Trump Mengirim Pesan Kekuatan dan Harapan di Korea Selatan

ABK memasang lampu di dek kapal induk ASS Ronald Reagan saat kunjungan pelabuhan di Hong Kong pada 2 Oktober 2017. (ANTHONY WALLACE / AFP / Getty Images)

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa Trump telah menegaskan kembali komitmennya yang kuat untuk mempertahankan Republik Korea.

“Melawan meningkatnya ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara, kami menegaskan kembali prinsip kami bahwa kita harus mempertahankan sikap yang kuat terhadap ancaman Korea Utara yang didasarkan pada superioritas kekuasaan yang luar biasa,” kata Moon.

Trump mengatakan bahwa Korea Selatan akan membeli “banyak” peralatan militer dari Amerika Serikat.

“Kami membuat peralatan terbaik di dunia … Tidak ada yang mendekat, apakah itu pesawat, rudal, kapal,” kata Trump.

“Dan kami menghargai pesanan pembelian dalam jumlah besar untuk peralatan militer,” tambahnya.

Selain masalah tekanan Korea Utara, Trump tetap memprioritaskan agenda perdagangan selama perjalanan ke lima negara di Asia.

Saat berkunjung ke Jepang pada Minggu dan Senin, Trump mengatakan bahwa dia akan meminta sekutu Amerika Serikat untuk membeli peralatan militer buatan Amerika.

Trump mengatakan pada satu sisi, berarti mereka akan membeli peralatan terbaik. Di sisi lain, mereka akan membantu mengurangi defisit perdagangan yang dimiliki Amerika Serikat dengan negara mereka serta membantu menciptakan lapangan kerja di Amerika.

“Militer Anda menjadi sangat kuat,” kata Trump.

Selama kunjungannya, Trump juga berusaha menyoroti perbedaan antara Korea Utara yang menindas dan Korea Selatan yang bebas.

Setelah penarikan pasukan Jepang usai Perang Dunia II, Soviet mengambil alih Korea Utara dan menjadikannya sebuah negara rezim komunis.

Kim Il Sung, yang dilatih oleh tentara merah, menjadi pemimpin pertama Partai Pekerja Korea pada 1948.

Negara ini telah melihat puluhan tahun kemiskinan dan penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sampai saat ini, kebanyakan warga Korea Utara kekurangan akses terhadap kebutuhan dasar dan jutaan orang telah meninggal selama bertahun-tahun karena kelaparan.

Korea Selatan, sementara itu, yang berada di bawah kendali pasukan Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, kini berkembang sebagai negara yang bebas dan demokratis, menjadi salah satu negara paling makmur di wilayah ini.

“Di sini, di Korea Selatan, orang-orang membangun sebuah republik yang bebas, berdaulat, dan demokratis. Melalui ketahanan, pengorbanan dan tekad mereka, menjadi arsitek utama masa depan, “kata Trump saat makan malam kenegaraan di Seoul. (asr)

Sumber : The Epochtimes/Reuters berkontribusi atas tulisan Ini