Gempa 7,6 SR di Papua Nugini Menyebabkan Korban Jiwa, 30 Orang Tewas dan 300 Terluka

Epochtimes.id- Hingga kini dilaporkan 30 orang tewas termasuk empat anak-anak saat gempa berkekuatan 7,6 SR di Papua Nugini, Senin (26/02/2018).

Gempa tersebut melanda provinsi Dataran Tinggi Selatan dan Hela, sebuah daerah terpencil dan berhutan lebat 560km utara-barat Port Moresby. Gempa tersebut memutuskan jalur komunikasi dan transportasi.

Seperti ditulis smh.com.au, sedikitnya 13 orang diyakini tewas di Mendi, ibu kota Dataran Tinggi Selatan.

18 jiwa lainnya tewas di daerah Kutubu dan Bosave sebagaimana diwartakan surat kabar PNG’s Post mengutip keterangan pemerintahan provinsi Hela, William Bando.

Lebih dari 300 orang dilaporkan terluka.

Pastor Katolik, Pius Hal kepada situs web Papua Nugini Today mengatakan empat anak termasuk di antara korban tewas. Sementara korban lainnya masih terkubur di bawah reruntuhan dengan orangtuanya.

Government Chief Secretary Isaac Lupari mengatakan militer dikerahkan untuk membantu memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak. Termasuk memulihkan pelayanan dan infrastruktur yang rusak akibat gempa tersebut. Gempa ini menyebabkan tanah longsor.

Perusahaan pertambangan, termasuk ExxonMobil, mengatakan sedang menghitung kerusakan dan beberapa staf ikut dievakuasi.

Martyn Namorong, seorang aktivis hak lingkungan dan hak-hak sipil, mengatakan dalam sebuah posting di blog bahwa kerusakan pipa gas dan pipa yang membawa limbah pertambangan memunculkan terjadinya “kekhawatiran serius” gara-gara tumpahan racun.

Departemen manajemen geohazard Papua New Guini mengatakan gempa susulan mungkin terjadi. Sejauh ini gempa susulan hanya skala 5.5 SR. (asr)

Sumber : Sydney Morning Herald