Kisah Menyentuh Tentang Pemulung Sampah

Perpustakaan Hang Zhou mengubah kebijakannya tahun lalu, membuka pintu bagi pemulung sampah, dan tunawisma dengan syarat mereka mencuci tangan sebelum masuk.

Salah satu orang pertama yang memanfaatkan kebijakan baru ini adalah seorang tua yang telah menjadi pemulung sampah selama bertahun-tahun; dia bertekad membaca koran dan belajar tentang dunia. Banyak netizens mengagumi tekadnya untuk mendapatkan ilmu.

Sayangnya, dia tidak bisa memenuhi mimpinya – dia ditabrak taksi dan tewas saat menyeberang jalan. Namun yang dia tinggalkan justru mengejutkan semua orang.

pemulung sampah berhati mulia
(Image: Kanzhongguo)
pemulung sampah berhati mulia
(Image: Kanzhongguo)

Namanya Wei Si-Hao dan dia dari Hangzhou. Wei Si-Hao lulus dari Universitas Zhejiang di mana dia mengambil jurusan bahasa Tiongkok, dan kemudian menjadi seorang guru sekolah menengah. Dia telah pensiun dari menjadi seorang guru dan menerima uang pensiun bulanan lebih dari 5.000 yuan, yang seharusnya memberinya masa pensiun yang nyaman. Tetapi Wei miskin dan harus mengumpulkan sampah untuk mencari nafkah.

Dia tidak meninggalkan uang saat meninggal, tapi dia meninggalkan beberapa hal yang tak ternilai harganya. Wei tinggal di sebuah rumah sederhana yang telah diberikan kepadanya sejak lama, di mana ia memiliki tempat tidur, lampu kecil, dan tidak ada yang lain.

pemulung sampah berhati mulia
(Image: Kanzhongguo)

Dia menjalani kehidupan dengan sangat hemat dan memberikan semua yang dia korbankan, beserta semua cintanya kepada anak-anak yang menderita. Serta pengorbanan material, dia telah menandatangani surat-surat yang menyatakan bahwa dia ingin menyumbangkan organ tubuhnya, sepuluh tahun sebelum kematiannya.

Dia biasa memakai sepatu kets putih berlumpur dan membawa sebatang bambu dengan kantong plastik berisi botol dan stoples. Dia tampak seperti orang kesepian yang mengembara di pinggiran kehidupan, tapi jiwanya murni dan tahu arti sebenarnya dari cinta.

Kami bersyukur memiliki seorang pria tua penuh cinta yang menggunakan hidupnya untuk menghangatkan dunia. (ran)