Bom Truk Mematikan di Somalia Menewaskan 231 Orang dan 275 Lainnya Terluka

Epochtimes.id– Korban tewas akibat ledakan bom paling dahsyat yang terjadi di ibukota Somalia, Mogadsihu terus bertambah hingga mencapai 231 jiwa dan 275 orang terluka.

Melansir dari Reuters, tragedi ini menjadikan serangan teror paling mematikan yang pernah ada di negara itu.

Senator Abshir Abdi Ahmed mengutip keterangan dokter di rumah sakit tempat dia kunjungi di Mogadishu mengatakan banyak mayat belum diidentifikasi. Pejabat setempat khawatir korban akan terus bertambah dari bom truk yang menargetkan jalan teramai di ibu kota itu.

Dokter kini terus berjuang untuk membantu korban yang mengalami luka parah, banyak korban terbakar dan tak bisa dikenali.

“Rumah sakit dipenuhi oleh korban tewas dan terluka,” kata Dr. Mohamed Yusuf, Direktur Rumah Sakit Medinah.

Warga berjalan di lokasi bom terjadi KM4 street, distrik Hodan, Mogadishu, Somalia (Reuters/Feisal Omar)

Sirene ambulans masih meraung di seluruh kota saat pihak keluarga yang kebingungan berkeliaran di reruntuhan bangunan untuk mencari sanak keluarga mereka.

“Dalam 10 tahun pengalaman kami sebagai responden pertama di #Mogadishu, kami belum melihat hal seperti ini,” layanan Ambulance Aamin.

Kesedihan Mendalam

“Tidak ada yang bisa saya katakan. Kami telah kehilangan segalanya,” kata Zainab Sharif, ibu empat anak yang kehilangan suaminya. Dia duduk di luar rumah sakit di mana suaminya dinyatakan meninggal setelah berjam-jam dokter terus berusaha untuk menyelamatkannya.

Presiden Somalia, Mohamed Abdullahi Mohamed mengumumkan tiga hari masa berkabung dan bergabung dengan ribuan orang untuk menyumbangkan darah. “Saya meminta semua orang Somalia untuk maju ke depan dan menyumbang,” katanya.

Warga berjalan di lokasi bom terjadi KM4 street, distrik Hodan, Mogadishu, Somalia (Reuters/Feisal Omar)

Para demonstran geram berkumpul di dekat lokasi serangan tersebut karena pemerintah Somalia menyalahkan kelompok ekstremis al-Shabab terkait al-Qaida atas tragedi disebut sebagai “bencana nasional.”

Namun, al-Shabab, yang sering menargetkan objek penting di ibukota dengan pemboman, belum memberikan komentar.

“Mereka tidak peduli dengan kehidupan orang Somalia, ibu, ayah dan anak-anak,” kata Perdana Menteri Hassan Ali Khaire. “Mereka menargetkan wilayah terpadat di Mogadishu, hanya membunuh warga sipil.”

Amerika Serikat mengutuk pemboman tersebut, dengan mengatakan bahwa “serangan pengecut semacam itu kembali member semangat komitmen Amerika Serikat untuk membantu mitra Somalia dan Uni Afrika guna memerangi terorisme.” (asr)