Benarkah Hukum Rimba? Mudik Imlek, Mantan Pasukan Elit Tiongkok Tewaskan 3 Orang Gara-gara Dendam

oleh Li Wenxin

Pertumpahan darah terjadi pada malam menjelang Tahun Baru Imlek di Kota Hanzhong, Provinsi Shaanxi, Tiongkok.

Tiga orang pria penduduk lokal telah dibunuh oleh seorang pria mantan kopassus Tiongkok yang bernama Zhang Koukou.

Tersangka pembunuh pada 17 Februari menyerahkan diri ke kantor polisi. Diduga kasus pembunuhan tersebut melibatkan pembalasan dendam yang terjadi 22 tahun lalu, dan terkait dengan vonis pengadilan yang tidak adil pada waktu itu.

Sejumlah media pada 17 Februari melaporkan, pada sore hari tanggal Imlek 30 bulan dua belas (15 Februari 2017), Orangtua bernama Wang Zixin yang tinggal di Distrik Nanzheng, Kota Hanzhong, Provinsi Shaanxi baru kembali dari makam leluhur untuk berziarah, dan berada dalam rumah  bersiap-siap untuk makan malam tahun baru reuni keluarga.

Tiba-tiba muncul dihadapannya Zhang Koukou yang mantan anggota pasukan khusus dengan sebilah pisau komando yang langsung diayunkan ke bagian leher putra Wang Zixin berusia 47 tahun yang bernama Wang Xiaojun. Pisau melukai serius tenggorokannya hingga ia tewas seketika.

Lokasi kejadian (Istimewa)

Setelah itu Zhang menggunakan pistol yang ia bawa untuk menembak mati putra bungsu Wang berusia 39 tahun yang bernama Wang Zhengjun.

Akhirnya, ia menusukkan pisau berulang kali ke tubuh Wang Zixin hingga orangtua tersebut terkapar dan langsung ditendang ke kolam yang berair.

Menurut laporan tersebut, penduduk desa setempat sempat menyaksikan adegan pembunuhan tetapi tidak berani menghalangi karena tangan pelaku memegang pistol.

Dan Zhang pun berteriak-teriak kepada penduduk desa : “Ini tidak ada urusan dengan kalian, saya hanya ingin membunuh mereka!”

Usai melampiaskan dendam, Zhang pun meninggalkan TKP tanpa bermaksud untuk menyerang atau melukai para istri mereka termasuk anak-anaknya.

Kantor Keamanan dan Ketertiban Umum Nanzheng di Kota Hanzhong pada 15 Februari mengeluarkan pengumuman yang berisi pemberitahuan kepada warga bahwa telah terjadi insiden pembunuhan terhadap tiga orang warga lokal.

Dua di antaranya tewas di tempat kejadian dan satu orang meninggal setelah berada di rumah sakit untuk menyelamatkannya.

Dalam video rekaman langsung pada saat kejadian yang diunggah ke medsos oleh seorang netizen dapat terlihat, di tepi jalan pedesaan yang tidak terlalu luas, dua mayat terbaring di genangan darah.

Sebuah mobil sedan kecil yang dicurigai memiliki hubungan dengan kasus pembunuhan tersebut berada di pinggir jalan dengan kondisi mengalami kerusakan parah akibat serangan.

Polisi setempat melalui Weibo menyebutkan bahwa polisi telah menahan seorang pria bernama Zhang Koukou pada 17 Februari. Namun, banyak sumber mengatakan bahwa Zhang datang menyerahkan diri.

Masyarakat setempat mengatakan bahwa dendam antara keluarga Zhang dengan keluarga Wang telah terjadi sejak 22 tahun silam.

Pada tahun itu, karena masalah patokan lahan, keduanya keluarga tersebut bentrok, adik lelaki Zhang dipukul sampai mati.

Akibat insiden tumpah darah (Istimewa)

Namun korupsi pejabat Tiongkok berhaluan komunis memungkinkan keluarga Wang menggunakan uang untuk menyuap mereka dan memenangkan kasus yang diajukan ke pengadilan, sehingga dibebaskan dari hukuman.

Setelah itu, perselisihan antar kedua keluarga itu masih berlangsung hingga beberapa tahun sebelum Zhang Koukou masuk militer, bahkan diterima sebagai anggota kopassus Tiongkok.

Tidak ada kabar beritanya setelah ia pensiun dari dinas militer kecuali tiba-tiba muncul di kampung halaman jelang perayaan Tahun Baru Imlek sekaligus menuntaskan dendam kesumat di hati.

Untuk itu, ada sebagian orang memberikan komentarnya, bahwa jika peradilan pada saat itu menyelesaikan masalah tanpa dipengaruhi uang, tetapi keluarga Wang memberikan bantuan dalam urusan kematian sampai pemakaman, mungkin 3 orang tersebut sekarang tidak mati dibunuh.

Ada juga sebagian warga mengatakan bahwa, masyarakat Tiongkok telah dibawa ke dalam hutan rimba oleh Partai Komunis Tiongkok, sehingga hukum rimbalah yang digunakan dalam penyelesaian semua sengketa di negara itu. (Sinatra/asr)

Sumber : Ntdtv.com