Inggris dan Amerika Bahas Nasib Teroris ISIS WN Inggris

EpochTimesId – Pemerintah Inggris dan Amerika Serikat membicarakan nasib dua tersangka teroris ISIS asal Inggris. Mereka dicurigai sebagai bagian dari kelompok yang dikenal karena menyiksa dan membunuh sandera asal negara-negara Barat.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd mengatakan Alexanda Kotey dan El Shafee Elsheikh ditangkap di Suriah bulan lalu oleh Pasukan Demokratik Suriah (Syrian Democratic Forces/SDF) yang didukung oleh Amerika. Dua teroris itu dicurigai sebagai bagian dari empat militan, yang dijuluki ‘the Beatles’ karena aksen bahasa Inggris yang kental.

Mereka diduga kuat terlibat dan ikut dalam aksi penculikan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap para sandera dari negara-negara Barat.

Awal bulan ini, SDF mengatakan bahwa mereka tidak menerima permintaan dari pemerintah asing untuk menyerahkan orang-orang tersebut. Namun, mereka mengatakan akan mempertimbangkan jika ada permohonan seperti itu.

“Kami benar-benar berkomitmen untuk memastikan bahwa mereka diadili, orang-orang ini harus menghadapi kekuatan penuh hukum,” kata Rudd kepada BBC, dalam komentar yang disiarkan pada hari Selasa (20/2/2018) waktu Eropa.

“Saya tidak bisa ditarik saat ini ke tempat yang akan terjadi tapi saya yakin, karena kita akan bekerja sama dengan Amerika untuk memastikan hal ini, bahwa mereka akan menghadapi pengadilan.”

Alexanda Kotey memegang passpor Inggris. (Photo : BuzzfeedNews/The Guardian)

Pekan lalu sebuah pertemuan yang dihadiri sekitar selusin menteri pertahanan di Roma gagal untuk menyetujui bagaimana menangani ratusan militan asing yang ditahan oleh SDF di Suriah. Salah satu pilihan adalah agar para narapidana kembali ke negara asal mereka untuk menghadapi tuntutan hukum.

Namun Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williamson mengatakan bahwa dia tidak menginginkan Kotey dan Elsheikh kembali ke Inggris. Media Inggris melaporkan bahwa orang-orang tersebut telah kehilangan kewarganegaraan Inggris mereka.

Namun, kantor Mendagri Inggris belum memastikan bahwa mereka kehilangan kewarganegaraannya.

Departemen Luar Negeri AS memberi sanksi kepada Kotey pada bulan Januari 2017. Amerikamengatakan bahwa dia adalah salah satu ‘the Beatles’ dan diduga kuat terlibat dalam eksekusi kelompok dan metode penyiksaan yang sangat kejam, termasuk sengatan listrik dan menenggelamkan kepala dalam air.

Kotey juga bertindak sebagai perekrut dan bertanggung jawab untuk merekrut beberapa warga Inggris untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS.

Departemen Luar Negeri memberi sanksi kepada Elsheikh pada bulan Maret 2017. Mereka mengatakan bahwa dia diberi reputasi untuk mengikuti waterboarding, eksekusi pura-pura, dan penyaliban saat menjabat sebagai sipir ISIS.

Yang paling terkenal dari keempat ‘the Beatles’ adalah Mohammed Emwazi, yang dikenal sebagai ‘Jihadi John’. Namun, dia diyakini tewas terbunuh dalam serangan rudal AS-Inggris pada tahun 2015.

Dia menjadi wajah publik ISIS dan muncul dalam video yang menunjukkan pembunuhan terhadap wartawan AS, Steven Sotloff dan pekerja bantuan kemanusiaan AS, James Foley. Korban lainnya adalah pekerja bantuan kemanusiaan AS, Abdul-Rahman Kassig, pekerja bantuan Inggris David Haines dan Alan Henning, serta jurnalis Jepang Kenji Goto dan sejumlah sandera asing lainnya. (The Epoch Times/waa)