Diplomat dari AS, Korea Selatan, Jepang Membahas Ancaman Korea Utara

Epochtimes.id– Pejabat senior dari Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang menegaskan kembali komitmen negara mereka pada Rabu (18/9/2017) untuk menemukan solusi diplomatik terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh program nuklir Korea.

Namun, Wakil Sekretaris Negara AS John Sullivan menekankan bahwa sekutunya harus siap menghadapi situasi darurat.

Setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang di Seoul, Korea Selatan, Sullivan mengatakan bahwa Amerika Serikat terus melakukan diplomasi, didukung oleh tekanan dan sanksi, sebagai sarana utama untuk memecahkan masalah nuklir Korea Utara.

Namun, meski pendekatan demikian, pemerintah Trump akan terus mempertahankan “semua opsi di atas meja” karena “rezim di Pyongyang tidak dapat diprediksi dan tidak transparan.”

“Tujuan kami adalah, selama kampanye tekanan tersebut, untuk membawa Korea Utara ke meja perundingan tanpa prasyarat sehingga kita dapat mencapai tujuan kami Semenanjung Korea yang bersifat denuklirisasi,” kata Sullivan pada sebuah konferensi pers setelah pertemuan tersebut, di mana para pejabat tersebut pada akhirnya membahas tanggapan terhadap kegiatan nuklir Korea Utara.

“Diplomasi adalah tujuan utama dan cara utama untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara, namun kita harus siap untuk menanggapi kemungkinan apapun karena sifat rezim yang tidak dapat diprediksi di Pyongyang,” katanya.

Sebelum terbang ke Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Lim Sung-nam, Sullivan dan Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Shinsuke Sugiyama bertemu di Tokyo pada Selasa lalu.

Pada Rabu lalu, Lim mengatakan bahwa sekutu sepakat situasi seputar Semenanjung Korea harus “dikelola secara stabil.”

Diskusi wakil menteri tersebut diikuti oleh pertemuan para utusan utama negara-negara tersebut untuk perundingan perlucutan senjata nuklir dengan Korea Utara yang melibatkan Tiongkok dan Rusia.

Pembicaraan enam negara terakhir diadakan pada akhir 2008 dan Korea Utara kemudian melakukan uji coba nuklir keduanya pada Mei 2009.

Pertemuan Seoul berlangsung saat AS dan Korea Selatan melakukan latihan angkatan laut bersama yang melibatkan jet tempur, kapal selam dan kapal angkatan laut lainnya, termasuk kapal induk USS Ronald Reagan, untuk melatih provokasi Korea Utara yang potensial.

Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir telah menguji senjata hydrogen dan rudal antarbenua dengan meluncurkankannya melewati wilayah Jepang. Sementara rezim korut juga mengancam untuk menembakkan senjata serupa ke Guam. (asr)

Sumber : Associated Press