Belasan Perusahaan Denmark Langsung Urus Izin Tanam Ganja

EpochTimesId – Sedikitnya 13 perusahaan di Denmark bersiap mengajukan ijin untuk menanam pohon ganja. Perusahaan-perusahaan tersebut dikabarkan sudah mulai mendaftarkan diri ke badan pengawas obat-obatan, seperti dikutip dari BBC.

Dengan mendaftar di Badan Pengawas obat, mereka berharap agar bisa menanam pohon ganja. Aksi perusahaan itu menyusul rencana pemerintah Denmark untuk melegalkan ganja, namun hanya untuk kepentingan medis.

Dimana daun ganja bisa digunakan untuk membantu pengobatan pasien kanker dan sklerosis multipel. Legalisasi penggunaan ganja akan dimula pada Januari 2018. Namun, legalisasi itu akan dievaluasi menyeluruh kembali dalam masa percobaan selama empat tahun.

Para pasien di negara tersebut akan dapat memperoleh ganja dengan resep dokter, seperti dikabarkan oleh surat kabar Copenhagen Post. Tapi parlemen masih menyusun skema yang nantinya akan digunakan ketika legalisasi ganja sudah di mulai.

Walau keuntungan menanam ganja diperkirakan akan sangat fantastis, sejumlah perusahaan enggan ikut-ikutan mengajukan ijin. Diantaranya adalah perusahaan Dansk Gartneri. Ahli hortikultura Gartneri, Jorgen K. Andersen mengatakan kepada situs fyens.dk bahwa perusahaannya menunda untuk mengajukan permohonan karena yakin akan menghadapi berbagai peraturan yang sangat rumit untuk menanam tanaman ganja.

Perusahaan yang mengajukan ijin berharap agar bisa menumbuhkan industri ganja Denmark. Mereka berharap bisa mengekspor obat-obatan berbahan dasar ganja ke wilayah lain yang sama-sama melegalkan, untuk membantu mengurangi biaya para pasien, kata Radio Denmarks.

“Saat ini, biaya yang diperlukan untuk merawat pasien dengan ganja adalah 6.000 krone atau sekitar Rp. 12,7 juta dalam sebulan,” kata Lars Tomassen, direktur Danish Cannabis kepada Radio Denmark.

Dengan ganja pihaknya memperkirakan, biaya pengobatan tersebut bisa berkurang sekitar setengahnya.

Ganja adalah sejenis narkotika yang dapat mempengaruhi dan memperlambat kinerja sistem saraf. Ganja biasanya dikonsumsi dalam bentuk rokok atau digunakan sebagai bumbu makanan.

Dikutip dari CNN, sebuah penelitian yang dimuat jurnal Molecular Cancer Therapeutics pernah mengungkapkan zat cannabidiol (CBD) yang ada dalam ganja dapat ‘mematikan’ gen ‘Id-1’ yang digunakan oleh sel kanker menyebar ke seluruh tubuh.

Ganja juga diklaim dapat menenangkan kecemasan. Sejumlah peneliti dari Harvard Medical School ganja membantu menenangkan kecemasan jika digunakan dengan dosis yang tepat. Jika dikonsumsi dengan dosis tinggi tanpa pegawasan dokter, justru bisa membahayakan dan mengakibatkan kematian.

Virginia Commonwealth University pernah menyampaikan penelitian bahwa ganja dapat digunakan untuk mengehntikan serangan epilepsi. Namun, penelitian masih baru dilakukan pada hewan, dan belum diujicoba pada manusia.

Kandungan cannabidiol di dalam ganja disebut dapat menurunkan gejala dan rasa sakit yang disebabkan multiple sclerosis atau penyakit yang menyerang saraf-saraf pusat, seperti saraf otak, sumsum tulang belakang dan saraf optik. Hal itu dimuat dalam laporan penelitian yang dimuat di jurnal Canadian Medical Association. (bbc/cnn/waa)