Saat Presiden Afghanistan Tolak Telepon PM Pakistan Pasca Serentetan Teror di Kabul

Epochtimes.id- Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani tidak menerima telepon dari Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi yang menelponnya sehubungan dengan serentetan serangan baru-baru ini di Afghanistan.

Informasi ini dibeberkan oleh seorang sumber yang mengatakannya kepada TOLOnews pada Rabu (31/01/2018) lalu.

Menurut sumber istana kepresidenan, Abbasi menelpon Ghani pada Selasa malam untuk menyampaikan belasungkawa. Namun Ghani menolak untuk menerima teleponnya.

Sebaliknya Ghani mengirim delegasi termasuk Masoom Stanekzai, Kepala Direktorat Keamanan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri Wais Ahmad Barmak ke Pakistan untuk menyerahkan bukti yang berkaitan dengan serangan baru-baru ini di Kabul.

Peta Kabul, Afghanistan (Google)

Sumber tersebut menambahkan bukti tersebut akan dibagikan dengan tentara Pakistan.

Namun, sumber yang diperoleh Tolonews tak memberikan keterangan lebih lanjut.

Baca juga : Intelijen Pakistan Disebut Berada di Balik Serangan Teroris di Kabul

Pengiriman delegasi ini dilakukan setelah Kabul dilanda serangkaian serangan mematikan dalam 10 hari terakhir – yang menewaskan hampir 150 orang dan melukai ratusan lainnya.

Pasukan terlihat tak jauh dari lokasi Hotel yang diserbu gerilyawan bersenjata 20 Januari 2018 (SHAH MARAI/AFP/Getty Images)

Setelah serangan baru-baru ini di Afghanistan, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada para anggota Dewan Keamanan PBB bahwa Amerika Serikat tidak akan lagi berbicara dengan Taliban.

Trump mengecam serangkaian “kekejaman” di Afghanistan dan mengatakan bahwa AS tidak akan terlibat dalam pembicaraan dengan Taliban. Langkah demikian tak lain, AS berusaha untuk mengakhiri jalan buntu dalam perang terpanjang Amerika.

“Orang-orang yang tidak bersalah dibunuh kiri dan kanan. Bom, di tengah anak-anak, di tengah keluarga, melakukan pemboman, membunuh seluruh Afghanistan,” kata Trump.

“Jadi kita tidak ingin berbicara dengan Taliban. Mungkin ada kesempatan tapi akan lama sekali,” tambahnya.

Seorang pria yang terluka dibantu di lokasi ledakan di pusat kota Kabul, Afghanistan, Sabtu, 27 Januari 2018. (AP Photo / Massoud Hossaini)

Beberapa upaya untuk mengadakan pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban telah gagal.

Sementara itu, juru bicara Ghani Shahhussain Murtazawi telah mengatakan, “Taliban telah melewati garis merah dan hari ini pemerintah Afghanistan menganggap kewajibannya untuk menggunakan semua sumber daya dan sarana yang ada untuk melawan kelompok teroris.”

Namun, Dewan Perdamaian Tinggi Afganistan (HPC) mengatakan bahwa penyelesaian diplomatik terhadap konflik di Afghanistan harus diupayakan.

“Perdamaian tidak dapat dicapai dengan meningkatkan perang,” kata Wakil Kepala HPC Nadir Naeem.

“Saya berharap kepemimpinan pemerintah Afghanistan tetap membuka jendela untuk perdamaian,” tambahnya. (asr)

Sumber : Tolonews.com