Mengapa Para Kritikus Reformasi Pajak Salah

Oleh Daniel Lacalle, Kepala Ekonom, Tressis GestiĆ³n

Komentar arus utama tentang reformasi pajak sebagian besar negatif. Namun mengapa respon dari kalangan globalis begitu agresif?

Beberapa ekonom khawatir hal itu bisa menaikkan defisit. Namun, orang-orang yang sama tersebut tidak keberatan dengan belanja pemerintah Barack Obama, yang menghasilkan defisit tertinggi dalam sejarah negara tersebut.

Kolumnis New York Times Paul Krugman menulis dalam sebuah artikel bahwa “waktunya untuk meminjam,” setelah kenaikan utang sebesar $10 triliun selama pemerintahan Obama. Dan sekarang para analis ini khawatir dengan deficit tersebut?

Pemangkasan pajak memberdayakan warga negara, sementara belanja pemerintah memberdayakan birokrat, perusahaan-perusahaan kroni, dan status quo elit tersebut.

Hanya sektor-sektor yang didorong oleh subsidi dan birokrat-birokrat dapat mengatakan bahwa tarif pajak perusahaan saat ini di Amerika Serikat baik-baik saja dengan wajah lurus.

Tak heran bila sekelompok milyuner dan globalis bilyuner menentang pemotongan pajak tersebut. Dan itu bukan karena kemurahan hati. Jika Anda seorang multi milyader dan ingin membayar lebih banyak pajak, sangat sederhana: Anda dapat menyumbang ke Departemen Keuangan dan biarkan sisanya untuk penduduk saja. Sisa tersebut adalah menunjukkan sikap bergaya.

Alasan-alasan sebenarnya di balik oposisi tersebut adalah itu bagian dari bisnis para kritikus yang berasal dari handout (berita) atau pemberian pemerintah. Milik Anda tidak.

Mereka bisa hidup dengan tarif pajak yang tinggi karena mereka bisa menyewa ahli pajak untuk mengoptimalkan tagihan mereka. Anda tidak bisa melakukan itu. Yang lebih penting, pemerintahan besar sangat penting bagi sector-sektor kroni untuk mempertahankan bisnis-bisnis pencarian rente (usaha untuk meningkatkan pangsa kekayaan seseorang tanpa menciptakan kekayaan baru) mereka. Itu bukan untuk Anda.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan

Bagaimanapun, reformasi pajak tidak harus meningkatkan defisit jika, seperti yang bisa kita lihat dalam anggaran kongres, pengeluaran diskresioner (pilihan sesuai kebijaksanaan pengguna) dipotong di daerah-daerah yang tidak penting.

Juga tidak mengurangi pendapatan. Menutup kesenjangan pertumbuhan PDB saat ini, mencapai $1,6 triliun, kemungkinan akan membantu meningkatkan pendapatan. Pada saat yang sama, pemulangan sebagian dari modal US $2,5 triliun yang diparkir di luar negeri secara signifikan akan meningkatkan pendapatan dan penanaman modal AS.

Sebenarnya, reformasi pajak tersebut bisa membayar sendiri hanya dengan memulihkan laju pertumbuhan sebelum krisis. Amerika Serikat tidak dapat hanya menerima untuk bertumbuh pada tingkat lemah 2 persen. Ini dapat menutup celah pemulihan tersebut dan membawa kembali investasi yang telah dibawa ke luar negeri melalui kesepakatan-kesepakatan inversi atau ekspatriat (pengusiran) modal karena birokrasi dan perpajakan yang berlebihan.

Hanya sektor-sektor yang didorong oleh subsidi dan birokrat-birokrat yang dapat mengatakan bahwa tarif pajak perusahaan saat ini di Amerika Serikat baik-baik saja dengan pandangan lurus. Ini adalah salah satu tarif pajak korporat tertinggi di dunia, melebihi beberapa negara yang paling intervensionis (penganut intervensi) dari Uni Eropa.

Mereka berpendapat agar tarif pajak efektif tersebut lebih rendah. Jadi perusahaan AS di belahan dunia lainnya masih membayar antara tiga dan lima poin lebih banyak dalam pajak perusahaan daripada rata-rata negara maju.

Tapi di situlah letak kekeliruan mereka: Hanya sektor-sektor yang dekat dengan pemerintah mendapatkan keuntungan dari tarif pajak efektif yang lebih rendah.

Sebagian besar bisnis di Amerika Serikat membayar hingga 10 persen poin lebih banyak daripada rekan mereka di negara maju lainnya, menurut sebuah laporan oleh perusahaan konsultan pajak PriceWaterhouseCoopers.

Menurunkan tarif pajak nominal tersebut berarti lebih banyak investasi, yang telah macet dalam delapan tahun terakhir, dan lebih banyak pekerjaan. Tentu saja, reformasi pajak tersebut juga berarti lebih banyak uang untuk membayar dividen, membeli kembali saham, dan menurunkan utang.

Argumen paternalistik tersebut agar perusahaan-perusahaan tidak dapat memiliki pajak yang lebih rendah karena mereka mungkin menggunakan keuntungan mereka yang dihasilkan dengan susah payah dengan cara yang mereka sukai mengundang cemoohan.

Pelayanan publik yang baik adalah lebih baik dibiayai dalam ekonomi yang makmur dan berkembang, bukan di neraka pajak.

Memikirkan uang perusahaan-perusahaan tersebut harus berada di tangan pemerintah untuk belanja lebih banyak adalah menganjurkan malinvestasi dan kesalahan alokasi modal yang sama yang telah menyebabkan Amerika Serikat membukukan pertumbuhan produktivitas terendah dalam beberapa dasawarsa dan pemulihan yang buruk.

Argumen bahwa pemotongan pajak ini menguntungkan orang kaya tidak benar. Kelas menengah akan mendapatkan potongan standar dari $6.350 hingga lebih dari $12.000 untuk single wajib pajak, dan $12.700 sampai $24.000 untuk pasangan suami istri yang mengajukan bersama, menurut National Financial Officer Foundation. Ini akan menguntungkan 90 persen dari semua wajib pajak, naik dari 60 persen hari ini. Kredit pajak per anak akan meningkat dari $1.000 menjadi $1.600.

Jika kita melihat rata-rata rumah tangga dengan penghasilan $53.000, reformasi pajak tersebut akan meningkatkan disposable income (pendapatan sekali pakai) sebesar $6.000 (atau lebih dari 10 persen) per tahun.

Ini Pengeluarannya, bukan Potongannya

Sejarah pemotongan pajak di Amerika Serikat telah membuktikan bahwa penerimaan pajak meningkat kemudian karena aktivitas ekonomi yang lebih tinggi. Kennedy dan Reagan memotong semua pendapatan yang meningkat.

Pemotongan pajak Bush yang banyak dikritik juga dilakukan. Antara tahun 2004 dan 2007, pendapatan pajak federal meningkat sebesar $785 miliar, kenaikan empat tahun terbesar dalam sejarah A.S., menurut Departemen Keuangan, dengan penerimaan pajak penghasilan individual dan perusahaan meningkat 40 persen dalam tiga tahun setelah pemotongan pajak Bush.

Apa yang menyebabkan defisit melambung di Amerika Serikat dan di tempat lain adalah kenaikan belanja pemerintah. Pemerintah tidak dapat melihat ekonomi dan berkata, “Ini adalah pengeluaran saya. Berikan saya dana untuk menutupinya.”

Ini adalah sebaliknya. Sektor publik tidak ada kecuali ada sektor swasta yang berkembang dan menguntungkan. Dan belanja pemerintah harus dibatasi pada esensi pelayanan publik. Pemerintah memberikan layanan kepada pembayar pajak, yang membayarnya terlebih dahulu.

Itulah sebabnya pemotongan pajak sangat penting dan perlu dilaksanakan meski ada argumen defisit. “Pajak tidak bisa dipotong karena ada defisit” adalah argumen yang salah.

Karena jika kita mempercayainya, pajak tidak akan pernah dipotong dan akan selalu naik. Pemerintah akan selalu menggunakan seluruh kekuatan penganggaran belanja dan kapasitas utang mereka secara maksimal.

Mengambil 35 persen pendapatan keluarga dan bisnis telah mengubah Amerika Serikat dari suatu masyarakat yang memberi kemakmuran menjadi masyarakat yang melanggengkan kepemilikan hak istimewa. Dan itu adalah resep untuk stagnasi.

Ironisnya, pemotongan pajak adalah keadilan sosial. Perekonomian lebih efisien, sejahtera, dan sosial ketika keluarga dan bisnis mengelola lebih banyak uang mereka sendiri. Pemerintah tidak memiliki informasi lebih banyak tentang kapan dan bagaimana membelanjakan uang. Begitu juga, kesejahteraan tidak terluka oleh pemotongan pajak. Kebijakan kesejahteraan terbaik adalah pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, bukan memiliki hak-hak istiewa dan subsidi-subsidi.

Pelayanan publik yang baik adalah lebih baik dibiayai dalam ekonomi yang makmur dan berkembang, bukan di neraka pajak. Seluruh Uni Eropa adalah mesin utang dimana sebagian besar layanan publik dibiayai dengan utang, dan kami telah melihat hasil bencana dari kebijakan tersebut dalam pertumbuhan, lapangan kerja, dan kesejahteraan, terutama di wilayah pinggiran dan Prancis.

Reformasi pajak harus terjadi, dan sebaiknya mengikuti pemotongan belanja dan anggaran berimbang. Namun jika kita mulai dengan para politisi yang memutuskan anggaran tersebut, insentif-insentif buruk, yang disengaja dan tidak masuk akal, agar sistem tersebut tidak akan membiarkan pajak turun.

Pemerintah perlu mengetahui batasan-batasan mereka dan berhenti memandang perusahaan dan keluarga seolah-olah mereka adalah ATM. (ran)

Daniel Lacalle adalah kepala ekonom di pengelola investasi Tressis dan penulis “Escape From the Central Bank Trap,” diterbitkan oleh BEP.

ErabaruNews