Pengusutan Skandal Korupsi, Bank-bank Arab Saudi Bekukan Ribuan Rekening Bank

Epochtimes.id– Pihak berwenang Arab Saudi telah melakukan penangkapan lebih lanjut dalam tindakan anti-korupsi terhadap elit politik dan bisnis kerajaan tersebut. Hal demikian disampaikan seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut dilansir Reuters pada Rabu lalu.

Kini puluhan anggota keluarga kerajaan, pejabat dan eksekutif bisnis telah ditahan dalam pengusutan korupsi yang diumumkan pada Sabtu akhir pekan lalu.

Mereka yang ditahan menghadapi tuduhan pencucian uang, penyuapan, pemerasan dan pemanfaatan jabatan publik untuk keuntungan pribadi.

Mereka yang baru-baru ini ditahan termasuk orang-orang yang memiliki hubungan dengan keluarga dekat Pangeran Mahkota dan Menteri Pertahanan Pangeran Sultan bin Abdulaziz, yang meninggal pada 2011 silam. Hal demikian dibeberkan oleh sumber tersebut.

Mereka yang ditahan lainnya termasuk sejumlah manajer dan pejabat tingkat rendah.

Banyak pihak memuji upaya pembersihan tersebut sebagai pemberantasan terhadap pencurian uang oleh orang kaya, dan Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa mereka yang ditangkap telah “memerah susu ‘negara mereka selama bertahun-tahun.”

Tetapi beberapa pejabat Barat menyatakan kegelisahan atas kemungkinan reaksi dalam politik dan masa depan eksportir minyak terbesar di dunia.

Pasar saham Arab Saudi terus turun pada awal perdagangan Rabu lalu karena kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari pembersihan anti-korupsi.

Selasa lalu Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan Bank Sentral Saudi berusaha meredakan kekhawatiran tentang penyelidikan tersebut.

Mereka mengatakan bahwa sementara orang-orang yang ditargetkan dan membuat rekening bank mereka dibekukan, perusahaan nasional dan multinasional – termasuk yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh orang-orang yang sedang diselidiki – tidak akan terganggu.

Otoritas anti-korupsi juga membekukan rekening bank Pangeran Mohammed bin Nayef, salah satu anggota paling senior dari penguasa Al Saud, dan beberapa anggota keluarganya.

Jumlah rekening bank domestik yang dibekukan sebagai hasil pembersihan meningkat lebih dari 1.700 rekening, bertambah lebih dari 1.200 rekening yang dilaporkan pada Selasa lalu. (asr)

Sumber : Reuters/AP