Korban Gempa Bumi di Perbatasan Iran-Irak Terus Meningkat, 207 Orang Tewas dan 1700 Terluka

Epochtimes.id-  Kantor berita AFP melaporkan, sedikitnya 207 orang tewas dan ratusan lainnya cedera saat  gempa berskala 7,3 mengguncang daerah pegunungan Iran-Irak. Gempa ini menyebabkan sejumlah tanah longsor yang menghambat usaha penyelamatan.

Rekaman video yang diposting di Twitter menunjukkan orang-orang panik berlarian  dari sebuah bangunan di Sulaimaniyah, Irak utara saat jendela hancur ketika gempa terjadi.

Sementara foto dari kota terdekat Darbandikhan menunjukkan adanya dinding dan struktur beton bangunan yang roboh.

Penyiar TV Iran IRIB menyebutkan 129 orang tewas dalam korban yang diperbaharui di situsnya.  Sementara kantor berita resmi IRNA mengatakan sekitar 300 orang terluka, menambahkan bahwa jumlah korban diperkirakan akan meningkat.

Enam lainnya dilaporkan tewas di sisi perbatasan Irak. “Kami sedang dalam proses mendirikan tiga kamp bantuan darurat,” kata Mojtaba Nikkerdar, wakil gubernur provinsi Kermanshah, Iran.

Badan Geologi Survei AS menyebutkan, gempa tersebut melanda 30 kilometer barat daya Halabja di Kurdistan Irak sekitar pukul 09.20 waktu setempat ketika banyak orang berada di rumah.

Kepala Pelayanan Darurat Iran Pir Hossein Koolivand mengatakan mengatakan terlalu sulit mengirim tim penyelamat ke desa karena jalan telah terputus dan terjadi terjadi longsor.

Kantor Beirta IRNA menyebutkan, kota-kota terparah di Iran adalah Qasr-e Shirin di Kermanshah dan Azgaleh, sekitar 40 kilometer barat laut,

Sekitar 30 tim Palang Merah telah dikirim ke zona gempa, bagian-bagiannya telah mengalami pemadaman listrik.

Kantor berita yang berpusat di wilayah semi otonom Kurdi, Rudaw.net  menyebutkan sedikitnya tujuh orang tewas di Darbandikhan dan Sulaimani saat gempa Minggu malam yang mengguncang Wilayah Kurdistan. Akibatnya lebih dari 300 orang dirawat di rumah sakit karena luka-luka.

Pejabat kesehatan di Darbandikhan mengatakan sekitar 50 orang dibawa ke rumah sakit dan pejabat Sulaimani melaporkan jumlah orang dengan luka ringan yang sama.

Menteri Kesehatan setempat, Rekawt Rasheed mengatakan Senin pagi sekitar 4 orang meninggal di Darbandikhan, 2 di Garmian dan 1 di Sulaimani. Sebanyak 321 orang telah dirawat di luar wilayah Kurdistan.

Sementara Menteri Pertanian mengatakan kepada media bahwa bendungan di Darbandikhan mengalami kerusakan ringan, namun hal itu tidak menimbulkan ancaman.

Walikota Darbandikhan Nasih Mala Hassan menyarankan agar penduduk menjauhi jalan bendungan. Menurut dia, sejumlah rumah telah runtuh dan “mereka tidak yakin” jika ada orang yang terjebak di bawah mereka.

Sejumlah penduduk sejak kejadian gempa  telah berbagi foto dan rekaman bangunan, masjid dan pasar yang rusak dengan televisi Rudaw Televisi dan situs media sosial.

Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) menggambarkan kejadian tersebut sebagai hal yang tidak menguntungkan dan menyarankan orang untuk mengikuti instruksi dari pemerintah daerah mereka.

“Kami mendesak semua petugas medis dan staf untuk melapor segera bekerja dan membantu korban,” kata KRG dalam sebuah pernyataan sekitar tengah malam pada  Minggu saat kerusakan rinci gempa dilaporkan. (AFP/Rudaw.net)