Pecah Kebuntuan Brexit PM Inggris Tawaran Kemudahan Bagi WN Uni Eropa

EpochTimesId – Perdana Menteri Inggris Theresa May, berusaha memecah kebuntuan negosiasi Brexit dengan Uni Eropa (EU). Dia berjanji akan membuat kebijakan yang memudahkan warga negara seluruh negara EU yang tinggal di Inggris, setelah negaranya resmi keluar dari kawasan ekonomi khusus tersebut.

Namun, para pemimpin Uni Eropa telah memutuskan bahwa London harus setuju untuk membayar lebih besar sebagai bagian dari penyelesaian jalan keluar. Sehingga, tawaran May sangat kecil kemungkinan untuk mengubah hasil KTT EU Brussel.

“Kami sedang mendekati kesepakatan, untuk menjamin hak sekitar 3 juta orang dari negara-negara Uni Eropa di Inggris. Warga negara Uni Eropa yang tinggal secara sah di Inggris akan tetap dapat tinggal. Kami akan membentuk komite ahli untuk memastikan prosesnya berjalan lancar,” tulis May dalam akun sosial medianya.

“Saya tahu kedua belah pihak akan mempertimbangkan proposal masing-masing untuk menyelesaikan kesepakatan dengan pikiran terbuka. Dengan fleksibilitas dan kreativitas di kedua sisi, saya yakin bisa menyimpulkan diskusi tentang hak warga negara dalam beberapa minggu mendatang,” imbuhnya.

May mengatakan dalam konsesi yang ditawarkan, warga negara Uni Eropa yang menetap di Inggris tidak lagi perlu memiliki Asuransi Penyakit Komprehensif.

Tawaran tersebut merupakan perubahan taktik oleh pemimpin Inggris. Tawaran muncul setelah mereka mendapat tekanan dari juru kampanye Konservatif Brexit untuk menarik diri dari perundingan buntu pekan lalu.

Para pemimpin Uni Eropa mengatakan belum menghasilkan kemajuan yang cukup bagi mereka untuk membuka perundingan perdagangan pasca-Brexit diinginkan oleh rakyat Inggris melalui sebuah jajak pendapat.

Dalam sebuah surat terbuka kepada May, politisi pro-Brexit dan pelaku bisnis mengatakan bahwa kecuali jika Uni Eropa sepakat untuk berdagang, Inggris harus memberi isyarat bahwa pihaknya siap untuk tunduk pada peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mulai tanggal 30 Maret 2019, ketika Brexit mulai berlaku.

Sementara itu, pemimpin Partai Buruh oposisi utama Inggris, Jeremy Corbyn, tiba di Brussels pada hari Kamis untuk bertemu anggota parlemen Uni Eropa untuk mencoba memecahkan kebuntuan yang diciptakan oleh apa yang dia sebut pemerintah ceroboh.

Para pemimpin Uni Eropa diharapkan untuk membuat isyarat dan untuk mengenali konsesi yang ditawarkan Mei dalam sebuah pidato di Italia bulan lalu dengan mengatakan kepada staf EU untuk mempersiapkan perundingan pada masa transisi yang diperlukan untuk meredakan ketidakpastian bisnis.

“Kami harus bekerja sangat keras antara bulan Oktober dan Desember untuk menyelesaikan tahap pertama dan untuk mulai menegosiasikan hubungan masa depan kita dengan Inggris,” kata Donald Tusk, ketua para pemimpin Uni Eropa.

Beberapa pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa Inggris dapat membuka pembicaraan dengan meletakkan angka yang lebih tinggi untuk mahar cerai kepada kepala perundingan EU Michel Barnier.

Jika May menawarkan lebih dari sekitar 20 miliar euro dia menjelaskan dalam pidatonya di Florence, dia berisiko membuat marah para tokoh partainya. Menurut sumber, partai bersiap untuk megantinya sebagai Perdana Menteri.

Seorang pejabat senior pemerintah Inggris mengatakan bahwa dia tidak akan mengubah posisi pada penyelesaian keuangan dan sebaliknya akan fokus pada kesepakatan mengenai hak warga negara Uni Eropa. Ini adalah sebuah isu yang menurut Uni Eropa harus diselesaikan sebelum perundingan dapat dilanjutkan. (waa)