Menlu G7 di Jepang dengan Suara Bulat Mengangkat Isu Tiongkok Menjadi Fokus Utama

oleh Li Qingyi

Para menteri luar negeri dari Kelompok Tujuh negara pada Minggu (16/4), berkumpul di Jepang untuk mengikuti pertemuan yang akan berlangsung selama 3 hari. Bagaimana menghadapi ancaman PKT dianggap menjadi fokus isu pertemuan kali ini.

Ketujuh menteri luar negeri tiba di resor Jepang Karuizawa dengan naik kereta peluru dari Tokyo pada hari Minggu untuk menghadiri jamuan makan malam dari pihak Jepang.

Para menteri luar negeri Kelompok Tujuh akan mengadakan pertemuan resmi mulai Senin (17 April).

Dengan Jepang diangkat sebagai presiden bergilir G7 kali ini, tantangan geopolitik di Asia telah menarik banyak perhatian. Isu PKT besar kemungkinan menjadi fokus diskusi pada pertemuan kali ini.

Sebagai satu-satunya anggota Kelompok G7, Jepang semakin mengkhawatirkan ancaman Partai Komunis Tiongkok di kawasan Asia. Karena letak geografis Jepang, jika terjadi perang Selat Taiwan, maka keamanan Jepang akan terancam.

Selain dihadiri oleh Menlu G7, pertemuan kali ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Uni Eropa.

Josep Borrell, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa menyampaikan pidato dari jarak jauh, yang menekankan perlunya tanggapan terpadu terhadap ancaman Tiongkok. Ia juga menyinggung soal keprihatinan Uni Eropa terhadap isu Taiwan.

Josep Borrell juga dengan jelas menunjukkan 3 kemungkinan hubungan antara Uni Eropa dengan Tiongkok, yaitu “mitra, pesaing, dan lawan sistemik”. Sedangkan hubungan tersebut akan sangat bergantung pada perilaku Beijing, termasuk tindakan PKT terhadap Taiwan.

Dalam beberapa hari terakhir, situasi tegang di Selat Taiwan sekali lagi menimbulkan keprihatinan besar dari kalangan internasional. Menyusul pertemuan antara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy, Tiongkok langsung mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan dan melakukan simulasi serangan terhadap sasaran utama di dalam dan sekitar Taiwan. Hal mana telah mengundang kecaman internasional.

Topik penting lainnya dari pertemuan ini adalah masalah Ukraina. Termasuk bagaimana menggunakan dukungan internasional secara strategis untuk membantu Ukraina mencapai kemajuan secara efektif di medan perang.

pada Minggu, jalan menuju tempat pertemuan tujuh menteri luar negeri diperketat penjagaannya, mengingat saat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berpidato sehari sebelumnya (15 April), seorang tersangka melemparkan benda berasap ke arahnya dan terjadi ledakan. 

Untungnya, Fumio Kishida tidak terluka dan pria tersangka tersebut berhasil ditundukkan. Perdana Menteri Kishida mengatakan pada Minggu bahwa setiap upaya akan dilakukan oleh Jepang dalam rangka mengamankan KTT G7. (sin)