Peneliti Amerika Sebut Polusi Lebih Mematikan Daripada Perang

EpochTimesId – Peneliti dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York, Amerika Serikat menyebut bahwa angka kematian akibat polusi lebih besar daripada perang. Ketua penelitian, Philip Landrigan menyebut kematian akibat polusi juga lebih banyak daripada kematian akibat merokok, kelaparan atau bencana.

Angka kematian akibat polusi juga lebih banyak dari kematian akibat AIDS, TBC dan malaria. Bahkan, jika korban dari ketiga penyakit tersebut digabungkan.

Pencemaran lingkungan yang dimaksud adalah udara kotor sampai air yang terkontaminasi. Satu dari enam kematian dini di dunia tahun 2015 bahkan ditimbulkan oleh pencemaran atau polusi beracun. Jumlah tersebut mencapai sekitar 9 juta kematian.

Penelitian yang yang dimuat dalam jurnal kedokteran, Lancet pada Kamis (19/10/2017) pekan lalu juga mengungkap bahwa biaya dari kematian akibat pencemaran, penyakit dan kesejahteraan juga tidak kalah besar. Angkanya sekitar 4,6 triliun dolar setahun atau kira-kira 6,2 persen dari ekonomi global.

“Ada banyak studi mengenai polusi. Sayangnya, penelitian tersebut tidak pernah mendapat perhatian yang sama seperti hasil penelitian AIDS atau perubahan iklim,” kata pakar epidemiologi, Philip Landrigan.

Dekan kesehatan global dari Icahn School of Medicine ini menambahkan, jumlah 9 juta kematian dini dalam penelitian ini hanyalah perkiraan awal. Jumlah korban akibat polusi dipastikan lebih tinggi.

Penulis utama dari laporan awal penelitian itu mengatakan jumlahnya akan bisa pastikan setelah penelitian selesai dan metode baru untuk menilai dampak-dampak buruk bisa dikembangkan.

“Polusi adalah masalah yang sangat besar yang tidak dilihat orang karena mereka melihat sebagai bagian yang terpisah-pisah,” imbuh Landrigan, seperti dikutip dari VOA, Senin (23/10/2017).

Asia Afrika adalah kawasan yang paling berbahaya bagi manusia. Sedangkan negara yang memuncaki daftar korban dan potensi korban jiwa adalah India. (voa/waa)