Korut Disinggung Mengancam Malapetaka, Menhan AS Saat Berdiri di Zona Demiliterasi : Perang Bukan Tujuan Kami

Epochtimes.id- Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan tujuan Washington bukan perang melainkan karena berusaha mengurangi ketegangan militer dengan Pyongyang.

Hal demikian dikatakannya pada Jumat (27/10/2017) saat berdiri zona demiliterasi di perbatasan antara dua Korea.

Mattis mengunjungi Zona Demiliterisasi saat berkunjung ke Korea Selatan dan mengkritik ambisi senjata nuklir Korea Utara untuk mengancam orang lain dengan malapetaka .

Namun dia menegaskan AS masih berkomitmen untuk “solusi diplomatik”.

“Sebagai Menteri Luar Negeri AS Tillerson telah menjelaskan, tujuan kami bukanlah perang melainkan denukilirisasi, diverifikasi dan tidak dapat diubah di semenanjung korea,” katanya di Desa Panjunmon.

Desa ini adalah kawasan yang paling terdekat berada di wilayah perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Mattis juga menekankan bahwa dia dan rekannya dari Korea Selatan Song Young-Moo telah “membuat komitmen kami untuk solusi diplomatik untuk mengatasi perilaku Korea Utara yang ceroboh.”

Ucapan tersebut muncul sehari setelah Mattis mengatakan bahwa Washington “tidak terburu-buru berperang” dan sedang mencari “resolusi damai”.

Dia dijadwalkan mengadakan pembicaraan pertahanan tahunan dengan Menhan AS pada Sabtu dalam perjalanan dua hari tersebut. Pertemuan ini berlanjut menjelang agenda yang direncanakan dalam pertemuan Trump yang melawat kunjungan kenegaraan ke negara sekutu AS.

Trump akan mengunjungi Seoul sekitar 7- 8 November mendatang.

Korea Utara yang terisolasi melakukan uji coba nuklir keenam pada September lalu. Korut telah meluncurkan beberapa rudal dalam beberapa bulan terakhir yang berpotensi mencapai daratan AS.

Ulah korut hanya memicu pelanggaran terhadap resolusi PBB yang melarang Korea Utara menggunakan teknologi atom dan balistik. Akibatnya mendorong AS memberlakukan sanksi baru kepada Korut.

Sejauh ini diktator Korea Utara Kim Jong Un tak pernah menunjukkan kecenderungan meninggalkan program senjata nuklir. Jong Un menilai program nuklir adalah alat kunci untuk kelangsungan rezimnya. (asr)

Sumber : AFP