Argentina Deteksi Sinyal Panggilan Satelit Diduga dari Kapal Selam yang Hilang

EpochTimesId – Argentina berharap bahwa 44 awak kapal kapal selam angkatan laut Argentina yang hilang ditemukan dalam kondisi hidup. Harapan tersebut muncul menyusul kementerian pertahanan mengatakan bahwa kapal tersebut kemungkinan mencoba untuk berkomunikasi melalui satelit, akhir pekan kemarin.

Misi pencarian sedang dilakukan di Atlantik Selatan yang dipenuhi badai, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters. Kementerian Pertahanan negeri Samba mengatakan sebanyak tujuh panggilan telepon satelit gagal yang masuk, diyakini berasal dari kapal selam ARA San Juan.

Kemungkinan tanda kru mencoba untuk membangun kembali saluran komunikasi. Sinyal, pada akhir pagi dan sore hari, berlangsung antara empat dan 36 detik, kata kementerian tersebut, Sabtu (18/11/2017) waktu setempat.

Argentina bekerja untuk melacak lokasi tersebut dengan bantuan perusahaan Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya. Namun mereka mengatakan bahwa perusahaan AS itu memang mengkhususkan diri pada komunikasi satelit.

Tidak segera jelas jenis panggilan apa yang mungkin telah coba dilakukan kapal selam yang hilang. Namun kapal selam yang terkena serangan di bawah air, biasanya mengambangkan suar lokasi yang dikenal sebagai EPIRB ke permukaan yang kemudian dapat mengeluarkan sinyal darurat melalui satelit.

Sayangnya, angin ribut dan gelombang setinggi lebih dari 20 kaki di Atlantik Selatan menghalangi pencarian internasional untuk kapal selam Argentina itu. Lokasi terakhir yang dikonfirmasi dari kapal buatan Jerman adalah 432 km (268 mil) dari pantai Atlantik selatan Argentina pada hari Rabu (15/11/2017) lalu.

Angkatan Laut AS mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan misi penyelamatan laut ke Argentina dari California untuk mendukung usaha tersebut. Dengan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh dan dua kapal yang mampu menyelamatkan orang-orang dari kapal selam sampai tiba dalam beberapa hari mendatang.

Negara-negara lain seperti Chile hingga Afrika Selatan telah menawarkan bantuan, kapal laut dan pesawat Argentina juga sudah menjelajahi laut selatan.

“Namun badai yang melanda dengan diiringi angin kencang dan ombak setinggi lebih dari 6 meter (20 kaki) telah mengganggu visibilitas dan pergerakan di daerah tersebut. Warna dan desain kapal selam, yang bertujuan untuk menyamarkan kapal di permukaan laut, juga menimbulkan kesulitan,” kata juru bicara Angkatan Laut, Enrique Balbi.

“Rencana pencarian adalah terus berlanjut sepanjang malam dan pagi hari, tergantung kondisi cuaca,” kata Balbi kepada wartawan. Cuaca diperkirakan akan membaik pada hari Minggu, katanya.

Pencarian 80 persen wilayah yang awalnya ditargetkan untuk operasi tersebut tidak menghasilkan tanda-tanda kapal tersebut, namun awak kapal harus memiliki persediaan makanan dan oksigen yang cukup, Balbi menambahkan.

Pencarian dramatis telah memikat bangsa dari 44 juta orang, yang baru-baru ini berkabung atas tewasnya lima warga mereka karena terbunuh saat seorang supir truk sewaan menabrak jalur sepeda di New York City.

Di resor dan kota nelayan Mar del Plata, di mana kapal selam itu dijadwalkan untuk tiba sebelum menghilang, sebuah Misa Katolik diadakan untuk menghormati para awak kapal.

Banyak anggota keluarga anggota kru menunggu kabar di pangkalan angkatan laut kota tersebut. “Kami berharap ini akan segera berakhir hanya sebagai kenangan buruk,” ujar Maria Morales, ibu anggota kru Luis Esteban Garcia, kepada wartawan.

Pesan dukungan dituangkan dari seluruh dunia. Paus Francis, seorang Argentina, berdoa ‘dengan sungguh-sungguh’ agar kru segera ditemukan.

Angkatan laut Argentina mengatakan pemadaman listrik pada kapal mungkin telah menurunkan komunikasinya. Protokol memanggil kapal selam ke permukaan jika komunikasi hilang.

Jika pencarian berakhir dengan tragedi, episode tersebut bisa membuat catatan keselamatan negara itu menjadi sorotan, dengan potensi implikasi politis bagi Presiden Mauricio Macri.

Pemerintah kanan-tengah itu telah menetapkan target ambisius untuk memotong pengeluaran pemerintah. Dia mengatakan kepada Reuters pada bulan Maret bahwa mereka memiliki sedikit dana untuk mengganti armada militer yang sudah ketinggalan zaman, tanpa membeli pesawat terbang untuk melatih pilot.

ARA San Juan diresmikan penggunaannya pada tahun 1983. Fakta ini menjadikannya yang terbaru dari tiga kapal selam di armada angkatan laut.

Dibangun di Jerman oleh Nordseewerke, kapal itu menjalani perawatan paruh waktu pada tahun 2008 di Argentina yang mengharuskan pemotongan lambungnya menjadi dua dan mengelasnya kembali, menurut kantor berita negara, Telam.

Nordseewerke sekarang termasuk dalam kelompok industri Jerman Thyssenkrupp AG, yang tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar di luar jam kerja reguler.

Carlos Zavalla, seorang komandan angkatan laut, mendesak orang-orang yang dicintai agar tidak menyerah. “Sejauh ini, satu-satunya hal konkrit adalah kurangnya komunikasi,” kata Zavalla di saluran TV A24. “Itu saja.” (waa)