Pengedar Narkoba Divonis Bayar Biaya Pemakaman Pecandu Overdosis

EpochTimesId – Hukuman mati, penjara dan denda adalah hukuman yang sudah wajar bagi pengedar narkoba. Namun di Amerika Serikat, seorang pengedar narkoba justru dihukum untuk membayar biaya pemakaman bagi pecandu narkoba yang meninggal dunia karena over dosis.

Pengedar narkoba dari Cincinnati, Michael Chandler, diperintahkan untuk membayar biaya pemakaman bagi korban over dosis sebagai bagian dari hukumannya. Pria berusia 29 tahun itu tentu saja juga dijatuhi hukuman 200 bulan penjara, (lebih dari 16 tahun) karena mendistribusikan fentanil.

Dalam vonis hakim, Chandler diminta untuk membayar lebih dari $US 9.000 biaya pemakaman korban over dosis. Seperti dikutip The Epoch Times dari NBC WLWT, Jumat (24/11/2017).

Biaya tersebut dihitung sebagai restitusi untuk kematian overdosis yang secara langsung diakibatkan oleh distribusi narkoba oleh Chandler.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) fentanil adalah pereda nyeri opioid sintetis yang disetujui untuk mengobati rasa sakit yang parah. Ini adalah 50 sampai 100 kali lebih manjur daripada morfin dengan efek seperti heroin. Sebagian besar kasus overdosis terkait dengan fentanil sintetis ilegal, yang dijual melalui pasar obat-obatan ilegal.

Korbannya adalah seorang remaja berusia 17 tahun dari Campbell County. Dalam dakwaan ia disebutkan overdosis fentanyl.

Fentanyl dilacak berasal dari Chandler setelah gugus tugas narkoba dari Campbell County, Hamilton County, dan DEA mulai menyelidiki overdosis. Nama remaja itu tidak disebutkan oleh pihak berwenang.

Menurut WLWT, overdosis terjadi pada tanggal 20 April 2016. Korban meninggal tidak lama setelah dia menelan fentanil.

Ketika surat perintah penggeledahan dilakukan di rumah Chandler di Lowell Avenue, Cincinnati, penyidik menemukan 28 gram kokain, pistol, amunisi, dan peralatan obat lain-lain.

Pada bulan Mei tahun ini, Chandler mengaku bersalah atas enam kasus distribusi obat ilegal. Bulan ini dia dijatuhi hukuman di pengadilan federal.

Beberapa bulan yang lalu, pihak berwenang menyita sejumlah besar fentanil di Long Island, New York.

Pada hari Sabtu, 28 Oktober, pihak berwenang Long Island mengumumkan penyitaan 750 gram fentanil dari sebuah rumah di Pantai Mastic.

“Sekumpulan opioid mematikan itu baru saja datang dikirim dari China,” ujar Komisaris Polisi Daerah Suffolk, Timothy Sini kepada CBS New York.

Menurut Sini, pihak berwenang menyita opium sintetis itu yang cukup untuk melayani permintaan 1 juta dosis.

“Itu cukup potensial untuk membunuh ratusan ribu jiwa,” sambung Sini.

Fentanil adalah obat penghilang rasa sakit opioid sintetis, disetujui untuk mengobati rasa sakit yang parah, biasanya sakit kanker stadium lanjut.

Terlepas dari bahan kimia yang mematikan tersebut, pihak berwenang juga menyita $us 7.400 uang tunai. Mereka juga menyita dua ponsel, dan mobil Mercedes Benz 2007.

Sini menambahkan, departemennya bekerja dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri, Bea Cukai dan Patroli Perbatasan, dan Dinas Pos AS. Polisi menangkap tiga orang di rumah tersebut, salah satunya, Corey Robinson, 24 tahun, yang sudah didakwa melakukan kejahatan kepemilikan zat berbahaya. Dua tersangka lainnya adalah Thomas Moore, 41, dan Daequane Rickenbacker, 25 tahun. (waa)