Diterpa Skandal, Nissan ‘Suspend’ Produksi untuk Pasar Jepang

Epochtimes.id– Nissan mengatakan pada Kamis (19/10/2017) pihaknya menangguhkan semua produksi yang diperuntukkan untuk pasar lokal selama dua minggu.

Ini setelah produsen mobil nomor dua di Jepang itu diterpa skandal pemalsuan dokumen inspeksi untuk membuat kenderaan tampak seolah-olah inspektur berwenang (authorized) telah memeriksa kenderaan baru yang keluar.  Akibatnya perusahaan ini me-recall sekitar 1,2 juta kendaraan.

Pengumuman tersebut muncul beberapa minggu setelah perusahaan tersebut mengakui bahwa staf tanpa otorisasi yang tepat telah melakukan inspeksi akhir. Staf ini melakukannya terhadap beberapa kendaraan yang ditujukan untuk pasar domestik sebelum dikirim ke dealer.

Pada Kamis, dikatakan penyidik pihak ketiga menemukan bahwa kesalahan tersebut berlanjut pada tiga dari enam pabrik perusahaan ini di Jepang. Bahkan setelah mengambil langkah untuk mengakhiri krisis, presiden Nissan menyalahkan kepada “kebiasaan lama”.

“Anda mungkin mengatakan akan mudah untuk menghentikan orang-orang yang tidak seharusnya memeriksa dari pemeriksaan,” kata Presiden Nissan Hiroto Saikawa dalam sebuah konferensi pers, pada Kamis dilansir AFP.

“Tapi kita harus mengambil (tindakan baru) untuk menghentikan kebiasaan lama yang merupakan bagian dari operasi rutin kita di pabrik-pabrik.”

“Yang perlu dilakukan adalah membuat orang-orang kita menyadari bahwa apa yang mereka anggap baik sebenarnya buruk.”

Bulan ini, Nissan mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi sekitar 1,2 juta kendaraan yang diproduksi dan dijual di Jepang antara 2014 dan 2017. Pihak nissan menyatakan akan melakukan inspeksi ulang, setelah pejabat pemerintah menemukan beberapa inspeksi akhir dilakukan oleh staf yang tidak bersertifikat.

Nissan memproduksi 1.015 juta kendaraan di Jepang pada tahun fiskal terakhir hingga Maret, dengan sekitar 400.000 unit terjual secara lokal.

Pengumuman Nissan pada awal Oktober ini, terjadi beberapa hari sebelum Kobe Steel Jepang mengakui perusahaannya telah memalsukan data pada produk bijih bajanya, selain aluminium dan tembaga.

Data kualitas produk ini dikirim ke sekitar 500 klien – termasuk Toyota dan Hitachi Ltd untuk membuat kereta cepat.

Skandal ini dikhawatirkan mencoreng reputasi Jepang untuk kualitas produk. Skandal ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian berita negatif bagi perusahaan-perusahaan negara tersebut, yang pernah membuat dunia iri.

Pada Juni lalu, produsen kantong udara (Airbag) Takata Corp juga mengalami kebangkrutan.

Mitsubishi Motors tahun lalu mengaku telah memalsukan uji jarak tempuh selama bertahun-tahun. (asr)

Sumber : AFP/Bloomberg