Amerika Tunjuk Laksamana Harry Harris Sebagai Duta Besar untuk Australia

EpochTimesId – Duta besar Amerika Serikat untuk Australia belum diisi sejak bulan September 2016. Kini Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Trump telah memberikan kepercayaan kepada Laksamana Harry Harris untuk menduduki pos tersebut, akhir pekan kemarin.

Harris, komandan tertinggi USPACOM (Komando Pasifik AS) selama ini selalu mengambil sikap keras terhadap ancaman militer di kawasan Asia Pasifik yang datang dari Tiongkok dan Korea Utara. Pihak berwenang Tiongkok pernah menuntut agar Washington memberhentikan laksamana tersebut.

Gedung Putih pada hari Jumat (9/2/2018) mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa Harry Binkley Harris, Jr. adalah seorang laksamana brilian dan berpengalaman. Dia memiliki pengetahuan luas tentang wilayah Indo-Pasifik dan memiliki keahlian kepemimpinan dan geopolitik.

Harris yang kini berusia 61 tahun pernah memimpin kapal perang dan pesawat tempur AS melakukan operasi navigasi bebas (Freedom of Navigation Operations,FONOPs) di wilayah Asia Pasifik. Operasi itu digelar untuk menantang kegiatan militer agresif negara-negara lain di wilayah ini, terutama Tiongkok.

Harris mengatakan bahwa ekspansi militer Tiongkok di Lautan Pasifik merupakan ancaman bagi wilayah tersebut. Ia menuduh Tiongkok membangun Tembok Besar Pasir dengan merujuk pada kegiatan reklamasi pulau-pulau di Laut Tiongkok Selatan dan menjadikannya sebagai pangkalan militer.

Sikap tegas Harris terhadap Tiongkok menyebabkan ketidakpuasan rezim Beijing sampai mereka menuntut pemerintah AS memecat Harris. Media corong PKT juga melaporkan bahwa ibunda Harris adalah seorang bangsa Jepang, jadi mungkin ia bersikap lebih mendukung Jepang.

Ian Hall, seorang profesor ilmu hubungan internasional di Griffith University Australia mengatakan bahwa penunjukan Harris sebagai duta besar untuk Australia akan membuat Beijing merasa tidak nyaman. Tapi bagi Australia hal ini adalah pilihan yang terbaik.

Ian Hall mengatakan, Harris sangat memahami arti penting koalisi. Dia juga mampu meyakinkan Canberra bahwa otoritas Washington akan tetap berpartisipasi dalam urusan kawasan tersebut, serta memastikan bahwa komitmen terhadap sekutu-sekutunya akan tetap berlanjut.

Pada masa lalu, presiden AS kadang akan menunjuk pendukungnya atau teman dekat untuk menduduki jabatan duta besar Australia. Trump kali ini sengaja menunjuk seorang laksamana laut yang bersikap tegas terhadap Tiongkok, yang jelas-jelas akan membuat senang Canberra.

Tahun lalu, Canberra semakin prihatin dengan infiltrasi Tiongkok terhadap Australia. Pada tahun 2017, media Australia mengungkap serangkaian laporan penyelidikan yang menarik perhatian.

Laporan itu berkaitan dengan infiltrasi Tiongkok terhadap badan pemerintah Australia, bisnis dan akademisi, serta kontrol terhadap mahasiswa asal Tiongkok yang tengah menempuh studi di Australia.

Pada bulan November tahun lalu, pemerintahan Perdana Menteri Australia Malcolm Turhbull dalam kebijakan luar negeri yang baru dirilis mengemukakan bahwa Australia akan secara aktif menanggapi tantangan yang datang dari Tiongkok. Selain itu, Australia juga akan meminta dukungan lebih kuat dari Amerika Serikat. (Paul Huang/ET/Sinatra/waa)