Singa Putih Langka Lahir di Kebun Binatang Meksiko

ErabaruNews – Sebuah kebun binatang di kota Tlaxcala di Meksiko menyambut kelahiran seekor singa putih. Anak harimau spesies langka itu lahir di kebun binatang Altiplano Tlaxcala pada tanggal 28 Oktober 2018.

Bayi singa lahir dengan berat 1,5 kilogram dan panjang 9,8 inci. Singa kecil dalam kondisi sehat, seperti dikutip dati NTD.TV, Senin (29/1/2018).

Setelah anak singa putih dilahirkan, sang induk tidak dapat merawatnya. Anak singa lalu dirawat oleh para penjaga kebun binatang dan petugas kesehatan hewan.

Mereka memastikan bayi langka itu mendapat susu formula khusus. Pemberian susu formula direncanakanakan dihentikan, jika nanti anak singa dapat menyusu sendiri.

Kebun binatang Altiplano memiliki tiga singa putih lainnya, termasuk induk anak yang tiba di kebun binatang ini pada tahun 2015. Induknya diserahkan oleh Unit Pengelolaan Hewan (UMA) pada usia enam tahun.

Kebun binatang itu juga memiliki singa betina berusia dua tahun, yang tidak berhubungan dengan anak singa itu.

Anak-anak yang berkunjung ke kebun binatang akan diajak untuk menamai singa kecil itu. Nama singa putih kecil akan diumumkan pada 4 Februari 2018.

Singa kecil baru lahir ini nantinya diharapkan bisa menjadi daya tarik kebun binatang.

Singa putih adalah hewan buas dengan habitat asli di Timbavati, Afrika Selatan. Populasinya di Afrika Selatan saat ini diperkirakan tidak lebih dari sepuluh ekor.

Spesies singa putih memang spesies tersendiri, bukan karena albino atau kekurangan zat warna kulit. Chris McBride dalam bukunya The White Lions of Timbavati, seperti dikutip Kompas Travel dari whitelions.org mengabarkan bahwa singa putih adalah hasil mutasi langka yang terjadi pada singa kruger (Panthera leo krugeri).

Singa putih punya tantangan tersendiri dalam menjaga kelangsungan hidup. Warna kulit yang putih membuat mereka kesulitan berkamuflase di alam liar.

Akibatnya, mereka kesulitan berburu mangsa akibat terlalu mudah terdeteksi. Selain itu, singa putih juga memerlukan waktu relatif lebih lama untuk ber-reproduksi.

Dua hal itu diperkirakan menjadi penyebab utama nyaris punahnya jenis spesies singa putih. (waa)