Home Blog Page 986

Masa-masa Sulit! Ribuan Tim SAR Berebut Waktu Menyelamatkan Korban Gempa Turki di Suhu Dingin

0

oleh Hong Yuting dan Zhang Qiling dari NTD Asia Pasifik

 Operasi pencarian dan penyelamatan korban gempa di Turki terus berlanjut. Menurut laporan, gempa bumi tersebut menewaskan 11.000 orang di Turki dan Suriah.   Presiden Turki Erdogan telah mengumumkan tujuh hari berkabung untuk seluruh negeri. Sebanyak lebih dari 10.000 tim saat ini sedang melakukan pencarian dan penyelamatan di tengah kondisi suhu rendah dan gempa susulan yang terus terjadi, dengan berita sebelumnya bahwa ada 40 petugas pemadam kebakaran terjebak.

Ribuan bangunan ambruk akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo yang melanda Turki bagian selatan dan Suriah bagian utara pada  6 Februari, dan rekaman udara menunjukkan keruntuhan yang begitu dahsyat. Menurut televisi Turki, gempa tersebut memakan banyak korban, namun masih banyak lagi yang terperangkap di dalam reruntuhan.

Warga Turki: “Terdengar suara. (Teriakan perempuan meminta tolong.)”

Warga Turki: “Mereka masih hidup, tapi tidak ada yang datang. Kami mendengarnya. Mereka meminta bantuan. Mereka meminta bantuan. Kita tidak bisa menyelamatkan mereka. Bagaimana kita bisa menyelamatkan mereka? Tidak ada yang datang sejak pagi tadi. Tidak ada. Kami tidak punya siapa-siapa (untuk mencarinya). Lihatlah sekeliling. Lihat.”

Menurut laporan media, setidaknya 45 negara  menawarkan  memberikan bantuan, dan Taiwan juga telah mengirimkan tim SAR ke daerah tersebut. Media Turki melaporkan bahwa lebih dari 10.000 tim pencarian dan penyelamatan sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

Namun demikian, saat ini Turki sedang memasuki musim dingin dan suhu turun di bawah nol setelah malam hari, sehingga membuat operasi pencarian dan penyelamatan menjadi lebih sulit. Ada juga laporan mengenai sebuah bangunan yang tiba-tiba runtuh di Kahramanmaras ketika 30 hingga 40 petugas pemadam kebakaran sedang melakukan penyelamatan, membuat para petugas  terperangkap di bawah tumpukan reruntuhan. (hui)

Wartawan Asing Masuk Desa Telusuri Pandemi, Pejabat PKT Terus Membuntuti

0

Zhang Ting

Setelah menyaksikan penderita COVID memenuhi rumah sakit Beijing, dan krematorium “ditenggelamkan” dengan jenazah, wartawan CNN koresponden RRT bernama Selina Wang beserta timnya berkunjung ke daerah pedesaan di Provinsi Guizhou, untuk mendalami kondisi desa tersebut akibat pandemi. Tetapi sejak tiba di desa itu, di sepanjang perjalanan mereka terus diawasi ketat oleh pejabat yang diutus oleh Departemen Propaganda Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang mencegah warga desa diwawancarai. Selina mengatakan, bersama tim liputan dia mendarat di kota Tongren, Guizhou, lalu menumpang taksi ke perkampungan suku Kam di desa Dali. Pengemudi taksi yang mereka tumpangi mengatakan, keluarganya di desa semuanya telah terpapar virus COVID. Ia berkata, banyak warga di desa yang dikenalnya telah meninggal dunia di rumah masing-masing, karena mereka tidak punya uang berobat ke rumah sakit.

Di perkampungan Kam di Dali, setiap warga desa yang diwawancarai Selina mengatakan, mereka belum terpapar virus. Tapi sekelompok pemuda yang ditemuinya sedang makan hotpot di depan rumah, mereka merasa tidak demikian. Salah seorang adalah dokter sebuah rumah sakit dari kota terdekat.

“Hampir semua penduduk desa telah tertular.” Ia mengatakan, hanya saja warga desa tidak memeriksakannya, tetapi gejalanya sama seperti COVID. Mereka hanya saja tidak pernah melakukan tes PCR.

Pejabat PKT Terus Membuntuti Sepanjang Jalan

Selina Wang mengatakan, begitu tim liputannya tiba di Desa Dali, sebanyak enam orang pejabat pemerintah “menyambut” kedatangan mereka, para pejabat tersebut terus mengikuti mereka dan “mengawasi dengan ketat setiap gerak gerik kami”. Pejabat setempat mengawasi setiap wartawan asing yang berada di wilayah kekuasaan mereka, ini sudah menjadi hal yang sangat biasa.

“Setidaknya empat orang di antara mereka juga menginap di hotel yang sama tempat kami bermalam. Jam berapapun kami bangun di pagi hari, mereka selalu sudah menunggu kami di lobby hotel, dan melihat kami menuruni tangga mereka segera mengikuti kami”, kata Selina.

“Kami acap kali melihat mereka berdiri dekat para penduduk desa yang kami wawancarai sambil berbisik-bisik. Mereka membawa seorang pejabat setempat yang fasih berbahasa suku Kam, sehingga kami tidak paham isi pembicaraan mereka dengan warga desa. Semua pejabat menolak menjawab apa maksud dan tujuan mereka, atau apa yang mereka katakan pada para warga desa.”

Selina Wang mengatakan, dia dengan cepat menyadari adanya halangan dari para pejabat tersebut, “Tidak bisa menyelidiki kondisi COVID di kawasan itu lebih lanjut”. Sehingga mereka pun meninggalkan desa itu, dan pergi ke sebuah rumah sakit pemerintah di kabupaten sebelah yang berjarak sekitar dua jam perjalanan dengan mobil, berharap para pengawas itu tidak mengikuti mereka, sehingga masyarakat dapat dengan bebas mengutarakan pendapat mereka.

Waktu itu rumah sakit tersebut tidak terlalu ramai. Selina hendak mengetahui apakah masa puncak pandemi di sana telah berlalu. Dia naik ke suatu lantai, bertanya pada seorang perawat apakah beberapa minggu lalu kondisi sangat ramai. Perawat itu menjawab, “Disini selalu ramai, selalu sibuk.” “Tapi dia tidak menceritakan lebih lanjut, karena seorang dokter datang memotong pembicaraan kami, dan mengakhiri wawancara kami. Tak lama kemudian, kami menyadari ternyata kami telah dibuntuti lagi. Seorang pria dari luar rumah sakit mendekati kami, dan mengatakan dirinya orang dari Departemen Propaganda”, ujar Selina.

Maka tim liputan pun menunjukkan kartu pers kepada orang itu, dan mengatakan mereka datang untuk memberitakan kondisi COVID serta kegiatan perayaan tahun baru Imlek. Setelah itu tim liputan pun pergi meninggalkan tempat itu dengan mobil. Di sebuah klinik desa yang berjarak 30 menit, seorang pria dan wanita mengikuti Selina masuk ke klinik. “Kami melihat mereka mengatakan sesuatu pada para pekerja disana, lalu mendadak tidak ada seorang pun mau berbicara dengan kami, jadi saya pergi ke sebuah toko di dekat sana, apakah beberapa minggu lalu mereka melihat antrian panjang. Setiap kali, pejabat pengawas pemerintah itu selalu memotong percakapan kami, lalu berbicara dengan warga yang kami wawancarai, dan dengan jelas mengatakan kepada mereka agar tidak mengatakan apapun,” kata Selina.

“Pejabat pemerintah kembali muncul saat kami mewawancarai rumah sakit lain. Kali ini, jumlah mereka lebih banyak. Saya berusaha konfrontasi dengan mereka, bertanya mengapa mereka mengikuti kami. Begitu saya berbicara dengan mereka, mereka langsung menghindar, dan tidak menghiraukan saya. Lalu, begitu saya mengubah arah, mereka langsung mengikuti kami lagi, sembari mencegah kami meliput.”

Kemudian, tim liputan mengemudikan mobil ke kota terdekat untuk makan siang. Di kedua sisi jalan dipenuhi tenda, yang menjual pernik-pernik tahun baru Imlek. Di sebuah belokan jalan, sekelompok orang sedang berbaris menunggu makan daging panggang dan sate sayur. Tim liputan mendekati mereka, setelah menjelaskan status sebagai media, lalu bertanya apakah ada di antara mereka yang bersedia berbincang pengalaman tahun baru Imlek.

Seorang wanita muda setuju. Selina baru bertanya beberapa pertanyaan, bertanya padanya betapa gembiranya dia mudik pulang ke kampung halaman, dan apakah sulit mendapatkan tiket KA untuk pulang, waktu itu seorang pejabat pemerintah tiba-tiba menghampiri kami lalu mendorongnya, dan memotong pembicaraan kami.

“Setelah kami pergi dari sana kami sempat mendatangi beberapa rumh sakit lagi. Namun karena para pengawas itu terus membuntuti kami dan mengganggu, kami tidak ditanggapi oleh seorang pun disana”, kata Selina. Tim liputan kembali ke desa Dali, selama beberapa waktu mencoba berinteraksi dengan penduduk desa lalu naik mobil ke bandara. 

“Kami memperhatikan, mobil sebelumnya itu terus mengikuti kami ke bandara, kami juga penasaran apakah para ‘pengawas’ itu menulis laporan pada pemimpinnya terkait perjalanan liputan kami ini”, kata Selina Wang.

Instalasi Medis Pedesaan Sangat Sederhana, Disoroti Cara Penanganan Pandemi

Bulan lalu PKT mendadak mencabut kebijakan “Nol Covid”, sehingga menimbulkan tsunami Covid. Berbagai kota besar di Tiongkok, penderita berat telah memenuhi rumah sakit, jenazah begitu banyaknya sehingga krematorium harus beroperasi 24 jam. Akhir Januari memasuki Tahun Baru Imlek di Tiongkok, sejak awal para akar telah mencemaskan arus mudik dapat membawa virus ke wilayah pedesaan. Tingkat vaksinasi di desa-desa sangat rendah, dokter hampir tidak mempunyai pengalaman mengobati Covid, akan lebih sulit bagi mereka untuk mendapatkan obat anti virus daripada di perkotaan. Oleh sebab itu, di desa mungkin ada lebih banyak penderitaan yang tidak bersuara. Banyak orang mungkin meninggal dunia di rumah, karena tak mampu menanggung biaya pengobatan di rumah sakit.

Wartawan Belanda koresponden Tiongkok yakni Leen Vervaeke mengunjungi Desa Shitouzui Provinsi Hubei untuk meliput kondisi Covid sejak Desember tahun lalu hingga awal Januari ini. Yang dilihat Vervaeke adalah, baik dokter, obat-obatan, maupun alat tes sangat minim. Penduduk desa mau tidak mau pasrah pada nasib. Pandemi Covid menyebabkan angka kematian melonjak tiga sampai empat kali lipat dari biasanya.

Disana banyak warga desa yang dikebumikan dan bukan dikremasi, sehingga telah menurunkan sorotan terhadap tingkat kematian di desa tersebut. Vervaeke mengatakan, “Ini adalah gelombang kematian yang senyap tanpa suara apapun”, warga di pedesaan Tiongkok tidak suka membahas kematian, mayoritas orang yang mati tidak dikremasi, melainkan dikubur di hutan (melanggar hukum tapi ditolerir). Hanya pegawai negeri dan kader partai yang memilih untuk dikremasi. (sud/whs)

Xi Jinping Memperkuat Persiapan Perang Terselubung, Rahasia Balon Mata-Mata PKT Terungkap

0

NTD

Setelah AS menembak jatuh balon mata-mata Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang sempat memicu diskusi panas di dalam dan luar negeri. Dan, AS juga dengan tegas menyangkal dalih PKT yang mengklaim bahwa balon itu digunakan untuk penelitian ilmiah meteorologi, yang “dibawa kabur” oleh tiupan angin barat. Namun dengan memperhatikan hubungan antara balon dengan militer Tiongkok, bayangan yang tadinya samar-samar (benarkah untuk penelitian ilmiah meteorologi atau spionase) kini telah berangsur menjadi jelas.

Pada 6 Februari, media “Epoch Times” menerbitkan sebuah artikel dengan judul “Wu Renxiao : Mengungkapkan Balon Mata-Mata PKT yang Berpartisipasi dalam Persiapan Perang dari Pihak Militer”. Artikel tersebut mengungkap secara rinci tentang hubungan antara Biro Meteorologi Pusat Tiongkok dengan militer Tiongkok, dan membeberkan bahwa Biro Meteorologi Pusat selama ini terus menggunakan dalih tujuan sipil untuk menyembunyikan tugas-tugas keperluan militer.

Di awal-awal tahun berdirinya RRT, Biro Meteorologi Pusat sudah merupakan institusi militer. Semula ia bernama Biro Meteorologi Komisi Militer Pusat, kemudian statusnya diubah menjadi badan pemerintah, pada masa Revolusi Kebudayaan kembali dikelola oleh militer dan berganti nama. Jadi Biro Meteorologi Pusat dan Biro Perlindungan Lingkungan Medan Perang dari Departemen Staf Gabungan Komisi Militer Pusat sempat putus dan sambung kembali.

Biro Meteorologi Pusat Tiongkok telah berada di bawah kendali militer sejak awal

Sejak tahun 1969, Biro Meteorologi Pusat Tiongkok (China Meteorological Administration. CMA) telah digabungkan dengan Biro Perlindungan Lingkungan Medan Perang dari Departemen Staf Gabungan Komisi Militer Pusat. Pada saat itu, PKT mengeluarkan Surat Pemberitahuan No. 69 tentang “Pemberitahuan Dewan Negara tentang Penggabungan Biro Meteorologi Komisi Militer Pusat dengan Biro Perlindungan Lingkungan Medan Perang dari Departemen Staf Gabungan Komisi Militer Pusat. Pada bab 1 surat pemberitahuan itu disebutkan : Setelah penggabungan, Biro tetap menggunakan nama Biro Meteorologi Pusat dan berada di bawah pimpinan Staf Gabungan.

Pada tahun 1982, Biro Meteorologi Pusat berganti nama menjadi China Meteorological Administration (CMA) yang dikelola oleh Dewan Negara. Namun Biro Meteorologi Militer Staf Gabungan masih eksis, hingga September 1982 dimasukkan ke dalam Departemen Operasi Staf Umum dan merupakan unit setingkat wakil di jajaran militer.

Pada 2003, Biro Meteorologi Staf Umum berganti nama menjadi Biro Meteorologi dan Hidrologi Staf Umum. Hingga tahun 2013, setelah Xi Jinping berkuasa, Direktur Biro Meteorologi dan Hidrologi Staf Umum adalah Mayor Jenderal Qian Zehong.

Pad Januari 2016, pemerintah Tiongkok mereformasi Staf Umum dan membentuk Staf Gabungan Komisi Militer Pusat. Lalu membubarkan Biro Survei, Pemetaan, Navigasi Staf Gabungan, Biro Meteorologi dan Hidrologi. Bagian dari mereka ditata ulang menjadi Biro Perlindungan Lingkungan Medan Perang dari Departemen Staf Gabungan Komisi Militer Pusat.

Setelah berkuasa Xi Jinping memanfaatkan biro cuaca untuk persiapan perang

Setelah Kongres Nasional ke-18 Xi Jinping mengukuhkan kedudukannya dan menguasai militer. Militer Tiongkok mulai gencar melakukan penelitian ilmiah meteorologi yang tujuannya tidak lain adalah persiapan perang. Kegiatan ini menjadi semakin jelas selama era Xi Jinping.

Kantor Berita Xinhua pada 15 November 2013 melaporkan bahwa PKT meluncurkan latihan dukungan bersama meteorologi dan hidrologi militer yang diberi kode “Yunhai-2013”. Ini adalah pertama kalinya militer Tiongkok mengadakan latihan dukungan meteorologi dan hidrologi berskala besar yang melibatkan semua elemen di seluruh sistem.

Pada 2017, “China Meteorological News” pernah melaporkan bahwa pada 24 Januari, China Meteorological Administration (CMA) telah membahas kerja sama dengan Biro Meteorologi Penasihat Angkatan Udara dan Biro Dukungan Perang Gabungan dalam rangka mempromosikan integrasi antar biro terkait untuk fungsi militer – sipil. Kemudian Liu Yaming, Direktur CMA bersama Cui Lianqing, Direktur Biro Meteorologi Staf Angkatan Udara, dan Xue Guijiang, Direktur Biro Perlindungan Lingkungan Medan Perang dari Staf Gabungan mengadakan diskusi.

Artikel Epoch Times menjelaskan bahwa meskipun Biro Meteorologi Komisi Militer berganti nama menjadi Biro Perlindungan Lingkungan Medan Perang, tetapi di setiap cabang militer terdapat biro meteorologi. Selain itu, fokus kerja sama mereka adalah mengintegrasikan kegunaan sekaligus buat sipil dan militer.

Artikel tersebut menyebutkan bahwa integrasi fungsi militer – sipil adalah konten militer gelap dari PKT. Sama seperti perusahaan-perusahaan swasta Tiongkok yang beroperasi di luar negeri, sebagian besar adalah perusahaan milik negara atau militer. Begitu Tiongkok menyerang Taiwan, mungkin saja yang dikerahkan adalah sejumlah besar milisi, perahu nelayan. Sama juga balon yang baru-baru ini terbang masuk ke wilayah udara Amerika Serikat, apapun klaim yang dilontarkan Tiongkok, baik itu untuk penggunaan sipil atau untuk penelitian meteorologi, sebenarnya ada hubungannya dengan militer. (sin)

Lebih dari 2.300 orang Pejabat Dihukum Otoritas, Kepanikan Ala Kiamat Sedang Menyelimuti PKT

0

 oleh Rui Li

Dwi Konferensi atau Dua Sesi Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan diadakan pada  Maret 2023. Hari Selasa (7 Februari), Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin Tiongkok melaporkan bahwa tahun lalu ada lebih dari 2.300 orang pejabat senior yang telah dikenakan hukuman. Menurut analisis, bahwa PKT yang saat ini sedang menghadapi berbagai tekanan, hanya dapat bertahan dengan terus melakukan perebutan kekuasaan. Pada 7 Februari, media corong PKT “Xinhuanet” melaporkan bahwa pada tahun 2022, Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin telah menyelesaikan investigasi terhadap 2,200 lebih kasus pelanggaran disiplin, dan menghukum lebih dari 2.300 orang pejabat PKT.

Pada saat yang sama, informasi yang baru-baru ini dirilis oleh Kejaksaan Agung Tiongkok menunjukkan bahwa hanya dalam 6 hari, (29 Januari s/d 2 Februari), ada 50 orang pejabat tingkat tinggi yang diadili secara intensif. Disebutkan bahwa ruang lingkup pembersihan yang dilakukan oleh Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mencakup sepuluh provinsi dan kota.

Beberapa dari mereka telah ditangkap secara resmi, dan beberapa orang yang menjalani pemeriksaan, tetapi sebagian besar “kejahatan” yang mereka lakukan itu dikaitkan dengan “masalah ekonomi”. Karena masalah “keberpihakan politik” lalu menuntut hukuman seseorang dengan alasan kejahatan ekonomi sudah menjadi metode umum yang digunakan Xi Jinping dalam beberapa tahun terakhir.

Komentator politik Wang He mengatakan : “Pembersihan lebih dari 2.000 orang adalah angka sepanjang tahun 2022, karena usai Kongres Nasional ke-20 ada pergeseran personil, Zhao Leji dan kelompoknya disingkirkan, untuk menaikkan orang-orang yang pro-Xi Jinping, Jadi barisan perlu dibenahi, untuk menjamin kelancaran di kemudian hari, terpaksa cara lama PKT dimainkan lagi, yakni membunuh untuk membangun kekuatan”. 

Sejak memasuki tahun 2023, pemerintahan Xi Jinping terus menghadapi kesulitan. Pertama, ekonomi Tiongkok terus memburuk, keuangan negara bermasalah. Kedua, hubungan diplomatik Tiongkok dengan negara-negara besar di dunia terus memburuk. Akibat dari pencegahan dan pemberantasan yang dihentikan secara tiba-tiba, sejumlah besar orang terinfeksi dan meninggal, yang membuat jalan Xi Jinping menuju kekuasaan penuh dengan krisis. Sehingga legitimasi kekuasaan PKT juga menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dunia luar umumnya berpendapat bahwa redistribusi kekuasaan di internal partai akan mencapai klimaksnya pada bulan Maret mendatang, karena melibatkan perombakan besar-besaran personel di Dewan Negara, Jadi menjelang Dua Sesi, PKT akan terus-menerus mengadakan “penyusunan kembali barisan”.

Hal yang perlu disinggung di sini adalah selain pembersihan terselubung, otoritas juga menekankan soal “kesetiaan mutlak kepada partai”.

Pada 6 Februari, Chen Wenqing, Sekretaris Komite Politik dan Hukum yang memimpin pertemuan menekankan bahwa dirinya dengan tegas mendukung “dua pendirian” dan “dua pemeliharaan”.

Dunia luar melihat bahwa gelombang “pembersihan” dan “pemeliharaan” yang dilakukan penguasa Tiongkok saat ini telah mencerminkan bahwa PKT sudah penuh dengan ketakutan akan kehilangan kekuasaan.

Komentator politik Li Yanming mengatakan kepada wartawan bahwa pada tahun 2022, epidemi telah berdampak fatal terhadap rezim PKT. Ada perasaan “panik ala kiamat” yang menyelimuti kepemimpinan PKT saat ini.

Dengan semakin dekatnya penyelenggaraan Dua Sesi, dapatkah tim baru susunan Xi Jinping berjalan lancar ? Seberapa jauh “revolusi diri” Xi masih bisa berjalan ? adalah fokus perhatian dari dunia luar. (sin)

Sidak Kemendag dan Satgas Pangan Polri Temukan 515 Ton MINYAKITA di Gudang

0

ETIndonesia- Kementerian Perdagangan bersama Satgas Pangan Polri melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap ketersediaan produk minyak goreng merek MINYAKITA di PT Bina Karya Prima (BKP) di Marunda, Jakarta Utara, Selasa (7/2/2023).

Dari pengawasan ini ditemukan, per 7 Februari 2023 sekitar 515 ton stok MINYAKITA yang diproduksi pada Desember 2022 di PT BKP tidak didistribusikan karena belum mendapatkan Domestic Market Obligation (DMO). PT BKP merupakan produsen terbesar MINYAKITA di Indonesia.

Pengawasan yang dilakukan Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan ini merupakan tindak lanjut rapat tata niaga produk minyak goreng rakyat antara Kemendag bersama para pelaku usaha serta rapat dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi.

“Hari ini, Kemendag bersama Satgas Pangan melakukan pengawasan di lapangan. Hasilnya, ditemukan stok MINYAKITA per 7 Februari 2023 sekitar 515 ton yang diproduksi PT BKP pada bulan Desember 2022. Perusahaan ini mengaku tidak mendistribusikannya karena belum mendapatkan DMO,” kata Mendag Zulkifli Hasan dalam siaran persnya.

Atas temuan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan menegaskan agar para pelaku usaha yang memproduksi dan memperdagangkan MINYAKITA untuk menaati peraturan perundang-undangan terkait tata kelola program minyak goreng rakyat yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 49 Tahun 2022.

“Saat ini kami telah memerintahkan PT BKP untuk segera mendistribusikan ke pasar dengan harga sesuai HET. Pendistribusian ini akan dipantau Ditjen PKTN Kemendag bersama Satgas Pangan. PT BKP sebagai salah satu produsen terbesar MINYAKITA diharapkan dapat mendistribusikan MINYAKITA ke pasar sehingga tidak terjadi isu kelangkaan dan isu MINYAKITA dengan harga yang tidak sesuai HET di pasar,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga menegaskan, pendistribusian MINYAKITA harus segera dilakukan, khususnya ke pasar rakyat di wilayah Jawa.

“Diutamakan di pasar rakyat dulu, tidak ke ritel modern. Kita juga akan mengurangi distribusinya untuk ritel modern dan penjualan daring,” urai Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, MINYAKITA akan terus diproduksi. Pemerintah juga telah menambah pasokan DMO sehingga harapannya pasokan MINYAKITA kembali normal sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) dan terjangkau oleh masyarakat.

 Direktur Jenderal PKTN Veri Anggrijono menambahkan, pelaku usaha yang menjalankan kegiatan perdagangan minyak goreng rakyat baik curah maupun kemasan (MINYAKITA) harus berkomitmen dan memastikan seluruh kewajibannya telah dipenuhi.

“Penegakan hukum berdasarkan ketentuan yang berlaku terhadap segala bentuk pelanggaran dalam pelaksanaan Program Minyak Goreng Rakyat, baik curah maupun kemasan merek MINYAKITA yang diperdagangkan secara langsung maupun melalui sistem elektronik yang terjadi akan dilanjutkan sebagai upaya terakhir (ultimum remedium),” pungkas Veri. (Kemendag)

Untuk Pertama Kalinya, Peneliti Konfirmasi Eksoplanet Menggunakan Teleskop Webb

0

THE ASSOCIATED PRESS

Para  peneliti  mengatakan,  mereka telah mengonfirmasi sebuah planet ekstrasurya (sebuah planet yang mengorbit bintang lain) menggunakan James Webb Space Telescope (JWST) NASA yang baru untuk pertama kalinya.

Planet yang dikenal sebagai “LHS 475 b” ini berukuran hampir sama persis dengan Bumi. Para peneliti mengatakan, planet ini beberapa ratus derajat lebih hangat dari Bumi.

Mempresentasikan temuan mereka di acara American Astronomical Society (AAS) di Seattle pada 11 Januari lalu, para peneliti dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory (JHUAPL) menjelaskan bagaimana mereka menggunakan teleskop Webb generasi berikutnya untuk mengonfirmasi sebuah planet ekstrasurya.

LHS 475 b relatif dekat, hanya berjarak sekitar 41 tahun cahaya, di konstelasi Octans.

Instrumen Spektrograf Inframerah Dekat Webb menangkap dua pengamatan transit, yakni ketika planet melintas di depan bintangnya, sehingga hal itu sedikit meredupkan cahayanya, pada Agustus dan September tahun lalu. Apa yang terungkap adalah sebuah planet berbatu seukuran Bumi yang menyelesaikan orbit mataharinya hanya  dalam dua hari.

Planet itu juga hangat, beberapa ratus derajat lebih hangat daripada Bumi.

“Dengan menyesuaikan model transit kami berdasarkan pengamatan ini dan mengesampingkan berbagai skenario positif palsu yang dapat mengarah ke sebuah planet, data murni ini membantu memvalidasi dan mengonfirmasi penemuan planet ekstrasurya seukuran Bumi ini. Terlebih lagi, kedalaman transit, jumlah cahaya yang terhalang memberi kita ukuran radius planet, yang ternyata hampir sama persis dengan jari-jari Bumi, sekitar 99 persen diameter Bumi,” jelas peneliti Jacob Lustig-Yaeger dari JHUAPL.

“Sangat menyenangkan mendapatkan kumpulan data ini di planet seukuran Bumi. Dan meskipun planet ini memiliki radius yang sama dengan Bumi, kemungkinan itu satu-satunya kesamaan yang dimilikinya dengan Bumi, karena suhunya sekitar beberapa ratus derajat lebih hangat daripada Bumi.”

Meskipun data menunjukkan bahwa ini adalah planet seukuran Bumi, para peneliti belum mengetahui apakah planet tersebut memiliki atmosfer.

Meskipun planet ini mungkin tidak memiliki atmosfer, para peneliti mengatakan, ada beberapa komposisi atmosfer yang belum mereka kesampingkan, seperti atmosfer murni karbon dioksida.

“Planet ini sangat mungkin menjadi benda tanpa udara yang telah kehilangan atmosfer yang pernah dimilikinya,” jelas Lustig-Yaeger.

“Tapi ia juga mungkin memiliki atmosfer kompak yang tidak sensitif bagi kita yang bisa terdiri dari karbon dioksida, bisa berupa atmosfer tipis yang akan menghasilkan fitur spektroskopi yang sangat kecil, atau bisa jadi atmosfer tebal yang terdiri dari karbon dioksida seperti Venus, yang memiliki awan yang tinggi yang juga akan menghasilkan spektrum transmisi yang sangat datar.”

Penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble senilai $10 miliar milik NASA dan Badan Antariksa Eropa itu meluncur pada akhir 2021 dan telah mengamati kosmos dalam inframerah sejak musim panas 2022.

Para ilmuwan berharap untuk melihat terbentuknya alam semesta dengan Webb, mengintip kembali ke saat bintang dan galaksi pertama terbentuk 13,7 miliar tahun yang lalu.

Observatorium itu diposisikan 1,6 juta kilometer dari Bumi. (osc)

Belum Selesai Insiden Balon Mata-Mata PKT, Kini Giliran Balon Korut Melayang ke Wilayah Udara Korsel

oleh Li Zhaoxi

Baru-baru ini, balon mata-mata PKT telah menjadi topik pembicaraan hangat di dunia, dan Korea Utara tampaknya tidak ingin ketinggalan, ikut-ikutan menerbangkan balon. Pada Senin (6 Februari), Kepala Staf Gabungan Republik Korea (Joint Chiefs of Staff of the Republic of Korea. ROK JCS) memberi konfirmasi bahwa pada 5 Februari pihaknya telah menemukan sebuah balon yang diduga milik Korea Utara terbang memasuki wilayah udara Korea Selatan setelah terbang melewati udara perbatasan Korea Utara.

Menurut laporan media “The Korea Herald” pada 6 Februari, pasukan garis depan Korea Selatan yang berlokasi di Yeoncheon, Provinsi Gyeonggi pertama kali mendeteksi adanya sebuah balon sepanjang 2 meter yang dilengkapi dengan perangkat observasi terminal (TOD)terbang dari Korea Utara lalu memasuki udara Korea Selatan

Insiden tersebut langsung dilaporkan kepada JCS Korea Selatan, namun JCS memerintahkan militer untuk tidak mengambil tindakan apa pun kecuali meningkatkan pengawasan karena dinilai tidak menimbulkan ancaman.

JCS menilai bahwa karena balon tersebut mirip dengan instrumen ilmiah yang digunakan di seluruh dunia untuk keperluan meteorologi, maka militer Korea Selatan memutuskan untuk membiarkan balon itu melakukan pengamatan kondisi cuaca, termasuk suhu dan kecepatan angin.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa Korea Selatan telah mengambil “tindakan” yang tidak ditentukan sebagai tanggapan atas insiden masuknya balon Korea Utara ke wilayah udara Korea Selatan meskipun waktunya hanya singkat. 

Penemuan balon Korea Utara oleh Korea Selatan terjadi di tengah ketegangan antara AS dengan komunis Tiongkok atas dugaan insiden balon mata-mata PKT. Akhir pekan lalu, militer AS berhasil menembak jatuh balon tersebut yang terbang di atas perairan Negara Bagian Carolina.

Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan mengkonfirmasi pada 6 Februari bahwa balon mata-mata PKT sebelum ditembak jatuh oleh militer AS pada 4 Februari telah terbang melewati wilayah udara Amerika Serikat dan Kanada, tetapi tidak terbang melewati wilayah udara Korea Selatan.

Dan Satterfield, pakar meteorologi AS sebelumnya telah mengemukakan bahwa berdasarkan analisis model yang dikembangkan oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional yang didanai pemerintah AS, besar kemungkinan balon mata-mata PKT itu melewati udara Korea Selatan.

Baik Tiongkok maupun Korea Utara melepaskan balon tersebut dengan latar belakang ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, dan Korea Utara dengan Korea Selatan. Para ahli mengungkapkan bahwa balon udara saat ini sudah tidak lagi berteknologi rendah sebagaimana yang diperkirakan oleh orang awam.

“Balon yang dilengkapi dengan teknologi untuk spionase telah memulai debutnya di saat Perang Saudara berlangsung di AS”, ungkap Loch K. Johnson, pakar urusan internasional dan spionase di University of Georgia kepada media “The Daily Beast”.

Loch K. Johnson menyimpulkan beberapa keuntungan menggunkan balon mata-mata : lebih murah, satelit menghabiskan biaya ratusan juta dolar untuk membangun dan menempatkannya di orbit, dan jutaan lainnya untuk biaya pemeliharaan. Balon mata-mata juga dapat memperoleh informasi yang tidak dapat diperoleh melalui satelit orbit rendah Bumi, dan tetap sulit terdeteksi karena mampu terbang lebih tinggi dari kebanyakan pesawat terbang, sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang dari darat. Selain itu, kecepatan perjalanan yang lebih lambat juga memungkinkan balon terhindar dari deteksi radar.

Johnson menambahkan bahwa ketinggian balon yang lebih rendah daripada satelit memberi kemungkinkan kepada balon untuk memiliki daya resolusi kamera yang lebih tinggi. Dan balon dapat mengapung di posisi terbaik suatu negara untuk melakukan pengawasan tanpa dicurigai.

Selain itu, balon dapat terbang hingga ketinggian sekitar 90.000 kaki, dan dapat dilengkapi dengan berbagai sistem yang memungkinkan mereka mendeteksi rudal, memantau situasi  di darat, dan bahkan mungkin mempertahankan diri.

Insiden balon mata-mata PKT tampaknya sudah berakhir untuk saat ini, tetapi konsekuensi geopolitik dari insiden tersebut terus meluas. Pemerintah Jepang menyatakan pada 7 Februari bahwa mereka juga telah memantau ada benda terbang yang mirip dengan balon di wilayah udara Jepang dalam dua tahun terakhir, dan penyelidikan terkait telah dimulai. (sin)

Agen CIA Menyamarkan Propaganda Lockdown sebagai Bentuk Kepedulian terhadap Tiongkok

0

Debbie Lerman

Pada 24 Januari 2023, Dr. Michael V. Callahan menerbitkan sebuah artikel opini di The New York Times yang berjudul “The Indirect Ways the U.S. Can Help China Avoid Covid Catastrophe” atau “Cara Tidak Langsung AS Dapat Membantu Tiongkok Menghindari Bencana Covid.”

Jika kita berasumsi bahwa ini ditulis oleh seorang dokter terkemuka di rumah sakit yang berafiliasi dengan Harvard – seorang profesional akademis yang mendasarkan pendapatnya pada prinsip-prinsip medis yang kuat dan pengetahuan ilmiah – itu tidak masuk akal sama sekali. Bahkan, hal ini memalukan bagi penulis dan institusi yang diwakilinya.

Namun, jika kita menyadari bahwa ini hanyalah yang terbaru dalam kampanye propaganda karantina-sampai-vaksin dari seorang agen CIA dan anggota komplotan biosekuriti terkemuka, semuanya bisa menjadi masuk akal. Faktanya, banyak poin dalam artikel tersebut yang dipetakan dengan baik ke dalam kisi-kisi propaganda COVID yang sangat membantu dari Robert Blumen.

Berikut ini adalah fiksi medis dan ilmiah (atau, jika Anda lebih suka, kebohongan) yang konon dianjurkan oleh ahli penyakit menular, Callahan, diikuti dengan penjelasan mengapa agen-agen CIA/propaganda biosekuriti, Callahan, ingin mempropagandakannya:

Fiksi #1:  Nol COVID bekerja

Callahan membuka artikelnya dengan pernyataan yang berani: “Tiongkok membatalkan strategi pandemi ‘nol Covid’ yang telah berlangsung lama, yang telah melindungi negara itu selama hampir tiga tahun.” Seperti yang telah dicatat oleh banyak orang, termasuk saya sendiri, tidak ada bukti-kecuali pernyataan berulang-ulang dari orang-orang seperti Callahan dan pers arus utama yang mempromosikan narasi lockdown-bahwa strategi “Nol COVID” melindungi siapa pun dari apa pun.

Callahan, yang telah bekerja untuk komunitas intelijen di Asia, tahu (seperti yang seharusnya kita semua tahu) bahwa informasi dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak dapat diandalkan. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk berpikir bahwa dia percaya klaim absurd PKT bahwa tidak ada kematian akibat COVID-19 di Tiongkok selama tiga tahun berkat lockdown wilayah.

Jadi, mengapa hal ini menjadi alasannya? Karena mesin propaganda biosekuriti harus mempertahankan ilusi bahwa lockdown, setidaknya sampai tingkat tertentu, efektif, dan mengakhirinya adalah sesuatu yang tidak diinginkan.

Fiksi #2: Tahun Baru Imlek di Tiongkok adalah Waktu yang Menegangkan

Callahan kembali ke kiasan favorit komplotan karantina-sampai-vaksin dari tiga tahun yang lalu: Tahun Baru Imlek di Tiongkok. Karena perjalanan yang “sangat besar”, “sistem transit yang padat, kondisi musim dingin, dan pertemuan multigenerasi,” Callahan memberitahukan kepada kita, “Tahun Baru Imlek adalah simulasi di atas meja yang umum digunakan untuk melatih petugas kesehatan masyarakat.” Bagaimana dengan dunia nyata? Apakah kita memiliki bukti bahwa tahun 2020 merupakan bencana, seperti yang diperingatkan oleh media arus utama, atau akan menjadi bencana pada tahun 2023?

Selain itu, jika perjalanan Tahun Baru Imlek pada tahun 2020 telah mengekspor COVID jauh dan luas (kita tahu bahwa pada saat lockdown dimulai di Tiongkok pada 23 Januari 2020, virus telah menyebar ke hampir setiap provinsi di Tiongkok, dan banyak negara lain) – apa gunanya lockdown di satu atau dua area tertentu untuk menahan penyebarannya di seluruh dunia? Dan jika virus ini menyebar ke mana-mana, termasuk di  Tiongkok, meskipun ada lockdown, bagaimana kita bisa mempercayai narasi tidak ada kematian selama tiga tahun?

Fiksi #3: Sub-varian yang Paling Berbahaya

Sejak Delta, varian dan sub-varian telah menjadi sumber ketakutan yang tidak pernah berakhir bagi junta karantina-sampai-vaksin. Dalam artikelnya, Callahan membuat klaim yang tak berdasar bahwa “sub-varian XBB1.5” adalah “yang paling menular hingga saat ini.” Tidak ada referensi, jadi saya tak yakin dari mana informasinya. Saya menemukan seorang dokter di North Carolina yang mengatakan bahwa virus ini “tampaknya paling menular” tanpa data yang berarti untuk mendukung klaim tersebut. Seorang pejabat WHO mengatakan bahwa virus ini “paling mudah menular” (sekali lagi, tidak ada angka atau data) tetapi menambahkan “tidak ada indikasi bahwa virus ini membuat orang lebih sakit dibandingkan subvarian sebelumnya.”

Seperti halnya SARS-CoV-2 dan semua mutasinya, dan seperti halnya semua penyakit menular yang pernah ditemui manusia: Jika tidak terlalu mematikan bagi kebanyakan orang, virus ini dapat menginfeksi seluruh populasi dunia namun hanya menyebabkan sedikit penyakit serius atau kematian.

Dr. Callahan mengetahui hal ini. Callahan menggunakan taktik jaringan biodefense yang telah teruji dan benar untuk terus-menerus mengutip angka kasus yang tinggi (terlepas dari penyakit atau kematian) untuk membuat media dan masyarakat panik.

Fiksi #4: Vaksin Ampuh

Selanjutnya, Callahan menyebutkan bahwa Amerika Serikat memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi dengan menggunakan ” vaksin yang sangat protektif.” Jika yang dia maksud adalah melawan virus SARS-CoV-2 yang asli, Callahan mungkin dapat menggali beberapa bukti (meskipun hal ini sangat diperdebatkan). Namun jika yang ia maksud adalah sub-varian ini, ia tidak memiliki bukti apapun, dan ia tahu itu.

Fiksi #5: Beberapa Vaksin Lebih Baik daripada Vaksin (Milik Mereka)

“Vaksin buatan dalam negeri Tiongkok,” menurut Callahan, “mungkin memberikan perlindungan yang kurang tahan lama terhadap virus dan variannya.”

Karena dia mengatakan “mungkin”, ini jelas hanya hipotesis. Karena kita tahu bahwa vaksin AS hanya memberikan perlindungan paling lama beberapa bulan dari strain asli (sekali lagi, pernyataan yang bisa diperdebatkan) dan tidak ada dari varian atau sub-varian apa pun setelahnya, arti “perlindungan yang kurang tahan lama” pada dasarnya adalah “kurang dari nol,” yang sekali lagi tidak masuk akal.

Namun, sebagai anggota jaringan biosekuriti karantina-sampai-vaksin, Callahan menggunakan propaganda ini untuk memperkuat argumen bahwa lockdown dan vaksin sudah bekerja. 

Bagaimana orang bisa percaya pada fiksi yang tak masuk akal seperti itu adalah sebuah misteri.

Catatan Tambahan: Non-fiksi yang Menakutkan

Perluasan surveilans secara umum, dan biosurveilans secara khusus, adalah salah satu pencapaian terbesar komunitas biosekuriti selama COVID, dan Callahan berhasil memasukkan lebih banyak lagi:

“Pada Desember, setidaknya satu apotek online di Tiongkok mulai menjual obat COVID Paxlovid, yang dibuat oleh perusahaan farmasi Amerika Pfizer, langsung ke pasien. Apotek tersebut mengirimkan Paxlovid kepada setiap orang Tiongkok yang memiliki hasil tes virus corona positif. Jika pemerintah Beijing menghubungkan sistem pelaporan hasil tes di rumah pemerintah dengan penyedia layanan pengiriman Paxlovid ke rumah, banyak nyawa yang bisa diselamatkan.”

Jika ada yang penasaran mengapa penting untuk menyanggah dan mengekspos semua fiksi dan propaganda agenda biosekuriti COVID, celah kecil ke dalam visi menakutkan yang mereka miliki untuk masa depan kita adalah jawabannya.

Dari Brownstone Institute

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Reruntuhan Balon Mata-Mata PKT Dikirim ke Laboratorium, Gedung Putih : Tidak akan Dikembalikan ke Beijing

0

oleh Jin Shi

Insiden balon mata-mata PKT belum mereda. Saat ini, Amerika Serikat sedang melakukan analisis dan penelitian terhadap reruntuhan balon tersebut. Pada saat yang sama, pemerintah AS dan oposisi telah meminta Presiden Biden untuk mengadopsi kebijakan yang lebih keras terhadap PKT.

Media AS mengungkapkan pada Senin (6 Februari) bahwa reruntuhan balon mata-mata PKT yang telah diangkat dari perairan tempat balon ditembak jatuh, dan sudah dikirim ke laboratorium FBI di Virginia untuk penyelidikan.

Dalam beberapa hari mendatang, para peneliti akan mengadakan analisis terhadap reruntuhan balon tersebut.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan : “Melalui penelitian, kami akan memperoleh lebih banyak informasi tentang maksud dan tujuan balon tersebut diterbangkan ke wilayah udara AS.”

Gedung Putih menjelaskan pada Senin bahwa puing-puing balon tidak akan dikirim kembali ke Beijing.

Balon mata-mata PKT ditembak jatuh di Carolina Selatan pada Sabtu 4 Februari. Saat ini, personil masih menemukan banyak pecahan balon yang tersebar di perairan.

Perwakilan dari Partai Republik AS Mike Turner mengatakan : “Jelas ini adalah upaya PKT untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan sistem pertahanan rudal dan pangkalan senjata nuklir kami.”

Kabarnya balon mata-mata ini telah dilengkapi dengan sensor dan peralatan pemantauan, dan hasil penelitian yang relevan nantinya akan dilaporkan kepada para pemimpin kedua partai di Kongres dan anggota komite intelijen.

Pada saat yang sama, anggota Partai Republik juga menyerukan peninjauan lebih lanjut terhadap pemerintahan Biden atas proses pengambilan keputusan untuk menembak jatuh balon tersebut. Mereka percaya bahwa balon mata-mata PKT seharusnya sudah ditembak jatuh lebih awal.

Senator Republik AS Ted Cruz mengatakan : “Dia (Biden) mengizinkan Partai Komunis Tiongkok  untuk melakukan misi spionase di atas langit kita selama seminggu penuh, termasuk di lokasi instalasi militer yang sensitif.”

Di saat yang sama, Biden juga menghadapi tekanan yang lebih besar dari pemerintah dan oposisi untuk mengadopsi strategi yang lebih ketat dalam melawan PKT.

Mike Quigley, anggota Komite Intelijen Khusus DPR AS mengatakan : “Kami tampaknya berada dalam semacam perang dingin dengan Tiongkok, dan provokasi militer serta pengawasan mereka membuat khawatiran kita.”

Bagaimana perkembangan dari krisis diplomatik Tiongkok – AS yang dipicu oleh insiden balon mata-mata ini telah menimbulkan keprihatinan besar dari dunia luar. (sin)

Pengiriman Smartphone Buatan Tiongkok Mengalami Penurunan ke Angka 10 Tahun Silam

0

NTD

Menurut laporan tentang pelacakan ponsel yang dirilis oleh International Data Corporation (IDC), bahwa pengiriman tahunan smartphone buatan Tiongkok 2022 telah mengalami penurunan hingga kembali mencapai angka pengiriman di bawah 300 juta unit. Ini merupakan penurunan terbesar dalam catatan.

Laporan IDC menunjukkan bahwa pada 2022, pengiriman nasional smartphone buatan Tiongkok mengalami penurunan tahunan sebesar 13,2%, yaitu hanya 286 juta unit yang terkirim. 

Selain itu, pengapalan smartphone buatan Tiongkok pada kuartal keempat tahun 2022 hanya mencapai sekitar 72,92 juta unit, penurunan tahunan sebesar 12,6%. Pada kuartal ini, kelima produsen smartphone teratas Tiongkok seperti Apple, VIVO, Honor, OPPO, dan Xiaomi, semua mengalami penurunan pengiriman dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Di antaranya penurunan Xiaomi yang terbesar, yakni 35,5%.

Pada 2022, lima produsen smartphone teratas Tiongkok adalah VIVO, Honor, OPPO, Apple, dan Xiaomi. Di antara mereka, hanya Honor yang meraih pertumbuhan pengiriman tahun-ke-tahun, sementara VIVO, OPPO, dan Xiaomi semuanya mengalami penurunan 2 digit, masing-masing 25,1%, 28,2% dan 23,7%. Sedangkan penurunan Apple hanya 4,4%, tetapi mengalami peningkatan pangsanya.

Guo Tianxiang, seorang analis senior IDC di Tiongkok mengungkapkan bahwa sebelum merebaknya epidemi pada tahun 2020, pangsa pasar smartphone Tiongkok sudah mulai melemah, yang diperburuk oleh terjadinya epidemi.

Pelaku industri memperkirakan bahwa smartphone akan kian sulit dijual di Tiongkok pada 2023. Menurut laporan media daratan Tiongkok, jalan menuju pemulihan di pasar ponsel Tiongkok akan penuh ketidakpastian, dan penurunan pasar akan mengintensifkan persaingan pasar. Pemasok ponsel hulu akan menghadapi tekanan dalam masalah harga dan persediaan. (sin)

Cendekiawan Australia : Artikel Guru Li Bertujuan Menyelamatkan Umat Manusia di Akhir Zaman

oleh Luo Ya

Pada 20 Januari 2023 Waktu AS, Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong memberikan wewenang kepada media “Epoch Times” dan “New Tang Dynasty TV” untuk menerbitkan artikel berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia”. Artikel ini menimbulkan reaksi yang antusias di masyarakat. Setelah membaca artikel tersebut, profesional media senior dan cendekiawan di Australia menyerukan kepada setiap orang untuk membacanya, terutama bagi warga di Tiongkok yang Imannya tidak kuat, peringatan Guru Li ini sangat berguna.

Chen Weijian, seorang senior di media Selandia Baru dan pemimpin redaksi “Beijing Spring”, berkesan setelah membaca artikel baru Guru Li Hongzhi, dan mengatakan bahwa ini adalah peringatan dan nasihat bagi Tiongkok.

Chen Weijian mengatakan : “Dari perspektif makro, bukankah alam semesta ini terbagi ke dalam beberapa tingkatan. Katakan kita sekarang yang berada di dunia seperti ini. Jika kita menjadi orang baik dan berbuat kebaikan, tidak berkolusi dengan yang jahat, maka kita bisa mencapai tingkat alam yang lebih tinggi. Namun jika kita berkolusi dengan yang jahat, atau hanya berdiam saja terhadap ketidakadilan, kejahatan, maka orang-orang ini bakal didegradasi oleh alam, bisa dilenyapkan oleh alam. Oleh karena itu, artikel Guru Li Hongzhi ini adalah peringatan bagi dunia dari tingkat moral, yang menggugah pikiran setiap orang yang berada di akhir zaman ini, di masyarakat yang penuh dengan dosa ini.

Zhang Xiaogang, seorang cendekiawan Tionghoa-Australia juga berbicara tentang pemahamannya setelah membaca artikel Guru Li.

Zhang Xiaogang mengatakan : “Pemahaman saya mungkin sangat tidak lengkap dan terbatas. Yaitu, dunia sekarang sedang berada dalam proses menuju kehancuran. Jadi saat ini, yang perlu adalah untuk menyelamatkan manusia, tetapi bukan masyarakatnya. Tidak ada cara untuk menyelamatkan dunia ini, karena dalam proses menuju kehancuran, tetapi Beliau ingin menyelamatkan manusia, ini adalah waktu yang paling kritis, dan ini juga merupakan waktu yang sangat penting bagi orang-orang yang belum sadar dari perbuatan mereka yang berlawanan dengan yang dikehendaki Pencipta Alam Semesta.”

Artikel Guru Li menjelaskan bahwa Pencipta Alam Semesta memimpin makhluk ilahi untuk menciptakan Triloka dan manusia. Untuk ini Dr. Zhang Xiaogang menyatakan pemahamannya.

“Itu karena beberapa alam semesta asli, atau dunia, atau langit juga mengalami proses penghancuran, lalu para makhluk ilahi membangun alam semesta setingkat bumi pada lapisan terluar, di sanalah Mereka kemudian menciptakan dan menempatkan manusia. Jadi tentu saja juga ada jiwa dari alam semesta lain, yang hidup di dalam tubuh manusia. Yang sama-sama menanti penebusan. Namun Tuhan hanya menebus kembali sebagian dari orang-orang ini,” kata Zhang Xiaogang.

Dalam kepercayaan tradisional Tionghoa, orang menghormati surga dan percaya takdir, percaya bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan kejahatan akan dibalas dengan kejahatan. Tetapi PKT menghancurkan budaya tradisional, sehingga konsep moral masyarakat perlahan-lahan terdistorsi.

Chen Weijian mengatakan bahwa isu reinkarnasi mengenai sebab dan akibat tidak semesti hanya dilihat dari perspektif sekuler.

“Bagaimana menurut Anda tentang karma ? Mungkin yang kita lihat di depan mata kita adalah orang-orang jahat yang merencanakan dunia, dan orang baik tidak berumur panjang. Tapi jika ditinjau dari sudut pandang reinkarnasi, maka tidak demikian. Setiap orang bereinkarnasi, setiap orang memiliki karmanya sendiri, jika yang bersangkutan melakukan sesuatu yang buruk dalam kehidupan ini, dia pasti akan menerima balasannya di kehidupan berikutnya”, ujar Chen Weijian.

Zhang Xiaogang mengatakan bahwa baik Kristen, Budha atau kepercayaan lainnya memiliki pengertian yang sama, ketika dunia menghadapi kehancuran, kuasa Tuhan akan menyelamatkan manusia lewat hati nurani manusia dari masyarakat yang akan dihancurkan ini. Artikel Guru Li telah mengungkap lebih dalam mengenai pengertian sebelumnya tentang ‘perbuatan baik mendapat ganjaran kebaikan, dan perbuatan jahat mendapat ganjaran kejahatan’ “.

Zhang Xiaogang mengatakan : “Misalnya, Anda sebelumnya pernah melakukan perilaku jahat, tetapi begitu Anda bertobat, Anda masih memiliki kesempatan untuk diselamatkan. Jadi inilah alasannya, ini adalah pemahaman saya, dan inilah alasannya mengapa Falun Gong sekarang melakukan klarifikasi fakta, untuk menyebarkan kebenaran, tujuannya tak lain adalah untuk menyadarkan mereka yang masih terus berkolusi dengan yang jahat, agar mereka pun dapat diselamatkan, saya pikir artikel Guru Li memiliki makna demikian, yakni menjelaskan dengan lebih sederhana mengenai ‘perbuatan baik mendapat ganjaran kebaikan’ ”

Zhang Xiaogang mengatakan bahwa setelah membaca artikel Guru Li, dia percaya bahwa setiap orang harus berkeinginan untuk mengetahui kebenaran, memahami dan mengetahui keyakinan yang benar, dan menyingkirkan hal-hal yang telah dikendalikan dan dipengaruhi oleh kekuatan jahat jika mereka berharap dapat diselamatkan.

Chen Weijian berpendapat bahwa jika manusia ingin menghindari bencana, sama seperti yang diberitakan oleh semua agama, satu-satunya cara adalah berusaha menjadi orang yang berbaik hati, berpikir demi orang lain, bersedia menolong orang yang membutuhkan bantuan, tetapi bukan menjadi pendukung kejahatan. (sin)

UPDATE : Gempa Mematikan di Turki dan Suriah, Lebih dari 7.200 Orang Tewas, Puluhan Ribu Terluka dan Ribuan Bangunan Hancur

0

 Naveen Athrappully

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah telah melampaui 7.200 orang, dengan ribuan lainnya terluka, infrastruktur runtuh, dan tim penyelamat masih berjibaku untuk memberikan pertolongan kepada para korban.

Di Turki, setidaknya 5.434 orang dipastikan tewas. Di Suriah, kantor berita negara SANA melaporkan setidaknya 1.832 tewas, di mana provinsi Aleppo, Idlib, Tartous, Latakia, dan Hama yang dikuasai oleh pemerintah mencatat sedikitnya 812 kematian, serta wilayah barat laut yang dikuasai oleh pihak oposisi mencatat sisanya. Jika digabungkan, setidaknya 7.266 orang telah tewas di Turki dan Suriah.

Secara keseluruhan, sedikitnya 3.749 orang diperkirakan terluka di Suriah. Korban luka-luka di Turki diperkirakan mencapai lebih dari 30.000 orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat menjadi sekitar 20.000 orang dalam beberapa hari ke depan.

Gempa pertama, dengan pusat gempa di distrik Pazarcik, Provinsi Kahramanmaras, Turki selatan, berkekuatan 7,8 magnitudo. Gempa kedua berkekuatan 7,6 magnitudo menghantam wilayah yang sama sembilan jam kemudian, memperburuk situasi. Turki mengalami 285 gempa susulan.

Presiden AS Joe Biden “mencatat bahwa tim AS diterjunkan dengan cepat untuk mendukung upaya pencarian dan penyelamatan di Turki dan mengkoordinasikan bantuan lain yang mungkin diperlukan oleh orang-orang yang terkena dampak gempa bumi, termasuk layanan kesehatan atau barang-barang kebutuhan dasar,” demikian kutipan percakapan Biden dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 6 Januari.

Kehancuran Infrastruktur

Gempa bumi telah menyebabkan kerusakan yang meluas di Turki. Sebuah video yang dibagikan di Twitter menunjukkan banyak sekali bangunan yang hancur menjadi puing-puing, dengan hanya beberapa gedung tinggi yang masih tegak berdiri. Video lain menunjukkan sebuah bangunan runtuh sementara orang-orang berlarian menyelamatkan diri.

Di wilayah selatan Turki, menjadi lokasi beberapa kota yang terkena dampak paling parah, jalanan rusak dan koneksi internet yang buruk menghambat upaya penyelamatan. Di beberapa tempat, cuaca musim dingin yang membekukan juga menjadi tantangan tersendiri. Keluarga-keluarga terpaksa tidur di dalam mobil-mobil yang berjejer di jalanan.

Di Kahramanmaras, para keluarga membungkus diri mereka dengan selimut dan berkumpul di sekitar api unggun untuk menghangatkan diri. Badan Manajemen Bencana dan Situasi Darurat Turki (AFAD) telah mengerahkan 13.740 personil pencarian dan penyelamatan serta lebih dari 300.000 selimut, 100.000 tempat tidur, dan 41.000 tenda ke wilayah tersebut. Menurut Organ Tatar, seorang pejabat dari AFAD, 5.775 bangunan rata dengan tanah akibat gempa.

“Infrastruktur rusak, jalan-jalan yang biasa kami gunakan untuk pekerjaan kemanusiaan rusak, kami harus kreatif untuk menjangkau masyarakat… tapi kami bekerja keras,” kata koordinator residen PBB, El-Mostafa Benlamlih, kepada Reuters.

Gempa pada  Senin adalah yang paling mematikan di Turki sejak gempa berkekuatan serupa menghantam negara itu pada tahun 1999 dan menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Tanggapan Bantuan Internasional

Selain Amerika Serikat, Uni Eropa juga mengirimkan tim untuk operasi pencarian dan penyelamatan di Turki. Tim serupa juga dikirim dari Belanda, Inggris, dan Rumania. Israel, Jerman, dan Prancis juga telah menjanjikan bantuan.

“#LACoFD USA-2 telah diaktifkan oleh @usaid dan dikerahkan ke lokasi gempa Turki. Tim pengerahan akan terdiri dari 81 personil, 6 tim K9, dan 3 engineer struktural,” demikian disampaikan oleh Pemadam Kebakaran L.A. County dalam sebuah postingan Twitter pada 7 Februari.

Iran telah mengirimkan obat-obatan, makanan, dan tenda-tenda ke Suriah. Personel militer Rusia membantu dalam upaya pemulihan di Suriah utara, dimana kedua negara ini merupakan sekutu rezim Damaskus.

India mengirimkan tim medis beranggotakan 99 orang yang dilengkapi dengan mesin sinar-X, pabrik penghasil oksigen, dan monitor jantung untuk mendirikan sebuah fasilitas medis dengan 30 tempat tidur. Tiongkok telah mengumumkan bantuan darurat sebesar 40 juta yuan ($5,9 juta).

WHO mengirimkan pasokan medis, termasuk peralatan bedah dan trauma darurat, serta mengaktifkan jaringan tim medis. Badan ini menyatakan keprihatinannya terhadap daerah-daerah di Suriah dan Turki yang belum mendapatkan informasi apapun sejak terjadinya gempa bumi.