Arab Saudi, Pakistan dan Bangladesh di Antara Negara Terkena Penarikan Massal Susu Formula Lactalis

Epochtimes.id- Skandal susu bayi tercemar yang terkena imbas sekitar 30 negara berkembang, karena perusahaan raksasa susu Prancis Lactalis menarik peredaran jutaan produk secara global karena kekhawatiran akan kontaminasi salmonella.

Lactalis telah me-recall beberapa juta produk susu bayi awal bulan ini.

Pada hari Kamis, perusahaan memperluas penarikan kembali ke semua produk yang dibuat di pabriknya di Craon di Prancis barat sejak Februari “sebagai tindakan pencegahan.”

Dalam sebuah pernyataan, Lactalis meminta maaf kepada pelanggan dan mengatakan penyelidikan mengonfirmasi di lokasi produksi Craon. Produksi kini sudah dihentikan.

Otoritas kesehatan Prancis mengatakan sekitar 26 bayi jatuh sakit pada awal Desember terkait dengan produk Lactalis.

Gejala infeksi salmonella meliputi kram perut, diare dan demam. Kebanyakan penderita sembuh tanpa pengobatan.

Juru bicara Lactalis Michel Nalet mengatakan pada hari Kamis bahwa recall terbaru mengenai imbas sekitar 30 negara namun tidak disebutkan secara lengkap negara-negara tersebut.

Sebuah daftar pemerintah Prancis awal bulan ini mengatakan negara-negara yang terkena dampak termasuk Inggris, Yunani, Tiongkok, Pakistan, Bangladesh, Arab Saudi, Maroko, Sudan, Peru dan Kolombia.

Amerika Serikat merupakan pasar utama bagi Lactalis namun tidak terpengaruh oleh recall. Perusahaan ini memiliki lokasi produksi di 47 negara, termasuk Amerika Serikat.

Produk yang terkena dampak meliputi susu bayi yang dijual dengan merek Picot, Milumel dan Pepti.

Lactalis adalah salah satu produsen susu terbesar di dunia termasuk keju merek President dan Galbani and susu Parmalat.

Perusahaan yang dikelola secara pribadi dan dikelola keluarga yang berkantor pusat di Laval di Prancis barat, memiliki 75.000 karyawan di 85 negara dan pendapatan tahunan sekitar 17 miliar euro. (asr)

Sumber : Arabnews