Setiap Tahun 125 Ribu Jiwa Tewas Akibat Polusi Asap di Pakistan, Lebih Berlipat daripada Korban Radikalisme

Epochtimes.id- Kabut asap beracun telah menutupi wilayah Pakistan selama berminggu-minggu akibatnya terjadi parahnya polusi. Kasus ini menyebabkan korban tewas lebih banyak orang daripada akibat radikalisme selama bertahun-tahun.

Melansir dari Economic Times, udara tercemar dalam jangka lama di Islamabad dalam beberapa hari terakhir akhirnya terhenti akibat diguyur hujan lebat.

Asap di Lahore, di mana situasinya paling kritis, tingkat partikel mencapai PM (Partikulat) 2.5 telah turun menjadi 159 PM berdasarkan data PakistanAirQuality.

Tapi yang terlihat bagus untuk Pakistan masih sangat buruk. Angka 159 ini enam kali lebih tinggi dari batas aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kabut Asap di Punjab, Pakistan 2017 (Screenshoot TV)

Pakistan menduduki peringkat ketiga di dunia – di belakang Tiongkok dan India – untuk jumlah kematian akibat polusi.

Menurut satu ukuran dari Institute for Health Metrics and Evaluation, sebuah lembaga penelitian yang didirikan oleh Yayasan Gates menyebutkan 125.000 orang terbunuh setiap tahunnya

Angka tersebut jauh melampaui perkiraan 60.000 orang yang tewas dalam pertempuran bertahun-tahun melawan ekstremisme.

“Saya tidak ingin mengecilkan risiko ekstremisme militan, tapi kita harus mengerti bahwa warganya lebih rentan terhadap penyakit di udara daripada teroris bersenjata di lapangan,” tulis senator oposisi Sherry Rehman di surat kabar Express Tribune minggu ini.

“Kita harus bertindak dan kita harus bertindak sekarang.”

Kabut Asap di Lahore, Pakistan 2017 (Screenshoot TV)

Namun pemerintah Pakistan hampir tidak memiliki data polusi yang dapat diandalkan. Sehingga sulit untuk mengatakan dengan pasti mengapa kabut asap telah menjadi sangat pekat, terutama selama dua tahun terakhir. Apalagi mengatasi penyebab polusi asap.

Penyebab polusi udara ini sudah jelas termasuk emisi industri yang tidak terkendali, jutaan kendaraan yang kurang terawat, kurangnya pengelolaan sampah dengan berton-ton sampah sering dibakar di jalanan. (asr)

Sumber : Economic Times/Indiatimes