Penetrasi Global PKT, Seberapa Jauh “Jangkauannya”?

Winston mengatakan, “Selama lima tahun terakhir, PKT telah menguasai industri produksi susu bayi di Selandia Baru, dan telah menguasai kunci dari industri hilir produk susu bernilai tambah kita. Peternakan Silver Fern yang merupakan produsen pengekspor daging merah terbesar kita, tahun lalu juga telah dibeli oleh perusahaan RRT. Secara perlahan PKT sedang menguasai kehidupan warga Selandia Baru.”

Beberapa hari lalu media massa Inggris, Selandia Baru dan AS telah memberitakan soal anggota Dewan Kongres Selandia Baru bernama Yang Jian. Sebelum dirinya bermigrasi ke luar negeri, Yang pernah menempuh studi di sekolah militer yang terkenal dengan pembinaan mata-mata dan sempat menjadi pendidik di akademi tersebut selama belasan tahun, Yang sendiri dulunya merupakan anggota partai komunis.

Chen Weijian, seorang anggota di kelompok demokrasi Selandia Baru yang disebut “Values Alliance” mengatakan, Yang Jian sangat aktif di komunitas etnis Tionghoa. “Saat berbicara, ia lebih banyak berbicara mewakili pemerintah PKT, dan bukan sebagai anggota kongres Selandia Baru.”

Menurut narasumber, selain Selandia Baru, tak ada satu pun negara Barat yang memiliki anggota kongres menjabat yang pernah menjalani pendidikan intelijensi militer PKT yang sistematis.

Tanggal 29 Agustus 2016 lalu, reporter surat kabar “New York Times” Dan Levin menulis artikel yang memaparkan kasus nyata sebuah media massa Kanada yang ditekan oleh PKT. Jack Jia penerbit surat kabar “Dazhong Bao” yang berkantor pusat di Toronto mengatakan, pengaruh PKT beberapa tahun terakhir kian membesar, “mereka ingin menguasai segala sesuatu”.

Ketua konjend PKT di Toronto bersama wakilnya beberapa tahun lalu telah meminta Jack Jia agar tidak menerbitkan iklan mengenai Falun Gong, dan Jack menolaknya. Jack juga berkata, “Para pejabat PKT itu bisa mengancam, karena mayoritas karyawan di media massa masih memiliki keluarga di Tiongkok.” Penetrasi dan tekanan PKT membuat banyak orang dari kalangan media massa di Kanada yang berbahasa Mandarin mencemaskan kebebasan mereka.

Berita di surat kabar “New York Times” ini mengutip komentar pakar politik Tiongkok sekaligus seorang dosen California Claremont McKenna College yakni Profesor Pei Minxin, “Hal yang mengejutkan dari kebijakan kepentingan pemerintah PKT adalah, ia memanfaatkan kebebasan demokrasi Barat untuk melawan demokrasi Barat tersebut.”

“PKT Tidak Runtuh Dunia Tidak Akan Lebih Baik”

Alarm telah berbunyi. Penetrasi PKT terhadap banyak aspek di banyak negara kian hari kian parah, meliputi sektor politik, ekonomi, militer, budaya, media massa dan lain sebagainya.

Menyusupnya kekuatan PKT terus mengancam kedaulatan dan kebebasan di negara demokrasi Barat. Bagaimana menghadapi dan mematahkan penetrasi PKT itu, seharusnya adalah misi utama bagi pemerintahan berbagai negara saat ini.

Rory Medcalf, seorang mantan pejabat diplomatik Australia dan analis intelijensi yang kini menjabat sebagai penanggung jawab Institute of National Security di Australian National University pernah mengatakan, pada tingkatan politik sepertinya telah terbentuk kesamaan, Australia harus bangkit menghadapi penetrasi PKT.

Menurut media massa Australia, Menteri Hukum Federal Australia George Brandis sedang menyusun reformasi yang bersifat millennium terhadap undang-undang terkait Australia, untuk menolak intervensi dari luar, di antaranya termasuk melarang sumbangan dana politik dari luar negeri. Tindakan ini tidak diragukan merupakan antisipasi terhadap penetrasi PKT, walaupun agak terlambat.

Beberapa hari lalu Senator Rubio dan anggota kongres Smith saat diwawancara menyatakan, AS mewaspadai penetrasi PKT di Amerika dan seluruh dunia. Rubio mengemukakan sejumlah aksi konkrit PKT, seperti “teror dan ancaman terhadap para tokoh politik dan agama serta komentator yang menetap di luar negeri.

Mendirikan Confucius Institute di berbagai perguruan tinggi di luar negeri, investasi besar-besaran pada media massa luar negeri, menyebarkan propaganda politik (nasional), menggunakan kekuatan lunak untuk menguasai budaya film Amerika dan media budaya lainnya.

Selaku anggota senat dan ketua Komite Masalah Tiongkok (CECC), Rubio mengatakan, CECC telah merencanakan beberapa bulan ke depan akan terus menyoroti penetrasi PKT.

Dosen ilmu politik dari National Cheng Kung University yakni Profesor Liang Wentao menyatakan, penetrasi PKT di berbagai aspek seperti budaya, politik, ekonomi, ‘one belt one road’ dan lain sebagainya, seluruhnya adalah penetrasi, menyebarkan korupsi dan cara-cara sesat yang tidak sesuai aturan, untuk memperluas ruang lingkup kekuasaan mereka, seluruh dunia telah terkontaminasi olehnya. Professor Liang menambahkan, “Jika PKT belum runtuh, dunia tidak akan menjadi lebih baik.”

Penetrasi dan perluasan kekuasaan PKT di seluruh dunia sangat mengkhawatirkan. Untungnya, semakin banyak politisi, pejabat, pakar, akademisi, dan masyarakat dari berbagai kalangan yang telah menyadari tingkat keseriusan dari masalah ini.

Mereka sedang menyerukan kewaspadaan, investigasi fakta untuk mengungkap konspirasi ini. Ideologi merah, menyusup diam-diam lewat kompromi politik, kerjasama ekonomi dagang, media massa dan berbagai jalur lainnya, tanpa disadari terus menggerogoti dan menggoyahkan pondasi masyarakat bebas.

Hal disebarkan oleh PKT, adalah bom berkulit permen, adalah korupsi, kebohongan dan anarkis, yang merupakan unsur beracun anti-kemanusiaan dan anti peradaban.

Di hadapan musuh yang sesungguhnya ini, umat manusia harus berpikir rasional, waspada, dan harus berani untuk mengungkap dan mengusir kejahatan ini, agar hati nurani dan masa depan tetap terjaga. (Sud/WHS/asr)

Sumber : epochtimes.com