Korea Selatan Terlibat Sengketa Perdagangan Antara AS dan Tiongkok

Korea Selatan telah terjerat dalam perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok.

Pada 16 Februari, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan rekomendasi untuk Presiden Donald Trump agar mengenakan tarif setidaknya 54 persen pada impor baja dari 12 negara, termasuk Tiongkok, Korea Selatan, Brazil, Rusia, Thailand, Turki, dan Vietnam.

Usulan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan yang disahkan oleh Trump untuk menguji dampak keamanan nasional dari produk baja dan aluminium impor. Presiden sekarang memiliki waktu sampai 11 April untuk membuat keputusan mengenai impor-impor baja tersebut.

AS saat ini merupakan pengimpor baja terbesar di dunia, membeli hampir 40 persen pengiriman dari Kanada, Brasil, dan Korea Selatan. Sementara Tiongkok tidak termasuk di antara 10 sumber impor baja terbesar AS pada bulan Januari sampai September 2017 tersebut, Departemen Perdagangan telah menuduh Tiongkok melakukan dumping atas penjualan baja dengan harga rendah secara buatan, sehingga merugikan pembuat baja domestik.

Ia juga menemukan bahwa Korea Selatan sering mengimpor baja murah dan bersubsidi dari Tiongkok, lalu memprosesnya, dan kemudian melakukan dumping dengan menjualnya ke AS.

Korea Selatan adalah pembeli baja Tiongkok terbesar di dunia. Pada 2016 dan 2017 antara bulan Januari sampai Oktober, Korea Selatan masing-masing mengimpor 14,22 juta ton dan 10,95 juta ton, menurut Departemen Perdagangan tersebut.

Perusahaan baja AS telah lama prihatin dengan baja Korea Selatan, dan pada tahun 2014, mendesak pihak berwenang AS untuk mengenakan tarif karena pemrosesan baja Tiongkok di negara tersebut, menurut sebuah laporan Wall Street Journal.

Korea Selatan adalah satu-satunya sekutu AS yang terdaftar dalam kelompok negara-negara yang direkomendasikan.

Untuk pihaknya, Kementerian Perdagangan Tiongkok membantah tuduhan dumping dan mengatakan bahwa negara tersebut akan mempertimbangkan tindakan balasan sebagai pembalasan.

Korea Selatan, sementara itu, mengatakan bahwa sejak tahun lalu telah mengurangi impor baja Tiongkok secara signifikan, menurut JoongAng Ilbo, sebuah surat kabar Korea Selatan.

Perwakilan industri baja Korea Selatan juga khawatir jika AS menerapkan tarif, industri tersebut tidak lagi dapat mengekspor baja ke AS.

tarif impor baja AS amerika
Batang kawat baja siap diangkut ke kapal di pelabuhan. (Seong Joon Cho / Worldsteel via Getty Images)

Je Hyun-jung, seorang peneliti di Asosiasi Perdagangan Internasional Korea, sebuah kelompok perdagangan nirlaba, mengatakan kepada surat kabar Korea Selatan Hankook Ilbo, bahwa rekomendasi perdagangan AS jelas ditujukan ke Tiongkok, “namun Korea sekarang harus ditarik ke dalam [perselisihan tersebut],” ungkapnya.

Ketegangan telah terjadi antara AS dan Tiongkok. Pada bulan Januari, Trump bersumpah untuk memberlakukan denda atas praktek pencurian kekayaan intelektual Tiongkok. Bulan lalu, pemerintah memberlakukan tarif pada panel surya impor dan mesin cuci. Tiongkok mendominasi sebagian besar manufaktur panel surya dunia.

Pekan lalu, surat kabar Jepang Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa AS, bersama dengan Jepang dan Uni Eropa, sedang mempertimbangkan mengajukan keluhan terhadap Tiongkok di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), atas kebijakan Tiongkok yang tidak adil terhadap perusahaan asing yang melakukan bisnis di sana. (ran)

Reuters memberikan kontribusi untuk laporan ini. Hong Mei dari The Epoch Times memberikan kontribusi untuk laporan ini.

ErabaruNews