramai Menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera 

0

ETIndonesia- Kendati trafik penumpang dan kendaraan dari Pulau Jawa menuju Sumatera mulai alami peningkatan, arus mudik Lebaran dari Pelabuhan Merak, Banten terpantau ramai lancar pada Minggu (16/4) atau memasuki H-6 Lebaran.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, per data Minggu (16/4) pagi ini, tercatat total reservasi pada H-7 hingga H-1 dari Merak menuju Bakauheni sebanyak 28.536 kendaraan atau baru sekitar 20,67 persen, dimana reservasi tertinggi pada 19 April 2023 atau H-3 sebanyak 3.628 kendaraan atau sebanyak 18,40 persen. 

Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam (periode 15 April 2023 pukul 08.00 WIB hingga 16 April 2023 pukul 08.00 WIB) atau H-7, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 37 unit kapal. Adapun realisasi total penumpang mencapai 74.104 orang atau naik 72 % persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 43.126 orang. 

“Peningkatan dapat terlihat dari tren pemudik pejalan kaki yang alami peningkatan. Tercatat, jumlah pejalan kaki pada H-7 sebanyak 4.696 orang, atau naik 129 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 2.054 orang. Alhamdullilah, sebagian masyarakat sudah mulai melakukan mudik sejak awal, sehingga dapat menghindari antrian pada saat puncak arus,” ujar Shelvy dalam siaran pers ASDP. 

Lalu, realisasi kendaraan roda empat mencapai 9.305 unit atau naik 70% persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 5.481 unit. Sedangkan truk logistik yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera mencapai 2.676 unit atau naik 4% dibandingkan realisasi periode yang sama di tahun lalu sebanyak 2.564 unit. 

Adapun total seluruh kendaraan tercatat 16.492 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-7 atau naik 68% persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 9.837 unit.

Tercatat, total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera mulai dari H-10 hingga H-7 tercatat 186.023 orang atau naik 16 % dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 160.809 orang. Dan untuk total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 45.347 unit atau naik 15 % persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 39.406 unit.

Dari pelabuhan Ciwandan, tercatat jumlah reservasi tiket roda dua rute Ciwandan – Bakauheni dari H-7 hingga H-1 sebanyak 16.875 unit atau baru sebesar 17,41 persen. Adapun reservasi tertinggi sebanyak 4.343 unit sepeda motor atau baru mencapai 18,29 persen pada 20 April 2023 atau H-2.

Untuk rute Ciwandan – Panjang yang dilayani KM Dobonsolo (Pelni) pada H-3 s/d H-2 dengan total 3 trip tercatat jumlah reservasi sebanyak 2.614 unit sepeda motor atau sebesar 69,71 persen dengan reservasi tertinggi pada 20 April 2023 atau H-2 sebanyak 1.444 unit sepeda motor atau sebesar 57,76 persen.

Dari pemberangkatan perdana pemudik motor via Pelabuhan Ciwandan pada Sabtu (15/4) dini hari hingga Minggu siang ini total produksi roda dua yang diangkut sebanyak 4.129 unit, dan truk logistik sebanyak 1.171 unit. Sehingga total jumlah kendaraan yang dilayani dari Ciwandan sebanyak 5.300 unit.

“Pantauan lapangan, trafik roda dua dan truk logistik via Pelabuhan Ciwandan masih ramai mengalir. Sejak dini hari, 8 kapal yang melayani dari Ciwandan, yakni KMP. Rishel, KMP. Raja Rakata, KMP. Trimas Fadhila, KM Mutiara Ferrindo 7, KMP. Athaya, KMP. Amadea dan KMP. ALS Elvina, dan KMP Kumala,” ujarnya.

Sebaliknya, data Posko Bakauheni pada H-7 (24 jam) tercatat realisasi total penumpang mencapai 38.608 orang atau naik 10% persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.075 orang. 

Tercatat realisasi kendaraan roda empat mencapai 4.360 unit atau naik 16% persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 3.763 unit. Sedangkan truk logistik yang telah menyeberang dari Sumatera ke Jawa mencapai 2.276 unit atau turun 16% dibandingkan realisasi periode yang sama di tahun lalu sebanyak 2.703 unit.

Total seluruh kendaraan tercatat 7.550 unit yang telah menyeberang dari Sumatera ke Jawa pada H-7 atau naik 4% persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 7.260 unit.

Sedangkan total penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa mulai dari H-10 hingga H-7 tercatat 121.799 orang atau naik 5% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 115.820 orang. Dan untuk total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 27.958 unit atau naik 4% persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 26.848 unit.

Melihat tren pergerakan kendaraan dan penumpang di lintasan tersibuk Merak – Bakauheni, pengguna jasa diwajibkan membeli tiket Lebaran mulai dari sekarang, karena tiket sudah dapat dipesan melalui aplikasi dan web Ferizy sejak H-60 sebelum keberangkatan.

“Bagi seluruh calon pemudik, ayo beli tiket dari sekarang, bisa lewat  aplikasi atau website Ferizy. Ingat, sudah tidak ada penjualan tiket di pelabuhan, dan minimal H-1 keberangkatan sudah bertiket,” tutur Shelvy.

Demi kenyamanan para pemudik dimohon agar tidak membeli tiket di calo. Selain online, pemudik dapat membeli tiket di gerai retail seperti Alfamart, Indomaret, Agen BRILink, dan lainnya. Sementara, pembayaran tiketnya dapat dilakukan melalui cara transfer antarbank, e-wallet, gerai retail, internet banking, dan lainnya.

“Para pemudik diharapkan mengisi data diri untuk manifest dengan lengkap dan benar, jangan gunakan data diri orang lain. Pastikan data penumpang dan kendaraan tercatat, supaya terlindungi asuransi penyeberangan,” tutur Shelvy. (ASDP/asr)

Peserta Pameran Canton Fair Mengeluh : Hampir Tidak Ada Orang Asing yang Datang Berkunjung

0

oleh Xue Fei

Meski pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa Canton Fair tahun ini yang dimulai pada 15 April dan digembar-gemborkan sebagai “jendela dan arah pemantauan penting bagi perdagangan luar negeri Tiongkok”, dan merupakan pameran dagang produk Tiongkok terbesar, dengan kepastian bahwa masuk venue tanpa antrian. Namun, para peserta pameran mengeluh karena hampir tidak ada orang asing yang datang berkunjung, semua pengunjungnya adalah warga lokal dan jumlahnya pun jauh lebih sedikit daripada Canton Fair masa lalu. 

Menurut laporan resmi Partai Komunis Tiongkok (PKT), Canton Fair atau China Import and Export Fair yang tahun ini merupakan penyelenggaraan kali ke-133 telah dibuka pada 15 April. Ini adalah pertama kalinya event ini diadakan secara online dan offline bersamaan setelah diadakan secara online selama 3 kali berturut-turut (lantaran COVID-19). Canton Fair kali ini khusus membuka ruang pameran baru seluas 100.000 meter persegi untuk menampung sekitar 35.000 perusahaan peserta pameran offline. Tahun ini, baik area pameran maupun jumlah pesertanya telah memecahkan rekor tertinggi dalam sejarah Canton Fair.

Pejabat PKT mengumumkan bahwa pada hari pertama pembukaan (15 April), jumlah pengunjung mencapai 370.000 orang, termasuk 67.000 orang asing. Namun, beberapa video dan pesan yang disampaikan oleh peserta pameran Canton Fair menceritakan hal yang sangat  berbeda.

Sebuah video menunjukkan bahwa seorang peserta pameran yang memposting video rekaman gambar suasana dalam gedung Canton Fair menunjukkan bahwa meskipun ada antrian panjang yang tampak di luar gedung, tetapi aneh orang yang berada di dalam gedung pameran hanya sedikit.

Dengan kamera ponsel yang diarahkan kepada dirinya ia berkata : “Lihat saja bagaimana situasi antrian di luar sana ? Bukannya semua orang itu akan terserang udara panas. Aneh di dalam sini pengunjung tak seberapa orangnya, ulah penyelenggara ?! Lihat saja, semua orang (peserta pameran) sedang tidak berbuat apa-apa. Coba lihat, lihat koridor itu, yang sudah dibuka, mengapa para tamu (pengunjung) tidak masuk ke venue ?”

Video tersebut memicu diskusi hangat di Twitter, ada netizen berkomentar bahwa bukan karena pengunjung diblokir di luar, tetapi orang di luar itu hanyalah “orang sewaan”. “Yang mengantri di luar itu adalah agen-agen yang disewa penyelenggara. Mereka hanya bertugas mengantri dan tidak masuk ke venue. He he he …”

“Menyewa orang untuk berbaris dan berjalan di luar gedung, sehingga seluruh dunia dapat melihat betapa suksesnya pameran”. “Untuk menciptakan ilusi kesibukan-lah”. “Entah berapa banyak orang sewaan yang dipakai untuk merekam video promosi !”

Yang lain mengatakan bahwa pihak berwenang sengaja menciptakan efek kerumunan : “Ini memang sengaja, bergerombol di depan pintu masuk untuk menciptakan efek padat pengunjung ?” “Pada 15 April, panitia Canton Fair di Guangzhou secara terang-terangan berbohong dengan sengaja menciptakan efek keramaian untuk menipu 1,4 miliar orang Tiongkok dan orang-orang di dunia. Dalam beberapa hari ini, stasiun TV PKT pasti akan menggunakan hal ini untuk promosi konyolnya !”

Di video lain, seorang wanita mengatakan bahwa biaya sewa stand di pameran Canton Fair tahun ini sangat mahal, tetapi nama pengunjung terdaftar yang saya peroleh jumlahnya cuma segelintir, jauh lebih rendah dari jumlah tahun sebelumnya, jelas input dan outputnya tidak sebanding.

“Hari ini adalah hari pertama, tampaknya jumlah orang yang masuk venue masih tidak termasuk jelek, orang asing mungkin sekitar 10%, tetapi ini cuma secara pandangan mata lho, yang mungkin saja keliru”. Dia mengatakan bahwa stan pamerannya hari ini telah dikunjungi oleh 8 pengunjung Barat, tetapi anehnya mereka datang dan meninggalkan stan kami secara tergesa-gesa, dan tidak duduk untuk membicarakan hal-hal serius sebagaimana orang dalam bernegosiasi urusan bisnis.

“Dulu, hari pertama saya mengikuti pameran adalah yang tersibuk, saya bisa memperoleh sedikitnya 50 lembar kartu nama (pengunjung yang berminat). Namun, tahun ini saya kecewa karena biaya sewa stan Canton Fair kali ini sangat tinggi, tidak sebanding dengan input yang diharapkan. Saya meminta karyawan untuk mengamati rekan-rekan lainnya untuk mengetahui apakah itu diakibatkan oleh stan saya terlalu kecil dan kurang menarik sehingga hanya mengumpulkan 8 lembar kartu nama ? Namun setelah karyawan menanyakan rekan-rekan lainnya datang dengan melaporkan bahwa hasil yang mereka peroleh juga kurang menggembirakan”.

Menurut beberapa pemilik kios peserta pameran yang merilis video tersebut, biaya sewa kios yang membumbung sampai mencapai RMB. 158.000,- jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Ada juga pemosting video dalam rekamannya mengatakan bahwa semua pengunjung pameran adalah warga sipil Tiongkok. Nyaris tidak terlihat ada orang asing.

Menurut catatan percakapan, ada orang melaporkan hasil pameran mengatakan bahwa hampir semua pengunjung adalah warga sipil Tiongkok, setidaknya 30% dari mereka berkunjung dari satu stan ke stan lainnya, biaya pameran RMB. 80.000,-, hari pertama pameran dengan 0 transaksi. Kartu nama yang diterima berjumlah total 20 lembar, padahal di masa lalu bisa mencapai di atas 100 lembar.

Dari rekaman gambar maupun percakapan diketahui bahwa sangat sedikit orang asing, terutama pengunjung dari Eropa dan Amerika Serikat yang datang di Canton Fair tahun ini. Paling-paling adalah pengunjung dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin. “Peserta pameran dan pembeli domestik merupakan mayoritas, menunjukkan fenomena tipikal yang menggambarkan antusiasnya peserta pameran tetapi cuma ditanggapi dengan acuh tak acuh oleh pangunjung”.

Komentar netizen : “Ada di mana para pengusaha asing ?” “Mana barisan orang-orang Barat ? Ini kan bukan perdagangan dalam negeri ?” “Mayoritas adalah peserta pameran, pihak yang menjual produk”, “Yang penting adalah jumlah pembeli, bukan jumlah penjual”.

Ada juga netizen yang mencibir dengan menuliskan : Mengapa para saudara yang berkulit hitam tidak berkunjung ? (sin)

PM Jepang Fumio Kishida Tak Terluka Setelah Terjadi Ledakan Ketika Berpidato

0

Lin Yan

Menurut laporan media Jepang, ketika Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bersiap untuk menyampaikan pidato di Prefektur Wakayama pada Sabtu (15/4/2023) pagi waktu setempat, ledakan secara tiba-tiba terjadi di dekat tempat tersebut. Kishida dievakuasi dari tempat kejadian dalam keadaan darurat dan tidak terluka

Menurut reporter NHK, sekitar pukul 11:30 pada 15 April, Perdana Menteri Fumio Kishida mengunjungi pelabuhan perikanan Saikazaki  di barat daya Kota Wakayama memberikan pidato untuk pemilihan tambahan Dewan Perwakilan Daerah pemilihan pertama Wakayama.

Sebelum Kishida hendak berpidato, ketika orang-orang di tempat kejadian mulai berkumpul menuju lokasi , seseorang melemparkan benda mirip suar sinyal ke arahnya, dan terjadilah ledakan besar di tempat kejadian, disertai asap tebal.

Polisi mengatakan tidak ada yang terluka dalam ledakan itu. Perdana Menteri Kishida telah dipindahkan ke tempat lain di bawah perlindungan polisi. Perdana Menteri tidak terluka dan saat ini dalam keadaan aman.

Cuplikan dari laporan NHK menunjukkan polisi dan pengawal Kishida menjepit seorang pria dan membawanya pergi. Tidak jelas apakah pria itu melancarkan serangan ke Kishida.

Menurut Markas Besar Polisi Prefektur Wakayama, polisi menangkap tersangka di tempat karena dicurigai menghalangi tugas resmi, dan mengidentifikasinya sebagai Ryuji Kimura, 24 tahun, dari Kota Kawanishi, Prefektur Hyogo, menurut surat izin mengemudi yang dibawanya. Kimura tetap diam sejak penangkapannya.

Polisi menemukan dua bahan peledak di tempat kejadian, Kimura meledakkan satu saat itu dan yang lainnya tidak digunakan.

Video live  juga menunjukkan bahwa orang-orang yang berada di tempat kejadian telah dievakuasi dari daerah tersebut, dan sebuah mobil patroli juga terlihat bergegas ke tempat kejadian.

“Sebuah silinder perak bersinar dilemparkan, dan setelah beberapa saat terdengar ledakan keras,” kata seorang wanita yang menonton pidato tersebut.

“Benda perak berbentuk silinder terbang sekitar dua meter di depan saya. Benda itu berasap dan Perdana Menteri Kishida meninggalkan tempat kejadian di bawah perlindungan petugas polisi,” kata seorang anggota dewan setempat yang menyaksikan kejadian tersebut.

Moriyama Hiroshi, ketua panitia pemilihan Partai Demokrat Liberal, mengatakan kepada NHK bahwa dia terkejut dan menyesali hal ini terjadi selama pemilihan. Dia mengecamnya sebagai “kekejaman yang tidak bisa dimaafkan”.

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak mati oleh seorang pria saat berbicara untuk kandidat kongres Partai Demokrat Liberal  pada Juli tahun lalu. Insiden tersebut mengejutkan dunia. (Hui)

Akankah Dolar AS Melemah dan Tamat? Peringatan Terbaru dari Tuhan

0

DR Xie Tian

Pada Selasa lalu (04/04) setelah ke New York menghadapi tuduhan bernuansa politik dari kaum sayap kiri dan kembali ke Mar-a-Lago, mantan Presiden Trump mengatakan, “Hari ini seluruh AS menjadi puing, mata uang tengah hancur, dan inflasi sedang menanjak. Sementara RRT, Rusia, dan Iran, telah menjadi sekutu.” Trump menekankan, “Saya tidak akan membiarkan ini terjadi!” Hari Selasa 4 April 2023 tersebut, ditakdirkan akan tercatat dalam buku sejarah Amerika, dan Trump menjadi presiden pertama di AS yang digugat. Kaum sayap kiri memburu Trump dengan segala cara, yang juga mencerminkan situasi merosotnya negara dan mata uang AS. Beberapa hari pasca Trump digugat, harga emas kembali menerobos ambang batas atas sebesar 2.000 dolar AS (29.808.244 rupiah) per troy ounce, mendekati titik tertingginya dalam satu dasawarsa terakhir.

Pernyataan Trump tentang “kehancuran dolar AS” telah merefleksikan tren “de-dolarisasi” oleh sejumlah negara sejak awal tahun ini. Bagaimanakah masa depan tren ini? Jika dolar AS benar-benar akan terus mengarah pada kehancuran, apa yang akan terjadi pada kondisi perekonomian dunia? Nyali RRT semakin besar, dengan memainkan peran sebagai negara besar dunia, menggandeng beberapa negara untuk menantang dolar AS, dan dengan munculnya mata uang BRICS, apakah dolar AS akan tamat riwayatnya? Jika dolar AS tamat, lalu mata uang internasional manakah yang mampu menggantikan dolar AS? Bagi orang yang mumpuni mengamati situasi zaman dan dunia mungkin akan merasakan, melemahnya dolar AS dan aksi de-dolarisasi dunia, bukankah merupakan satu lagi peringatan dari Tuhan kepada Amerika Serikat?

Wakil Ketua Gosduma (= Duma Negara, lembaga legislatif majelis rendah, red.) Rusia yakni Alexander Babakov belum lama ini mengungkapkan, lima negara BRICS baru-baru ini tengah berupaya mengembangkan semacam “mata uang baru”. Dikabarkan, Brazil, Rusia, India, RRT, dan Afrika Selatan akan secara resmi meluncurkannya pada KTT BRICS di Afrika Selatan pada Agustus mendatang. Mata uang tunggal itu yakni “mata uang BRICS”, kemungkinan akan menggunakan bentuk mata uang digital, yang akan diamankan dengan emas, bisa juga dengan komoditas langka lainnya seperti tanah jarang atau minyak bumi, sebagai pondasi materi penopangnya.

Dalam seminggu terakhir, dalam konflik antara kaum konservatif dengan kaum sayap kiri radikal di dalam negeri AS, di tengah sistem hukum yang dipersenjatai untuk menindas Trump, serta di tengah amukan dan perlawanan warga kaum konservatif, tingkat dukungan terhadap Trump meningkat dan dana kampanye Trump melonjak, dunia di luar AS, juga telah terjadi banyak perubahan yang sangat drastis, banyak negara di dunia mengalami perubahan kebijakan mata uang dan perdagangan. 

Pertama, RRT dan perusahaan minyak bumi Prancis telah menyelesaikan transaksi gas alam cair (LNG) dengan mata uang Renminbi (RMB) Tiongkok; kedua, kabinet Arab Saudi telah meloloskan sebuah memorandum yang menyetujui negara itu menjadi anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) serta menjadi rekan dagangnya; ketiga, RRT dan Brasilia telah menyepakati untuk menyelesaikan perdagangan kedua negara dengan mata uang kedua negara masing-masing; keempat, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara ASEAN telah mulai mengadakan pertemuan untuk meninggalkan mata uang dolar AS, Euro, dan Yen Jepang, serta menyerukan agar meminimalisir penggunaan sistem pembayaran luar negeri seperti VISA dan Mastercard. Dalam setahun terakhir, kegiatan perdagangan antara RRT dengan Rusia dan Argentina telah merealisasikan perhitungan dengan mata uang sendiri; India juga telah merealisasikan penyelesaian perdagangan dengan Rusia, Malaysia dan negara lain dengan menggunakan mata uangnya sendiri.

Tidak sulit bagi masyarakat untuk melihat bahwa di balik serangkaian aksi “de-dolarisasi” ini, baik menyangkut Brazil, Prancis, atau Arab Saudi, semuanya didalangi oleh PKT. 

Namun dalam kasus yang disebut “RRT dan perusahaan minyak bumi Prancis telah menyelesaikan transaksi gas alam cair (LNG) dengan mata uang Renminbi (RMB) Tiongkok”, sepertinya tidak semurni yang dipropagandakan oleh media massa RRT dan para Fans Merah-nya, bukannya Prancis telah meninggalkan Euro atau dolar AS, dan langsung menggunakan RMB. Kondisi sebenarnya adalah, transaksi antara China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) dengan Total Energies Prancis lewat bursa Shanghai Petroleum & Natural Gas Exchange (SHPGX) dengan harga gas alam cair (LNG) dihitung dalam mata uang RMB. Gas alam cair sebanyak 65.000 ton yang melibatkan bursa itu, sebenarnya diimpor dari Uni Emirat Arab, yang merupakan komoditas milik Total Energies. Jadi transaksi ini sebenarnya adalah transaksi dengan mata uang RMB antara Uni Emirat Arab dengan RRT, dan Prancis hanya sebagai perantaranya saja, bagaimana Uni Emirat Arab membayarkan keuntungan Prancis dari transaksi itu, belum diketahui, namun diyakini Prancis tidak akan semudah itu meninggalkan Euro dan beralih ke RMB.

Jika sistem dolar AS runtuh, maka tentu saja AS yang pertama akan terkena dampaknya, tetapi sebenarnya juga akan menjadi sebuah bencana super dahsyat bagi berbagai negara di dunia. Di era 1980-an, hanya 15% uang kertas dolar AS dan 30% uang pecahan besarnya (100 dolar AS) yang beredar di luar negara AS; hingga hari ini, 60% uang kertas dan mencapai 80% uang pecahan besar (100 dolar AS) telah luas beredar di luar wilayah AS. Dunia mengandalkan dan bergantung pada AS serta dolar AS, semua ini adalah fakta tak terbantahkan yang bisa disaksikan semua orang, dan hal itu tidak mudah untuk diubah.

Mantan asisten Sekretaris Divisi Humas pada Kementerian Keuangan AS Monica Elizabeht Crowley memperingatkan, jika dolar AS kehilangan posisinya sebagai mata uang cadangan devisa dunia, maka akan menimbulkan dampak “bencana”. “Ini berarti mata uang AS telah tamat riwayatnya”, dan dia juga menambahkan, “Juga diprediksi sistem ekonomi dunia akan hancur seluruhnya”. Crowley bukan sekedar menggertak, ini adalah dampak bersifat bencana yang tidak dipikirkan baik-baik rencana tanggap daruratnya oleh mayoritas orang. Masyarakat sama sekali tidak tahu menahu tentang apa yang dapat digunakan untuk menggantikan mata uang dolar AS, dan juga tidak menyadari sebuah dunia yang tidak memiliki sebuah mata uang internasional yang bersifat universal, akan terjerumus ke dalam kekacauan yang mengerikan!

Karine Jean-Pierre, juru bicara pemerintah AS dalam konferensi pers di Gedung Putih menyatakan, “Kami telah melihat transaksi di sejumlah negara menggunakan mata uang mereka, tidak lagi menggunakan mata uang dolar AS, ini adalah pelanggaran terhadap hak warga AS, dan AS akan memberlakukan sanksi bagi negara yang menolak transaksi dengan mata uang dolar AS.” Juru bicara Biden ini mungkin kurang profesional, perkataannya kurang berhati-hati, karena hal ini tidak bisa dikatakan “melanggar hak warga AS”. Mata uang apapun yang digunakan oleh negara lain itu adalah hak negara tersebut, tidak bisa disangkut-pautkan dengan “melanggar hak warga AS”. Namun yang dikatakannya “AS akan memberlakukan sanksi bagi negara yang menolak bertransaksi dengan mata uang dolar AS”, walaupun tidak terperinci, serta menuai banyak kecaman, tapi AS memang memiliki kemampuan memberi sanksi bagi negara yang menolak menggunakan dan mengakui mata uang dolar AS. Dengan tidak melakukan tindakan finansial, dan tanpa intervensi militer pun, cukup dengan cara perdagangan dan pemblokiran teknologi, AS dapat melakukannya dengan mudah. Hingga saat ini dunia kita ini masih tergolong era militer menguasai dunia dan pemenangnya adalah raja, di antara negara yang kuat akan menguasai yang lemah, tidak ada moralitas dan keadilan, walaupun kebebasan dan hukum telah diterapkan pada kebanyakan negara normal.

Secara lugas, terlepas dari apapun sikap politik seseorang, benci AS atau cinta AS, anti AS atau pro AS, posisi dolar AS sebagai mata uang internasional sepertinya akan sulit digantikan selama kurun waktu yang cukup lama. Ini bukan sepenuhnya karena dolar AS atau negara AS begitu besar dan kuat, melainkan belum ada mata uang negara mana pun yang mampu memimpin, dan menggantikan dolar AS.

Dunia kita ini, jika mau menjaga perdagangan dan investasi internasional berjalan lancar, maka dibutuhkan satu mata uang internasional, dan mata uang ini harus memiliki kemampuan ekonomi yang sangat kokoh sebagai tamengnya, yang membutuhkan teknologi, sumber daya, dan keunggulan produksi yang kuat sebagai penopangnya, dibutuhkan pula mekanisme pergantian pemerintahan yang stabil dan berkesinambungan, dimana pemerintahan baru tak akan menyangkal hutang lama pemerintahan sebelumnya, bahkan harus memiliki kekuatan militer yang kuat sebagai jaminannya, juga dibutuhkan bank sentral dan pemerintahan yang bertanggung jawab untuk menjamin stabilitas nilai mata uang dan pembayaran, dengan kata lain, mata uang ini tidak bisa dicetak dan diedarkan seenaknya sendiri, pemerintah yang mengedarkan mata uang ini harus mampu menguangkannya. Dengan demikian dan hanya dengan demikian, mata uang tersebut baru dapat menggantikan posisi dolar AS, serta menjadi mata uang dunia yang baru.

Yang paling memungkinkan menggantikan dolar AS, pada dasarnya bukan Renminbi (RMB), masih terlalu jauh, bahkan masih jauh tertinggal di belakang Euro, Pound Sterling, dan Yen Jepang. Agar RMB bisa menggantikan dolar AS, maka harus dapat ditukar bebas, pemerintah tidak boleh campur tangan dalam nilai tukarnya, bank sentral harus bekerja independen, harus ada sistem politik yang stabil, harus memiliki pemerintah yang kredibel, semua ini sama sekali tidak dimiliki oleh RRT, dan selamanya tidak akan mungkin bisa dimiliki RRT.

Jadi, negara Republik Rakyat Tiongkok yang dikuasai PKT, yang telah mengedarkan RMB seenaknya, selamanya tidak akan mungkin bisa menggantikan dolar AS. Setelah PKT runtuh, era Tiongkok bebas pasca PKT, lewat pertumbuhan ekonomi dan sosial yang cukup panjang, setelah PDB dan seluruh perekonomiannya mendekati AS, maka barulah kompeten untuk mulai membahas topik ini.

Di dunia saat ini yang paling kompeten untuk menggantikan dolar AS sebenarnya adalah Euro. Dulu para tokoh yang membentuk mata uang Euro, seharusnya memiliki ambisi ini di dada mereka. Jumlah populasi di kawasan Euro (343 juta jiwa) lebih banyak dibandingkan dengan AS (333 juta jiwa), walaupun PDB zona Euro (13 trilyun atau 14 trilyun dolar AS) lebih kecil dibandingkan AS (25 trilyun dolar AS), tapi telah mewakili dua puluh negara terkuat dan terbesar di daratan Eropa, yang sebenarnya paling mampu untuk menggantikan dolar AS. 

Namun ada satu hal, masyarakat di kawasan Euro memiliki mata uang bersama, tapi tidak memiliki Departemen Keuangan bersama, masing-masing negara menjalankan pemerintahan sendiri, kedisiplinan terhadap keuangan berbeda, cara pemerintah membelanjakan uangnya berbeda, hutang pemerintah juga berbeda, jadi tanpa pemerintahan tunggal, maka mata uang tunggal ditakdirkan tidak dapat bertahan lama.

Ditambah lagi adanya Inggris yang memprovokasi dari samping, tidak mau bergabung dalam Euro, juga tidak mendukung Uni Eropa, terlebih AS juga tidak berharap munculnya mata uang pengganti dolar AS. Pasca perang Rusia-Ukraina, dolar AS menguat sementara Euro dan kawasan Eropa akan melemah, hal ini dapat membuat harapan Euro menggantikan dolar AS hancur.

Demi kepentingannya sendiri, AS tidak akan membiarkan dolar AS semudah itu keluar begitu saja dari pentas dunia, tidak akan semudah itu melepaskan “senjata super” dolar AS ini. Mata uang apapun termasuk Euro dan RMB, jika langkah kaki globalisasi terlalu cepat, serta mengancam posisi AS dan mata uang dolar AS, pasti akan menuai hantaman dari AS.

Lagi pula AS tidak perlu menggunakan cara tidak bermoral, cukup dengan serangan yang bersifat legal, beradab, dan terbuka, kemungkinan sudah cukup efektif. Tentu saja, “perilaku hegemonis” seperti ini dibangun di atas pondasi posisi kepemimpinan dunia AS selama hampir delapan puluh tahun pasca perang, termasuk kepercayaan mereka terhadap agama ortodoks (5 agama besar dunia), sistem yang bebas, teknologi yang unggul, kemampuan produksi yang luar biasa, serta jasa besar AS menumpas komunisme, yang diakui oleh Sang Pencipta.

Namun, jika AS mulai menyimpang dari pondasi seperti tersebut di atas, serta tidak mampu memastikan prasyarat ini, maka bisa diprediksi AS dan mata uang dolarnya akan kehilangan status internasionalnya. Hari ini, seolah satu lagi peringatan dari Tuhan, jika merosotnya moral, ekonomi, dan politik AS tidak dihentikan segera, maka kita kebetulan dan mungkin saja akan menyaksikan nasib lain yang akan menimpa AS.

Konsepsi memerintah pada rezim AS yang sekarang, telah menyimpang dari nilai tradisi, membuat posisi internasional AS menghadapi tantangan; dalam hal ekonomi belanja pemerintah AS terlalu besar, membuat inflasi terus menanjak dan suku bunga meningkat, imbal hasil surat hutang jangka panjang maupun pendek menurun, kebangkrutan perbankan menyebabkan ketidak-stabilan moneter, bahkan memicu inflasi global. Dalam kondisi seperti ini, pengaruh dolar AS menurun, dan memberikan peluang yang dimanfaatkan oleh Beijing. Kini, belasan negara bersatu menantang posisi dolar AS, negara OPEC+ mengurangi produksi minyak bumi, hal ini sejatinya telah membuat dolar AS dan posisi kepemimpinan dunia AS dalam bahaya!

Tadinya, Sang Pencipta telah memberikan kita emas sebagai mata uang, jumlah emas di seluruh dunia selalu sama yakni: wujud bongkahan emas sebesar 20 meter persegi, hanya sebanyak itu. Emas dijadikan mata uang, selamanya tidak akan pernah inflasi, seiring dengan terus meningkatnya kemampuan produksi umat manusia, dalam menanam pangan, beternak, dan semakin tinggi kemampuan dan efisiensi membuat alat untuk menghasilkan sandang, pangan, papan dan transportasi, nilai emas juga akan semakin tinggi, masyarakat bisa menggunakan perak dan perunggu sebagai mata uang bantuan yang nilainya lebih kecil, untuk menambal kekurangan penggunaan emas, tapi selamanya tidak perlu khawatir emas akan melemah, juga tidak perlu khawatir akan kehabisan mata uang untuk digunakan.

Munculnya Mata Uang Fiat (Fiat money, red.), telah menggantikan emas dan perak, pemerintah telah mengambil alih hak untuk membuat mata uang, juga memiliki hak istimewa untuk menciptakan inflasi dan mengendalikan suku bunga. Kekayaan rakyat jelata, berada dalam gengggaman mereka. Itulah mengapa di AS ada yang mengusulkan untuk membubarkan The Fed, inilah alasannya. Rakyat mengizinkan bank sentral mengendalikan hak mengedarkan mata uang, berapa yang harus diedarkan mereka yang memutuskan, berapa kekayaan setiap orang, yang dulunya didapat dari kerja keras, kecerdasan, warisan harta, beramal, juga amal baik leluhur, tetapi kekayaan kita justru menyusut, dan mungkin menjadi tidak ada nilainya, karena pemerintah bisa mencetak uang, dalam jumlah banyak mencetak dan mengedarkannya, serta bisa mengatur suku bunga. Pemerintah telah memenangkan hak untuk mengendalikan mata uang, dan mengendalikan berkat yang dimiliki warga, serta mengendalikan kekayaan masyarakat, mungkin inilah yang tidak terduga oleh masyarakat.

Konsultan bisnis Venture Consulting mengutip data Dewan Gubernur (BOG) yang dirilis The Fed, dalam satu bulan saja yakni pada Maret 2023, perbankan AS telah kehilangan uang simpanan sebesar 389 milyar dolar AS (5.802 triliun.rupiah). Tentu saja ini adalah efek setelah restrukturisasi dan likuidasi terhadap Silicon Valley Bank, First Republic Bank, dan lainnya. Namun seperti telah diperingatkan dalam surat kabar Wall Street Journal, di antara 4.200 bank di Amerika, masih ada 200 bank yang memiliki risiko alokasi aset yang tidak tepat serta jaminan penyebaran risiko yang tidak memadai. Bagi sistem keuangan AS, ini adalah Pedang Damocles terhunus di atas kepala. Perusahaan konsultan bisnis Venture Consulting mengungkap data perubahan nominal simpanan perbankan dari bulan ke bulan, selama lima puluh tahun dari 1973 hingga 2023; pada 2019 tatkala Presiden Trump berkuasa simpanan perbankan telah meningkat lebih dari 400 milyar dolar AS (5.965 triliun rupiah), memecahkan rekor tertinggi selama 50 tahun, sedangkan di masa pemerintahan Biden pada Maret tahun ini simpanan perbankannya telah menurun hampir 400 milyar dolar AS, juga memecahkan rekor terendah selama 50 tahun terakhir.

Inflasi AS bertengger tinggi dan tidak pernah turun, aksi pendinginan dengan menurunkan suku bunga terus berlanjut, biaya perbankan menjadi meningkat, sederetan bank bangkrut dan dilikuidasi, ratusan lainnya dalam bahaya, dan krisis keuangan telah merambat ke Eropa, kini pemerintah PKT yang berkelakuan preman kembali bersemangat untuk membujuk berbagai negara menantang posisi dominasi dolar AS.

Melemahnya dolar AS dan de-dolarisasi dunia, bagi orang yang mengamati situasi mungkin akan menyadari, seharusnya ini lagi-lagi adalah peringatan dari Tuhan. Walaupun sistem dolar AS sulit diakhiri atau digantikan, tapi melemahnya dolar AS dan menurunnya kondisi negara AS, bagi AS maupun dunia, akan menjadi bencana dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya. (sud)

OPEC+ Mendadak Pangkas Produksi , Sinyal apakah yang Terlontar?

0

Econ Vision

Baru-baru ini, pasar minyak mentah yang tidak mau kesepian kembali menimbulkan gejolak. Pada 2 April lalu OPEC+ mendadak mengumumkan menurunkan lagi produksinya, begitu berita beredar, harga minyak mentah sontak melonjak. Banyak analis memprediksi, harga minyak akan terus naik ke level 100 dolar AS per barel, tetapi melihat kondisi selama seminggu terakhir ini, harga minyak hanya sempat naik sehari lalu tetap stabil, apakah ini berarti pengurangan produksi oleh OPEC+ sudah tidak lagi memiliki kekuatan deterensi? Lalu mengapa OPEC+ kembali mengurangi produksinya dan apa dampaknya terhadap harga minyak global serta perekonomian dunia? Pengurangan produksi kali ini terutama dilakukan oleh Arab Saudi dan Rusia, sinyal apakah yang tersirat di baliknya?

Mengapa OPEC+ Mendadak Kurangi Produksi?

Pada 2 April lalu, OPEC+ yang diketuai oleh Arab Saudi secara mengejutkan mengumumkan memangkas produksi secara “sukarela kolektif”, total pemangkasan produksi tersebut adalah lebih dari 1,6 juta barel per hari, dan akan dimulai pada Mei mendatang hingga akhir tahun ini. Bisa dilihat, pada 3 April lalu, harga minyak sempat naik hingga lebih dari 8%, telah memecahkan rekor tertinggi kenaikan harian selama setahun terakhir, lalu ditutup dengan kenaikan harga lebih dari 6%.

Pemangkasan kolektif oleh OPEC+ sempat menimbulkan gejolak lonjakan harga minyak mentah di kalangan institusi di Wall Street, banyak analis memprediksi, tahun ini atau tahun depan, harga minyak mentah Brent akan naik hingga 100 dolar AS per barel.

Misalnya, Goldman Sachs tidak hanya menaikkan perkiraan terhadap harga minyak mentah Brent 2023, dari sebelumnya 90 dolar per barel naik menjadi 95 dolar per barel, pada saat yang sama, juga menaikkan perkiraan terhadap harga minyak mentah Brent 2024, dari sebelumnya 97 dolar AS per barel naik menjadi 100 dolar AS per barel. Akan tetapi, di tengah suara “kenaikan” ini, Morgan Stanley justru melawan arus, secara substansial menurunkan spekulasi harga minyak mentahnya.

Morgan Stanley telah menurunkan ekspektasi harga minyak mentah Brent untuk kuartal kedua, ketiga, dan juga keempat tahun ini, masing-masing diturunkan 5,6%, 5,3%, dan 7,9%, atau turun menjadi 85 dolar, 90 dolar, dan 87,5 dolar AS per barel, sementara perkiraan harga tahun depan diturunkan 10,5% menjadi 85 dolar AS per barel. Alasan diturunkannya adalah: OPEC+ mengurangi produksi, mungkin karena tidak optimis dengan masa depan kebutuhan beberapa bulan mendatang.

Selain Morgan Stanley, Citibank juga berpendapat, walaupun OPEC+ memangkas produksi, harga minyak juga tidak akan dengan cepat mendekati harga 100 dolar AS per barel, karena pertumbuhan kebutuhan AS dan RRT, juga terdapat unsur ketidak-pastian, faktor-faktor ini akan dapat membuat pasokan dan kebutuhan pasar minyak tetap stabil selama beberapa waktu.

Melihat kondisi sekarang, pasar minyak sepertinya telah menyerap guncangan awal yang ditimbulkan akibat OPEC+ mengurangi produksi. Walaupun harga minyak mentah Brent pada 3 April lalu sempat melonjak, tetapi harga penutupan beberapa hari kemudian selalu stabil di harga sekitar 85 dolar AS per barel. Maka ada analisa yang menyebutkan, pemangkasan produksi oleh OPEC+ telah kehilangan kekuatan deterensinya.

Alasan di baliknya, besar kemungkinan akan seperti yang dijelaskan oleh banyak analis, pada dasarnya aksi pemangkasan produksi OPEC+ kali ini adalah reaksi terhadap turunnya harga minyak, merupakan pemangkasan produksi yang bersifat defensif, karena harga minyak sedang mengalami penurunan terus menerus, dan selama dua minggu lalu harga minyak telah turun hingga level terendah sejak 2021 lalu.

Menurut perkiraan Longview Economics, sebelumnya pasar minyak berada dalam kondisi pasokan melebihi kebutuhan, OPEC+ mengurangi produksinya seharusnya akan menstabilkan pasokan dan kebutuhan sebelum akhir tahun, tujuannya adalah untuk mencegah harga minyak anjlok lebih lanjut.

Seperti yang dikatakan ekonom senior dari badan riset investasi TS Lombard, rahasia agar pasar minyak dapat terus membaik adalah, munculnya kejutan yang positif dalam hal kebutuhan, dan bukan pengurangan pasokan yang sifatnya mendahului. Jadi, seperti pengurangan produksi yang diumumkan pada musim gugur 2022 lalu, pengurangan produksi kali ini sebenarnya adalah semacam tindakan yang bersifat bertahan atau defensif.

Chief Market Strategist dari Miller Tabak +Co. yakni Matt Maley menjelaskan, kenaikan harga minyak yang digerakkan pasokan, dengan kenaikan harga minyak yang digerakkan kebutuhan adalah dua hal yang sama sekali berbeda, harga minyak tinggi tidak berarti kebutuhan akan meningkat. Jika harga minyak tetap bertengger tinggi akibat masalah pasokan dan bukan karena kebutuhan, maka kenaikan harga yang dipicu pasokan akan menimbulkan pengaruh negatif terhadap kebutuhan, akan terjadi seperti masa 1970-an abad lalu yang menyebabkan merosotnya pertumbuhan ekonomi, dan akan semakin tidak menguntungkan bagi tubuh ekonomi yang menghadapi penyusutan tajam kredit pinjaman.

Société Générale S.A. asal Prancis bahkan menekankan, menurut penuturan Menteri Minyak Bumi Nigeria, sasaran OPEC+ adalah mengembalikan harga minyak ke level 90 dolar AS per barel, atau setara dengan level harga minyak beberapa bulan sebelum meletusnya Perang Rusia-Ukraina. Jika harga energi meningkat, maka akan menciptakan dua tantangan bagi pasar surat hutang: pertama, akan memberikan tekanan pada bank sentral untuk menaikkan suku bunga; kedua, akan memukul keuntungan perusahaan.

Dengan kata lain, berangkat dari perkiraan yang pesimis terhadap kebutuhan minyak mentah masa mendatang OPEC+ melakukan pemangkasan produksi yang bersifat defensif. Namun, jika pengurangan produksi itu ternyata mengakibatkan harga minyak melonjak, maka selanjutnya akan terjadi pukulan terhadap kebutuhan minyak mentah.

Sepertinya untuk membuktikan pandangan ini, minggu ini AS telah mengumumkan data ekonomi, yang menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan, terutama bursa lapangan kerja yang panas juga mengalami fenomena pendinginan, hal ini semakin memperparah kekhawatiran investor terhadap kemerosotan ekonomi yang mengurangi permintaan energi.

Data yang dipublikasikan Kemenaker AS menunjukkan, lowongan pekerjaan di AS pada Februari lalu telah turun hingga 9,9 juta, merupakan level terendah sejak 2021 lalu, dibandingkan dengan Januari yang telah direvisi sebanyak 10,6 juta, telah terjadi penurunan drastis; seminggu hingga 1 April lalu, untuk pertama kalinya warga yang mengajukan tunjangan pengangguran telah mencapai 228.000 orang, lebih tinggi dari ekspektasi awal yang 200.000 orang. Selain itu, jumlah pekerja non-pertanian pada Maret lalu meningkat 236.000 orang, lebih rendah dibandingkan Februari yakni 311.000 orang, juga untuk pertama kalinya lebih rendah sejak Maret tahun lalu. Namun angka pengangguran di luar dugaan turun hingga 3,5%.

Di samping itu, menurut laporan yang dirilis badan manajemen sumber daya manusia ADP pada Rabu (05/04) lalu, pada Maret yang baru berlalu warga yang bekerja di sektor swasta meningkat 145.000 orang, lebih rendah dari ekspektasi para ekonom sebesar 210.000 orang.

Indeks aktivitas industri jasa menurut Institute for Supply Management (ISM) AS juga dari 55,1% bulan lalu turun menjadi 51,2%, dan indeks ini merupakan acuan bagi kondisi bisnis perusahaan AS. 

Selain itu, menelusuri perkiraan imbal hasil 18 bulan ke depan surat hutang negara periode 3 bulanan AS, dibandingkan dengan grafik selisih imbal hasil saat ini, sejak November tahun lalu, grafik ini selalu berada pada posisi negatif. Pada Kamis (06/04) lalu, selisih imbal hasil ini telah mendekati minus 170 basis poin, memecahkan rekor terendah sejak 1996 lalu. Padahal pada tahun lalu, Direktur The Fed Jerome Powell pernah mengatakan, grafik spread ini adalah peringatan yang paling dapat diandalkan dalam menentukan kemerosotan ekonomi.

Data Rabu lalu (05/04) juga menunjukkan, kurva imbal hasil surat hutang AS periode 3 bulanan dan periode 10 tahunan telah terbalik sekitar 155,8 basis poin. “Bapak garis kurva yield” yakni Campbell Harvey dari Duke University berpendapat, selisih yang besar di antara kedua tingkat suku bunga ini menandakan kemungkinan AS akan mengalami “kemerosotan yang mendalam”.

Angka-angka ini menunjukkan, tindakan The Fed menaikkan suku bunga telah menimbulkan sejumlah dampak negatif terhadap ekonomi. Disamping itu, karena bulan sebelumnya ada tiga bank AS berturut-turut bangkrut, maka beberapa ekonom serta investor AS telah mewaspadai “penyusutan kredit pinjaman” yang menyeluruh, dan ada kemungkinan akan semakin mendorong perekonomian AS menuju kemerosotan.

Tidak sedikit orang memprediksi hingga akhir tahun ini, pembuat kebijakan The Fed mungkin akan melakukan serangkaian penurunan suku bunga. Media massa menyebutkan, data pada 6 April lalu menunjukkan, investor di pasar mata uang sedang mempertaruhkan, sebelum Desember The Fed akan menurunkan suku bunga sekitar 70 basis poin dari rentang suku bunga saat ini 4,75%~5%.

Arab Saudi Tak Hiraukan AS, Optimis Pasar Tiongkok?

Pengurangan produksi oleh OPEC+ kali ini terutama dilakukan oleh Arab Saudi dan Rusia, kedua negara masing-masing menjanjikan akan mengurangi produksi 500.000 barel per hari. Namun, sinyal yang dilontarkannya, tidak hanya sekedar ekspektasi yang pesimis terhadap masa depan perekonomian.

Seorang kolumnis urusan luar negeri dari surat kabar The Washington Post yakni David Ignatius dalam artikelnya menjelaskan, “Akhir pekan lalu Arab Saudi yang telah mengambil keputusan pragmatis yang dingin dengan memangkas produksi dan menaikkan harga minyak bumi, telah melontarkan sebuah pesan yang sederhana: AS tidak lagi memberikan perintah di Teluk Persia atau pasar minyak bumi. Terlepas dari baik atau buruk, masa hegemoni AS di kawasan Timur Tengah telah berakhir.”

Sedangkan analisa surat kabar Financial Times adalah, di satu sisi, Arab Saudi tidak senang pada pemerintahan Biden yang sebelumnya mengatakan tidak buru-buru membeli, dan menambal cadangan minyak strategis yang dihabiskan tahun lalu. Di sisi lain, Gedung Putih juga secara jelas menyatakan tidak senang dengan Arab Saudi yang tiba-tiba mengurani produksinya. Tak hanya itu saja, belum lama ini Arab Saudi tidak lagi mempedulikan kekhawatiran sekutu tradisionalnya AS terhadap keamanan, dan tetap menjalin hubungan kemitraan jangka panjang dengan Beijing.

Pada 29 Maret lalu, Dewan Menteri Arab Saudi telah meloloskan resolusi untuk bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization, SCO). Organisasi ini adalah aliansi politik dan keamanan negara-negara yang mayoritas melintasi kawasan Eurasia, didirikan pada 2001 oleh Rusia, RRT, dan negara Asia Tengah bekas Uni Soviet, sekarang telah meluas hingga meliputi India dan Pakistan, tujuannya adalah untuk mengimbangi kekuatan pengaruh negara Barat.

Di samping itu, berkat komunikasi RRT yang proaktif, Menlu Arab Saudi dan Iran baru saja melangsungkan tatap muka di Beijing pada 6 April lalu, bahkan telah menandatangani pernyataan bersama, sepakat untuk membahas pemulihan hubungan diplomatik. Ini adalah pertemuan diplomatik tingkat tertinggi antara Menlu kedua negara selama 7 tahun terakhir. Selain hubungan politik, Arab Saudi juga mempererat kerjasama perdagangannya dengan Beijing. Contohnya dalam waktu dekat Arab Saudi akan berinvestasi di pasar petrokimia Tiongkok.

Kita bisa melihat, aksi kerjasama Arab Saudi dan Beijing begitu erat dan intens, di saat yang sama setelah OPEC+ di luar dugaan mengurangi produksinya, Arab Saudi juga menaikkan harga jual resmi semua minyak bumi yang dijualnya kepada para pelanggan Asia pada Mei mendatang, ini adalah bulan ketiga berturut-turut Arab Saudi menaikkan harga jual minyak mentahnya ke Asia.

Karena perusahaan minyak bumi Arab Saudi (Saudi Aramco) menjual sekitar 60% minyak mentah ke Asia, di antaranya Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan India adalah pembeli terbesar. Jadi analis berpendapat, tindakan Arab Saudi menaikkan harga menandakan, walaupun mengumumkan pengurangan produksi, tetapi Arab Saudi masih berharap kebutuhan di Asia cukup kuat, terutama optimis terhadap kebutuhan minyak mentah Tiongkok.

Namun, apakah kebutuhan minyak mentah Tiongkok akan memantul drastis?

Data statistik Badan Bea dan Cukai RRT menunjukkan, jumlah impor minyak mentah RRT telah menurun selama dua tahun berturut-turut. Sepanjang 2021 lalu, akumulasi impor minyak mentah RRT adalah 512,98 juta barel, atau turun 5,4% dibandingkan periode yang sama; impor sepanjang 2022 mencapai 508,28 juta barel, atau turun 0,9% secara akumulatif. Tapi akibat dampak kenaikan harga minyak, nilai impor minyak mentah RRT justru melonjak drastis: pada 2021 telah naik 44,2% dibandingkan periode yang sama sebelumnya, dan pada 2022 telah naik 41,4% dibandingkan periode yang sama.

Tak hanya itu saja, data Badan Bea dan Cukai RRT juga menunjukkan, pada Januari~Februari tahun ini, jumlah impor minyak mentah RRT sebanyak 84,06 juta barel, atau turun 1,3% dibandingkan periode yang sama. Dengan kata lain, setelah PKT mengakhiri kebijakan Nol Covid dan membuka kembali perekonomiannya, belum terjadi lonjakan kebutuhan minyak mentah di Tiongkok.

Kebutuhan dalam negeri Tiongkok memang sudah lemah, sementara The Fed menaikkan suku bunga menyebabkan risiko kemerosotan ekonomi global terus membesar, dalam kondisi semacam ini, ekonomi Tiongkok yang terlalu bergantung pada kebutuhan luar negeri juga pasti akan terimbas dampaknya.

Dewasa ini, banyak beredar laporan perkiraan harga minyak pada 2023 ini, semuanya berdasarkan prediksi pada lonjakan besar kebutuhan akan minyak mentah Tiongkok. Namun, para analis ini mungkin akan kecewa, karena sekarang perekonomian Tiongkok telah memasuki jalur melambat jangka panjang, tren kemerosotan ekonominya tidak mampu berbalik arah setidaknya dalam waktu dekat. (sud/whs)