Mantan Kepala Kantor Berita Tiongkok Tersingkir oleh Upaya Anti Korupsi Terbaru

Liu Beixian, pensiunan kepala juru bicara Tiongkok yang sudah pensiun, China News Service, telah kehilangan keanggotaan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Kejatuhannya yang signifikan secara politis terjadi kurang dari sebulan setelah rezim tersebut memperkenalkan barisan kepemimpinan baru di bawah pemimpin Tiongkok Xi Jinping.

Juru bicara negara People’s Daily membuat pengumuman pada 13 November, yang melaporkan bahwa keputusan tersebut dibuat oleh unit disiplin di United Front Work Department – sebuah badan subversi yang menargetkan orang-orang Tiongkok daratan dan luar negeri.

Liu ternyata telah melanggar disiplin Partai: Dia adalah pelaku berulang dalam menerima suap dan terbang kelas pertama dalam perjalanan bisnis. Yang terakhir namun tak kalah pentingnya, dia juga dituduh menyalahgunakan kekuasaan, seperti membantu perusahaan swasta mengambil keuntungan, berakibat pada hilangnya aset milik negara.

Liu memiliki masa jabatan yang panjang di China News Service, pertama kali bekerja sebagai editor pada tahun 1983. Dia mendapat promosi besar pada tahun 2000 saat dia ditunjuk sebagai wakil kepala dan wakil pemimpin redaksi. Pada tahun 2009, dia ditunjuk sebagai kepala dan sekretaris kantor partai. Dia mengumumkan pengunduran dirinya pada bulan Februari 2015.

China News Agency dan Xinhua adalah badan pers resmi PKT.

Pengusiran Partai sama sekali tidak terduga. Pada bulan Agustus, pengawas anti-korupsi PKT, Komisi Sentral untuk Inspeksi Disiplin, mengumumkan bahwa Liu telah diinvestigasi karena dicurigai melakukan korupsi.

Kejatuhan Liu membawa pesan politik yang tersembunyi, menurut Xia Ming, seorang profesor di City University of New York di College of Staten Island, dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Asia (RFA).

“Ini adalah peringatan kepada pejabat partai yang telah berada di sela-sela, berkaitan dengan Xi sebagai pemimpin inti, bahwa mereka harus benar-benar setia pada Xi,” kata Xia.

Liu berafiliasi dengan Bo Xilai, seorang antek partai yang dipermalukan yang setia pada mantan pemimpin PKT Jiang Zemin yang telah memerintah Chongqing dengan tangan besi. Menurut People’s Daily, Liu muncul di Chongqing untuk berpartisipasi dalam sebuah pesta malam di bulan September 2011, di mana dia dan Bo menyanyikan “lagu merah,” lirik propaganda dari era Mao Zedong. Kehadiran Liu mengisyaratkan dukungannya terhadap kebijakan Bo di Chongqing, yang ditandai dengan kebangkitan kembali lagu merah dan anggota sayap kiri ektrim lainnya. Bo terlibat dalam kudeta politik 2012 untuk menggulingkan Xi, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setahun kemudian.

Yang lebih penting adalah fakta bahwa Liu berhasil melompati jenjang tinggi pada tahun 2000, pada tahun yang sama dia menemani mantan pemimpin PKT Jiang dalam sebuah kunjungan ke Dewan Keamanan PBB. Liu dilaporkan merupakan dalang dibalik liputan media Tiongkok yang memuji prestasi Jiang di PBB.

Selama bertahun-tahun, China News Service secara proaktif mendukung salah satu agenda politik paling gelap Jiang, penganiayaan terhadap Falun Gong, dengan mengatur publikasi artikel berita yang mencemarkan nama baik kelompok tersebut. Pada tahun 2007, Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong memberi nama Liu sebagai pelakunya di balik fitnah terhadap beberapa pengikut Falun Gong yang ikut serta dalam kompetisi nyanyi internasional yang diselenggarakan oleh jaringan New Tang Dynasty Television (NTDTV) yang berbasis di New York. Kantor berita tersebut telah mencetak ulang sebuah artikel yang diambil dari propaganda resmi PKT yang menyerang Falun Gong.

Falun Gong adalah latihan spiritual tradisional dengan latihan meditasi dan pelajaran moral. Pengikut latihan tersebut telah menjadi sasaran penganiayaan di seluruh negara bagian sejak bulan Juli 1999, ketika Jiang, yang takut dengan popularitas latihan tersebut, melarang Falun Gong dan menganggap penganutnya sebagai “musuh negara.” Setelah itu, banyak pejabat partai meminta promosi dan berjanji kesetiaan kepada Jiang dengan membantu penganiayaan.

Departemen yang membuat pengumuman atas  kejatuhan Liu tersebut baru-baru ini menyambut kepala baru, You Quan, yang menjanjikan kesetiaannya kepada Xi dalam penampilan publik pertamanya.

Upaya anti-korupsi tidak akan berakhir dengan pemecatan Liu, menurut Profesor Xia. Dia menjelaskan, “Ini seperti memecahkan kasus dengan melacak petunjuknya. Di belakang Liu, seseorang yang lebih tinggi adalah target sebenarnya.” (ran)