Oman Menolak Laporan Kelompok HAM “Bekerja Seperti Robot” Tentang Kondisi PRT di Negaranya

Epochtimes.id- Komisi Hak Asasi Manusia yang didukung pemerintah Oman telah menolak sebuah laporan yang diterbitkan oleh Human Rights Watch pada 14 November mengenai kondisi pekerja wanita domestik Tanzania di Oman yang berjudul: “Saya bekerja seperti robot.”

Komisi HAM Oman (OHRC), mengatakan dalam sebuah pernyataan membantah bahwa penganiayaan pekerja rumah tangga merupakan fenomena yang meluas.

Komisi HAM Oman ini juga mendesak HRW untuk lebih objektif saat mengumpulkan data.

Lembaga pemerintahan Oman ini menuding para pekerja HAM tidak pergi ke Oman untuk memverifikasi tuduhan terhadap pekerja Tanzania.

Sebagai gantinya mereka pergi ke Tanzania-berpose sebagai turis-untuk melakukan wawancara mereka.

Peta Oman (Istimewa)

Judul laporan tersebut menyindir bahwa pelecehan dilembagakan di negara tersebut.

“Ini adalah laporan kedua di mana organisasi tersebut berfokus pada pekerja wanita domestik di Oman, setelah laporan pertamanya terbit pada 2016 berjudul” Ba’aouni “(Saya Terjual),” kata OHRC.

OHRC menambahkan bahwa pihaknya mempelajari dengan seksama semua laporan yang diterbitkan oleh organisasi lokal, regional dan internasional mengenai situasi dan kondisi hak asasi manusia di Kesultanan.

Lembaga ini mengatakan berdasarkan kewenangan dan yurisdiksi yang ditetapkan dalam Undang-undang pendiriannya No. 124/2008.

Laporan HRW

Komisi ini bertanggung jawab untuk memantau dan memperbaiki pelanggaran. Selanjtunya data dikumpulkan dan dianalisis serta dipublikasikan.

Laporan tersebut didasarkan pada serangkaian wawancara yang dilakukan oleh Human Rights Watch pada bulan Oktober dan November 2016, dan yang lainnya di bulan Februari 2017.

Laporan ini membahas beberapa undang-undang dan peraturan perburuhan tentang pekerja rumah tangga Oman.

Komisi Sains dan Teknologi Tanzania juga mengecam laporan tersebut.

Saat ini ada sekitar 140.000 pembantu rumah tangga di Oman sekarang, menurut Pusat Statistik dan Informasi Nasional (NCSI). Sekitar 30 juta riyal dihabiskan untuk gaji para pelayan setiap tahunnya. (asr)

Sumber : Gulfnews/HRW