Mercedes-Benz Minta Maaf pada Konsumen Tiongkok Telah Menulis Kutipan Dalai Lama

BEIJING / SHANGHAI – Mercedes-Benz meminta maaf kepada konsumen Tiongkok setelah menerbitkan sebuah pos Instagram yang menunjukkan salah satu mobil mewahnya beserta kutipan dari pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama yang diasingkan, yang dianggap Beijing sebagai separatis berbahaya.

Dalam sebuah pernyataan di resmi Weibo, platform serupa dengan Twitter, pada 6 Februari, pembuat mobil Jerman tersebut mengatakan telah dengan segera menghapus pos kontroversial itu, dan menawarkan permintaan maafnya kepada orang-orang Tiongkok, sebuah tanda bahwa merek-merek asing sedang tumbuh rasa khawatir terhadap rusaknya reputasi ketika mereka menyimpang dari sikap resmi Beijing pada isu-isu politik.

Dalam sebuah posting “Monday Motivation” di Instagram, Mercedes telah menunjukkan salah satu mobil putihnya di pantai bersama dengan sebuah kutipan yang dikaitkan dengan Dalai Lama: “Look at the situations from all angles, and you will become more open” (Lihatlah situasi dari semua sudut, maka Anda akan menjadi lebih terbuka).

Pos tersebut segera mendapat kritik dari netizen Tiongkok nasionalistis. Partai Komunis Tiongkok menyerang Tibet pada tahun 1949, dan sejak itu memaksakan kontrol keras terhadap cara hidup orang Tibet, terutama dalam hal penekanan terhadap agama Buddha Tibet mereka. Namun Partai tersebut terus-menerus mengumumkan pendiriannya bahwa Tibet adalah bagian dari Tiongkok.

Dalai Lama melarikan diri ke pengasingan di India pada tahun 1959 setelah orang Tibet mencoba dan gagal dalam sebuah pemberontakan untuk kemerdekaan.

Merek-merek asing di Tiongkok mencoba untuk merayu para pembeli Tiongkok yang telah tumbuh daya belinya, tetapi telah mendapat masalah dengan otoritas Tiongkok atas klaim-klaim teritorial.

Bulan lalu, perusahaan asing termasuk Delta Air Lines dan pembuat pakaian Spanyol Zara ditegur oleh pihak berwenang Tiongkok karena mencantumkan Taiwan dan Tibet sebagai negara-negara di situs mereka. Beijing mengklaim kedaulatannya atas kedua wilayah tersebut.

Situs Marriott International di Tiongkok ditutup oleh regulator setelah menimbulkan kegemparan serupa, mengundang boikot dari konsumen Tiongkok. (ran)

ErabaruNews