Beijing Restrukturisasi Tim Inti Ekonomi Guna Hadapi Risiko Keuangan

oleh Wen Pu

Kongres Rakyat Nasional yang baru usai diadakan di Beijing telah memilih 2 orang tokoh yang merupakan warga asal Tiongkok dan pernah mengenyam pendidikan di luar negeri, yakni Liu He dan Yi Gang yang masing-masing dipromosikan sebagai Wakil Pedana Menteri dan Gubernur Bank Sentral Tiongkok.

Namun, media asing percaya bahwa kedua orang tokoh ini akan gagal dalam memecahkan masalah ekonomi yang dialami Tiongkok saat ini.

Pada 19 Maret lalu, Kongres Rakyat Nasional meluluskan ajuan 4 orang kandidat wakil perdana menteri dan sejumlah jabatan penting dalam bidang yang di bawah penanganan/wewenang  Perdana Menteri Li Keqiang. Mereka itu termasuk Liu He dan Yi Gang.

Kepala Negara Xi Jinping pun langsung menandatangani surat perintah kepala negara pada hari yang sama dan secara resmi menunjuk keduanya.

Liu He dan Yi Gang telah mendalami ilmu pengetahuan di Amerika Serikat. Pada tahun 1992, Liu He sebagai sarjana tamu dalam bidang ilmu administrasi bisnis pergi ke Amerika Serikat untuk melakukan kunjungan studi banding. Dan meraih gelar dalam administrasi publik dari Kennedy School of Government Harvard University pada tahun 1995.

Yi Gang dari tahun 1980 hingga 1986 telah meraih gelar administrasi bisnis dari Universitas Hamline, dan gelar doktor di bidang ekonomi dari Universitu of Illinois.

Tahun 1986 sampai 1994, Yi Gang menjabat sebagai Asisten Profesor dan Associate Professor di Departemen Ekonomi Indiana University.

Opini publik internasional kini sedang terarah pada penunjukan kedua orang tokoh oleh otoritas Beijing dan bagaimana keduanya mengatasi masalah ekonomi dan keuangan Tiongkok.

The New York Times percaya bahwa kekuasaan Liu He akan semakin besar dengan pengangkatan dirinya sebagai wakil perdana menteri dan usai penggabungan lembaga regulator perbankan dan komisi regulator perasuransian dalam rangka pemusatan pengawasan lembaga keuangan negara.

Kekuatan pengaruh dari Liu He juga bakal membesar karena hubungan dekatnya dengan Xi Jinping.

AFP percaya bahwa restrukturisasi tim ekonomi Beijing karena pemerintah berusaha untuk dapat mengendalikan risiko dari hutang dan moneter Tiongkok. Dan pada saat yang sama, tidak merusak penyeimbangan kembali model pertumbuhannya.

Laporan menyebutkan, sebagai wakil perdana menteri, tugas utama yang harus dihadapi Liu He adalah mengatasi perselisihan perdagangan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat.

Terhadap Yi Gang yang bertanggung jawab terhadap kebijakan moneter, AFP menyebutkan bahwa kemunculan Yi Gang mengartikan bahwa pihak berwenang sadar bahwa mereka harus bergantung pada teknokrat untuk menangani masalah ekonomi.

Yi Gang kembali ke Tiongkok dari AS pada tahun 1994, dan bekerja di Bank Sentral Tiongkok sejak tahun 1997 hingga sekarang ia sudah memiliki pengalaman menangani perbankan selama lebih dari 20 tahun.

Tetapi menghadapi pesatnya perkembangan bank gelap di Tiongkok yang mengakibatkan risiko terhadap stabilitas keuangan meningkat. Bank Sentral di satu sisi perlu dapat membasmi jaringan kredit bawah tanah, di sisi lain juga harus menjaga ekonomi riil agar tidak terpengaruh.

Reuters mengutip analis memberitakan, tugas utama Yi Gang dalam jangka pendek ini adalah merealisasikan rencana yang diprioritaskan dalam reformasi kelembagaan demi memperjelas batas-batas peraturan dan meningkatkan efektivitas regulasi, selain itu juga untuk mencegah dan mengendalikan risiko keuangan.

Namun, ekonom He Qinglian mengingatkan kepada media Amerika bahwa keputusan yang diambil dalam menghadapi suatu situasi ekonomi, dan atau perubahan struktur ekonomi di Tiongkok tidak dapat diputuskan oleh hanya beberapa orang pemimpin. Karena struktur ekonomi Tiongkok berakar sangat dalam, Tiongkok juga memiliki berbagai faktor potensial yang mengarah ke krisis keuangan, dan itu sangat serius (pengertian tidak langsung : siapa yang berani bertanggungjawab ?)

Meskipun para profesional seperti Liu He dan Yi Gang berkuasa, apakah mereka mampu membuat ekonomi Tiongkok yang sedang mati suri hidup kembali, “Saya pikir kita jangan berharap terlalu banyak” kata He Qinglian.

BBC mengutip sumber yang mengatakan bahwa meskipun Liu He memahami ekonomi pasar, tetapi sepanjang ia beroperasi di bawah tongkat perintah Partai Komunis Tiongkok, ia tak akan mampu memimpin Tiongkok melangkah menuju liberalisasi pasar ala Barat. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com

&nbsp