Kekhawatiran Seorang Anak Tentang Nasib Ibunya yang Ditahan di Tiongkok

Penduduk Ottawa yang ibunya ditahan di Tiongkok karena kepercayaan spiritualnya mengatakan bahwa sebuah pembaruan mengenai kasus tersebut membuatnya khawatir dengan nasib ibunya.

Ibu Hongyan Lu, Huixia Chen, ditangkap karena latihan Falun Gong pada tanggal 3 Juni 2016, dan telah ditahan secara sewenang-wenang sejak saat itu.

Lu mengatakan bahwa kerabatnya di Tiongkok mendapat pemberitahuan minggu ini kurang dari 24 jam sebelumnya bahwa ibunya akan diadili pada 4 Januari.

“Persidangan berlangsung sekitar satu jam setengah, tapi tidak ada keputusan yang dibuat. Pengadilan hanya mengatakan akan memakan waktu beberapa hari untuk mengumumkan keputusan tersebut.”

Falun Gong, juga disebut Falun Dafa, adalah latihan meditasi tradisional Tiongkok yang mengajarkan para praktisinya tiga prinsip dasar Sejati, Baik, Sabar. Ajaran spiritual tersebut telah menjadi sasaran penganiayaan berat oleh rezim komunis di Tiongkok sejak tahun 1999.

Chen diadili untuk pertama kalinya pada tanggal 12 Mei 2017, namun sidang tersebut ditangguhkan tanpa batas waktu setelah pengacaranya berhasil membuktikan bahwa bukti yang dibuat tersebut adalah diperoleh dari Chen di bawah siksaan. Kerabat Chen juga menerima pemberitahuan tentang persidangan tersebut kurang dari 24 jam sebelum persidangan dimulai.

Lu mengatakan bahwa dia sangat khawatir dengan ibunya, yang telah mengalami penyiksaan saat berada di dalam tahanan.

“Kami telah menghubungi Global Affairs Canada. Mereka mengatakan mereka akan maju ke Kedutaan Besar Kanada di Beijing,” kata Lu.

Chen adalah subyek tindakan mendesak Amnesty International. AI menyerukan agar pembebasannya segera dan tanpa syarat, yang menyatakan bahwa dia telah ditahan semata-mata karena menjalankan hak kebebasan beragama dan berekspresi. (ran)

ErabaruNews