Miris, 300 Anak-anak di Afghanistan Direkrut dan Dilatih di Kamp Pelatihan Militan ‘Daesh’

Epochtimes.id- Pejabat lokal di Provinsi Jawzjan Utara, Afghansitan menyebutkan sekitar 300 anak-anak Afghanistan berada di bawah pelatihan militer Islamic State (IS) atau secara lokal dikenal sebagai kelompok teror Daesh.

Laporan ini dikonfirmasi oleh pejebat tersebut kepada media lokal setempat Ariananews.af.

Laporan ini juga menyebutkan lebih dari 80 persen distrik Darzab di Provinsi Jawzjan berada di bawah kendali Daesh dan kelompok teror semakin menguasai di seluruh provinsi.

Anggota Dewan Provinsi Jawzjan setempat mengonfirmasi tentang kebenaran berita tersebut.

Sejumlah faktor seperti kemiskinan disebutkan menjadi celah terbesar bagi kelompok militan untuk merekrut orang-orang agar bersimpati dengan gerakan mereka.

Tentara Afghanistan mengganti slogan IS dengan bendera Afghanistan (Ariananews.af)

“Sebagian besar keluarga dipaksa karena kemiskinan untuk menyerahkan anak-anak mereka ke kelompok teror Negara Islam,” kata sumber itu.

Menurut mantan gubernur distrik Darzab, Negara Islam Provinsi Khurasan (IS -K) secara massif melakukan indoktrinasi dan mencuci otak anak-anak Afghanistan yang menurutnya sangat memprihatinkan.

Kantor Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan di Provinsi Utara juga mengonfirmasi menerima laporan tentang merekrut anak-anak menjadi simpatisan Daesh.

Atas insiden ini kelompok pegiat HAM mendesak kepada pemerintah untuk segera bertindak.

Negara Islam Khurasan (IS -K) muncul terutama di bagian timur negara itu pada tahun 2014 sebagai cabang Negara Islam Syria dan Irak (ISIS).

Sejak mengukuhkan basis, Daesh telah menjadi target serangan secara rutin oleh serangan udara Afghanistan dan Amerika Serikat di Provinsi Nangarhar timur.

Presiden Afghansitan Ghani mengklaim setelah kembali dari Azerbaijan bahwa ISIS sekarang melarikan diri dari Afghanistan.

Anak-anak yang direbut oleh IS (Ariananews.af)

Namun demikian kepala dewan provinsi provinsi Nangarhar mengatakan beberapa hari yang lalu bahwa kelompok teror tersebut telah menguasai sebagian penting dari distrik Khogyani di Provinsi tersebut.

Laporan Institut Ekonomi dan Perdamaian  atau The Institute for Economics & Peace (IEP) melaporkan Indeks Terorisme Global (GTI) 2016 menyebutkan  Afghanistan jumlah korban tewas dan serangan teroris nomor dua paling berbahaya di dunia.

Data yang berhasil dihimpun oleh lembaga ini terjadi 4,574 jiwa korban tewas disertai 1.342 insiden dan 5.5075 terluka. Sejak 2000-2016 korban tewas akibat serangan teror telah mencapai 27,999 jiwa.

Kelompok teror di Afghanistan mulai dari Taliban hingga Negara Islam Khurasan. (asr)

Sumber : Ariananews.af/Visionofhumanity.org