Anak Anjing Bulldog Mati di Bagasi Kabin Pesawat

EpochTimesId – Seekor anjing meninggal di pesawat karena pramugari meminta pemiliknya untuk menempatkan hewan kesayangannya di bagasi kabin di atas kepala.

Kejadian tragis tersebut terjadi pada penerbangan United Airlines dari Houston ke New York, Amerika Serikat, pada 12 Maret 2018 waktu setempat. Traveler itu bepergian dengan dua anak kecil dan seekor anak anjing mereka yang berusia 10 bulan.

Anjing itu berjenis bulldog Prancis, yang dibawa bepergian oleh pemiliknya dengan surat ijin Badan Transportasi AmerikaSerikat (TSA).

Dalam sebuah posting Facebook, seorang penumpang lain, June Lara mendokumentasikan apa yang terjadi selama dan setelah penerbangan. Lara duduk di belakang pemilik anjing, dan menyaksikan kejadian itu di depannya.

“Mereka bersikeras bahwa anak anjing itu harus dikurung selama tiga jam tanpa aliran udara,” tulisnya di pos Facebook-nya pada 13 Maret 2018.

“Mereka berusaha keras meyakinkan pemilik atas keamanan hewan peliharaan itu, dan ibu pemilik anjing itu setuju.”

“Tidak ada suara saat kami mendarat dan membuka kandangnya. Tidak ada gerakan saat keluarganya memanggil nama anjing itu. Saya membantu menggendong bayinya saat ibu tersebut berusaha untuk menyadarkan kembali anak anjing mereka yang berumur 10 bulan. Aku menangis bersama mereka tiga menit kemudian, saat dia terisak-isak memeluk tubuh anjing yang tak bernyawa.”

“Hatiku hancur berantakan saat aku sadar dia telah pergi,” tambahnya.

United Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka bertanggung jawab penuh atas kematian anjing tersebut, seperti dikutip the Epoch Times dari ABC News.

“Ini adalah kecelakaan tragis yang seharusnya tidak pernah terjadi, karena hewan peliharaan tidak boleh ditempatkan di bagasi kabin,” kata United dalam sebuah pernyataan kepada stasiun berita.

“Kami bertanggung jawab penuh atas tragedi ini dan menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga dan berkomitmen untuk mendukung mereka. Kami benar-benar menyelidiki apa yang terjadi untuk mencegah hal ini terulang kembali.”

Menurut kebijakan maskapai penerbangan, seekor hewan peliharaan yang bepergian di kabin pesawat harus dibawa ke dalam kandang dengan sisi keras atau sisi yang disetujui.

Kandang kennel harus pas sepenuhnya di bawah kursi di depan traveler, dan tetap berada di sana selama penerbangan.

Juru bicara United, Charles Hobart mengakui kepada CBS bahwa pramugari tersebut menyuruh pemiliknya untuk menempatkan hewan peliharaannya di bagasi kabin di atas. Sebab, kandang anjing menghalangi sebagian lorong.

Dia mengatakan bahwa keluarga tersebut telah mendapat pengembalian harga tiket termasuk biaya ekstra untuk membawa hewan peliharaan di atas pesawat. Nilai ganti rugi itu sebesar 200 dolar AS atau sekitar 2,6 juta rupiah.

Penyebab pasti kematian anjing tersebut masih belum diketahui. United mengatakan mereka bersedia membayar biaya autopsi.

Mereka juga mengaku pramugari sempat putus asa karena mengalami kendala bahasa dengan penumpang. Sehingga maskapai mengklaim ada mis-komunikasi dalam insiden tersebut.

Pada tahun 2017, 18 hewan peliharaan mati dari 138.178 hewan peliharaan yang diangkut oleh maskapai United Airlines. Data tersebut disampaikan oleh Departemen Perhubungan AS. (NTD.tv/waa)

Video pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA