Mentalitas Kiamat adalah Motivasi di Balik Serangan ke Empat Penjuru

Chuan Ren

 Pada 4 Januari 2018 lalu tiba-tiba Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengumumkan digunakannya jalur penerbangan ke utara M503 secara resmi beserta rute connection terkait lain, hal itu telah menuai protes dari pemerintah Taiwan yang berpendapat dengan digunakannya jalur penerbangan yang belum disepakati bersama adalah penyusupan ke sisi timur garis tengah Selat Taiwan yang dapat mengancam keamanan wilayah udara Taiwan.

Sejak November tahun lalu, PKT telah berkali-kali mengirim pesawat tempurnya ke wilayah dekat Taiwan untuk melakukan penerbangan mengelilingi pulau.

Menurut pengamat, tingginya frekuensi tekanan dari PKT terhadap Taiwan telah merefleksikan sikap mentalitas kiamat dari PKT yang berniat “mengepung Taiwan menyelamatkan Korut” untuk meredakan tekanan yang sedang dialami PKT akibat ulahnya sendiri memanjakan Korut.

Tidak hanya di Taiwan, di Hongkong, PKT juga kerap melakukan aksi provokasi. Tanggal 27 Desember 2017 lalu, Kongres Rakyat Nasional PKT dengan bulat 158 suara meloloskan resolusi pengaturan kerja sama “satu wilayah dua keimigrasian” pada stasiun KA cepat di Hongkong Kowloon West Station. Pada 1 Januari 2018, puluhan ribu warga Hongkong turun ke jalan berunjuk rasa memprotes semakin parahnya sikap otoriter PKT belakangan ini.

Tanggal 1 Januari lalu, surat kabar AS “Daily Caller” menerbitkan artikel yang mengatakan, beberapa bulan terakhir ini banyak berita yang menunjukkan aktivitas pasukan pengukur PKT di daerah strategis Pakistan yakni di dekat Pelabuhan Gwadar.

PKT sedang merencanakan untuk membangun pangkalan militer baru berlokasi di Pelabuhan Gwadar dan Kepulauan Kewanee dekat perbatasan Iran. Dalam perundingan tiga Menlu di Beijing antara “RRT-Afganistan-Pakistan”, Menlu PKT menyatakan pihaknya mempertimbangkan untuk memperluas Proyek Koridor Ekonomi RRT-Pakistan senilai USD 57 milyar (765 triliun rupiah) hingga ke Afganistan.

Serangkaian aksi perluasan PKT menunjukkan bahwa demi menetralisir krisis eksistensi rezim komunis dan untuk mengalihkan kapasitas produksi, serta memastikan perekonomiannya tidak bermasalah, PKT sedang melakukan perluasan gila-gilaan, menarik banyak negara lain untuk menjadi kuli panggulnya.

Kian banyaknya bukti yang bermunculan menyatakan PKT sedang menghadapi tekanan luar biasa besar.

Tanggal 9 Desember lalu, PM Australia Turnbull secara terbuka mengecam PKT telah melakukan intervensi terhadap politik Australia, serta mengumumkan undang-undang baru anti-spionase dan anti-intervensi asing.

Dan sebelumnya PKT selalu menyangkal penjualan minyak bumi kepada Korut serta berkali-kali menyatakan bahwa PKT mentaati sepenuhnya sanksi PBB terhadap Korut.

Tanggal 2 Januari lalu, Ant Gold Service milik PKT membatalkan rencana transaksi pembelian US MoneyGram. Menurut informasi transaksi tersebut ditolak oleh pemerintah AS dengan alasan “mengancam keamanan negara”.

perusahaan jasa pengiriman uang moneygram
Logo Moneygram terlihat di luar sebuah bank di Wina, Austria, 28 Juni 2016. (Heinz-Peter Bader / Reuters)

Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat internasional telah bersikap waspada terhadap PKT, segala tindakan tidak terpuji PKT terus menghadapi tekanan yang sangat besar.

Terdesak oleh tekanan seperti ini, Departemen Perdagangan PKT merilis siaran pers yang menyebutkan pihaknya telah mentaati resolusi PBB tanggal 22 Desember 2017 mengenai tindakan penambahan sanksi terhadap Korut, yang mulai berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari.

Tanggal 3 Januari lalu BBC menerbitkan artikel berjudul North Korean Sanctions for Many Year, How to Do Business with Outside World?, di dalam artikel tersebut diungkap bahwa walaupun telah diberlakukan sanksi perdagangan selama bertahun-tahun namun Korut seolah tidak terpengaruh sama sekali.

Artikel BBC ini secara jelas menyebutkan: “Perdagangan terbesar Korut berasal dari RRT, dengan rasio mungkin mencapai 90%.”

Bisa dilihat, adalah PKT yang selama ini terus membantu Korut terbebas dari sanksi internasional, agar dapat terus mengembangkan senjata nuklirnya untuk mengancam umat manusia, hal ini secara tidak langsung mengungkap sikap PKT menghadapi krisis eksistensinya.

Mengapa tanpa mengindahkan kecaman dunia internasional PKT terus membantu Korut mengembangkan senjata nuklirnya untuk jangka waktu yang lama?

Mengapa “teman baik” PKT selalu adalah para diktator yang kejam? Mengapa PKT kerap menindas kedaulatan otonomi Hongkong dan memaksakan kekuasaan otoriter pada Hongkong?

Mengapa PKT kerap mengancam Taiwan dan memusuhi kebebasan demokrasi? Mengapa PKT mau menghabiskan banyak uang untuk menyuap politisi berbagai negara dan mengintervensi urusan dalam negeri mereka?

agresi militer
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara dalam konferensi pers akhir tahun di Taipei, Taiwan pada 29 Desember 2017. (Reuters / Fabian Hamacher)

Ini semua berakar pada paham ideologi komunis yang dipertahankan PKT. Adalah ‘kebencian’ yang bersumber dari paham komunis yang telah mengubah PKT menjadi organisasi ekstrim yang selalu memusuhi kemanusiaan, juga paham komunis yang telah membuat PKT bersikap ber-“mentalitas kiamat”, sehingga selalu melakukan berbagai konspirasi untuk memusuhi manusia dan menghancurkan masa depan manusia.

Untuk melindungi kepentingan kediktatorannya, PKT menggunakan “kebencian” untuk mendoktrin rakyat Tiongkok, membuat rakyat Tiongkok membenci Amerika, membenci Barat, membenci Jepang, membenci Taiwan, membenci Tibet, membenci kebebasan demokrasi, membenci nilai-nilai universal, membenci orang-orang yang berkultivasi “Sejati-Baik-Sabar” dan membenci semua yang dianggap “musuh” oleh PKT.

Menciptakan musuh di segala penjuru, inilah wujud sikap PKT dalam menghadapi ‘mentalitas kiamat’nya .

Sekarang PKT tengah menghadapi tekanan yang luar biasa besar, itulah sebabnya, untuk mengalihkan perhatian, PKT menyerang ke segala penjuru menciptakan kebencian. Tujuan akhirnya adalah menghasut kebencian rakyat Tiongkok terhadap yang berbau asing untuk mengukuhkan rezim PKT. (SUD/WHS/asr)

Sumber : Epochtimes.com