5 Ekor Gajah Termasuk yang Lagi Mengandung Mati Ditabrak Kereta Api di India

Epochtimes.id- Insiden tragis menimpa terhadap lima ekor gajah liar pada Minggu dini hari waktu setempat di Negara Bagian Assam, India, (10/12/2017).

Seluruh gajah tersebut mati menggenaskan setelah ditabrak kereta api di sebuah kebun teh di distrik Sonitpur. Salah satunya adalah gajah yang sedang hamil.

Melansir dari India Today, pejabat kehutanan setempat mengatakan kronologi tabrak maut  terjadi di Bamgaon Tea Estate, di Chariduar, distrik Sanitpur.

Kepala Konservator Hutan, P Shiv Kumar mengatakan Guwahati-Naharlagun Intercity Express menabrak mereka saat gerombolan gajah tersebut mencoba untuk menyeberangi jalur kereta api.

Empat gajah betina, termasuk yang sedang hamil, dan seekor gajah jantan langsung terbunuh di tempat. Sedangkan anak gajah yang lahir prematur tewas setelah ikut keluar dari perut induknya karena dampak tabrakan tersebut.

“Pejabat kehutanan mencoba untuk menemukan dua gajah lainnya, yang merupakan bagian dari kelompok tersebut,” kata Kumar.

Dia menambahkan gajah yang mati dikremasi setelah digelar pemeriksaan pasca ditabrak kereta besi.

Menurut Kumar, gajah liar sering keluar dari Taman Nasional Nameri terdekat untuk mencari makanan. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, kawanan dari sekitar 70 gajah tersesat ke daerah tersebut, di dekat lokasi kecelakaan.

Forum LSM Assam Environmental mengungkapkan kesedihan mendalam dan mengecam insiden tersebut. Lembaga ini menilai kurangnya perencanaan ketika pembangunan proyek tersebut.

Sementara, Dr Bibhab Talukdar dari LSM Aaranyak menyebut insiden tersebut sangat memalukan untuk negara bagian seperti Assam. Pasalnya, 40 gajah mati secara tak wajar selama 100 hari terakhir.

Seorang aktivis satwa liar lainnya, Pranoy Bordoloi, mengatakan pembangunan jalur kereta api yang melintasi area konservasi mengakibatkan kematian setidaknya 225 gajah sejak 2006 silam.

Mantan penjaga suaka margasatwa dari Taman Nasional Kaziranga, Jayanta Kumar Das, mengatakan menyerahkan proyek di atas lahan hutan untuk pengembangan adalah resep bencana dan menyebabkan kejadian tragis semacam itu.

Dia menuntut intervensi segera dari pemerintah Assam karena insiden semacam itu menciptakan nama yang buruk untuk Negara Bagian Assam.

Meningkatnya kasus konflik manusia-hewan di Assam telah menjadi perhatian utama badan konservasi dan satwa liar. Sebagai akibat penggundulan hutan dalam skala besar untuk pembangunan, gajah telah kehilangan habitat alami mereka.

Gajah adalah spesies utama, dan diberi perlindungan tertinggi oleh Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar India (WPA), 1972.

‘Gajah Asia Assam’ telah dinyatakan ‘terancam’ oleh Perhimpunan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Menurut sensus gajah, pada tahun 2011 ada 5.620 gajah di India. (asr)

Sumber : IndiaToday