Trump Pilih Jay Powell Sebagai Ketua Baru Bank Sentral Amerika

EpochTimesId – Setelah mempertimbangkan lima kandidat selama beberapa bulan, Presiden Donald Trump akhirnya memilih Jerome ‘Jay’ Powell sebagai ketua baru dari Bank Sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve.

“Jay selama ini telah mendapat respek yang baik oleh anggota Kongres dari seluruh partai. Dia telah terbukti menjadi pembangun konsensus untuk kebijakan moneter dan keuangan yang kuat dan terpercaya,” kata Trump ketika mengumumkan pilihannya di Gedung Putih, Kamis (2/11/2017) waktu setempat.

Nama Powell beredar sebagai kandidat terkuat selama lebih dari seminggu. Dia telah bertugas di dewan gubernur the Fed sejak tahun 2012. Dia kembali dinominasikan oleh Presiden Barack Obama pada tahun 2014 untuk masa jabatan 14 tahun sebagai gubernur bank sentral.

“Berdasarkan catatan pengalamannya, saya yakin Jay memiliki kebijaksanaan dan kepemimpinan untuk membimbing ekonomi kita melalui tantangan yang mungkin akan dihadapi oleh ekonomi kita yang besar,” sambung Trump.

Sebelum menjatuhkan pilihan pada Powell, Trump juga mempertimbangkan empat kandidat lainnya untuk posisi tersebut. Mereka termasuk Ketua the Fed saat ini Janet Yellen, ekonom Stanford University John Taylor, mantan Gubernur the Fed Kevin Warsh, dan penasihat ekonomi senior Gedung Putih Gary Cohn.

Ketua saat ini, Janet Yellen dinominasikan oleh Obama pada tahun 2014. Masa jabatannya akan berakhir pada bulan Februari tahun depan.

Walau nanti diganti, Yellen masih berhak untuk tetap menjadi dewan gubernur the Fed sampai tahun 2024. Dalam sambutannya, Trump memuji Yellen dan menyebutnya sebagai ‘wanita yang luar biasa’.

“Kami telah bekerja sama selama 10 bulan, dan dia adalah orang yang benar-benar spektakuler,” kata Trump.

Powell, yang kini berusia 64 tahun, telah mendukung gaya Yellen dalam menetapkan kebijakan moneter, termasuk pendekatan berhati-hati untuk menaikkan suku bunga. Lulusan sekolah hukum ini akan menjadi Ketua the Fed pertama yang tidak memiliki gelar Ph.D. di bidang ekonomi sejak tahun 1981.

Powell memulai karirnya di Departemen Keuangan di bawah Presiden George W. Bush pada tahun 1992. Dia menjadi sekretaris di bawah divisi keuangan dalam negeri. Selama berada di Departemen Keuangan pada awal 1990an, dia termasuk di antara pembuat kebijakan yang menangani skandal Salomon Brothers.

Selain bekerja sebagai aparatur pemerintah, Powell juga pernah bekerja di industri keuangan, termasuk perusahaan investasi perbankan Dillon Read & Co dan perusahaan ekuitas swasta Carlyle.

Kini dia harus mendapat persetujuan Senat untuk benar-benar menjadi pucuk pimpinan bank sentral Amerika. Senat berisikan 100 senator atau perwakilan dari 50 negara bagian.

“Jika saya dikonfirmasi oleh Senat, saya akan melakukan segalanya dengan kekuatan saya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan kongres dengan harga stabil dan lapangan kerja maksimal,” komentar Powell. (waa)