Kim Jong-un Marah dan Ancam Batalkan Partisipasi pada Olimpiade Pyeongchang

oleh Li Wenxin

Epochtimes.id- Korea Selatan berhasil mengajak Korea Utara ikut ambil bagian dalam Olimpiade Pyeongchang  melalui perundingan di Panmunjom yang baru diadakan kembali setelah 2 tahun lebih bersitegang.

Namun, baru-baru ini karena Kim Jong-un dibuat marah oleh ucapan Moon Jae-in sehingga pihak Korea Selatan mengindikasikan bahwa Korea Utara belum pasti berpartisipasi dalam ivent terbesar itu.

Pada konferensi pers menyambut Tahun Baru dan pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat baru-baru ini Moon memuji sikap garis keras Trump sehingga memungkinkan perundingan antar kedua Korea dapat terjadi. Moon juga mengatakan bahwa tujuan akhir dari perundingan tersebut adalah mencapai denuklirisasi semenanjung.

Ucapan-ucapan Moon tersebut telah membuat Kim Jong-un marah. Media Korea Utara dalam artikelnya yang diterbitkan pada 14 Januari 2018 menyebut penyampaian Moon Jae-in pada siaran pers itu adalah ‘omong kosong’, juga menyediakan platform untuk dialog yang bertujuan untuk denuklirisasi Korea Utara adalah ‘ucapan yang menyesatkan’.

Artikel menuduh Moon bersekongkol dengan Amerika Serikat untuk mengajak serta ambil bagian dalam acara olahraga demi mencapai denuklirisasi Korea Utara.

Artikel juga mengancam bahwa kereta api yang akan ditumpangi beserta para kontingen Korea Utara sekarang masih berada di Pyongyang. Kiranya harapan ‘orang lain akan memasak dan menghidangkan makanan enak buat Anda’ perlu dibuang jauh-jauh.

Untuk pernyataan ini analis berpendapat, ini mungkin sebagai indikasi bahwa kontingen Korea Utara belum tentu dikirim ke Pyeongchang.

Pernyataan media Korea Utara tersebut jelas bertolak belakang dengan pernyataan optimis media Korea Selatan selama ini.

Perundingan di Panmunjom yang dimulai dan diakhiri pada 9 Januari lalu langsung menghasilkan siaran pers bersama yang mengatakan kedua negara sepakat untuk melanjutkan pembicaraan militer di kemudian waktu dan Korea Utara berencana mengirim kontingennya untuk ambil bagian dalam Olimpiade Pyeongchang.

Pejabat Korea Utara yang hadir dalam perundingan itu juga mengatakan bahwa atlet Korea Utara yang dikirim mungkin bisa lebih banyak dari perkiraan. Dan pihak Korea Selatan pun langsung menanggapi dengan mengatakan, menyambut baik seluruh atlet, wartawan, pejabat pemerintah dan para cheerleading (pemandu sorak) mengikuti acara-acara Olimpiade Pyeongchang.

Perundingan antara kedua Korea tersebut memberikan kesan mulus kepada dunia, dan konflik kedua negara yang diperkirakan bisa menyulut peperangan tiba-tiba mereda.

Meskipun sejumlah pengamat sebelumnya sudah ragu-ragu terhadap maksud baik Kim mau mengirim atlit ke Pyeongchang. Mereka lebih percaya bahwa tujuan Kim sesungguhnya adalah ingin hubungan aliansi Korea Selatan – AS yang sudah berusia 70 tahun itu tidak berlanjut.

David Straub, seorang penanggungjawab urusan Korea Utara pada Deplu AS yang hadir dalam seminar di Lembaga Penelitian Ekonomi AS – Korea Selatan pada 9 Januari mengatakan, “Sebagian besar orang Korea Selatan termasuk saya dan para pakarnya semua berpandangan bahwa perundingan antar kedua Korea yang diadakan  di Panmunjom itu diperlakukan oleh rezim Kim Jong-un sebagai pengganjal dalam hubungan aliansi AS – Korsel.”

David Straub mengatakan, Kim Jong-un dapat menemukan alasan kapanpunia mau untuk menuduh Korea Selatan atau Amerika Serikat merongrong hasil perundingan dan kemudian melanjutkan tindakan masa lalunya.

Media Jepang ‘Mainichi shinbun’ dalam editorialnya yang berjudul ‘Dialog Dua Korea yang Baru Dilanjutkan Lagi Memerlukan Pengembangan Strategi untuk Menyingkirkan Krisis Saat Ini’ pada 10 Januari menyebutkan bahwa Korea Utara selama ini membentangkan spanduk rekonsiliasi nasional untuk mendesak diakhirinya latihan militer AS – Korea Selatan.

Oleh karena itu, perlu diwaspadai bahwa Korea Utara dapat menggunakan pembatalan mengikuti Olimpiade Musim Dingin sebagai alasan yang bertujuan untuk memaksa Korea Selatan mengalah dan memutuskan tidak lagi ikut dalam latihana militer aliansi. (Sinatra/asr)