Harian Bernas Yogyakarta Tutup Usia Setelah Terbit Selama 71 Tahun

Epochtimes.id-  Harian cetak Bernas berkantor di Jalan Ring Road Utara 7A Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta kini berhenti terbit.

Koran ini didirikan oleh menteri penerangan pertama Indonesia, Soemanang, pada 15 November 1946.

Artinya tepat pada 1 Maret 2018 merupakan hari tak ada lagi untuk bacaan Koran yang beranjak di usia 72 tahun pada November mendatang .

“Dengan sangat berat kami memutuskan untuk berhenti terbit terhitung mulai 1 Maret 2018. Hal ini kami lakukan karena di satu sisi biaya produksi terus meningkat, sementara di sisi lain jumlah pembaca dan pendapatan iklan stagnan bahkan cenderung menurun,” kata Direktur Utama PT Media Bernas Jogja, Putu Putrayasa yang menerbitkan Harian Bernas kepada para keryawan PT Media Bernas Jogja.

Edisi terakhir Bernas (Istimewa)

Pengumuman serupa ikut disampaikan pada laman Koran tersebut. Media yang terbit selama tiga zaman ini menyatakan mulai beralih ke versi digital.

“Mulai hari rabu, 1 maret 2018 dan seterusnya, Harian BERNAS tidak terbit. Harian BERNAS akan terbit kembali dalam format baru yang disesuaikan dengan era digital pada waktunya nanti. Untuk sementara pelanggan setia Harian BERNAS dapat mengakses berita-berita terbaru di www.bernas.id,” demikian tercantum di harian cetak edisi terakhir 28 Februari 2018.

“Sedangkan www.bernas.id relasi komersial Harian BERNAS dapat memanfaatkan www.bernas.id sebagaimana halnya dengan Harian BERNAS. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Redaksi,” tutup pengumuman tersebut.

Mantan wartawan Bernas yang dibesarkan di Harian Bernas selama 19 tahun Ahmad Suroso mengatakan sedih atas berhentinya penerbitan Koran ini.

BERNAS TUTUP tergerus era digital Setelah 72 tahun terbit melayani pembaca cetak, harian BERNAS Yogyakarta tutup. dibawah ini adalah edisi terakhir Bernas 28 Februari 2018. Manajemen mengumumkan per 1 Maret koran Bernas berhenti terbit. “Dengan sangat berat kami memutuskan untuk berhenti terbit terhitung mulai 1 Maret 2018. Hal ini kami lakukan karena di satu sisi biaya produksi terus meningkat, sementara di sisi lain jumlah pembaca dan pendapatan iklan stagnan bahkan cenderung menurun,” kata Direktur Utama PT Media Bernas Jogja, Putu Putrayasa yang menerbitkan Harian Bernas kepada para keryawan PT Media Bernas Jogja. Dua bulan lalu, tepatnya 31 Desember 2017 harian Joglosemar yang bbrp kru redaksinya mantan wartawan Bernas juga tutup setelah 10 tahun terbit di Kota Solo. Koran ini bbrp tahun lalu sempat akan merger dg Tribun. Bahkan sempat ada pelatihan hampir sebulan ttg produk knowledge Tribun. Namun batal krn dlm perjalanan ada ketidakcocokan antara manajemen lokal dg Tribun. Sbg wartawan yg pernah ikut dibesarkan Bernas selama 19 th (maret 1984-maret 2003) saya ikut sedih. Koran yg pernah merger dg Kompas Gramedia sejak 1990 hingga 2005 itu telah melahirkan wartawan2 handal yg kini telah menjadi pimpinan di berbagai media platform cetak online maupun televisi dan radio. Saya amati bbrp koran yang tak bisa bertahan terbit, karena awalnya menganggap remeh media online. Mrk berpikir koran tak akan mati. Tp mrk tidak brsh bertahan dg melakukan Konvergensi digital, melakukan bukan sekadar bertransformasi tp akselerasi ke online. Mengubah mindset wartawannya dari print based reporting ke online based reporting. Pada saat bersamaan terus melakukan inovasi pada konten dan perwajahan edisi print. Wallahu alam #edismawasdiri #senjakalaprint

A post shared by rozzo (@roso_tribun) on

“Sebagai wartawan yang pernah ikut dibesarkan Bernas selama 19 th (maret 1984-maret 2003) saya ikut sedih,” tulis pria yang disapa mbah Roso di akun instagramnya roso_tribun.

“Koran yang pernah merger dengan Kompas Gramedia sejak 1990 hingga 2005 itu telah melahirkan wartawan-wartawan handal yang kini telah menjadi pimpinan di berbagai media platform cetak online maupun televisi dan radio,” tambahnya.  (asr)