Tentara Irak Membebaskan Wilayah Kekuasaan Pertahanan Terakhir ISIS di Wilayah Anbar, Irak

Epochtimes.id- Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi memberikan ucapkan selamat kepada angkatan bersenjata dan rakyat Irak setelah pembebasan wilayah Rawa, sebagai basis negara ISIS di Provinsi Anbar Barat, Irak.

“Kami juara membebaskan Rawa dalam waktu singkat dan melanjutkan penyatuan kawasan Jazeera serta padang pasir dan mengamankan perbatasan Irak,” kata Abadi dalam sebuah pernyataan pada Jumat (17/11/2017) dilansir dari Iraqinews.com.

“Pembebasan Rawa dalam beberapa jam menunjukkan kekuatan dan kemampuan angkatan bersenjata kita serta kesuksesan rencana pertempuran tersebut,” tambahnya.

Ditambah dengan Menteri Dalam Negeri Irak mengatakan bahwa kehadiran ISIS berakhir setelah pembebasan Rawa di Anbar barat.

Komandan operasi Jazeera, Letjen Abdul Amir Yarallah mengumumkan, satu jam sebelumnya, pembebasan Rawa dan menaikkan bendera Irak di atas bangunan di wilayah yang dikuasai.

Ini terjadi setelah komando mengumumkan pembebasan banyak distrik di kota tersebut.

Sebelumnya pada hari itu, War Media Cell mengatakan operasi diluncurkan saat subuh Jumat untuk “pembebasan Rawa”.

Kepala Komite keamanan Dewan Provinsi Anbar, Naeem al-Kaoud, mengatakan bahwa operasi untuk merebut kembali Rawa mungkin tidak akan memakan waktu lebih dari 24 jam. Saat itu sebagian besar militan IS telah melarikan diri ke Suriah.

Tentara Irak mengumumkan pada Kamis lalu mendirikan sebuah jembatan terapung antara Annah dan Rawa.

Perdana Menteri Haidar al-Abadi juga mengumumkan pada Jumat pembebasan Qaim dalam waktu singkat. Pasukan juga membebaskan daerah Ebeidi dan Krabla di Anbar barat.

Operasi diluncurkan, akhir Oktober, untuk membebaskan kota Qaim dan Rawa.

Kedua kota itu sebelumnya dikuasai oleh kelompok ekstremis sejak tahun 2014, ketika menduduki sepertiga dari Irak untuk memproklamirkan sebuah “kekhalifahan” Islam.

PBB mencatat perang melawan IS menyebabkan lima juta warga mengungsi. (asr)