Gereja di Rwanda Disambar Petir, 16 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka

Epochtimes.id- Setidaknya 16 orang tewas dan puluhan lainnya cedera setelah petir menyambar sebuah gereja Advent Hari Ketujuh di Rwanda.

Walikota setempat Habitegeko Francois kepada AFP melalui sambungan telepon mengatakan empat belas korban tewas di tempat saat petir menghantam gereja di distrik Nyaruguru, sabtu (10/03/2018).  Dua korban lainnya meninggal karena terluka.

Dia menambahkan sekitar 140 orang yang mengalami insiden tersebut telah dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas, namun banyak yang sudah dipulangkan.

“Dokter mengatakan hanya tiga di antaranya dalam kondisi kritis namun mereka kini lebih baik,” katanya.

Menurut walikota, kecelakaan serupa terjadi pada hari Jumat saat petir menyerang sekelompok 18 siswa, menewaskan salah satu dari mereka.

Melansir dari newtimes.co.rw, sesepuh gereja Emmanuel Ruremesha, yang selamat dari serangan petir mengatakan ratusan umat berkumpul di gereja tersebut saat layanan umat digelar dengan kelompok paduan suara.

“Pada saat hujan turun, kami baru saja menyambut pendeta ke mimbar,” Kata Ruremesha kepada The New Times.

Ruremesha mengatakan dia mendengar petir di distrik tersebut pada hari-hari sebelumnya. Sehingga dia memperingatkan para umat untuk tidak menggunakan telepon di gereja selama turun hujan.

“Tiba-tiba, ada ledakan besar, saya melihat petir. Kami semua terjatuh,” katanya.

Marceline Mukamana, yang tinggal di dekat gereja, adalah orang pertama yang tiba di lokasi kejadian setelah sambaran petir tersebut.

Dia menuturkan, awalnya mendengar ada seorang wanita menangis minta tolong dan berlari sambil berpikir bahwa gereja tersebut telah runtuh. Tetapi semua orang yang berada di sana dengan aneh terkapar di tanah.

“Itu sangat mengerikan untuk dilihat, saya mulai kembali dengan kaki saya gemetar. Saya sadar saya harus pulang ke rumah untuk menelepon ke pemerintah setempat,” kata Mukamana.

Dia menelepon pemerintah sektor dan kabupaten setempat untuk meminta bantuan ambulans dari Rumah Sakit .

Dr Innocent Ndebeyaho, dari Rumah Sakit Munini, mengatakan 70 korban diterima di Rumah Sakit Munini dan 70 korban lainnya di rumah sakit Muganza dan Nyabimata.

“Mereka dibawa ke puskesmas dengan hanya tinggal empat orang, sementara di rumah sakit Munini 58 orang telah dipulangkan, satu orang yang dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Butare dan sebelas orang pulih kembali,” ujarnya.

Direktur Resiko Pengurangan Risiko dan Unit Kesiapsiagaan di Kementerian Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (MIDMAR), Alphonse Hishamunda, mengklaim kementerian tersebut telah melakukan kampanye untuk menyadarkan orang-orang Rwanda tentang petir, melalui berbagai platform.

“Sangat menyedihkan bahwa orang-orang kami telah meninggal, kami meminta semua orang Rwanda untuk berdiri tegak karena kami selalu menasihati kejadian petir karena pada musim hujan,” katanya.

Mengenai insiden petir di Nyaruguru, Hishamunda mengatakan hanya ada sedikit kasus di mana petir menyerang orang di dalam rumah. Kejadian ini disebabkan ketika rumah yang tidak memiliki penangkal petir.

“Kami merekomendasikan pemasangan penangkal petir di semua bangunan umum, hindari terhubung dengan konduktor listrik, termasuk air dan penggunaan telepon saat hujan turun,” sarannya. (asr)

Sumber : AllAfrica/NewTimes.co.rw