Kronologi Dinding Beton Pembatas Proyek MRT Jatuh, Ternyata Ini Penyebabnya

Epochtimes.id- Material OCS Parapet atau beton dinding pembatas milik PT MRT Jakarta atau mass rapid transit gagal dikendalikan kendaraan alat berat mounted crane truck dan terjatuh di area konstruksi di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan.

Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, TB. Hikmatullah, menyampaikan permohonan maaf pihaknya kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang timbul. “Kami terus berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan kualitas kerja dari proyek MRT Jakarta,” tuturnya, katanya dalam siaran persnya, Sabtu (4/11/2017).

Menindaklanjuti insiden tersebut, PT MRT Jakarta segera melakukan investigasi agar mendapatkan informasi yang lebih jelas dan detail. Hasil yang ditemukan dalam investigasi tersebut termaktub dalam sepuluh poin berikut:

1- Pada pukul 20.50 WIB material OCS Parapet (tembok pembatas jalur layang) dengan berat 3 ton mulai diangkat dengan mounted crane truck untuk dipasang di jalur kereta layang.

Ketika proses pengangkatan OCS Parapet tersebut mencapai ketinggian 20 cm, dilakukan prosedur pemindahan. Namun, tiba-tiba kondisi lengan crane (boom) goyang sehingga operator gagal untuk mengendalikan posisi boom.

Akibatnya boom memanjang sehingga radiusnya menjauh sampai dengan ± 8 m, melebihi yang seharusnya. Kondisi ini menyebabkan crane tidak dapat berdiri dengan stabil saat mengangkat OCS Parapet dan material OCS Parapet yang sedang diangkat pun terjatuh.

2- Insiden jatuhnya material OCS Parapet ini terjadi pada pukul 20.52 WIB tepat di atas jalan raya, mengenai sebuah mobil dan sebuah sepeda motor (pengendara sepeda motor menghindari jatuhnya OCS tersebut).

Pada saat kejadian, tim konstruksi di bawah girder belum mempersiapkan traffic management (memasang barikade dan rambu lainnya) karena pada waktu itu pekerjaan di atas girder seharusnya masih pada tahap handling material dan belum berdampak pada lalu lintas di bawah girder.

3- Material OCS Parapet yang jatuh tersebut menimpa sebuah sepeda motor dan membentur sebuah mobil Daihatsu Xenia.

4- Pengendara motor atas nama Bapak Syamsudin mengalami luka ringan (memar dan lecet). Korban telah diobati dan diperban pada bagian kaki oleh pihak Rumah Sakit Pusat Pertamina. Korban sudah diizinkan pulang pada malam itu juga.

5- Mobil Daihatsu Xenia yang menjadi korban benturan material OCS Parapet mengalami kerusakan di bagian belakang (sisi kiri) mobil, yaitu lampu belakang sebelah kiri dan kaca sebelah kiri pecah serta sejumlah goresan pada badan mobil sebelah kiri. Pengendara mobil tidak mengalami luka.

6- Semua kerugian material dan biaya pengobatan ditanggung oleh kontraktor.

7- Kejadian ini diakibatkan kondisi pekerjaan lifting plan yang dibuat tidak spesifik untuk pekerjaan pemasangan parapet dari atas girder dan tidak mengikuti Risk Assessment – Job Safety Analysis dan lifting plan yang sudah tercantum dalam Method Statement, yaitu lifting boom yang terlalu panjang. Selain itu, kurangnya pengawasan dari supervisor di lapangan.

8- Atas kejadian ini PT MRT Jakarta mengambil tindakan dengan memperbaiki lifting plan dan method statement untuk instalasi OCS Parapet di atas girder sehingga lebih detail dan spesifik, melakukan pelatihan ulang (re-training) untuk seluruh operator, pelatihan ulang (re-training) mengenai lifting operation untuk seluruh pekerja, menerapkan traffic management bahkan sebelum melakukan pengangkatan (saat mulai mempersiapkan pekerjaan lifting), memperbaiki sistem komunikasi dan koordinasi serta komando yang jelas untuk setiap grup pekerjaan pemasangan parapet, menambah jumlah flagman yang mengatur traffic management, dan melakukan perbaikan pada struktur yang terdampak dari kejadian.

9- PT MRT Jakarta juga melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem keselamatan kerja (safety) guna memperbaiki seluruh sistem dan metode kerja dalam proses pengerjaan proyek MRT Jakarta.

10- PT MRT Jakarta memberi sanksi tegas dengan memberhentikan operator mounted crane truck yang bertugas pada malam itu serta demerit point terhadap kontraktor.

(asr)