Imigran Gelap Calon Penerima Amnesty Ditangkap karena Selundupkan Manusia ke Amerika

EpochTimesId – Agen Patroli Perbatasan Amerika Serikat menangkap dua penerima Aksi Tangguhan untuk Kedatangan Anak (DACA), di kawasan San Diego. DACA adalah program pengampunan (amnesty) sementara untuk imigran gelap yang masuk ke Amerika Serikat saat masih anak-anak dan remaja.

Calon penerima amnesty permanen dari Pemerintah Amerika Serikat itu diduga kuat terlibat aksi penyelundupan manusia dalam dua insiden terpisah.

Dalam kasus pertama, pada 25 Januari, agen menangkap dua orang asing ilegal di San Diego County, setelah menemukan dua kendaraan yang mencurigakan di daerah tersebut. Menurut siaran pers Bea Cukai dan Penjaga Perbatasan (CBP). Agen mengikuti salah satu kendaraan dan melakukan pemeriksaan imigrasi di sebuah pos pemeriksaan.

Sopir mobil tersebut, adalah seorang warga negara Meksiko dan penerima DACA berusia 22 tahun. Dia mengaku sedang melakukan tugas besar pertama untuk jaringan penyelundup.

“Dia juga mengakui bahwa dia berkoordinasi dengan pengemudi kendaraan lain untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan operasi Patroli Perbatasan di wilayah tersebut dan status pos pemeriksaan Patroli Perbatasan untuk membantu penyelundupan ilegal,” kata CBP.

Pria yang tinggal di Riverside County itu, mengatakan kepada agen CBP bahwa dia telah berhasil berpartisipasi dalam penyelundupan imigran gelap selama beberapa kali. Namun, peran sebelumnya hanya tugas bantuan.

Dia saat ini ditahan oleh Homeland Security untuk proses pendeportasian. Sebab tersangka melanggar persyaratan status DACA-nya. Harapannya untuk mendapatkan amnesty permanen dan status warga negara Amerika Serikat kini pupus sudah.

Agen kemudian menangkap seorang pria lainnya, seorang warga negara Amerika Serikat berusia 25 tahun. Dia dipastikan terkait dengan jaringan penyelundupan itu.

Pantai Torrey Pines, La Jolla, California, pada 11 Oktober 2015. (Brendan Smialowski/AFP/Getty Images)

Dalam insiden kedua, seorang warga melaporkan dugaan insiden penyelundupan manusia di dekat Pantai Negara Bagian Torrey Pines pada 24 Januari 2018.

Agen melakukan pemeriksaan imigrasi dan menemukan tiga pria di dalam kendaraan tersebut. Pengemudinya adalah seorang penerima DACA berusia 20 tahun, bersama sepupunya yang berusia 22 tahun yang merupakan warga negara Meksiko yang secara ilegal tinggal di Amerika Serikat. Seorang penumpang lagi adalah seorang pemuda berusia 21 tahun, yang juga imigran ilegal asal Meksiko.

Baik pengemudi maupun sepupunya mengakui keterlibatan mereka dengan jaringan penyelundupan manusia di wilayah tersebut. Sopir itu, yang berstatus penerima DACA kadaluarsa, kini mendekam di penjara federal.

Data dari Pusat Layanan Imigrasi dan Kewarganegaraan AS (USCIS), mengatakan bahwa 2.130 penerima DACA telah dicabut statusnya karena aktivitas kriminal dan genkster sejak awal tahun 2012.

Lebih dari 500 orang masih berada di AS, menurut statistik yang diberikan oleh USCIS kepada Senator Chuck Grassley, ketua Komite Kehakiman Senat.

Sebanyak 940 orang tidak ditemukan catatan tentang mereka, baik itu dideportasi, ditahan, atau dibebaskan di AS. Sementara 562 orang sudah dideportasi, dan sekitar 90 lainnya ditahan di penjara ICE.

Saat ini ada sekitar 700.000 penerima DACA di Amerika Serikat. Mereka rencananya akan mendapat amnesty atau pengampunan penuh dari pemerintah AS, sehingga berpotensi mendapatkan status kewarganegaraan. (waa)