Bocah Empat Tahun di Australia Tewas Tersedak Bola Karet

EpochTimesId – Seorang anak laki-laki berusia empat tahun meninggal dunia karena tersedak bola karet di Tasmania, Australia, baru-baru ini. Sang ibu yang sedang hamil, memberikan penghormatan kepada almarhum dalam sebuah posting menyentuh hati di media sosial.

Posting tersebut pun mengundang simpati dari seluruh dunia. Bahkan, semua lembaga sosial online menggalang bantuan agar kedua orang tua bayi itu bisa berkumpul bersama dua orang anaknya yang lain dan seorang bayi yang belum lahir.

Sang anak yang meninggal dunia, Alby Fox Davis dari Tasmania, Australia, sedang menantikan perayaan ulang tahun keempatnya pada 26 Februari lalu. Dia bermain dengan bola karet yang akan digunakan untuk merayakan pesta ulang tahun.

Namun, bencana yang tak terbayangkan terjadi saat anak itu. Dia tersedak bola mini,yang tersangkut di tenggorokannya. Bola itu menghalanginya untuk bernafas.

Sang ibu yang panik dan kesulitan bergerak karena sedang hamil berusaha sekeras tenaga untuk menyelamatkannya. Sayang, dia meninggal dalam hitungan detik di pelukan sang ibu.

Ibu Alby, Anna memberikan penghormatan kepada anak kesayangannya di sebuah posting facebook yang memilukan di Instagram, awal pekan ini. Sebanyak 84.700 pengguna instagram pun menanggapi postingan itu.

“Kemarin sore, Alby yang tampan, bayi laki-laki kami yang manis, tumbuh sayap dan terbang dari bumi ini. Menit berlalu seperti jam dan lubang menganga dalam hidup dan hati kami benar-benar tidak bisa dipahami. Kami memujamu melebihi keyakinan, bayi kecil kami yang indah,” tulis sang ibu yang sedang berduka itu.

https://instagram.com/p/BfsL7FvDgzV/?utm_source=ig_embed

Dia menindaklanjuti dengan sebuah posting yang menggambarkan Alby dengan ranjang baru-nya hanya 40 menit sebelum kejadian tragis. Dia mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas dukungan yang luar biasa yang dia dapatkan dari seluruh dunia.

https://instagram.com/p/Bfx1V6rj5RC/?utm_source=ig_embed

“Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan rasa syukur kami atas curahan cinta yang telah kami terima sejak mimpi terburuk menjadi kenyataan. Selama masa kesedihan yang luar biasa ini, pikiran, doa, simpati dan air mata Anda telah menyelimuti dan mengangkat kami, dan kami tidak akan pernah cukup berterima kasih atas kemurahan hati dan dukungan Anda yang luar biasa,” tulisnya.

Sebuah halaman donasi di GoFundMe yang dibuat untuk mendukung keluarga itu telah mengumpulkan donasi lebih dari 195.000 dolar AS (sekitar 2,5 miliar rupiah). Jumlah itu melebihi target sebesar 100.000 dolar, hingga tanggal 2 Maret.

Menurut laman crowdsourcing, Anna adalah wiraswasta dengan bisnisnya, The Small Folk. Sementara ayah Alby, Simon adalah seorang guru bantuan yang tidak berhak mendapat cuti.

“Kita mungkin tinggal jauh, bahkan terpisah oleh lautan, tapi marilah kita bersatu untuk membantu Anna dan keluarganya merasakan cinta dan kehadiran kita selama ini,” kata halaman tersebut.

https://instagram.com/p/Bc9ceLajZQ5/?utm_source=ig_embed

Anna dan Simon kini sedang menantikan kelahiran anak keempat mereka, seperti dikutip The Epoch Times dari The Mercury. Alby adalah anak kedua mereka. (NTD.tv/The Epoch Times/waa)