Teroris Bom Celana Dalam Gugat Pemerintah Amerika

EpochTimesId – Terpidana teroris asal Nigeria yang menjalani hukuman seumur hidup karena mencoba meledakkan bom di celana dalamnya menggugat pemerintah Amerika Serikat. Pria yang mencoba meledakkan pesawat pada Hari Natal 2009 menggugat Amerika karena merasa hak-haknya dalam kebebasan berpendapat dan religinya dilanggar.

Terpidana bernama Umar Farouk Abdulmutallab sedang menjalani hukuman seumur hidup setelah percobaan serangan terhadap penerbangan Amsterdam ke Detroit. Aksinya itu dia sebut sebagai bagian dari tugas religius bagi seorang Muslim untuk melakukan jihad melawan Amerika Serikat.

Dalam sebuah tuntutan hukum yang diajukan di sebuah pengadilan federal Colorado, dia mengatakan bahwa pihak berwenang di penjara keamanan maksimum federal dimana dia ditahan melanggar hak konstitusionalnya. Dia tidak dizinkan untuk berkomunikasi dengan dunia luar atau menjalankan agamanya, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters.

Abdulmutallab, 30 tahun, ditahan dalam penjara kurungan isolasi jangka panjang. Dia menuduh staf di Lembaga Pemasyarakatan Amerika Serikat di Florence, Colorado berulang kali memaksa memberinya makan saat mogok makan. Metode yang digunakan menurutnya sangat menyakitkan.

Mutallab juga menegaskan bahwa Departemen Kehakiman telah bertindak terlalu jauh dalam membatasi komunikasinya, termasuk melarang dia untuk berbicara dengan keponakannya sejak kurungan isolasinya. Hukuman tersebut didasarkan pada tindakan administratif khusus yang diberlakukan atas dasar keamanan nasional. Narapidana kulit putih juga diizinkan oleh para sipir untuk melecehkannya saat sholat.

https://twitter.com/AirCrashMayday/status/667415363370491905/photo/1

“Terdakwa mempertahankan hak konstitusional mendasar untuk berkomunikasi dengan orang lain dan memiliki hubungan keluarga yang bebas dari campur tangan berlebihan oleh pemerintah,” kata Gail Johnson, pengacara Mutallab, dalam sebuah pernyataan kepada New York Times.

Pejabat Departemen Kehakiman belum memberikan komentar terkait gugatan ini.

Mutallab berlatih di sebuah kamp al-qaeda di Yaman. Dia dilatih melakukan aksi teror oleh ulama muslim kelahiran Amerika, Anwar al-Awlaki.

Dalam aksi terornya, sebuah bom yang disembunyikan pada celana dalam menyebabkan kebakaran pada penerbangan Northwest Airlines. Pesawat itu mengangkut 289 orang. Dia akhirnya berhasil ditangkap oleh para penumpang pesawat. (waa)