Arab Saudi Luncurkan Serangan ke Kantor Kementerian Pertahanan Yaman

Epochtimes.id- Arab Saudi melancarkan serangan militer terhadap kementerian pertahanan Yaman di Ibu Kota Sanaa, pada Jumat (10/11/2017). Laporan demikian disampaikan oleh kantor berita AFP.

“Ada dua sampai tiga serangan terhadap Kementerian Pertahanan,” kata wartawan lokal Hassain Abukhaiti mengatakan kepada media Rusia, RT.

“Salah satu rudal menghantam sebuah rumah di dekat gedung tersebut,” katanya.

“Sebuah keluarga tinggal di sana,” tambah wartawan itu. “Rumah itu telah hancur. Kemungkinan besar seluruh keluarga terbunuh,” lanjutnya.

Kejadian ini terjadi setelah ada laporan menyebutkan bahwa Iran telah membuat rudal balistik yang ditembakkan oleh pemberontak Yaman ke Riyadh, ibukota Saudi, beberapa hari yang lalu.

Media milisi Syiah Houthi, Al-Masirah yang dilansir Al Arabiya juga melaporkan dua serangan udara tersebut.

Komandan untuk Asia barat daya di Komando Pusat Angkatan Udara Amerika Serikat, Jeffrey Harrigian mengatakan kepada wartawan saat berkunjung ke Dubai bahwa penting untuk menemukan solusi diplomatik terhadap ketegangan yang melanda Lebanon daripada berperang.

“Apa yang telah kita lihat, jelas dari hasil serangan rudal balistik, bahwa telah ada tanda-tanda Iran berkaitan rudal tersebut yang telah dipertontonkan,” kata Harrigian, menurut Reuters.

“Bagi saya yang menghubungkan titik-titik ke Iran dalam hal siapa yang menyediakan rudal dan memiliki kemampuan itu.”

Sementara itu, Arab Saudi telah menuduh Lebanon dan gerakan Hizbullah menyatakan perang terhadapnya. Riyadh telah menyarankan warga Saudi untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon. Bahkan Arab Saudi juga memerintahkan warga negaranya untuk keluar dari Lebanon.

“Sehubungan dengan Lebanon, saya pikir tujuannya adalah untuk mencoba menemukan solusi diplomatik,” kata Harrigian.

“Saya tidak ingin berbicara secara khusus bagaimana kerajaan Arab Saudi akan menghadapinya, tapi saya ingin berpikir bahwa kita akan dapat menemukan solusi untuk masalah itu yang memungkinkan usaha diplomatik daripada versus perang.” (asr)

Sumber : The Epochtimes