Pria India Meramalkan Asia Akan Dilanda Tsunami Besar, Fakta BMKG Berkata Lain

Epochtimes.id- Sejak 20 Agustus 2017, seorang pria India Babu Kalayil telah memperingatkan bahwa banyak gempa bumi akan melanda Samudera Hindia pada tanggal 31 Desember. Pria ini adalah pejabat B.K Research Association for ESP India.

Dia bahkan telah mengirim sebuah “surat ramalan” yang dikirimkan kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Melansir dari oneindia, pada surat yang ditulis kepada Perdana Menteri Narendra Modi, dia menulis sebelas negara termasuk India, Tiongkok, Pakistan, Jepang, Afghanistan termasuk Indonesia akan terkena dampak tsunami besar.

Dia bahkan lebih jauh memperingatkan tentang kemungkinan badai SEESHMA selama periode ini yang akan memiliki kekuatan sekitar 120 km sampai 180 km.

Walaupun ramalan menjadi bahan tertawaan media di India, namun media sosial di Pakistan meributkan tentang prediksi ramalan gempa ini. Bahkan sejumlah media mempertanyakan sejumlah pejabat Pakistan yang menanggapi serius surat yang ditulis oleh seorang profesor fisika berbasis di Kerala, India ini.

Sebuah laporan di BBC Urdu mengatakan bahwa pejabat di Pakistan telah menanggapi peringatan ini dengan Kalayil secara serius.

ERRA Pakistan atau Otoritas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gempa Pakistan bahkan menyebarkan sebuah surat di media sosial yang mengarahkan pejabat untuk bersiap-siap. Surat oleh ERRA merujuk pada peringatan DG, Inter-Services Intelligence Pakistan tentang gempa berskala besar yang perkirakan akan terjadi.

Kepala Departemen ERRA Dr Ghulam Rasool kepada BBC mengatakan: “Prediksi ini memang tidak memiliki pembenaran ilmiah, walaupun demikian, kami sedang mempersiapkan diri untuk menyelamatkan diri dari dampaknya.”

Sementara BMKG menanggapi  kabar tersebut melalui siaran pers yang dirilis oleh BMKG secara resmi pada Rabu (8/11/2017).

PRESS RELEASE BMKG MENANGGAPI RAMALAN
GEMPA DAN TSUNAMI

Menanggapi beredarnya berita terkait isu akan terjadinya gempabumi dan tsunami besar oleh “Babu Kalayil” yang akan melanda negara-negara di wilayah Asia sebelum Desember 2017 yang dilansir oleh berbagai media dan di media sosial, maka bersama ini kami sampaikan tanggapan sebagai berikut:

1. Ramalan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena cakupan dampak bencana yang disebutkan sangat luas dan sulit diterima dalam konsep ilmu kegempaan (seismologi).

2. Indonesia merupakan wilayah yang aktif gempabumi dan memiliki potensi gempabumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan.

3. BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempabumi.

4. Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat (kapan, dimana dan berapa kekuatannya).

5. Masyarakat dihimbau agar tidak terpancing isu yang beredar tersebut. Apabila ingin mengetahui lebih jelas terkait gempabumi dan tsunami dapat menghubungi kontak center : 021-6546316 atau website resmi di www.bmkg.go.id.

Jakarta, 8 November 2017

DEPUTI BIDANG GEOFISIKA BMKG
Dr. Muhamad Sadly, M.Eng.

(asr)