Unjuk Rasa Merebak di Iran, KBRI Tehran Imbau WNI untuk Meningkatkan Kewaspadaan

Epochtimes.id- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tehran, Iran mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berada di Iran atau menuju Tehran untuk terus meningkatkan kewaspadaan sehubungan dengan gejolak yang tejadi di Iran.

“Sehubungan dengan meningkatnya aksi/kerumunan massa di Tehran dan berbagai kota lainnya di Iran, bersama ini kami sampaikan kepada seluruh masyarakat dan diaspora Indonesia agar pertama menghindari kerumunan massa yang mengganggu ketertiban dan keamanan umum,” tulis imbauan KBRI Teheran pada Senin (1/1//2018).

“Bagi WNI yang hendak beraktifitas di luar rumah diharapkan untuk selalu membawa identitas diri (ID/paspor/dan indentitas lainnya) untuk mengantisipasi adanya pemeriksaan keamanan di tempat umum,” sambungnya.

KBRI Teheran selanjutnya menimbau kepada seluruh WNI yang berada di Iran untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan komunikasi dengan sesama masyarakat dan diaspora WNI yang berada di Iran.

“KBRI Teheran dapat senantiasa dihubungi melalui nomor hotline (aktif 24 jam) +989129632269+989120067021+989120368591, atau di nomor +989121891952,” jelasnya.

Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan terjadi demonstrasi besar-besaran dengan ribuan peserta di kota-kota termasuk Teheran, Kermanshah, Zanjan, Arak, Shiraz, Bandar Abbas, Najafabad, Kashan, Ahvaz, Ardabil, Khorramabad, dan lainnya.

Salah satu video menunjukkan seorang pengunjuk rasa yang tampaknya telah ditembak langsung tepat di dada. Di video lain, orang-orang yang berada dalam kerumunan yang melarikan diri ditembak terlihat membawa seorang pemrotes yang terluka.

Aksi protes politik secara terbuka jarang terjadi di Iran, di mana aparat keamanan ada di mana-mana.

Tapi ada banyak ketidakpuasan atas tingginya tingkat pengangguran, inflasi, dan dugaan korupsi menjadi pemicu ketidakpuasan masyarakat.

Sejumlah aksi protes terkini telah mengubah isu-isu politik termasuk keterlibatan mahal Iran dalam konflik regional seperti di Suriah dan Irak.

Bahkan pada Kamis, ratusan orang turun ke jalan-jalan di Masyhad, salah satu tempat tersuci di Islam Syiah, untuk memprotes lonjakan harga dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah. Polisi menangkap puluhan orang seperti diungkap seorang petugas pengadilan. (asr)